DBTT atau ductile to brittle transition temperature, kondisi material yang dapat berubah jika
dipengaruhi suhu khususnya yang memiliki sifat DBTT, yakni material dengan struktur BCC. Pada
struktur BCC, terjadi aktivasi dan deaktivasi sistem slip. Sehingga jumlah sistem slipnya dapat berubah
karena dipengaruhi suhu. DBTT juga dapat digambarkan besarnya energi impak atau energi yang dapat
diserap oleh si material yang menyebabkan patahannya dapat berubah. Semakin tinggi suhu (ductile)
energi impak besar/bisa menyerap energi yang besar, semakin rendah suhu (brittle) energi impak
rendah/kurang baik menyerap energi. FCC tidak terjadi DBTT karena memiliki struktur yang rapat antar
atom, sehingga membutuhkan energi besar untuk menggerakannya. Oleh sebab itu energi impaknya juga
relatif tinggi dan konstan. Struktur dar FCC dan BCC :
Struktur Mikro atau metalografi adalah suatu bentuk susunan struktur yang terbentuk pada
material logam dan ukurannya sangat kecil dan tidak beraturan, bentuknya berbeda-beda tergantung pada
unsur dan proses yang dialami pada saat pembentukannya (ASM Handbook Committee, 2002:9).
Terdapat 2 jenis struktur mikro yang terjadi pada perpatahan material ulet ke getas ini, yakni dengan
kondisi brittle dan kondisi ductile. Secara keseluruhan, keduanya dapat dibedakan menjadi :
REFERENSI :
- ASTM E23-56. Standard Test Methods for Notched Bar Impact Testing of Metallic Materials.
- ASM Handbook Committe. 2002. Fractography and Atlas Fractograpshs 8thEdition. USA
- Bianconeri. 2014. Patah Getas. (Online), (http://www.scribd.com/doc/202750 397/Patah-Getas),
diakses 19 Oktober 2019 Pukul 16:56
- Power Point Ductile Fracture, Prof. Ir. Anne Zulfia M.Sc. Diakses pada 19 Oktober 2019 Pukul
16.41