Nurhasanah Fitk PDF
Nurhasanah Fitk PDF
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd)
Oleh:
NURHASANAH
108018200040
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd)
Oleh:
Nurhasanah
108018200040
Di Bawah Bimbingan:
Yang mengesahkan,
Dosen Pembimbing
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul
"Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Di SMK Nusantara Pisangan Ciputat-
Tangerang" disusun oleh:
Nama : Nur Hasanah
NIM : 108018200040
Jurusan/Prodi : Kependidikan Islam/ Manajemen Pendidikan
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing pada tanggal 08 Februari 2013.
Nama : Nurhasanah
Nim : 108018200040
Jurusan/ Prodi : Kependidikan Islam- Manajemen Pendidikan
Fakultas : Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima konsekuansi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya.
Nurhasanah
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, satu-satunya
Dzat yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat dan salam sejahtera kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW berserta keluarganya dan para sahabatnya.
Atas berkat rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Skripsi ini
pada Jurusan Manajemen Pendidikan dengan judul Pengelolaan Pembiayaan
Pendidikan Dalam Mewujudkan Sekolah Yang Akuntabilitas di SMK Nusantara.
Dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis sedikit banyak mengalami
kesulitan. Hal ini tidak lain disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman, penulis menyadari betul bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna,
masih banyak kekurangan baik dari segi penyajian, pengkajian materi, bahasa
maupun tata cara penulisan, karenanya penulis dengan lapang hati menanti kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak sehingga dapat menjadi lebih baik
lagi.
Akhirnya Penulis berharap Skripsi dapat berguna dan memberikan
sumbangan yang bermanfaat bagi lingkungan akademik dimana Penulis selama ini
menurut ilmu, maupun pihak lain yang membutuhkan. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya yang tiada henti-hentinya
kepada kita semua. Amin Yaarabbal Alamin. Kemudian penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak. Prof. Dr. Rifat Syauqi, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. H. Fathi Ismail, Mm Selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, dorongan dan
pengarahan kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
3. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed.M.Phil. Selaku Ketua Jurusan Kependidikan
Islam-Manajemen Manajemen Pendidikan Universitas Islam Jakarta.
4. Drs. H. Muarif Syam. M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Kependidikan
Islam-Manajemen Pendidikan Universitas Islam Jakarta.
ii
5. Bapak/Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
mendidik dan membina selama perkuliahan berlangsung.
6. Bapak/Ibu Kepala dan Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Drs. H. Faisal Bakar, SE. Selaku Kepala Sekolah SMK
NUSANTARA Legoso Raya Ciputat Timur beserta jajaran guru dan
karyawan yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
8. Kepada Ibunda (almarhumah ) dan Ayahanda tercinta ( Samsiat) yang
telah banyak memberikan dorongan, motivasi, moril, serta doa yang tak
pernah putus sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian ini.
9. Kepada kakak ( Kusnadi dan istri) dan ayuk-ayukku (Darlini dan suami,
Zuraidah dan suami, Nur Aidah dan suami, Zuryanah) serta keponakanku
(Aisyah, Nabila, Bilqis, dan Ayu) yang telah banyak memberikan tawa
disetiap hari-hari penulis.
10. Teman-teman seperjuangan jurusan Kependidikan Islam-Manajemen
Pendidikan yang selalu dekat dihati yang senantiasa memberikan dorongan
kepada penulis.
11. Akhirnya hanya kepada Allah Subhanahu Wataiala jualah penulis
memohon, semoga jasa dan amal baik yang telah mereka sumbangkan
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah Subhanahu Wata’ala,
Aamiin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................. 6
D. Rumusan Masalah ................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................ 7
G. Penelitian Terdahulu ............................................................. 7
iv
B. Metode penelitian .................................................................. 37
C. Instrumen Penelitian.............................................................. 37
D. Populasi dan Sampel ............................................................. 38
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 38
F. Kisi-kisi Instrumen Pengumpulan Data ................................ 41
G. Analisis data .......................................................................... 41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 65
B. Saran ...................................................................................... 66
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1
Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group). 2010.
H 1.
2
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung PT. Remaja Rosda Karya).
2006. H. 190.
3
3
Http://Prodipps.Unsyiah.Ac.Id/Jurnalmap/Images/Jurnal/2012/Agustus/Baihaqi2.Pdf,
Baihaqi1,Nasirusman2,Cutzahri3.Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala.
4
Oleh karena itu, kepala sekolah harus melihat dengan jeli bagaimana
dia berperan sebagai administrator dalam memberdayakan seluruh sumber
dana yang ada, demi kepentingan sekolah dan pencapaian tujuan sekolah
seperti yang diharapkan oleh seluruh pelanggan pendidik (stakeholder).
Tanggung jawab pembiayaan pendidikan dalam manajmen keuangan pada
satuan pendidikan baik pada tingkat dasar maupun menengah mengakomodasi
tuntutan eksternal dan internal dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan.
Hal yang penting adalah menempatkan fungsi pengelolaan keuangan benar-
benar menunjukan sasaran pembelajran yang berimplikasi pada mutu
pendidikan yang kompetitif. Oleh karena itu, strategi penggunaan anggaran
sekolah menjadi penting untuk menjamin perolehan mutu yang dimaksud.
Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 48, pengelolaan
dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efesiensi, transparansi dan
akuntabilitas. Prinsip keadilan berarti besarnya biaya pendidikan sesuai
dengan kebutuhan setiap sekolah masing-masing. Sedangkan efesiensi
merupakan perbandingan antara masukan dengan keluaran dengan hasil, hal
tersebut dapat dilihat dari penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang
dikeluarkan serta hasil. Akuntabilitas publik yaitu penggunaan uang sekolah
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana sekolah yang ditetapkan.
Transparansi artinya adanya keterbukaan dalam pengelolaan biaya pendidikan
yaitu keterbukaan sumber pendapatan dan jumlahnya, rincian penggunaannya,
dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga dapat memudahkan
berbagai pihak untuk mengetahuinya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan
menengah yang secara khusus mempersiapkan lulusannya untuk menjadi
tenaga kerja yang terampil, terdidik dan profesional, serta mampu
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Untuk mendukung kelancaran kegiatan sekolah tentunya
membutuhkan biaya yang memadai dengan besarannya lebih banyak bila
dibandingkan dengan kebutuhan sekolah menengah umum lainnya.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas penulis mengidentifikasi permasalahan
pengelolaan pembiayaan pendidikan pada sektor: Perencanaan Penyusunan
anggaran sekolah, penatausahaan dalam pengerjaan buku kas belum
sempurna, dan belum terlaksananya pemeriksaan kas secara rutin.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan hasil penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih
terarah, maka penulis membatasi permasalahan yang diteliti sebagai berikut:
1. Perencanaan Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan
2. Penatausahaan laporan pengelolaan Pembiayaan Pendidikan
3. Pertanggungjawaban Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini dimaksudkan agar penelitian tidak melebar
permasalahannya, sehingga mudah untuk memahami hasilnya. Adapun pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMK Nusantara ?
7
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan atau aktifitas yang didasari pasti mempunyai tujuan
yang hendak dicapai. Adapun tujuan dan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMK
Nusantara.
2. Memberikan masukan bagi para pengelola pendidikan baik para tata
usaha, kepala sekolah, dan instansi yang terkait dalam penyelenggaraan
pendidikan
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak,
diantaranya:
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
khazanah kepustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Kependidikan Islam serta menjadi bahan masukan bagi mahasiswa Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam untuk penelitian
yang terkait atau sebagai contoh untuk penelitian dimasa yang akan
datang, khususnya mengenai Pengelolaam Pembiayaan Pendidikan dalam
Mewujudkan Akuntabilitas pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Secara praktik, hasil penelitian memberikan masukan bagi para pengelola
pendidikan, baik para tata usaha, kepala sekolah dan instansi yang terkait
dalam penyelenggaraan pendidikan, untuk dapat meningkatkan dan
mengembangkan lembaga pendidikan melalui peranan pembiayaan
pendidikan di era desentralisasi.
G. Penelitian Terdahulu
1. Skripsi yang ditulis Koiruddin mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan
di UIN Syarif Hidayatullah 2002 dengan judul Implementasi Sistem
Pengelolaan Biaya Pendidikan di SMP Darma Karya Pamulang.
Menjelaskan bahwa:
8
4
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya).
2006. H 193.
9
10
5
Atmodiwirio Seobagio, Manajemen Pendidikan Indonesia (Jakarta: PT. Ardadizzya
Jaya, 2000). H 237.
6
Arikunto Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa.(Jakarta: Rajawali Pers, 1998). H 2
7
Amirullah Haris. Pengantar Manajemen. (Graha Ilmu: 2003). H 91
8
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan ( Bandung: PT. Refika Aditama). H 273.
11
9
Bumi Aksara, Undang- Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar
Grafika, 1992). H 101.
10
Supriadi Dedi, Satuan Biaya Pendidikan SD, SLTP, SMU (Jakarta: Depdiknas 2001 ).
H3
12
11
http://www.serdosdiktis.net/serdos/file/dokumen/UUNo20.pdf.
12
Puslitbang Pendidikan Agama Dan Keagamaan , Standarisasi Biaya Pendidikan Di
Sekolah/ Madrasah. Jakarta: Departemen Agama RI, 2003. H 4.
13
13
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya). H 168.
14
14
Nanang Fattah , Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya). Cet 2. H 24
15
15
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan. ( Bandung:
Alfabeta, 2010 ). Cet 3. H 257
16
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya).
2006. H198
16
17
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2001). H 317.
18
Piet Sahertian, Dimensi- Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah. ( Surabaya:
Usaha Nasional, 1994). H 208.
17
19
Rohiat, Manajemen Sekolah (Teori Dasar Dan Praktik).(Bandung: PT. Refika Aditama,
2009). H 27.
20
Rohiat, Manajemen Sekolah (Teori Dasar Dan Praktik). (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2009) . H 27.
18
21
Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group). 2010.
Hal 162
19
22
Muhaimin, “Manajemen Pendidikan” Aplikasinya dalam penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah (Jakarta: Prenada Media Group, 2009) cet- 2, h 357-372
21
2. Akunting
Akunting adalah bahasa yang digunakan untuk menggambarkan hasil
kegiatan ekonomi.
Menurut Arrens dan Loebbecke menjelaskan bahwa akuntansi
merupakan proses pencatatan, pengelompokan, dan pengiktisaran
kejadian- kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis
dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan.26
25
Sutisna Oteng, Administrasi Pendidikan ( Bandung: Angkasa). H 150
26
Tim Dosen Administrasi UPI, Manajemen Pendidikan (Bandung : Alfabeta), 2010. H 265.
27
Bastian Indra, Akuntansi Pendidikan ( Jogjakarta: Erlangga). 2006. H 75.
24
28
Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan (Yogyakarta: Erlangga). 2006. H 58.
25
d. Buku Cek
Buku cek menyajikan kombinasi jurnal dan buku besar. Sebagian
besar transaksi keuangan akan dicatat melalui buku cek, dimana tanda
penerimaan yang disetor ke dan dari saldo pembayaran akan dibuat.
Dibawah ini ada beberapa kelengkapan yang diperlukan dalam
penyelenggaraan tata usaha keuangan sekolah, antara lain:
29
Gunawan Ari, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro ). (Jakarta: PT.
Rineka Cipta,1996). H 163
26
30
Bastian Indra, Akuntansi Pendidikan ( Jogjakarta: Erlangga). 2006. .
27
31
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah. . . . . H. 178.
32
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya).
2006. H 204.
33
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya).
2006. H 206
28
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini juga disebut evaluasi
atau evaluation involves.
34
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan. ( Bandung: PT. Refika Aditama). H 275.
29
itu dibagi oleh jumlah siswa. Pendekatan ini diperlukan pemerintah untuk
mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan rill di sekolah. Karena itu,
melalui pendekatan ini analisis biaya dapat memperoleh besaran- besaran
biaya dalam cakupan yang luas dengan melibatkan komponen- komponen
biaya yang banyak dan variatif.
2. Pendekatan mikro
Pendekatan mikro adalah pendekatan analisis biaya yang
berdasarkan alokasi pengeluaran per komponen pendidikan yang digunakn
oleh siswa. Analisis biaya ini digunakan untuk memperoleh kejelasan
mengenai unsur- unsur terkecil dalam biaya pendidikan dengan lingkup
keperluan yang sangat sempit, sedangkan analisi biaya makro diperlukan
untuk mengambil kesimpulan- kesimpulan umum (generalisasi) yang
tepat untuk keperluan pengambilan kebijakan tentang pembiayaan
pendidikan.
35
Doresman, Ruth, Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia (Jakarta: PT. Penerbit
Indonesia Raya, 1975). H 21-23.
31
36
Sahertian Piet, Dimensi- Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah ( Surabaya:
Usaha Nasional). H 211
32
37
Puslitbang Pendidikan Agama Dan Keagamaan, Standarisasi Biaya Pendidikan Di
Sekolah/ Madrasah: Jakarta Departemen Agama RI, 2003. H 14.
33
2. Akuntabilitas
Sekolah merupakan lembaga publik yang memberikan layanan
kepada pelanggan atau pengguna jasannya. Layanan yang diberikan harus
didasarkan kepada terciptannya kepuasan publik sebagai pelanggan.
Sebagai lembaga publik, sekolah wajib untuk memuaskan pelanggannya
secara terus menerus. Sekolah yang memuaskan pelanggan merupakan
wujud akuntabilitas dan kredibilitas dihadapan pelanggannya.
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain
karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk
mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam
manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang
berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung
39
Amirudin Siahaan, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah.. (Ciputat: Quantum
Teaching, 2006).h 145.
35
3. Efektif
Dalam kamus besar bahasa indonesia (190; 219) dikemukakan
bahwa efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, dan
kesannya). Jadi Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil
mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan
tujuan operasional.40
4. Efesiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan.
Efficiency ”characterized by quantitative outputs” (Garner,2004).
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan
keluaran (out put) atau antara daya dan hasil.
Efisiensi merupakan perbandingan antara masukan (input) dengan
keluaran (output) atau antara daya (tenaga, pikiran, waktu, dan biaya)
dengan hasil. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal, yaitu:
penggunaan waktu, tenaga, dan biaya; serta hasil (outcomes). Daya yang
dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut
dapat dilihat dari dua hal:
a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu,
tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang
ditetapkan. Ragam efisiensi dapat dijelaskan melalui hubungan antara
penggunaan waktu, tenaga, biaya dan hasil yang diharapkan..
b. Dilihat dari segi hasil
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan
waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-
banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya
40
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya). Hal 82
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu set pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang. Digunakannya metode deskriptif dalam penelitian ini dengan
tujuan untuk menggambarkan suatu kegiatan pelaksanaan pembiayaan
pendidikan.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen penelitian atau
alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai
37
38
41
Singarimbun dkk, Metode Penelitian Survey ( Jakarta: LP3ES), 1989. H 193.
42
Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1993).h
135.
43
Cholid Narbuko, Metode Penelitian. (Jakarta: Bumi Aksara 2004. Hal 83)
40
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda dan sebagainya.. Teknik dokumentasi sebagai
sumber data diharapkan dapat mendukung hasil penelitian yang lebih
kredibel. Untuk itu dibuat pedoman dokumentasi sebagai berikut:
a. Profil SMK NUSANTARA .
b. Struktur organisasi
c. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
d. Rekapitulasi siswa dan siswi yang terlambat membayar SPP
e. Rekapitulisasi siswa dan siswi penerima beasiswa
44
Syaodih Nana, Metode Penelitian Pendidikan . ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010). H. 216.
41
G. Analisis data
Analisis data adalah adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan- bahan lain, sehingga dapat lebih mudah di pahami, dan temuanya
dapat diinformasikan kepada orang lain.
42
45
Margono. Metode penelitian Pendidikan. ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005). H 191.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
44
45
Mengingat minat dan prosfek kedepan menjanjikan maka pada tahun 2004
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusantara ini membuka kembali dua
jurusan yaitu pertama Jurusan Usaha Jasa Pariwisata yang bergerak
dibinga Tour dan Travel dan kedua Bisnis Manajmen ( Penjualan). Pada
tahun 2006 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusantara membuka
kembali 2 jurusan yaitu Jurusan Farmasi dan Tehnik Informatika.
Banyak upaya yang dilakukan pihak Sekolah demi memajukan
Sekolah dan meningkatkan prestasi belajar khususnya untuk siswa/ i agar
memiliki keahlian dibidangnya masing –masing. Salah satu yang
dilakukan pihak sekolah yaitu melaksanakan kerjasama kepada pihak
Hotel – hotel yang berbintang 1 sampai dengan bintang 5 yang ada di
Jabotabek bahkan yang ada diluar negeri juga, begitu juga untuk jurusan
Usaha Jasa Pariwisata (UJP) dan Penjulan. Sebelum siswa/i terjun
langsung ke DU/ DI pihak sekolah mewajibkan kepada siswa/ i harus
mengikuti praktek-praktek di lab baik itu praktek bahasa inggris, bahasa
jepang, bahasa mandarin, praktek di lab penjualan, parakte House keeping,
FO, praktek komputer dan kegiatan-kegiatan yang mendukung
peningkatan prestasi belajar. Sehingga bila siswa/i telah memiliki bekal
maka akan mudah mempraktekkannya di Dunia Usaha /Dunia Industri.
Pada tahun 2005 Yayasan Aldianan Nusantara membeli tanah yang
luasnya 1600 m2, kemudian dibagun gedung Sekolah menengah
Kejuruan SMK Nusantara yang disebut dengan Gedun Baru yang berada
di Jl. Tarumanegara Dalam No.1 Pisangan Ciputat Tangerang, digunakan
untuk jurusan Akomodasi Perhotelan, Usaha Jasa Pariwisata, Farmasi
kemudian Gedung yang berada di Jl. Legoso Raya No.30 Pisangan
Ciputat masih digunakan untuk jurusan Penjualan dan Tehnik Informatika,
akan tetapi mulai tahun ajaran baru tahan 2008 gedung yang berada pada
Jl. Legoso Raya No. 30 Pisangan Ciputat tidak dipakai untuk SMK
Nusantara karena semua jurusan akan dipindahkan di Gedung Baru
semua.46
46
Hasil studi dokumentasi
46
4. Fasilitas
Fasilitas adalah segala sesuatu yang melancarkan atau memudahkan
siswa dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siswa dapat memahami
pelajaran karena didukung oleh fasilitas yang memadai.
Fasilitas yang dimilki oleh Sekolah Menegah Kejuruan (SMK)
Nusantara sudah cukup media sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Sehingga masing –masing jurusan dapat memahami pelajarannya dengan baik
ditambah praktek –praktek kejuruan yang dapat memperjelas dan memahami
ilum yanag didapat didalam kelas mengenai pelajaran mereka.
Fasilitas yang miliki pada dasarnya banyak sekali, akan tetapi ada
beberapa penulis catat fasilitas yang dianggap penting antara lain :
Tabel 3.3
Fasilitas sekolah
NO. NAMA FASILITAS JMLH KEADAAN KET
1 Lab Bahasa Inggris 1 Baik
2 Lab Bahasa Jepang 1 Baik
3 Lab Bahasa Mandarin 1 Baik
4 Lab Penjualan 2 Baik
5 Lab Farmasi 1 Baik
6 Lab Komputer 2 Baik
7 House Keeping 2 Baik
8 FO 1 Baik
9 Hotel Nusantara 1 Baik
10 Lab Perpustakaan 2 Baik
5. Hak Kepemilikan
Hak kepemilikan tanah dan gedung adalah hak milik sepenuhnya
Yayasan Aldianan Nusantara, dengan luas tanah 2000 m2. Jumlah kelas
yang sebanyak 39 kelas selain ruang TU, dan ruang guru. Hak kepemilikan
tanah dan gedung yaitu pada tahun 2005. Dan sampai saat ini Yayasan Aldiana
6. Struktur Organisasi.
Tabel 3.4
STRUKTUR ORGANISASI
SMK NUSANTARA CIPUTAT TANGERANG
DINAS PENDIDIKAN
INDUSTRI
YAN KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
Dir.Pendidikan Drs. H. Faisal Bakar, SE
MASYARAKAT
WK. KEP SEK
SISWA
50
B. Hasil Penelitian
1. Pembiayaan Pendidikan di SMK NUSANTARA.
Sebagai sekolah swasta yang mandiri, maka Sumber pemasukan
adalah dari masyarakat/ orang tua siswa yang berupa SPP dan biaya
lainya. Jadi uang SPP sangat penting untuk kelancaran pembiayaan
pendidikan. Jika uang SPP terhambat, maka pelaksanaan pembiayaan
keuangan di SMK Nusantara juga terhambat, karena semua aktivitas dan
kegiatan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Dalam pelaksanaan pembiayaan pendidikan disekolah pihak
Yayasan bekerjasama dengan Bagian keuangan dalam pelayanan
pembayaran SPP, para peserta didik dapat melakukan transaksi
pembayaran melalui kasir yang berada bagian administrasi sekolah pihak
51
47
Hasil wawancara dengan Bpk. Muntohar, SE (Direktur keuangan Sekolah)
52
b. Uang pangkal
Uang pangkal dibayarkan pada waktu siswa telah resmi masuk
ke sekolah dan telah terdaftar sebagai siswa SMK Nusantara. Uang
pangkal setiap jurusan berbeda, untuk jurusan APH, UPW, TKJ, RPL,
DAN MM sebesar Rp. 2. 175. 000. Untuk jurusan Boga sebesar Rp. 2.
200. 000. Dan untuk jurusan PM dan AK sebesar Rp. 1.225. 000 biaya
ini berbeda setiap gelombang. Uang pangkal sudah termasuk
pembayaran gedung atau bangunan sekolah, pembelian baju batik, jas
almamater, seragam olahraga, seragam untuk hari jum’at, baju praktek
dan dasi.
c. Uang MBS
MBS atau Masa Bimbingan Siswa dilakukan pada waktu para
siswa akan memasuki sekolah yaitu sebelum pembelajaran akan
dilaksanakan, hal ini bertujuan untuk mengenalkan kepada para siswa
tentang keadaan sekolah atau lingkungan sekolah, mengenalkan
kepada siswa kepada para warga sekolah, dan tujuan yang paling
utama adalah supaya siswa baru dapat saling mengenal baik antara
sesama siswa baru maupun kakak senior atau kakak kelas yang
terlebih dahulu sudah masuk dan belajar di sekolah tersebut.
Pelaksanaan MBS biasanya berlangsung selama 1 hari atau 2
hari, yang menjadi peserta adalah semua siswa baru yang sudah
membayar uang MBS yang telah ditentukan oleh pihak sekolah
sebesar Rp. 90. 000, 00 untuk jurusan APH, UPW, TKJ, RPL dan
MM. untuk jurusan Boga sebesar Rp. 90. 000,00.dan jurusan PM,
Boga dan AK sebesar Rp. 90. 000, 00. Biaya setiap gelombang
berbeda, maksudnya adalah ada 3 gelombang yang diberlakukan untuk
siswa baru yang akan mendaftar untuk menjadi siswa SMK Nusantara,
gelombang 1 untuk 150 pendaftar, gelombang kedua untuk 150
pendaftar, dan yang ketiga untuk 150 pendaftar. Hal ini berlaku untuk
semua pembayaran yang dilakukan oleh siswa baru berupa
53
48
Hasil wawancara dengan Bapak Muntohar Direktur keuangan.
55
sekolah, kepala tata usaha sekolah, bag kesiswaan, ketua jurusan, kepala
sekolah, dan direktur yayasan.49
Sumber pendapatan keuangan di SMK Nusantara diperoleh dari
orang tua siswa yang berupa (uang pangkal,SPP, uang PSB dn daftar
ulang, uang MBS, uang praktek, uang kesehatan dan kesiswaan, uang
ujian dan uang kegiatan akhir tahun), pemerintah yang berupa (beasiswa,
BBE, BOMM, perpustakaan, komputer dan yayasan pendidikan), saldo
awal tahun serta sumber lain. Dana pendapatan ini dikeluarkan untuk gaji
guru dan karyawan, beasiswa prestasi dan tidak mampu, untuk kecakapan
hidup (praktek), untuk KBM/KBK, untuk iuran sekolah, untuk komputer
pembelajaran, pemeliharaan dan pengadaan sarana prasarana, daya dan
jasa, kegiatan ekstrakrikuler, lainnya dan saldo akhir tahun. Dimana dana
tersebut digunakan untuk seluruh kegiatan yang ada disekolah seperti yang
telah direncanakan dalam RAPBS. .
Di SMK Nusantara, Untuk penggunaan keuangan cash max Rp
100.000 dapat menggunakan keuangan bersumber dari keuangan kas
harian sekolah dengan persetujuan Kepala Sekolah dan bagian keuangan
tentunya, namun jika penggunaan keuangan lebih dari Rp 100.000 maka
pihak sekolah wajib mangajukan proposal kepada bagian keuangan dan
kemudian bagian keuangan mngejukan ke pihak yayasan agar dana yang
dibutuhkan dalam kegiatan tersebut cair atau dapat digunakan setelah
adanya persetujuan dari pihak yayasan SMK nusantara.
Dalam mewujudkan pembiayaan pendidikan yang efektif dan
efesien. Bagian keuangan mengehemat dalam pengeluaran dana. Dana
yang dikeluarkan harus sesuai dengan kebutuhaan, apabila ada dana yang
dianggap oleh bagian keuangan tidak perlu, maka anggaran yang di ajukan
akan ditunda atau dibatalkan. Untuk pengeluaran dana setiap bagian harus
tertulis dalam RAPBS atau proposal yang diajukan, tidak semua anggaran
yang diajukan terlaksana, pihak yayasan terlebih dahulu mempelajari
49
Hasil wawancara dengan Bpk. Drs. H. Faisal Bakar, SE (kepala sekolah SMK
Nusantara)
58
Tabel 3.6
Rincian RAPBS SMK Nusantara
No Penerimaan Pengeluaran
1 Uang PSB dan daftar ulang Biaya PSB dan daftar ulang
Jumlah Rp. 191. 345. 000 Jumlah Rp. 189. 355. 150.
Uang MBS Biaya MBS
2
Jumlah Rp. 52. 650. 000 Jumlah Rp. 50. 729. 150
Uang pangkal dan seragam Biaya pangkal dan seragam
3
Jumlah Rp. 1.239.550. 000 Jumlah Rp. 1. 214. 506.000
Uang rutin SPP Biaya rutin SPP
4
Jumlah Rp. 3. 309. 960. 000 Jumlah Rp. 3.297. 820. 600.
Uang praktek Biaya praktek
5
Jumlah Rp. 925. 915. 000. Jumlah Rp. 924. 519.400.
Uang kesiswaan Uang kesiswaan
6
Jumlah Rp. 149. 400. 000. Jumlah Rp. 148. 073. 000.
Uang kesehatan Uang kesehatan
7
Jumlah Rp. 207. 500. 000. Jumlah Rp. 148. 073. 000.
Uang Ujian Mid Semester Ganjil Uang Ujian Mid Semester Ganjil
8
Jumlah Rp. 174. 300. 000. Jumlah Rp. 172. 706. 910.
Uang Ujian Semester Ganjil Uang Ujian Semester Ganjil
9
Jumlah Rp. 224. 100. 000 Jumlah Rp. 221. 671. 810.
Uang Ujian Mid Semester Ganjil Uang Ujian Mid Semester Ganjil
10
Jumlah Rp. 174. 300. 000. Jumlah Rp. 172. 706. 910.
Uang Ujian Mid Semester Genap Uang Ujian Mid Semester Genap
11
Jumlah Rp. 150. 795. 000. Jumlah Rp. 149. 939. 285.
59
50
Hasil wawancara dengan Bapak Jaelani bagian pembukuan.
62
51
Hasil wawancara dengan Bapak Mad Nur bagian pelaporan keuangan.
BAB V
PENUTUP
Pada bab yang terakhir ini, akan diketengahkan tiga pokok bahasan, yaitu
mengenai kesimpulan yang diambil, saran-saran yang dapat dikemukakan dari
hasil penelitian, dan kata penutup untuk mengakhiri laporan penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pengelolaan Pembiayaan pendidikan di SMK Nusantara belum efektif.
Hal tersebut dapat dilihat dalam perencanaan yaitu penyusunan RAPBS.
Dalam penyusunan RAPBS tidak semua pihak dilibatkan, guru dan komite
sekolah tidak dilibatkan. Hanya Direktur Yayasan, kepala sekolah, bagian
keuangan, dan ketua jurusan sebagai perwakilan dari guru-guru..
2. Dalam perencanaan pembiayaan pendidikan masih terdapat kelemahan
yaitu belum semua pos membuat perencaan anggaran secara matang,
masih banyak pengeluaran untuk proses kelancaran KBM diluar RAPBS.
3. Dalam Penatausahaan Pembiayaan Pendidikan adalah dalam Pengerjaan
Buku Kas Umum belum sempurna, hal tersebut dapat dilihat di SMK
Nusantara tidak ada penutupan kas, seharusnya penutupan kas harus
dilakukan secara rutin yaitu setiap satu bulan sekali kemudian membuat
berita acara penutupan kas.
65
66
B. Saran
1. Untuk Yayasan Al-Diana Nusantara untuk lebih meningkatkan
pemerikasaan keuangan sekolah, pemeriksaan diadakan minimal setiap
bulan, hal tersebut untuk meminimalisir penyelewengan keuangan
sekolah.
2. Bagi Kepala sekolah Hendaknya peluang-peluang yang ada dapat
dipergunakan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin demi tercapainya
tujuan pendidikan yang diharapkan, dan lebih turut ikut campur dalam
masalah tunggakan SPP siswa yang ada di SMK Nusantara.
3. Bagi manajemen keuangan SMK Nusantara untuk lebih cermat lagi dan
lebih tegas lagi dalam mengeluarkan keuangan sekolah mulai dari
perencanaan, pelaksanaan/ pencatatan sampai kepada pengawasan/
pertanggungjawaban.
4. Manajemen keuangan sekolah untuk lebih melibatkan para guru dalam
penyusunan RAPBS sekolah, jangan hanya melibatkan ketua jurusan saja,
akan tetapi para guru- guru diikutsertakan supaya para guru mengetahui
pengelolaan pembiayaan pendidikan yang ada di SMK Nusantara
termasuk keuangan yang ada disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
67
68
Rohiat, Manajemen Sekolah (Teori Dasar Dan Praktik). (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2009) .
Supriadi Dedi, Satuan Biaya Pendidikan SD, SLTP, SMU (Jakarta: Depdiknas
2001 ).
Identitas Responden
Nama Responden : Drs. H. Faisal Bakar, SE.
Pendidikan terakhir : S1
Jabatan : Kepala Sekolah
Identitas Responden
Nama Responden : Muntohar, SE.
Pendidikan terakhir : S1
Jabatan : Direktur Keuangan
Identitas Responden
Nama Responden : Jaelani, SE.
Pendidikan terakhir : S1
Jabatan : Bagian. Pembukuan
Pertanyaan
1. Bagaimana Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMK Nusantara?
Jawaban :
Pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Nusantara semuanya dikelola
oleh yayasan. Dan bagian keuangan beserta jajaranya hanya menerima
pemasukan dan pengeluaran pembiayaan pendidikan dan langsung diserahkan
kepada yayasan. Jadi semua pembiayaan pendidikan dikelola oleh yayasan.
2. Apakah bapak mengetahui kapan penyusunan RAPBS dilakukan? Dan
siapa saja yang terlibat?
Jawaban :
Penyusunan RAPBS dilakukan setiap satu tahun sekali, setiap awal
pembelajaran. Pihak yang terlibat hanya Direktur Yayasan, Ketua Yayasan,
kepala sekolah, dan ketua jurusan disetiap masing-masing jurusan, guru tidak
ikut dilibatkan karena sudah diwakilkan oleh ketua jurusan.
3. Bagiamana tertib penatausahaan yang berlaku di SMK Nusantara?
Jawaban :
Semua pemasukan dan pengeluaran sekolah dicatat dalam buku besar sekolah
selama 1 tahun. Apabila catatan keuangan sudah mencapai 1 tahun kemudian
di pindahkan ke buku keuangan yayasan yang akan disimpan untuk dijadikan
arsip sekolah sebagai bahan perbadingan pembiayaan pendidikan setiap
tahunya. Dan Bukti- bukti pembelian atau kwitansi di rekap dalam file besar
yang berada di bagian pembukuan pembiayaan SMK Nusantara
4. Apakah setiap pengeluaran pembiayaan sekolah harus disertai dengan
bukti?
Jawaban :
Tentu, setiap pengeluaran pembiayaan harus disertai dengan bukti seperti bon
atau nota. Hal tersebut untuk pembuktian bahwa pengeluaran pembiayaan
sesuai dengan penggunaan yang dibutuhkan. Selain itu, untuk mengurangi
penyalahgunaan dana, dana yang seharusnya untuk dipakai untuk proses
kelancaran KBM akan tetapi dimasukan ke kantong pribadi atau
penyalahgunaan dana. Dan Bukti- bukti pembelian atau nota di rekap dalam
file besar yang berada di bagian pembukuan pembiayaan SMK Nusantara
5. Apakah setiap pengeluaran biaya pendidikan dicatat dalam buku besar
atau buku kas sekolah?
Iya. Setiap pengeluaran dan penerimaan dicatat dalam buku besar dan buku kas
milik bagian keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk pelaporan keuangan
kepada yayasan. Hal tersebut juga bertujuan untuk bahan perbandingan antara
pemasukan dan pengeluaran, dan setiap tahunya catatan pengeluaran dan
pemasukan di arsipkan dalam file besar yang berada di bagian keuangan.
6. Apakah Direktur Yayasan pernah memeriksa kas bagian keuangan?
Jawaban :
Untuk pemeriksaan kas Direktur Yayasan tidak rutin dalam melakukan
pemeriksaan keuangan karena Bagian keuangan yang langsung melaporkan
pembiayaan pendidikan yang ada disekolah kepada Yayasan setiap hari.
7. Buku- buku apa sajakah yang digunakan dalam penatausahaan di SMK
Nusantara?
Jawaban :
Buku- buku yang biasa digunakan dalam penatausahaan di SMK Nusantara
tidak beda jauh dengan buku-buku bagian keuangan sekolah lainnya, misalnya
buku kas keuangan sekolah yang memuat semua data pemasukan dan
pengeluaran selama proses belajar mengajar, buku yang kedua adalah buku
besar yaitu buku yang digunakan hanya untuk mencatat penggunaan dana
setiap bagian selama satu tahun, dan yang ketiga adalah buku file besar yang
digunakan untuk merekap bukti- bukti pengeluaran pembiayaan yang
dikeluarkan oleh sekolah seperti bon atau nota untuk keperluan sekolah.
HASIL WAWANCARA
Identitas Responden
Nama Responden : Mad Nur, SE.
Pendidikan terakhir : S1
Jabatan : Bagian. Pelaporan Keuangan
Pertanyaan
1. Bagiamana pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Nusantara?
Jawaban :
Saya kurang mengetahui tentang pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK
Nusantara karena saya hanya mengurusi laporan pembiayaan pendidikan.
Menurut saya, pengelolaan pembiayaan pendidikan semuanya dikelola oleh
yayasan.
2. Apakah bapak mengetahui kapan penyusunan RAPBS dilakukan? Dan
siapa saja yang terlibat?
Jawaban :
Penyusunan RAPBS biasanya dilakukan oleh sekolah setiap awal tahun atau
awal pembelajaran. Yang dilibatkan dalam penyusunan adalah Direktur
Yayasan, ketua yayasan, bagian keuangan, kepala sekolah, dan ketua jurusan.
3. Sejauh ini masih adakah siswa yang menunggak membayar SPP? Dan
berapa jumlahnya?
Jawaban :
Untuk tahun 2011-2012 masih banyak siswa yang menunggak, tidak pernah
tidak ada tunggakan, tunggakan selalu ada setiap tahunya. Walaupun setiap
tahun anggaran semakin berkurang.
Jumlah tunggakan saat ini sebesar Rp. 1. 373. 181. 550.
4. Apa usaha sekolah untuk mengatasi jumlah tunggakan SPP yang hampir
mencapai 2 milyar?
Jawaban :
Untuk mengatasi jumlah tunggakan yang banyak bagian keuangan melakukan
peraturan seperti tidak mengikutsertakan bagi siswa yang menunggak tidak
ukut dalam ujian atau ulangan yang diselenggarakan oleh sekolah.
5. Apakah bagian keuangan melaporkan keuangan kepada kepala sekolah?
Jawaban :
Tidak, bagian keuangan langsung melaporkan pembiayaan pendidikan
langsung kepada yayasan. Hal tersebut sesuai dengan sistem pengelolaan
pembiayaan pendidikan yang berlaku di SMK Nusantara yang mengharuskan
bagian keuangan melaporkan semua pendapatan dan pengeluaran langsung
kepada yayasan.
6. Kepada siapa saja laporan pembiayaan pendidikan di sampaikan?
Jawaban :
Pembiayaan pendidikan yang berlaku di SMK Nusantara adalah sentral,
maksudnya semua pengelolaan keuangan dilakukan diyayasan, jadi semua
pemasukan dan pengeluaran langsung dilaporkan keyayasan, tidak ada
pengelolaan disekolah. Laporan pembiayaan dimulai dari bagian kasir, kasir
melaporkan kebagian keuangan, dan kemudian bagian keuangan langsung
melaporkan ke Yayasan.
7. Bagaimana bentuk laporan pembiayaan pendidikan yang berlaku di SMK
Nusantara?
Jabawaban :
Ada 3 bentuk laporan pembiayaan pendidikan yang berlaku di SMK Nusantara.
a. Laporan harian, yaitu laporan pembiayaan pendidikan yang dilakukan oleh
bagian kasir kepada yayasan yang disebut LBKN (lembar bukti kas masuk)
laporan ini meliputi pengeluaran sekolah perhari.
b. Laporan bulanan pembiayaan sekolah, laporan ini mengenai keuangan
masuk dan keuangan keluar yang terpakai selama satu bulan, dan laporan
ini rutin dilakukan oleh bagian keuangan kepada yayasan setiap akhir
bulan.
c. Laporan tahunan yaitu bentuk laporan yang disampaikan oleh bagian
keuangan kepada yayasan mengenai pemasukan dan pengeluaran
pembiayaan pendidikan selama satu tahun. Tidak hanya pemasukan dan
pengeluaran saja, termasuk juga permasalahan yang dihadapi bagian
keuangan selama satu tahun, misalnya seperti jumlah tunggakan SPP setiap
tahunya apakah semakin meningkat dari tahun sebelumnya, atau semakin
berkurang jumlah tunggakan dari tahun lalu.
8. Apakah ada pemeriksaan kas secara rutin? Dan siapa yang saja yang iktu
terlibat dalam pemeriksaan kas?
Untuk pemeriksaan kas Direktur yayasan tidak melakukan pemeriksaan secara
rutin, kadangkala pemeriksaan kas 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali. Dalam
pemeriksaan kas biasanya yang terlibat adalah hanya pihak didalam saja seperti
Direktur yayasan saja yang memeriksa. Karena biasanya bagian keuanganlah
yang rutin melaporkan tentang segala yang berkenaan dengan pembiayaan
pendidikan di SMK Nusantara.