Makalah Paragraf
Makalah Paragraf
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam paragraf dan kegunaanya?
2. Bagaimanakah syarat pembentukan paragraf yang baik?
3. Dimanakah letak kalimat utama dari suatu paragraf?
4. Bagaimana cara mengembangkan suatu paragraf?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari bahasa
Inggris paragraph. Kata Inggris” paragraf” terbentuk dari kata Yunani para
yang berarti “sebelum” dan grafein “menulis atau menggores”. Sedangkan
kata alinea dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Alinea berarti “
mulai dari baris baru” (Adjad Sakri, 1992). Paragraf atau alinea tidak dapat
dipisah- pisahkan seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu. Menurut
Lamuddin Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya
merupakan gabungan beberapa kalimat, sedangkan dalam pengertian-paragraf-
alinea bagian, paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan
yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf dibuat pada baris pertama dan kata pertama masuk ke dalam
beberapa ketukan atau spasi. Paragraf dibentuk dari beberapa kalimat, kalimat
dibentuk dari kataan, dan kataan terbentuk dari kata. Kecuali dalam penulisan
karangan fiksi yang seluruh kalimatnya sering merupakan kalimat topik,
sehingga kalimat mengandung ide pokok tersendiri. Pikiran utama dalam
kalimat berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Namun, tidak
semua paragraf menggunakan kalimat topik. Jadi paragraf adalah suatu bagian
dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya
harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah
karangan. Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung
oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal,
kalimat utama atau topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat
penutup. Himpunan kalimat ini saling ertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah gagasan (Akhadiah dkk, 1991:144).
Paragraf dapat disebut juga dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan
pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan
himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah ide.
Paragraf dapat juga dikatakan karangan yang paling pendek (singkat).
Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu topik dimulai
dan berakhir.
B. Kegunaan Paragraf
Kegunaan paragraf antara lain sebagai berikut:
1. Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut
topik sebelumnya.
2. Untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang
sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang terdahulu.
2
C. Macam-macam Paragraf
Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi :
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka memiliki peran sebagai pengantar bagi pembaca untuk
sampai pada masalah yang akan diuraikan oleh penulis. Untuk itu,
paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta
sanggup mempersiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan. Paragraf pembuka ini tidak terlalu panjang agar pembaca tidak
merasa bosan. Di samping untuk menarik perhatian pembaca, paragraf
pembuka juga berfungsi untuk menjelaskan tentang tujuan dari penulisan
itu.
2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berfungsi menguraikan masalah yang akan dibahas
oleh seorang penulis. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan
dibahas oleh penulis diuraikan dalam paragraf ini. Oleh sebab itu, secara
kuantitatif paragraf ini merupakan paragraf yang paling panjang, antara
paragraf dan paragraf harus saling berhubungan secara logis.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup bertujuan untuk mengakhiri sebuah karangan/tulisan.
Paragraf ini bisa berisi tentang kesimpulan masalah yang telah dibahas
dalam paragraf penghubung, atau bisa juga berupa penegasan kembali hal-
hal yang dianggap penting dalam uraian-uraian sebelumnya.
2. Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf ialah koherensi atau
kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan
kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi dibangun oleh
kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran
yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun
dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa
hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama.
3
Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak
dikembangkan atau diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Contoh :
Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka
tidak suka berselisih atau bersengketa.
Paragraf di atas merupakan contoh paragraf yang hanya diperluas
dengan pengulangan.
4
yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan
melaju terus dengan cepat.
F. Mengembangkan Paragraf
Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi
paragraf.
1. Berdasarkan teknik
a. Secara alamiah
Dalam hal ini penulis sekadar menggunakan pola yang sudah ada pada
objek atau kejadian yang di bicarakan. Susunan logis ini mengenal dua
macam urutan :
Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik
berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang.
Miasalnyagambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam,
dari atas ke bawah dari kanan ke kiri, dan sebagainya.
Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan
terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan.
5
b. Klimaks dan antiklimaks
Pikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan
bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian
berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling
tinggi kedudukan/kepentingannya
c. Analogi
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu
yang sudah dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini
dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.
d. Contoh-contoh
Sebuah karangan generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar
dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang
memerlukan contoh-contoh yang konkret.
e. Sebab-Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk
sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran
utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas; atau sebaliknya.
f. Definisi Luas
Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang
penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan
beberapa alinea.
g. Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan, kadang-kadang kita
mengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan
ini biasanya diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok
yang lebih kecil.
6
Berdasarkan tujuan dan sifatnya, paragraf dibedakan menjadi
lima macam, yaitu :
1. Narasi : paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena
merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya.
Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut
ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba
berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung
mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia
semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut
muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa
yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali
hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
7
4. Argumentasi : paragraf yang mengemukakan suatu pendapat
beserta alasannya.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur.
Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit,
bahkan terkait dengan ''meta penampilan" siswa yang kadang-
kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang
membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-
negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka
bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat
yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan
pikiran.
Suatu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau deretan kalimat yang
masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, melainkan dibangun oleh
kalimat-kalimat yang memiliki hubungan timbal balik.
Pengembangan paragraf tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tidak
boleh terdapat unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik,
dan tidak mendukung topik. Penyimpangan pengembangan paragraf akan
menyulitkan pembaca, akan mengakibatkan paragraf tidak efektif.
B. Saran
Dalam menyusun suatu paragraf hendaknya sesuai dengan ketentuan atau
syarat-syarat yang telah ada, sehingga mempermudah dalam membaca dan
dapat mengetahui isi dari suatu paragraf dengan mudah.
9
DAFTAR PUSTAKA
10