Persediaan merupakan investasi yang paling besar dalam aktiva lancar untuk
sebagian perusahaan industri. Persediaan di perlukan untuk dapat
melakukan proses produksi.
130.000,00
Raw Material Turnover = 4,33 kali
(40.000,00 20.000,00) : 2
1
230.000,00
WiP Turnover = 2,09 kali
(60.000,00 160.000,00) : 2
330.000,00
Finished goods Turnover = 2,06 kali
(210.000,00 110.000,00) : 2
atau
Net sales
Average Merchandise Inventory at sales price
2
Persediaan barang 31/12 = Rp 50.000,00 (-)
Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 380.000,00
30.000,00 50.000,00
Average Merchandise Inventory = 40.000,00
2
380.000,00
Merchandise Turnover = 9,50 kali
40.000,00
360
37,9 hari atau dapat dihitung dengan cara
9,50
Biaya Persediaan
Biaya Variabel
Biaya yang berubah-ubah yang disebabkan oleh perubahan jumlah
persediaan yang ada di gudang.
Biaya Tetap
Biaya yang tidak terpengaruh dengan jumlah persediaan yang disimpan.
3
1. Untuk pengadaan dari luar biaya pesan meliputi : biaya yang dikeluarkan
untuk persiapan melakukan pesanan, pengiriman pesanan, penerimaan
barang, kehilangan potongan jumlah, pengendalian pembayaran, dll.
Adalah biaya yang timbul karena tidak tersedianya bahan yang cukup.
Biaya kehabisan bahan meliputi : kerugian penjualan karena kehilangan
kesempatan, biaya atas rescheduling produksi, biaya untuk pemesanan
khusus, dll.
2xRxS
EOQ = PxI
Misalkan:
Permintaan tahunan 9.000 unit. Biaya pesan Rp 500,00. Biaya simpan
1,6%. harga beli perunit Rp 1.000,00.
Penentuan kuantitas yang paling optimal :
4
2xRxS 2 x 9.000 x 500,00
EOQ = = = 562.500 = 750 unit
PxI 1.000,00 x 1,6%
Misalkan:
Pemakaian perhari dari contoh soal diatas adalah =
9.000
25 unit
360
Jika diketahui lead time adalah selama 4 hari, maka ROP akan dialakukan
pada saat jumlah persediaan dalam perusahaan sebesar : 4 x 25 unit = 100
unit.
Jadi pesanan akan diterima pada saat persediaan diperusahaan berjumlah
nol.
Misalkan:
Perusahaan menetapkan jumlah safety stock sebesar 100 unit dan diketahui
pula bahwa lead time selama 4 hari,serta kuantitas pemakaian perhari 25
unit. ROP untuk keadaan tersebut adalah :
Dengan adanya safety stock 100 unit maka rata-rata investasi dalam
persediaan :
5
EOQ
x P ( safety stock x P)
2
750
x 1.000,00 (100 x 100) Rp 475.000,00
2
Misalkan:
Dari contoh soal sebelumnya, perusahaan akan mendapatkan potongan
harga sebesar 5%, apabila perusahaan mau membeli atau memesan
sebesar 2 kali. Apakah perusahaan harus menerima tawaran tersebut ?
6
Soal-soal :
3. PT. BIG BOSS, merencanakan akan menghasilkan 80.000 unit produk jadi
setiap tahun.
Setiap unit memerlukan 2 kg bahan baku dengan harga per kg Rp 50,00.
Persediaan awal bahan baku 12.000 kg dan persediaan akhir yang
diinginkan 21.000 kg. Biaya pemesanan Rp 7.000,00 perpesanan dan
biaya penyimpanan 15%. Pengiriman memerlukan waktu 4 minggu.
Tentukan :
a. Berapa kuantitas pemesanan yang paling optimal ?
b. Apabila safety stock ditentukan 10.500 kg, berapa ROP nya ?
c. Berapa rata-rata investasi dalam persediaan ?
d. Berapa biaya pemeliharaan setelah adanya safety stock ?
7
Pengendalian Persediaan dengan Just In Time ( JIT )
Tujuan JIT adalah untuk menghasilkan produk yang benar, pada kuantitas
yang benar, pada tempat yang benar, dan pada waktu yang tepat untuk
mencapai tujuan operasional yang telah direncanakan. Filosofi JIT
tergantung pada seberapa baik pelaksanaan TQM (Total Quality
Management ) pada manufacturing dan pemasok.
Tujuan JIT dapat dicapai dengan berfokus ke 6 elemen kunci yang saling
berkaitan yaitu:
Penghapusan pemborosan, respek terhadap orang, continuous
improvement, berfokus ke customer, hubungan kemitraan dengan pemasok,
dan implementasi JIT.
Penghapusan Pemborosan
8
bakat dengan memberikan mereka tanggung jawab dan wewenang.
Continuous Improvement
Berfokus ke Customer
JIT tidak berfokus pada volume penjualan atau biaya, melainkan berfokus ke
customer, untuk :
Penggerakan kualitas
Improvement produktivitas
Keberhasilan organisasi
Pemenuhan kebutuhan customer berarti penyerahan produk berkualitas
tinggi dengan pengorbanan minimum dari customer.
9
Implementasi JIT
Filosofi produksi JIT tidak dapat dilaksanakan dalam satu malam. Banyak
perusahaan memerlukan waktu bertahun-bertahun untuk mewujudkan
continuous improvement di berbagai bidang.
Jawaban Soal-soal:
2 X 5.000.000 X 500.000
1. a. EOQ =
10.000 X 40%
5.000.000
Frekuensi produksi = 141,42 kali ( 141 kali)
35.355
10
Biaya produksi = Rp 500.000 X 141,42 Rp 70.710.000,
35.355
Rata-rata persediaan = 10.000 unit 27.678 unit
2
Biaya simpan = 40% X Rp 10.000 X 27.678 Rp 110.712.000,
Biaya total = Rp 110.712.000 Rp 70.710.000 Rp 181.422.000,
35.355
c. Rata-rata persediaan = 5.000 unit 22.678 unit
2
Biaya simpan = 40% X Rp 10.000 X 22.678 Rp 90.712.000,
Biaya total = Rp 90.712.000 Rp 70.710.000 Rp 161.422.000,
2 x 5.000.000 X 800.000
EOQ = 44.721unit
10.000 X 40%
2.
80.000 kg x 2 kg = 160.000 kg
Persediaan akhir = 21.000 kg (+)
181.000 kg
Persediaan awal = 12.000 kg (-)
169.000 kg
b. Safety stock= 10.500 kg, tingkat ROP = safety stock + kebutuhan selama
lead time
169.000
Kebutuhan perminggu = 3.250 kg
52
ROP = 10.500 (4 X 3.250) 23.500 kg
17.761
c. Rata-rata investasi dalam persediaan = X 50 (10.500 X 50) 969.025,
2
d. Biaya pemeliharaan setelah adanya safety stock = 15% X 969.025 145.353,75
11