Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA


PENELITIAN KUANTITATIF

Dosen Pengampu : RATIH PURNAMA PERTIWI, M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1. INDAH PERMATASARI (1986232008)
2. PUTRI FEBRIYANI L (1986232016)
3. PUTRI ANGGRAINI (1986232075)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP NURUL HUDA


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah S.W.T. Di mana atas


anugrah-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Penelitian Kuantitatif.
Penulis mengucapkan terimakasih kapada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi pembaca semua.
Makalah yang dibuat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pihak-pihak yang telah membaca
makalah ini demi kesempurnaan makalah-makalah kami yang berikutnya.

Belitang, Oktober 2020


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Pengumpulan Data....................................................... 3
B. Macam-macam Teknik Pengumpulan Data................................................ 3
C. Analisis Data Kuantitatif............................................................................ 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................. 13
B. Saran .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan setiap ilmu ialah mengumpulkan pengetahuan secara sistematis
yang dapat diteliti kembali kebenarannya. Hal ini dapat dicapai melalui observasi,
eksperimen dan pemikiran. Dalam pemikiran sudah dicakup pula kritik dan
imajinasi. Oleh karena itu, untuk mengembangkan ilmu dan agar diperoleh
inforomasi yang objektif, akurat, dan lengkap maka diperlukan suatu penelitian.
Penelitian adalah suatu usaha yang sistematis untuk mengisi kekosongan
dalam pengetahuan. Cara untuk melakukan penelitian yang sederhana atau yang
memerlukan banyak peralatan laboratorium pada dasarnya sama. Jika pekerjaan
penelitian tidak dilakukan dengan cara yang lazim, maka pekerjaan tersebut hanya
dapat digolongkan sebagai suatu cerita populer atau berita saja.
Pada dasarnya titik awal penelitian diawali dengan timbulnya suatu
pertanyaan dalam diri kita mengenai keadaan dan persoalan yang terjadi di sekitar
kita. Keinginan untuk lebih mengetahui keadaan dan persoalan di sekitar kita itu,
mendorong kita untuk melakukan suatu penelitian. Buku-buku dalam
perpustakaan dan laboratorium yang baik merupakan pembantu yang mutlak
dalam melakukan penelitian.
Pada dasarnya suatu penelitian memerlukan metode ilmiah yang dapat
ditempuh melalui langkah-langkah : merumuskan masalah, mengajukan hipotesis,
melakukan verifikasi data, dan menarik kesimpulan. Suatu penelitian memerlukan
data yang objektif, akurat, dan lengkap.
Begitu banyak data di sekitar kita, tetapi tidak semua data tersebut menjadi
informasi karena tidak semua data dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Oleh
karena itu untuk memperoleh data diperlukan metode atau pengumpulan data
yang sesuai dengan penelitian.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknik pengumpulan data?
2. Apa saja macam-macam teknik pengumpulan data?
3. Jelaskan analisis data kuantitatif?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teknik pengumpulan data
2. Mengetahui macam-macam teknik pengumpulan data
3. Mengetahui analisis data kuantitatif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Pengumpulan Data


Menurut Jhonson & Christensen (2000: 126), method of collection data is
technique for physically obtaining data to be analyzed in a research study.
Metode pengumpulan data  diartikan sebagai teknik untuk mendapatkan data
secara fisik untuk dianalisis dalam suatu studi penelitian.1
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan
pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode
eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada datanya, maka
pengumpulam datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber
primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau
teknik pengumpulan data.

B. Macam-macam Teknik Pengumpulan Data


Penelitian disamping perlu menggunakan m etode yang tepat, juga perlu
memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan
alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif.
Di bawah ini akan diuraikan teknik penelitian sebagai cara yang dapat di tempuh
untuk mengumpulkan data.
1. Teknik Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya
pada alat observasi. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai

11http://ferdy-nasum.blogspot.com/2011/11/metode-pengumpulan-data-kuantitatif.html

3
ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan
kuesioner.
Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang,
maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang
lain. Observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,
proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar.2
a. Macam-macam Observasi
1) Dari segi pelaksanaan pengumpulan data.
a) Observasi Berperan Serta (participant observation)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data
penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan
apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka
dukanya. Dengan partisipan ini, maka data yang diperoleh akan
lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna
dari setiap perilaku yang nampak.
b) Observasi Nonpartisipan
Dalam observasi ini, peneliti tidak terlibat langsung dengan
aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi
nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independen.
2) Dari segi instrumentasi yang digunakan
a) Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana
tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti
telah tahu dengan pasti tentang variable apa yang akan diamati.

22 Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian Pendidikan jenis,metode, dan prosedur,
Jakarta : KENCANA predana media group, 2013, hlm : 270

4
Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrument
penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
b) Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang telah diobservasi.
Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa
yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak
menggunakan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen
yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.3
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi
1) Pemilikan pengetahuan yang cukup mengenai objek yang akan
diobservasi
2) Pemahaman tujuan umum dan tujuan khusus penelitian yang
dilaksanakannya.
3) Penentuan cara dan alat yang dipergunakan dalam mencatat data.
4) Penentuan kategori pendapatan gejala yang diamati, apakah dengan
mempergunakan skala tertentu atau sekedar mencatat frekuensi
munculnya gejala tanpa klasifikasi tingkatannya.
5) Pengamatan dan pencatatan harus dilakukan secara cermat dan kritis,
maksudnya diusahakan agar tidak ada satupun gejala yang lepas dari
pengamatan.
6) Pencatatan setiap gejala harus dilakukan secara terpisah agar tidak
saling mempengaruhi.4

c. Keuntungan menggunakan observasi sebagai teknik pengumpulan data


1) Observasi dapat meringankan beban subjek penelitian (yang
diobservasi), karena mereka tidak harus mengerjakan apa-apa.
Observant (yang diobservasi) dapat melakukan seperti yang ia

33 Prof. Dr. Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung :
Alfabeta,2011, hlm : 145-146
44 Drs. S. Margono, Metodologi penelitian pendidikan, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta,
2010, hlm : 159

5
kerjakan sehari-hari tanpa harus dibuat-buat, dan observer mengamati
serta mencatatnya pada alat observasi.
2) Dengan observasi, observer tidak memerlukan bahasa verbal sebagai
alat utama pengumpul data, melainkan alat lain yang lebih praktis yang
efisien, bandingkan dengan wawancara yang menuntut kemampuan
peneliti untuk mengungkap pendapat atau opini subjek penelitian.
3) Data yang diperoleh melalui observasi akan lebih akurat dan objektif
sebab subjek penelitian akan melakukan dan bekerja apa adanya.
4) Observasi dapat digunakan untukmengecek kebenaran data yang
diperoleh dengan teknik lain seperti wawancara dan angket.

d. Kelemahan menggunakan observasi sebagai teknik pengumpulan data


1) Banyak hal atau gejala-gejala tingkahlaku yang tidak dapat diungkap
dengan observasi (tidak dapat diamati), terutama hal-hal yang bersifat
pribadi dan bersifat rahasia.
2) Bagi observant (yang diobservasi) yang mengetahui bahwa dirinya
sedang diamati (diobservasi), ada kecenderungan melakukan kegiatan
yang dibuat-buat dan berpura-pura sehingga tidak sesuai dengan
kenyataan yang sebenarnya.
3) Apabila yang diamati mengenai gejala-gejala tingkah laku, maka akan
sulit bagi observant untuk bertindak secara objektif. 5

2. Teknik Wawancara (Interview)


Wawancara (interview) adalah teknik penelitian yang dilaksanakan
dengan cara dialog, baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui siaran
media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai
sumber data.
a. Macam-macam Teknik wawancara (interview).
1) Interview berstruktur

55 Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd, Op.Cit., hlm : 271-272

6
Dalam interview ini, pertanyaan dan alternative jawaban yang
diberikan interviewer telah ditetapkan terlebih dahulu.
2) Interview tidak berstruktur
Interview ini lebih bersifat informal. Pertanyaan-pertanyaan tentang
pandangan hidup, sikap, keyakinan subjek atau tentang keterangan
lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subjek.6
b. Syarat-syarat interview
Syarat dalam mengemukakan pokok-pokok yang akan digunakan sebagai
bahan pertanyaan wawancara sebagai berikut :
1) Menghindari kata-kata yang bermakna ganda
2) Menghindari pertanyaan panjang
3) Mengajukan pertanyaan sekonkret mungkin
4) Mengajukan pertanyaan dalam pengalaman konkret interview
5) Menyebut semua alternative jawaban
6) Menghindari kata-kata canggung ysng membuat rasa malu interview
7) Menetralkan gaya bahasa bicara
8) Memproyeksikan gaya pertanyaan yang menyangkut interview
9) Menanyakan hal-hal positif dan negative dalam menilai orang ketiga.

c. Keuntungan-keuntungan menggunakan teknik wawancara (interview)


1) Wawancara dapat digunakan untuk mengecek kebenaran
data/informasi yang digunakan dengan teknik lain seperti angket
2) Wawancara dapat mengumpulkan data yang lebih luas dan akurat,
bahkan dapat memunculkan sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya
3) Melalui tatap muka secara langsung,memungkinkan pewawancara
dapat menjelaskan pertanyaan yang kurang dipahami oleh subjek
penelitian sebagai sumber data
4) Wawancara dapat dilakukan kepada setiap individu yang tidak
mengenal batasan usia, dan kemampuan, berbeda dengan angket yang

66 Drs. S. Margono,. Op.Cit, hlm : 167

7
hanya bisa digunakan pada responden yang hanya bisa membaca dan
menulis saja.

d. Kelemahan menggunakan teknik wawancara (interview).


Disamping beberapa keuntungan, wawancara sebagai teknik pengumpulan
data juga memiliki kelemahan di antaranya :
1) Kadang-kadang pelaksanaan wawancara memerlukan waktu dan
tempat.
2) Wawancara menuntut ketrampilan khusus dari pewawancara dalam
mengungkap data dan keterangan yang akurat.
3) Sulit menghilangkan pengaruh-pengaruh subjektif pewawancara yang
dapat mempengaruhi hasil wawancara.7
3. Teknik Angket (Kuesioner)
Angket adalah instrument penelitian berupa daftar pertanyaan atau
pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai
dengan petunjuk pengisiannya.8
a. Macam-macam angket (kuesioner)
1) Kuesioner berstruktur
Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah
jawaban yang disediakan.
2) Kuesioner tak berstruktur
Kuesioner ini disebut juga kuesioner terbuka, dimana jawaban
responden terhadap setiap pertanyaan kuesioner bentuk ini dapat
diberikan secara bebas menurut pendapat sendiri.
3) Kuesioner kombinasi berstruktur dan tak berstruktur
Kuesioner ini sesuai dengan namanya, maka pertanyaan ini di satu
pihak member alternative jawaban yang harus dipilih, di lain pihak
member kebebasan kepada responden untuk menjawab secara bebas
lanjutan dari jawaban sebelumnya.

77 Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd,. Op.Cit, hlm : 263-264


88 Ibid., hlm : 255

8
4) Kuesioner semi terbuka
Kuesioner yang member kebebasan kemungkinan menjawab selain
dari alternative jawaban yang sudah ada.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kuesioner
1) Menyiapkan surat pengantar, terutama bagi kuesioner yang dikirim
melalui pos atau cara-cara lain, agar terjalin hubungan baik
2) Menyertakan petunjuk pengisian kuesioner yang menjelaskan tentang
cara menjawab pertanyaan
3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan.9

c. Kelebihan-kelebihan menggunakan teknik kuesioner (angket)


1) Angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah
responden atau sumber data yang jumlahnya cukup besar.
2) Data yang terkumpul melalui angket akan mudah dianalisis, sebab
setiap responden akan mendapatkan pertanyaan yang sama
3) Responden akan memiliki kebebasan untuk menjawab setiap
pertanyaan sesuai dengan keyakinannya.
4) Responden tidak akan terburu-buru menjawab setiap pertanyaan,
karena pengisiannya tidak terlalu terikat oleh waktu.

d. Kelemahan-kelemahan menggunakan teknik kuesioner (angket)


1) Dengan menggunakan angket belum menjamin responden akan
memberikan jawaban yang tepat sesuai dengan keyakinannya.
2) Angket hanya dapat menggali masalah yang terbatas.
3) Kadang-kadang ada responden yang tidak bersedia untuk mengisi
angket karena alasan kesibukan dan, atau alasan pribadi lainnya.
4) Kurang luwes karena tidak ada pewawancara
5) Tingkat pengembalian kuesioner rendah
6) Tidak dapat mengamati reaksi responden ketika menjawab pertanyaan

99 Drs. S. Margono,.Op.Cit, hlm : 168-169

9
7) Suasana dan kondisi lingkungan responden ketika mengisi kuesioner
tidak terkontrol
8) Sulit mengontrol responden agar sesuai dengan urutan pertanyaan
9) Tidak dapat menggunakan format kuesioner yang kompleks.

C. Analisis Data Kuantitatif 10


Salah satu metode kuantitatif yang banyak digunakan untuk analisis data
adalah dengan menggunakan statistika. Statistika dalam penelitian kuantitatif
dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu: Statistika Deskriptif dan Statistika
Inferensial.
1. Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif juga disebut analisis sederhana, karena memang
masih tahap awal analisis statistik yang hanya menggambarkan secara lebih
jelas data yang disajikan. Penyajian data ini biasa dilakukan dengan tabel dan
grafik, ukuran tendensi pusat, dan ukuran variabilitas data.
a. Tabel dan Grafik
Teknik ini mungkin merupakan teknik yang paling mudah dan paling banyak
digunakan untuk mendeskripsikan data. Distribusi frekuensi mengindikasikan
jumlah dan persentase responden, obyek yang masuk ke dalam kategori yang
ada. Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan informasi awal dalam
penelitian tentang obyek atau responden.
b. Ukuran Tendensi Pusat data
Ukuran pemusatan data memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan skor
dalam suatu kelompok data. Terdapat tiga jenis ukuran kecenderungan
pemusatan data (central tendency) yang sering digunakan dalam
mendeskripsikan data kuantitatif yaitu rata-rata, media, dan modus. Ukuran
tersebut sering digunakan untuk menggambarkan karakteristik kelompok data
tanpa harus menunjukkan semua data yang ada dalam kelompok tersebut.
Misalnya, dengan menyebutkan rata-ratanya sudah terjelaskan gambaran
umum suatu kelompok data.

1010 Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

10
1) Modus
Modus (mode) adalah data yang paling sering muncul pada suatu distribusi
dalam satu kelompok data. Dalam contoh yang ditujukkanpada tabel 3.6,
modusnya adalah 6 yang muncul 3 kali (terbany akdibandingkan nilai lain
yang hanya muncul satu kali dan dua kali). Modus dapat digunakan pada
data yang berskala nominal, ordinal,interval dan rasio. Jika datanya
berbentuk ordinal dapat digunakanukuran median.
2) Median
Median atau nilai tengah diperoleh dengan cara mengurutkan data mulai
dari skor terkecil sampai tertinggi dalam satu kelompokkemudian dicari
nilai tengahnya. Jika jumlah anggota kelompoknya ganjil misalnya 9,
maka median adalah skor pada urutan ke 5. Jikajumlah anggota
kelompoknya genap misalnya 10, maka median adalah skor hasil
penjumlahan skor urutan ke 5 dan ke 6 dibagi dua.
3) Mean (Rata-rata)
Rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh data dalam satu
kelompok kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut.
Mean berfungsi untuk mengetahui kemampuan/potensi/prestasi kelompok.
Mean juga berguna untuk analisis lebih lanjut terutama t-test dan uji
normalitas.

2. Statistik Inferensial
Salah satu bagian penting dari statistik inferensial adalah pengujian
hipotesis. Ada dua macam hipoteses, yaitu: Hipotesis Nol (simbul Ho) yaitu
suatu pernyataan yang menunjukkan kesamaan atau tidak berbeda. Sebagai
lawannya adalah hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (simbol Ha) yang
menunjukkan perbedaan atau tidak sama.

a. Korelasi

11
Metode ini menggambarkan secara kuantitatif asosiasi ataupun relasi satu
variabel interval dengan variabel interval lainnya. Sebagai contoh kita
dapat lihat relasi hipotetikal antara lamanya waktu belajar dengan nilai
ujian tinggi. Korelasi diukur dengan suatu koefisien (r) yang
mengindikasikan seberapa banyak relasi antar dua variabel. Daerah nilai
yang mungkin adalah +1.00 sampai -1.00. Dengan +1.00 menyatakan
hubungan yang sangat erat, sedangkan -1.00 menyatakan hubungan negatif
yang erat.
Berikut ini adalah panduan untuk nilai korelasi tersebut :
+ atau - 0.80 hingga 1.00 korelasi sangat tinggi
0.60 hingga 0.79 korelasi tinggi
0.40 hingga 0.59 korelasi moderat
0.20 hingga 0.39 korelasi rendah
0.01 hingga 0.19 korelasi sangat rendah

Satu hal yang perlu diingat adalah "korelasi tidak menyatakan hubungan
sebab-akibat". Dari contoh di atas, korelasi hanya menyatakan bahwa ada
relasi antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian tinggi, namun bukan
"lamanya waktu belajar menyebabkan nilai ujian tinggi".

b. Regresi
Regresi digunakan ketika periset ingin memprediksi hasil atas variabel-
variabel tertentu dengan menggunakan variabel lain. Dalam bentuknya
yang paling sederhana yang hanya melibatkan dua buah variabel, yaitu
variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent), misalnya
lama waktu belajar dengan nilai ujian. Regresi sederhana berusaha
memprakirakan nilai ujian dengan lamanya waktu belajar. Analisis regresi
mengindikasikan kepentingan relatif satu atau lebih variabel dalam
memprediksi variabel lainnya.

BAB III

12
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan terhadap permasalahan dalam makalah ini, maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah
dengan berbagai responden, pada datanya, maka pengumpulam datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen.

B. Saran
Saran-saran yang dapat diajukan dalam teknik pengumpulan data suatu
penelitian adalah :
1. Sebaiknya peneliti menetapkan dahulu pendekatan apa yang digunakan dalam
suatu penelitian apakah kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi.
2. Sebelum mengumpulkan data untuk keperluan penelitian, Alangkah baiknya,
peneliti memahami kode etik dan prosedur penelitian.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006 Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media


Group.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Sanjaya, wina. 2013. Penelitian pendidikan jenis,Metode, dan prosedur. Jakarta :


Kencana Prenada media Group

Sugiyono.2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta

Suharso, Puguh. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis. Jakarta: PT


Indeks.

14

Anda mungkin juga menyukai