PPK Fraktur Mandibula
PPK Fraktur Mandibula
Pemeriksaan Fisik
Memastikan keadaan kesehatan umum penderita dalam keadaan
sehat dan dapat dilakukan pembedahan.
Diskontinuitas tepi tulang
Gangguan buka tutup mulut
Deformitas wajah
Maloklusi
Edema, Syok, nyeri, gangguan kesadaran
Pemeriksaan Penunjang
Melakukan persiapan operasi yang meliputi: Pemeriksaan
laboratorium rutin dan penunjang, x-ray foto thorax.
Schedel AP/PA
Panoramik
CT Scan
Medikasi
Pemberian antibiotik, antibiotika profilaksis dan analgetika /
antiinflamasi:
a. Pemberian jenis antibiotika yang sesuai
b. Kemungkinan reaksi alergi antbiotika, analgetika atau obat-
obatan lain
c. Kemungkinan efek obat yang diberikan terhadap kesehatan
umum penderita (penderita nefritis, dll)
d. Antibiotika profilaksis pada penderita dengan protesa jantung,
resiko endokarditis, dll
e. Pemberian jenis analgetika yang sesuai
f. Pemberian antiinflamasi yang sesuai: NSAID atau golongan
steroid
Konsultasi
bagian bedah syaraf
Bagian bedah plastik
Bagian THT
Bagian Neurologi
Bagian Penyakit Dalam
Bagian Anestesi
Instrumentarium
a. Set diagnostik
b. Set bedah mayor dan minor
c. Set bedah trauma maksilofasial
5. Prosedur Tindakan
Tehnik operasi di regio simfisis/parasimfisis mandibula (archbar dan
miniplate):
1. Mempertimbangkan adanya daya yang timbul di regio simfisis
seperti pada prinsip garis champy
2
4. Dibuat flap sampai dengan regio dagu terbuka dan selanjutnya
melakukan identifikasi pada garis fraktur
5. Pada umumnya setelah dilakukan fiksasi intermaksiler fragmen
fraktur akan tereposisi dan hanya memerlukan sedikit reposisi
koreksi
3
10. Melakukan balut tekan di dagu menggunakan plester agar tidak
terdapat dead space di vestibulum
4
5. Pada umumnya setelah dilakukan fiksasi intermaksiler fragmen
fraktur akan tereposisi dan hanya memerlukan sedikit reposisi
koreksi
5
2. Melakukan pemasangan arch tipe Erich bar di rahang atas dan
bawah
3. Melakukan insisi di regio fraktur angulus di lateral gigi-gigi
molar ke arah posterior menuju regio retromolar
6
Fiksasi intermaksiler dapat dibuka atau tetap dipertahankan
menggunakan ligatur karet
6. Pasca Prosedur
a. Pasien diet cair melalui sonde dengan diet Tinggi Kalori dan
Tindakan
Protein (TKTP) melalui sonde hidung dan dapat mulai diberikan
sesudah pasien sadar penuh dan gerakan peristaltik usus sudah
positif
b. Menginstruksikan pasien untuk diet clear fluid selama 24 jam
c. Intruksi pada pasien untuk tidak tidur miring
d. Antibiotika, antiinflamasi perentral diberikan secara teratur
e. Pembersihan luka pasca operasi
7. Tingkat Evidens
8. Tingkat Rekomendasi
9. Indikator Prosedur
Tindakan