SKRIPSI
i
Oleh:
NO.AK : 13.188
AKADEMI KEPOLISIAN
SEMARANG
2017
i
Ketua
Anggota/Pembimbing Anggota
i
Disetujui untuk dipertahankan:
Semarang,
Pembimbing
i
Dr. Wagiran Suwito M.Hum
NIP. 19670313199303100
HALAMAN PERNYATAAN
sendiri dan belum pernah diajukan sebagai karya iilmiah pada perguruan tinggi
Jika dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya
Penulis
i
I GEDE YOGA EKA PRANATA
i
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat
Kamtibmas)” tepat pada waktunya. Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah
satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana terapan ilmu kepolisian dari
skripsi ini.
i
selaku Kasattar 12yang selalu sabar membimbing penulis dalam
i
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu penulis sangat berterimakasih kepada semua pihak yang bersedia
memberikan saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
Penulis
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Kupersembahkan Kepada :
Angkatan 48Detasemen
Hastadharana
i
Almamaterku tercinta,Akademi
Kepolisian
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................ iv
PRAKATA......................................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xi
i
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xii
ABSTRAK...................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
2.2.1 Teori..................................................................................... 22
2.2.1.1Teori Manajemen.......................................................22
Efisiensi Kerja.......................................................26
2.2.2 Konsep.................................................................................28
i
2.2.2.1Konsep Kamtibmas.................................................29
i
3.6 Validitasdan Reabilitas ........................................................53
Kecamatan Srumbung................................................. 62
i
4.3.1 Pembahasan Manajemen Penyelenggaraan
Masyarakat...........................................................................119
Masyarakat..........................................................................122
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan..............................................................................128
5.2 Saran132
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
i
DAFTAR TABEL
Halaman
i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
i
Lampiran 4 Surat Penghadapan Taruna Akademi Kepolisian
dalam Rangka Kegiatan Penelitian
i
ABSTRAK
No.Ak : 13.188
Isi Abstrak :
i
Kata Kunci : Door to door system,partisipasi masyarakat, Kamtibmas.
i
BAB I
PENDAHULUAN
situasi kondisi yang aman, tertib, tentram, dan damai dalam kehidupan
berpengaruh pada definisi kepolisian yang tidak lagi terbatas pada arti
administrasi negara.
1
Administrasi negara umumnya diartikan sebagai keseluruhan
dibagi menjadi tiga bidang yaitu, eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Berpijak
negara tentu tidak lepas dari tujuan negara itu sendiri, yang tercantum
xiv
Polri dalam melaksanakan tugas tertuang dalam Pasal 13 Undang-
Polri. Selain upaya represif dan preventif langsung ada juga preventif
xiv
ini dibagi dalam preventif langsung dan preventif tidak langsung. Preventif
dan taat hukum (law abiding citizen)dan mau ikut berpartisipasi positif
kepada masyarakat. Ditambah lagi dengan tugas pokok Polri sebagaimana diatur
(Harkamtibmas),
masyarakat.
xiv
Hal ini sejalan dengan visi Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito
optimal,
ketertiban masyarakat),
Kamtibmas,
xiv
10. Penguatan pengawasan, dan
masyarakat terhadap Kamtibmas dari sepuluh program Promoter dan satu quick
wins tersebut, maka program ke delapan yang sangat tepat digunakan dalam
Polsek Srumbung.
tertuang pada pasal 15 ayat (1) strategi Polmas sebagai wujud perkembangan
kepolisian modern dalam negara demokrasi yang plural menjungjung tinggi hak
melalui :
xiv
b. Intensifikasi fungsi polri dibidang pembinaan masyarakat (Model
B), dan
(Model C),
program door to door system sebagai langkah preventif tidak langsung (pre-
emtif) maupun deteksi dini mengenai ancaman Kamtibmas yang akan terjadi
kamtibmas.
terobosan yang bersifat preventif tidak langsung (pre-emtif) atau deteksi dini
xiv
terhadap ancaman Kamtibmas yang ada di Wilayah hukum Polsek Srumbung
rumah dengan harapan masyarakat mampu menjadi polisi untuk dirinya sendiri
maupun lingkungannya. Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan
terhadap Kamtibmas”.
agar mampu menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, perlu dilakukan
xiv
2) Faktor-Faktor apa sajakah yang mempengaruhi Program Door
Srumbung?
Kamtibmas?
Kamtibmas.
xiv
Di dalam melaksanakan suatu penulisan tentunya juga diharapkan
adanya manfaat yang diperoleh baik terhadap Intitusi Polri (dalam hal ini adalah
Polsek Srumbung) dan yang paling utama adalah berguna bagi masyarakat
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
xiv
3) Sebagai bahan informasi bagi media maupun masyarakat untuk
xiv
1.5 Sistematika Penulisan
sebagai berikut.
BAB I Pendahuluan
penulisan.
dalam penelitian yang digunakan dan menjadi acuan bagi penulis dalam
menyusun skripsi.
xiv
BAB IV Pembahasan
Bab ini menjawab dari rumusan masalah yang peneliti buat pada
bab I dengan data-data yang telah diolah secara valid dan dikupas melalui
BAB V Penutup
yang dibuat penulis, sehingga dapat menjadikan saran untuk lebih baik
lagi kedepannya.
xiv
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
atau landasan berpikir dalam memberi batasan mengenai informasi dan data
yang ada dalam suatu penelitian. Sebuah konsep dan toeri digunakan pula
dan pemecahan atau solusi atas permasalahan. Tinjauan kepustakaan ini dibagi
menjadi tiga sub yang terdiri atas: (1) kepustakaan penelitian, (2) kepustakaan
xiv
menggunakan referensi kepustakaan beberapa penelitian terdahulu. Literatur
Volume 14, No. 1.Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode
yang digunakan.
xiv
Pamungkas (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Optimalisasi
pendekatan kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan ada dua, yaitu
dokumen.
Hasil dari penelitian ini berupa: (1) pelaksanaan program “Satu Desa Satu
“Satu Desa Satu Polisi” di Polres Pasuruan; dan (3) Upaya pengoptimalisasisan
xiv
yang digunakan, yaitu data primer melalui wawancara kepada sumber terpercaya
di Polrees Sidoarjo dan data sekunder melalui analisis data dari Polres Sidoarjo
tersebut.
desa-desa.
Bhabinkamtibmas”. Hal ini sesuai dengan teori manajemen Henry Fayol peran
xiv
Kapolres dapat melaui tahapan perencanaan, pengkoordinasian, kepemimpinan
dan pengadilan.
Saigon Pontianak Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan
pendekatan kualitatif.
masih kurang dapat lebih terbuka membantu Polri, dialog yang dilakukan
terbatas baik dengan tokoh masyarakat, agama, maupun tokoh adat, sehingga
ketertiban dikatakan masih belum memadai. Hal ini ditandai dengan minimnya
xiv
Relevansi penelitian Bahrudin (2013) dengan penelitian ini, yaitu sama-
“Sosialisasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat oleh Polisi Resort Kota dalam
Peran Bagian Binamitra dan masyarakat dalam sosialisasi Kamtibmas yang baik
xiv
secara langsung tatap muka, penyuluhan, maupun disampaikan melalui RW; dan
(4) Partisipasi masyarakat dalam kegiatan Kamtibmas dengan program kerja dan
Tabel 2.1
xiv
menggunakan
program Door to
Door System”
Bahrudin (2013) dengan penelitian ini, Daerah yang Partisipasi masyarakat
yaitu sama-sama dijadikan objek dalam mendukung peran
mengkaji tentang penelitian dan polisi
Kambtimas. program penelitian
yang digunakan
berbeda.
maupun gagasan dari seseorang, yakni yang memiliki kompetensi untuk disiplin
kepustakaan konseptual.
2.2.1 Teori
xiv
2.2.1.1 Teori Manajemen
hubunganyang diperlukan.
sesuaidengan rencana.
manajemenagar tujuan yang diinginkan tercapai, yaitu situasi yang kondusif dan
xiv
SupremasiHukum. Seperti yang kita ketahui keseluruhan unsur manajemen
yang muncul pada tahun 1948. Lasswell 1999(dalam buku Komunikasi Sosial,
2015) mengemukakan suatu ungkapan yang sangat terkenal dalam teori dan
menjawab pertanyaan: who, says what, in which channel, to whom, with what
effect(siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa dengan efek
(efek).
xiv
komunikator. Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to
b. Says what (pesan), Says menjelaskan apa yang akan disampaikan atau
xiv
(penerima) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung
hal melalui proses tertentu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan baik atau tidak. Teori ini digunakan sebagai pisau analisis
a. Waktu
xiv
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
sedikit.
b. Tugas
c. Produktivitas
d. Motivasi
e. Evaluasi Kerja
xiv
f. Pengawasan
tugas.
g. Lingkungan Kerja
sewaktu bekerja.
2.2.2 Konsep
xiv
2.2.2.1 Konsep Kamtibmas
bahwa :
suatu kondisi dimana unit sosial termasuk di dalamnya adalah warga masyarakat
xiv
dengan segala fungsi dan posisinya dapat berperan sebagaimana ketentuan
yang ada.
xiv
b. Membimbing dan memberikan penjelasan di bidang hukum dan
Masyarakat (Harkamtibmas);
memerlukan;
penugasannya;
xiv
2) Melakukan dan membantu pemecahan masalahan (Problem
Solving);
pelayanan Polri.
adalah prinsip partisipasi. Prinsip partisipasi, yaitu kesadaran Polri dan warga
xiv
masyarakat/komunitas dalam upaya memelihara rasa aman dan tertib, memberi
informasi, saran dan masukan, serta aktif dalam proses pengambilan keputusan
hanya terbatas pada dana dan finansial saja tetapi dapat berbentuk daya
(tenaga) dan ide (pemikiran). Hal ini dapat diwujudkan melalui 4 M, yakni
bambu, beras, batu, dan sebagainya), dan mind (ide atau gagasan). Supaya
xiv
Gambar 2.2: Macam-macam Kontribusi
konsep Polmas. Pasal 1 poin kedua Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2015,
modern);
masyarakat; dan
xiv
Inggris (Neighbourhood Watch) di Indonesia (Peraturan Kapolri,
penjabaran dari Polmas model B, yang memiliki fokus pelaksanaan pada bidang
Salah satu bentuk dari Polmas model B adalah bimbingan dan penyuluhan, yang
terdiri atas:
dan negosiasi;
poin b Perkap Nomor 3 Tahun 2015, bentuk lain dari Polmas model B adalah
patroli yang dilakukan secara dialogis, salah satunya adalah patroli dari rumah ke
xiv
pindah). Program ini menuntut peran aktif dari petugas untuk mendatangi rumah
penyelesaiannya;
terorisme. Seperti yang telah dijelaskan dalam lampiran Perkap Nomor 3 Tahun
dianggap perlu dalam menjaga kehidupan masyarakat yang aman dan tenteram,
hubungan baik dengan masyarakat. Kegiatan kunjungan ini juga sekaligus untuk
jawabnya.
xiv
Program “Satu Desa Satu Polisi” ini dibentuk dengan maksud sebagai
tindak lanjut dari Surat Kepala Kepolisian Negara Repubik Indonesia Nomor:
Project Penggelaran Program “Satu Desa Satu Polisi” yang memiliki tugas pokok
mestinya.
gangguan keamanan.
xiv
Ancaman atau situasi kriminal yang sudah nyata dalam kehidupan
dicegah
pada alinea keempat yang berisi tujuan berdirinya negara Indonesia, hal tersebut
Kamtibmas melalui program door to door system yang diunggulakan oleh Polsek
xiv
Perlu peran serta pihak penegak hukum serta peningkatan partisipasi
karena itu, implementasi program door to door system harus ditingkatkan karena
memeliki cara kerja yang langsung menyentuh secara satu persatu ke rumah
Hal ini bertujuan untuk menemukan pokok permasalahan serta pemecahan yang
berikut.
Sat binmas
Perkap Nomor 3
Tahun 2015
Sambang
xiv
Polri Bhabinkamtibmas
Unsur pelaksana
dan pendukung
TNI
Faktor-faktor Internal
yang Upaya
mempengaruhi
Eksternal
BAB III
METODE PENELITIAN
xiv
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Agar Penelitian ini menjadilebih
terarah dan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan maka perlu
dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
lainnya dalam beberapa hal. Williams menyebutkannya dalam tiga hal pokok,
nilai dalam penelitian, (2) Karakteristik pendekatan kualitatitif itu sendiri, dan (3)
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif memandang latar dan
xiv
Partisipasi Masyarakat terhadap Kamtibmas di Wilayah Hukum Polsek Srumbung
dampak program terhadap Kamtibmas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
ini tidak hanya terfokus pada sebagianobjek, namun memandang sebagai satu
kesatuan secara utuh dan menyeluruh. Dengan demikian, penelitian ini lebih
tepat untuk digambarkan dan dijelaskan dengan uraian kata-kata dan laporan
informasi secara mendalam dan menyeluruh, bukan dengan data angka yang
dapat diolah dengan metode statistik. Data angka hanya digunakan untuk
tersebut akan dikaji dan dianalisis lebih dalam menggunakan teori dan konsep
xiv
Menurut Soekanto (1986: 9-10) penelitian deskriptif adalah penelitian
keadaan, atau gejala-gejala lainnya. Metode ini digunakan dengan tujuan untuk:
yang ada.
secara lengkap sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hal ini ditujukan agar
diperoleh hasil penelitian yang jelas terkait dengan implementasi program door to
yang bertumpu pada fokus penelitian bersifat tentatif, yaitu dapat diubah sesuai
xiv
Kegiatan wawancara, observasi, maupun telaah dokumen harus
agar penelitian yang dilakukan lebih terfokus dan terarah dengan kata lain agar
dipecahkan, selain juga pada faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu.
Srumbung yang berfokus pada implementasi program door to door system untuk
Srumbung.
xiv
Lokasi penelitian yaitu di Wilayah Polsek Srumbung. Penelitian
Kecamatan Srumbung.
Sumber data atau informasi meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama,
kemudian data mentah yang diperoleh dianalisa lebih lanjut, data ini kemudian
dipaparkan sesuai yang dilihat atau disesuaikan dengan kondisi lapangan. Data
penelitian. Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian
sumber data terbagi menjadi dua jenis yaitu, sumber data utama atau primer dan
xiv
Sumber data primer atau informan yang dipilih peneliti dalam rangka
memperoleh data serta informasi yang mendalam pada penelitian ini, yaitu pihak-
yang telah disusun oleh peneliti. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
dan tanggung jawab dalam lingkup tugasnya serta sesuai dengan fokus
penelitian yaitu :
pencegahan.
xiv
3. Kapolsek Srumbung, bertujuan untuk mendapatkan informasi
pelaksanaan program.
Kamtibmas.
sebagaiberikut :
xiv
1. Manajemen Penyelenggaraan, dengan indikator meliputi :
a) Planning (perencanaan),
b) Organizing (pengorganisasian),
e) Controlling (pengawasan),
1. Waktu,
2. Tugas,
3. Produktivitas,
4. Motivasi,
5. Evaluasi kerja,
6. Pengawas,
xiv
c. Dampak Program Door to Door System terhadap Kamtibmas
1. Manpower (Tenaga),
2. Money (Uang),
dari studi kepustakaan dengan mempelajari literatur, teori tulisan ilmiah, konsep
meliputi :
xiv
3.5.1 Teknik Wawancara
secara lisan, sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah tujuan yang telah
tersebut tentunya tidak terlepas dari permasalahan yang diteliti. Pertanyaan yang
xiv
“Pengamatan atau observasi merupakan teknik menghimpun bahan-
objek pengamatan, yang terdiri atas kondisi, interaksi, dan proses kegiatan serta
tingkah laku individu atau kelompok”(Farouk dan Djaali, 2005: 92). Peneliti dalam
melalui data laporan atau pengaduan, surat kabar, majalah, jurnal, kliping,
terkait permasalahan dalam penelitian ini seperti: rencana kegiatan, laporan hasil
kegiatan, dokumen yang dimiliki Satuan Binmas, dokumen dari instansi terkait,
xiv
memanfaatkan informasi yang bersumber dari internet sebagai data pendukung
xiv
3. Triangulasi waktu, dilakukan dengan wawancara, observasi, atau
penelitian.
ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat
Teknik analisis data yang digunakan peneliti mengacu pada Miles dan
Huberman yang menyatakan “ada tiga unsur dalam proses analisis data pada
penelitian kualitatif, yaitu reduksi data, sajian data (display data), dan penarikan
xiv
3.6.1 Reduksi Data
Reduksi data adalah bagian dari proses analisis data yang meliputi
system yang dilakukan oleh unit Binmas Polsek Srumbung. Data tersebut
data, peneliti akan memahami apa yang terjadi serta memberikan peluang bagi
peneliti untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan lain berdasarkan
penelitian ini, yaitu Implementasi program door to door system dalam upaya
Polsek Srumbung.
xiv
3.6.3 Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi
berlangsung dalam satu S.I.Klus model interaktif yang prosesnya mulai sejak
disampaikan sesuai dengan persoalan yang diangkat, yaitu: (1) menjelaskan dan
program door to door system, dan (3) dampak implementasi program terhadap
secara cermat dengan memeriksa ulang temuan dan uraian analisis penelitian.
xiv
BAB IV
dan struktur organisasi Polsek Srumbung, tugas pokok dan struktur organisasi
xiv
Luas daerah wilayah hukum Polsek Srumbung atau Kecamatan
Srumbung adalah 53,17 km2, yang terdiri atas 17 desa dengan ketinggian
daerah Kl. 484 m dari permukaan laut/dpl, serta memiliki medan sebagai berikut:
3. Kemiringan : 1348.053 Ha
dataran miring memiliki luas wilayah terbesar dengan luas 1348.053 Ha. Hal
hal tersebut bisa dilihat melalui Peta Kecamatan Srumbung sebagai berikut.
xiv
Gambar 4.1: Peta Kecamatan Srumbung
baik, dengan daerah hutan negara seluas 316,29 dan lahan yang tidak terkelola
berikut :
Tabel 4.1
xiv
10. Srumbung 128 45,8 87 - 23,35 284,2
tinggi, hingga sekarang hasil salak pondoh dari Kecamatan Srumbung sudah
mulai diekspor ke luar negeri seperti Thailand, Jepang, dan Korea. Hal tersebut
tanggal 11 Maret 2017 pukul 09.00 WIB yang menyatakan bahwa:“yang Saya tau
potensi warga di Kecamatan Srumbung ini adalah salaknya yang sudah sampai
tahap ekspor dan memang sebagian besar bekerja sebagai petani kebun salak”.
Berikutnya data dari Intel dasar Polsek Srumbung mengenai jarak dari
xiv
a. Jaringan jalan polsek menuju desa-desa se-Kecamatan Srumbung
1. Desa Sudimoro : 5 km
2. Desa Nglumut : 7 km
3. Desa Kaliurang : 8 km
4. Desa Kemiren : 5 km
5. Desa Kamongan : 4 km
6. Desa Jerukagung : 4 km
7. Desa Kradenan : 3 km
8. Desa Banyuadem : 1 km
9. Desa Ngablak : 2 km
18. Kec.Salam : 5 km
19. Kec.Muntilan : 7 km
20. Kec.Dukun : 15 km
21. Kab.Srumbung : 22 km
b. Luas jalan
xiv
1. Jalan Provinsi : 16 km
2. Jalan Kabupaten : 16 km
3. Jalan Desa : 44 km
Berdasarkan data di atas, dapat dijelaskan bahwa jarak dari Polsek menuju
beberapa desa masih harus ditempuh dengan jarak yang jauh. Selain itu,
dipersulit juga karena luas jalan yang minim untuk dilalui dan sebagian jalan
2914 meter di atas permukaan air laut. Secara geografis terletak di perbatasan
awan panas, guguran Lava, gempa, hujan abu, maupun endapan lava
dingin.
xiv
(2) Bahaya sekunder: berupa banjir lahar dingin yang mengalir di sungai-
galian golongan c yang memiliki jenis tambang berupa batu dan pasir.
Pre-emtif, police hazard (PH) bersifat preventif dan ancaman faktual (AF)
xiv
a. Faktor Korelatif Kriminogen (FKK) Bersifat Pre-emtif
1. Gunung Merapi
1. Tambang Golongan C
saja ada oknum yang tanpa mengantongi surat izin dan mengaku
xiv
Merujuk pada hasil penelitian masih banyak ditemukan
Tabel 4.2
TAHUN KET
xiv
N JENIS 20 20 20 20 20 20 20 20 2
O. KRIMINAL 08 09 10 11 12 13 14 15 0
1
6
1. CURAS - 2 - 5 2 1 1 1 -
2. CURAT 6 - 17 21 12 4 2 1 -
3. CUR BIASA 4 2 7 4 2 3 2 1 -
4. PENIPUAN - - - - 1 1 - 1 -
5. CURANMOR 2 1 - - 6 6 - - 1
6. CUR HEWAN - 4 - - 3 - - - -
7. PENGANIAYA 2 1 - 2 - - 3 1 1
AN
8. PPERJUDIAN - - - - - - 1 2 -
9. PENGGELAP 1 - - - - 1 - - 1
AN
10. KDRT - 1 - 2 - - - - -
11. PENGROYOK - - 1 - - - - - -
AN
12. PERZINAAN - - 2 - - - - - -
JU 15 10 24 34 32 20 15 19 6 Kejadian
ML truk
AH tertimbun
Pasir dan
2 kejadian
orang MD
JUMLAH 15 10 24 34 32 20 15 19
xiv
Sumber : Intel Dasar Polsek Srumbung 2017
sebanyak 17 kasus yang bermula tanpa kasus di tahun 2009 dan meningkat lagi
pada tahun 2011 hingga mencapai 21 tindak pidana curat, namun mulai tahun
2012 hingga tahun 2015 tindak pidana curat terus menurun sampai pada data
terakhir tahun 2016 tindak pidana curat nihil terjadi di wilayah hukum Polsek
Srumbung.
Srumbung adalah :
undangan.
xiv
terjadinya gangguan kemanan dan ketertiban masyarakat,
xiv
Gambar 4.2: Struktur Organisasi Polsek Srumbung
TataCaraKerjapada TingkatKepolisianResortdanKepolisianSektor,
tingkatPolresyangberadadibawahKapolres”. U n t u k t i n g k a t P o l s e k s e n d i r i
2010 disebutkan:
xiv
bertindak”. Seperti yang dijelaskan dalam Pasal 114Ayat (3) Peraturan Kapolri
undangan.
masyarakat.
bawah Kapolsek. Hal ini sesuai dengan Pasal 114 Ayat (1) Peraturan Kapolri
dipimpin oleh seorang Kanit yang bertanggung jawab kepada Kapolsek dan
xiv
BhayangkaraPembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas) berdasarkan
kondusif di desa/kelurahan.
xiv
2. Bhabinkamtibmas dalam melaksanakan tugas
wilayah penugasannya;
Solving);
masyarakat;
fungsi, yaitu:
dan Kamtibmas.
permasalahan Kamtibmas.
xiv
3. Membina ketertiban masyarakat terhadap norma-norma
yang berlaku.
lainnya.
desa/kelurahan.
ayat (2) huruf A, yaitu “kunjungan dari rumah ke rumah (door to door) pada
xiv
4.2 Pelaksanaan Program Door to Door System
program khusus yang diemban oleh Unit Binmas Polsek Srumbung, dengan
sebagai petugas sambang dalam hal ini berada di bawah Unit Binmas berperan
xiv
dalam pembuatan jadwal perencanaan kegiatan yang secara administratif
tertuang dalam Rencana Kegiatan (Ren Giat) sambang. Hal tersebut diuraikan
dalam wawancara pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 11.00 WIB sebagai berikut:
anggota Ur Mintu Polres Magelang, BRIPTU Tina pada tanggal 10 Maret pukul
11.00 WIB).
Pada tahap ini, Kapolsek membuat surat perintah sebagai wujud legalitas
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan Kapolsek Dukun AKP.
xiv
Suwidodo dalam wawancara pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 09.00
WIB yang menyatakan bahwa “... Setelah Ren Giat selesai dibuat saya
kegiatan dan surat perintah tersebut yang menjadi dasar untuk para
serta kordinasi dengan pihak yang akan dikunjungi, terlebih yang akan dikunjungi
materi yang akan disampaikan mengenai berita terkini yang harus disampaikan
xiv
Polsek Srumbung yang didalamnya Kasat Binmas memegang kendali untuk
agar masyarakat lebih mudah melaporkan suatu kejadian yang dialaminya dan
dalam wawancara pada tanggal 10 Mret 2017 pukul 11.00 WIB sebagai berikut:
xiv
Wah, saya sangat senang sekali dengan banyaknya inovasi kepedulian
dari polisi untuk memperhatikan masyarakatnya semakin meningkat.
Apalagi sekarang pak polisi mau datang ke rumah memberikan informasi
keamanan dan penyelesaian permasalahan yang sedang kami hadapi,
lebih-lebih sebelum pulang memberi kartu nama bapak Bhabin itu sendiri
yang sangat membuat kami nyaman dengan pelayanan tersebut.
Harapannya kedepan selalu polri meningkatkan kualitas pelayanannya
terhadap masyarakat. (Ujar Bapak Kosim warga Desa Kaliurang
Kecamatan Srumbung dalam wawancara pada tanggal 10 Mret 2017
pukul 11.00 WIB.)
1. Aplikasi E-Bhabinkamtibmas
hingga terendah.
xiv
Merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
jawab untuk membuat laporan administrasi secara tertulis maupun laporan harian
kesatuan wilayah. Hal tersebut dibenarkan oleh Kanit Binmas Polsek Srumbung
AIPTU Mujaof dalam wawancara tanggal 13 Mret pukul 10.00 WIB yang
menyatakan bahwa :
xiv
Pernyataan tersebut didukung oleh penjelasan dari Bhabinkamtibmas
Polsek Srumbung, AIPTU Bardono dalam wawancara pada tanggal 10 Mret 2017
cukup intensif dan mendalam antara petugas sambang dengan warga yang
wawancara pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 09.00 WIB sebagai berikut :
xiv
Pernyataan mengenai proses komunikasi dalam pelaksanaan
tersebut disampaikan oleh Bapak Sajid, seorang petani salak yang merupakan
10 Maret 2017 pukul 12.00 WIB menyatakan bahwa “...Kami hampir setiap hari
dikunjungi. Kami juga saling mengenal dan justru sangat dekat sekali”.
wawancara pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 11.00 WIB bahwa “Bukan sekadar
xiv
mengenal, kami (Bhabinkamtibmas dan masyarakat) sudah sangat menyatu
menurut Lasswell, (dalam buku Komunikasi Sosial, 2015) dan ketentuan lainnya
System
manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan-tindakan
a. Planning (Perencanaan)
xiv
George R. Terry dalam buku Manajemen, menyatakan planning
tindakan yang akan diikuti. Analisis dari tahapan perencanaan adalah sebagai
berikut :
1. Mendeterminasi sasaran-sasaran
dasarnya mengaplikaS.I.Kan tahapan ini secara rutin setiap bulannya. Hal ini
wawancara pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 09.00 WIBbahwa “cara Polsek
secara teknis mengenai sasaran dan menetukan metode atau cara bertindak
Giat membahas tentang waktu, sasaran, kegiatan, kuat personil, lokasi, dan hasil
yang ingin dicapai. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3
Rencana Kegiatan Harian
KUAT HASIL YG INGIN
NO WAKTU SASARAN KEGIATAN PERS LOKASI DICAPAI
xiv
1 2 3 4 5 6 9
1 08.00- Kasium Apel Jam 1 Res Mgl Agar mengetahui
10.00 Pimpinan perintah –perintah
WIB pimpinan
xiv
preemtif yang telah terlaksana dengan pengimplementasian program door to
door system.
mengacu kepada pasal 27 Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2015 dimana tugas
penugasannya;
pelayanan Polri.
xiv
Sesuai dengan tugas Bhabikamtibmas yang diatur pada tugas
b. Organizing (Pengorganisasian)
masyarakat.
xiv
5. Melaksanakan koordinasi dengan unsur muspika, menjalin kemitraan
dengan tokoh masyarakat dan lembaga lainnya.
6. Kapolsek berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kapolres.
memimpin dan membina unit-unit dalam lingkungan polsek dan nomor 5 tentang
tokoh masyarakat dan lembaga lainnya. Hal tersebut sejalan dengan penjelasan
xiv
Saya dalam bertugas dilengkapi dengan adanya job description yang
mengatur mengenai pelaksanaan tugas sehari-hari. Dan menurut saya
dari keterkaitan mengenai pelaksanaan Bhabin yaitu pada nomor 2 dan
5 karena disamping saya memimpin para Bhabin saya juga harus
melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat yang membutuhkan
bantuan Bhabin yang lebih mengetahui lapangan.
Tabel 4.4
Tabel Rencana Kegiatan
xiv
Sumber : Rencana Kegiatan TAUD Polsek Srumbung
sebagai berikut:
Swakarsa.
Rengiat yang dibuat Kanit Binmas berdasarkan kegiatan yang dilakukan sendiri
xiv
“Pengorganisasian petugas maupun kegiatan dapat dilihat
melalui rencana kegiatan polsek berupa Rengiat Harian, Mingguan,
Bulanan”.
sesuai dengan ketentuan konsep program satu desa satu polisi berdasarkan
Project Penggelaran Program “Satu Desa Satu Polisi”. Hal tersebut dapat dilihat
Tabel 4.5
c. Actuating (Menggerakan)
tugas mereka dengan kemauan baik dan secara antusias. Diartikan pula pada
kemauan bekerja.
dalam wawaancara pada tanggal 13 Maret 2017 pukul 10.15 WIB. menyatakan
“Untuk reward dari pimpinan selama ini belum ada untuk meningkatkan
motivasi kerja para bhabin”.
xiv
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Bhabinkamtibmas desa
d. Controlling (Pengawasan)
Tabel 4.6
TT SAM PRA
N BINL S
POLSEK MUK PSA PKS
O UH BANG MUKA JUM’AT
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Srumbung 15 22 30 - - 2 4
xiv
b. Giat Pam Swakarsa Polsek jajaran Polres Magelang
Tabel 4.7
1 2 3 4 5 6
1 Srumbung 11 30 - -
pelaksanaan tugas yang ada. Hal tersebut sejalan dengan penjelasan Kapolsek
xiv
buku Komunikasi Sosial, (2015)mengemukakan suatu ungkapan yang sangat
merupakan suatu formula dalam menentukan scientific study dari suatu proses
channel, to whom, with what effect (siapa mengatakan apa, melalui saluran apa,
yaitu pelaku utama atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi
dan yang memulai suatu komunikasi. Pelaku utama pelaksanaan program door
xiv
a. Mendengarkan keluhan warga masyarakat tentang
penyelesaiannya;
masyarakat (Harkamtibmas);
memerlukan;
xiv
kamtibmas untuk meningkatkan harkamtibmas, serta pada poind masyarakat
agar tidak terjadi kerancuan di antara masyarakat dengan petugas. Hal ini juga
Srumbung.
Perkap Nomor 3 Tahun 2015 yang salah satunya menjelaskan mengenai deteksi
penugasannya;
xiv
7. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada masyarakat atau
pelayanan Polri.
sebagai media atau program yang tepat di zaman saat ini dan mengingat
door to door system. Program tersebut sudah terlaksana dengan baik selama ini
di Polsek Srumbung, namun pedoman dalam bekerja seperti SOP belum ada.
yang menerima pesan dari sumber. Penerima informasi dalam hal ini adalah
xiv
“Program door to door system kami laksanakan dengan menyambangi
masyarakat maupun instansi terkait untuk menyampaikan pesan-pesan
kamtibmas”.
yang terjadi pada komunikan (penerima) seteleh menerima pesan dari sumber
AKP Suwidodo dalam wawancara pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 09.00 WIB.
Menyatakan bahwa
xiv
“Partisipasi masyarakat di Desa Kaliurang mengenai keamanan berupa
pembentukan Linmas dari masyarakat itu sendiri yang menggunakan
dana swadaya untuk pelaksanaannya”.
rasa aman dan tertib yang berhubungan dengan konsep Kamtibmas yang
pS.I.Kis;
dengan baik maka tercipta perasaan bebas dari gangguan fiS.I.K dan pS.I.Kis
xiv
Jajaran polsek Srumbung telah berupaya sebaik mungkin dalam
Tabel 4.8
KRIMINAL 20 20 20 20 20 20 20 20 201
08 09 10 11 12 13 14 15 6
1. CURAT 6 - 17 21 12 4 2 1 -
sebanyak 17 kasus yang bermula tanpa kasus di tahun 2009 dan meningkat lagi
pada Tahun 2011 hingga mencapai 21 tindak pidana curat, namun mulai tahun
2012 hingga tahun 2015 tindak pidana curat terus menurun sampai pada data
terakhir tahun 2016 tindak pidana curat nihil terjadi di Wilayah hukum Polsek
Srumbung.
yang terjadi di Polsek Srumbung terutama tindak pidana curat hingga tahun 2016
xiv
Di Posek Srumbung terdapat bahaya berupa potensi gangguan Gunung
mengadakan tempat evakuasi bencana alam yang dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.9
xiv
6. Jerukagung Balai Desa TEA Plosogede Kec. Ngluwar
Jerukagung
xiv
15. Pucanganom Balai Desa Balai Desa Pucungrejo Kec.
Pucanganom Muntilan
Tabel 4.10
xiv
8. KH.Abdul Rozaq Dsn. / Ds. Tegalrandu -
xiv
32. Suharno,S.Sos Dsn. / Ds. Kaliurang
ada di Kecamatan Srumbung sejumlah 17 dan dapat dilihat pada tabel di atas
menjelaskan jumlah tokoh agama sebanyak 46 tokoh lebih dari jumlah desa yang
xiv
juga di dalam pelaksanaan kegiatan agama Bhabinkamtibmas diberi kesempatan
yang beralamat Dsn. Ngablak Ds. Ngablak Kec. Srumbung menyatakan bahwa:
Berawal dari rapat desa kalo tidak salah tahun 2008 berkenaan dengan
Desa Kaliurang yang mulai sering mengikuti perlombaan antar desa.
Maka pada saat itu diadakan suatu rapat dan meghasilkan salah
satunya perencanaan kegiatan agama rutin dan disetiap kegiatannya
pak polisi bisa masuk memberikan arahan keamanan sekaligus
mengikuti jalannya kegiatan agama”.
menjadi sebuah program tentu saja akan menemui hal-hal yang menjadi faktor
pendorong suatu kegiatan, sehingga dapat berjalan dengan baik demi mencapai
tujuan. Disamping itu juga,tidak akan terlepasdari adanya rintangan yang menjadi
melibatkan aspek kehidupan sosial masyarakat yang dinamis dan selalu berubah
xiv
waktu yang ditentukan. Namun, dalam kenyataannya seringkali petugas
Srumbung, AIPTU Mujarof dalam wawancara pada tanggal 13 Maret 2017 pukul
wawancara pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 10.20 WIB yang menyatakan
bahwa: “kadang saya masih mendapat surat perintah untuk ikut pengamanan
Jadi, itu cukup mengganggu pelaksanaan program door to door system yang
b. Pengarahan Tugas
program door to door adalah aspek tugas. Program ini, dijalankan oleh Kanit
Bhabinkamtibmas dalam waktu satu bulan sekali. Hal ini sesuai dengan
xiv
penyampaian AIPTU Bardono, Bhabinkamtibmas Desa Kaliurang dalam
wawancara pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 11.00 WIB bahwa: “Sejauh ini
sudah ada upaya pengarahan tugas oleh Kapolres satu bulan sekali sekaligus
Budiarto, S.I.K, M.I.K pada tanggal 9 Maret 2017 pukul 09.00 WIB yang
c. Produktivitas
bulan mengenai jumlah warga masyarakat yang dikunjungi, namun Kasat Binmas
Polsek Srumbung membuat kebijakan target jumlah rumah yang akan dikunjungi
setiap harinya. Berikut yang disampaikan oleh AKP. Faizun, Kasat Binmas
Polsek Srumbung dalam wawancara tanggal 8 Maret 2016 pukul 10.15 WIB
bahwa :
Kami (Kapolres dan Kasat Binmas) ada target, minimal satu hari
sepuluh rumah warga untuk dikunjungi, karena menyesuaikan dengan
adanya aplikasi E-Bhabinkamtibmas yang didalamnya terdapat ranking
hasil rekap mingguan pelaksanaan Bhabinkamtibmas seluruh Polres
yang ada di wilayah jawa tengah, sekaigus Bapak Kapolres bisa
mengaksesnya dan menjadi sarana pengawasan serta beliau berpesan
“kalo ranking pertama ya allhamdulilah tapi jangan sampai peringkat
paling akhir ya pak Kasat Binmas” ujar Bapak kasat binmas”.
Pernyataan tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan
Bhabinkamtibmas Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung AIPTU
Agung Setyo Nugroho pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 10.00 WIB
tentang digunakannya material tersebut untuk mendukung pelaksanaan
xiv
tugas sambang sebagai berikut “Target sudah ditentukan oleh Kapolres,
yaitu sepuluh rumah tiap harinya”.
tanggal 10 Maret 2017 pukul 11.00 WIB bahwa: “target sudah ditentukan oleh
d. Motivasi
penghargaan belum berjalan maupun belum ada gagasan baru inovatif yang
Budiarto, S.I.K., M.I.K. dalam wawancara pada tanggal 9 Maret 2017 pukul 09.00
dalam wawancara pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 10.20 WIB yang
xiv
program door to door system, tetapi hanya koreksi saja belum ada pembicaraan
e. Evaluasi Kerja
pada dasarnya mengaplikaS.I.Kan tahapan ini secara rutin setiap bulannya. Hal
Budiharto, S.I.K., M.I.K. dalam wawancara pada tanggal 9 Maret 2017 pukul
tanggal 10 Maret 2017 pukul 10.00 WIB yang menyatakan bahwa: “saya selaku
keseharian”.
f. Pengawasan
xiv
tanggung jawab untuk membuat laporan administrasi secara tertulis maupun
oleh pimpinan kesatuan wilayah. Hal tersebut dibenarkan oleh Kanit Binmas
Polsek Srumbung, Aiptu Mujarof dalam wawancara tanggal 13 Maret pukul 10.15
Polsek Srumbung, AIPTU Bardono dalam wawancara pada tanggal 10 Mret 2017
g. Lingkungan Kerja
program door to door system yang dilakukan oleh Polsek Srumbung. Seperti
xiv
Srumbung AIPTU Slamet dalam wawancara pada tanggal 10 Maret 2017 pukul
wawancara pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 10.00 WIB menyatakan bahwa
“...Kami hampir setiap hari dikunjungi. Kami juga saling mengenal dan justru
Tabel 4.11
xiv
1. Sudimoro 195 30 73 - 34 332
memang sebagian besar masih berupa tanah dan jalan desa. Hal tersebut
xiv
Tabel 4.12
Luas Jalan-jalan
Berpijak pada data luas jalan yang ada dalam tabel di atas tidak
pemukiman tempat tinggal maupun tempat mencari nafkah melalui profesi petani.
musim dan iklim, diwaktu musim hujan terdapat jalanan yang becek, terutama
dalam wawancara pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 10.00 WIB menyatakan
bahwa: “saya perihatin juga dengan para petugas polisi saat cuaca buruk dan
ditambah dengan kodisi jalan menjadi tidak bersahabat akibat hujan, namun para
xiv
Di Kecamatan Srumbung juga sudah terdapat tower bagi masyarakat
Tabel 4.13
Srumbung terdapat dua tower yang letaknya sama di Desa Srumbung, yaitu
tower milik PT. Telkomsel dan PT. Indosat. Pernyataan tersebut sejalan dengan
Kaliurang menjelaskan bahwa: “untuk di desa kami belum ada tower sinyal
xiv
Apabila masyarakat ataupun Bhabinkamtibmas ingin menggunakan
fasilitas internet diluar daerah tersebut sudah tentu akan terkendala jaringan
yang buruk mengingat jarak antara desa yang satu dengan yang lainnya memiliki
jarak yang cukup jauh. Penjelasan tersebut dapat dijelaskan melalui data yang
diperoleh dari Intel Dasar Polsek Srumbung 2017 mengenai jarak dari Polsek
1. Desa Sudimoro : 5 km
2. Desa Nglumut : 7 km
3. Desa Kaliurang : 8 km
4. Desa Kemiren : 5 km
5. Desa Kamongan : 4 km
6. Desa Jerukagung : 4 km
7. Desa Kradenan : 3 km
8. Desa Banyuadem : 1 km
9. Desa Ngablak : 2 km
10. Desa Srumbung : 1 km
11. Desa Bringin : 2 km
12. Desa Mranggen : 1 km
13. Desa Ngargosoko : 4 km
14. Desa Polengan : 2 km
15. Desa Pucanganom : 5 km
16. Desa Pandanretno : 5 km
17. Desa Tegalrandu : 5 km
18. Kec.Salam : 5 km
19. Kec.Muntilan : 7 km
20. Kec.Dukun : 15 km
21. Kab.Srumbung : 22 km
22. Polsek Srumbung : 21 km
AIPTU Bardono dalam wawancara tanggal 10 Maret 2017 pukul 11.00 WIB.
Setau saya kurang lebih jarak saya menuju Polsek Srumbung 8 km dan
merupakan desa yang berada paling dekat dengan gunung merapi serta
xiv
ditambah dengan belum adanya tower sinyal di desa ini membuat saya
mendapat kesulitan apabila harus menerima perintah atau ada kendala
terhadap pelaporan akibat sinyal yang masih buruk di Desa Kaliurang
ini.
h. Kelengkapan Fasilitas
yang tertulis dalam Pasal 30 Ayat (1) Perkap Nomor 3 Tahun 2015 tentang
a. Jas hujan;
b. Rompi;
c. Jaket;
d. Senter;
e. Ransel Kerja;
f. Kamera;
i. Kartu Nama;
xiv
j. Belangko Kunjungan;
k. Stiker Kunjungan;
l. Brosur Kamtibmas;
m. Buku Agenda;
n. Peta Desa/Kelurahan;
oleh Kanit Binmas Polsek Srumbung, AIPTU Mujarof bahwa belum ada
pemberian Kendaraan motor. Namun dulu pernah ada hibah sepeda motor dari
Kapolres yang lama pada tahun 2015 kepada seluruh Bhabinkamtibmas. Hanya
saja karena pemberian sepeda motor tersebut secara pribadi, sehingga setelah
Srumbung, AIPTU Mujarof pada tanggal 13 Maret 2017 pukul 10.15 WIB).
pada dataran tinggi dan belum banyaknya keberadaan tower sinyal. Pernyataan
xiv
tersebut diperkuat dengan hasil wawancara terhadap Bhabinkamtibmas Desa
to Door System
sampai saat ini masih dijalankan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Srumbung, maka
faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua, yaitu: faktor pendukung dan faktor
penghambat.
produktivitas, dan evaluasi. Pertama, faktor tugas menjadi salah satu bentuk
xiv
pengarahan dalam kurun waktu yang relativ ideal, yaitu satu bulan sekali. Kedua,
sambang yaitu satu hari minimal sepuluh rumah warga untuk dikunjungi.
setiap bulannya, petugas sambang selalu dievaluasi tugasnya oleh Kasat Binmas
dan Kapolres dalam forum terbuka yang dihadiri oleh seluruh Bhabinkamtibmas
Srumbung antara lain: waktu, lingkungan kerja, dan kelengkapan fasilitas. Faktor
berupa jalan yang belum diaspal dan ditambah dengan cuaca yang tidak
Mengingat wilayah Polsek serumbung terdapat pada dataran tinggi dan belum
xiv
banyaknya keberadaan tower sinyal, serta keterbatasan alat transportasi berupa
Srumbung yang berbatu, pasir, dan masih sebagian besar belum diaspal.
sebagai orang anggota mengikuti kebijakan pimpinan utama di Polri yaitu Kapolri,
melaksanakan program door to door system salah satunya terdapat pada nomor
xiv
tujuh yaitu membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap
Kaliurang, AIPTU Bardono pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 11.00 WIB. Bahwa
“...salah satu pedoman pelaksanaan door too door system ada didalam program
Kapolres”.
Tabel 4.14
xiv
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa Desa Kaliurang termasuk desa
yang berada dekat dengan Gunung Merapi dan jauh dari kota. Jarak dari Desa
Kaliurang menuju Polsek Srumbung sejauh 8 km, namun dari faktor penghambat
Nasional. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Kaliurang Bapak Suwardi
dalam wawancara pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 11.00 WIB bahwa:
xiv
Setiap anggota masyarakat di dalam partisipasinya dituntut suatu
kontribusi atau sumbangan. Kontribusi tersebut bukan hanya terbatas pada dana
dan finansial saja tetapi dapat berbentuk daya (tenaga) dan ide (pemikiran). Hal
(uang), material (benda-benda lain seperti kayu, bambu, beras, batu, dan
a. Manpower (Tenaga)
dibenarkan oleh Bapak Zaenal, petani salak Desa Kaliurang dalam wawancara
Bapak polisi ini setiap hari mengunjungi desa kami dan selalu
menyampikan pesan-pesan mengenai kemanan bukan hanya petugas
saja yang berperan tapi dari masyarakat sendiri yang sadar akan
kebutuhan keamanan, begitu pesan para polisi yang mengunjungi
rumah saya. Dan kami sadar toh buat kam juga”.
xiv
irigasi dan lain-lain. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Bhabinkamtibmas Desa
Kaliurang, AIPTU Bardono dalam wawancara tanggal 10 maret pukul 11.00 WIB
b. Money (uang)
2017 memiliki jumlah penduduk sebanyak 2601 dan memiliki tempat perkebunan
yang paling luas diantara desa yang berada di wilayah Kecamatan Srumbung
Tabel 4.15
xiv
Berdasarkan data di atas Desa Kaliurang memiliki jumlah tempat
perkebunan yang sangat luas serta dengan jumlah penduduk sedemikian rupa
tersebut dibenarkan oleh Bapak Kosim warga Desa Kaliurang dengan pekerjaan
sebagai petani salak dalam wawancara tanggal 10 maret pukul 11.00 WIB
kebun salak sudah tentunya dengan penghasilan yang minim dan jauh dari
cukup”.
kepada desa yang di kumpulkan melalui kantor desa. Hal tersebut dinyatakan
Monografi Statis
Pembangunan
1. Pembangunan FiS.I.K
Biaya dari
- Pusat : Rp610.863.000,00
- Dati 1 : Rp5.000.000,00
- Dati 2 : Rp304.275.000,00
Biaya Swadaya Penduduk
xiv
1. Pemberdayaan masyarakat: Rp70.000.000,00
2. PAUD : Rp10.500.000,00
c. Material (Benda)
belum maksimal. Hal tersebut diketahui dari adanya Depo Berkah Jaya Abadi
milik Bapak Yongki yang berlokasi di Dsn. Kaliurang Selatan Ds. Kaliurang,
xiv
oleh Kepala Desa Kaliurang, Bapak Suwardi dalam wawancara pada tanggal 10
berdasarkan data Intel Dasar Polsek Srumbung 2017 jumlahh penduduk yang
tersebut dibenarkan oleh Kyai Buhroni, Ketua Forum Lintas Agama Kecamatan
menyatakan bahwa:
Berawal dari rapat desa kalo tidak salah tahun 2008 berkenaan dengan
Desa Kaliurang yang mulai sering mengikuti perlombaan antar desa.
Maka pada saat itu diadakan suatu rapat dan menghasilkan salah
satunya perencanaan kegiatan agama rutin dan disetiap kegiatannya
pak polisi bisa masuk memberikan arahan keamanan sekaligus
mengikuti jalannya kegiatan agama.
xiv
Berdasarkan penjelasan partisipasi antara petugas dan masyarakat di
atas berkenaan dengan konsep partisipasi yang dinyatakan dalam Perkap Nomor
yaitu kesadaran Polri dan warga masyarakat dalam memelihara rasa aman dan
tertib yang berhubungan dengan konsep Kamtibmas yang telah tercapai melalui
xiv
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
sebagai berikut.
berupa : (a) Faktor Korelatif Kriminogen (FKK) yang di antaranya adalah adanya
Gunung Merapi dan kertebatasan pembatas rumah, (b) Police Hazard (PH)
Ancaman gangguan berupa Galian C, (c) Ancaman Faktual atau gangguan nyata
xiv
berupa tindak pidana curat yang masih besar faktor untuk muncul di Polsek
Srumbung,
George R. Terry dan teori yang dikemukakan oleh Lasswell ialah teori
komunikasi yang fokus membahas pada proses komunikasi yang terjadi pada
harapan lembaga dan dimana idealnya untuk satu desa terdapat satu
Bhabinkamtibmas.
Srumbung masih belum sesuai. Tahapan yang tidak terpenuhi yaitu In which
Polri. Namun, kendala dari program tersebut belum memiliki Standar Operasional
xiv
faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi kerja menurut Gie, faktor pendukung
sambang yaitu satu hari minimal sepuluh rumah warga untuk dikunjungi, c)
Evaluasi dengan setiap bulannya petugas selalu dievaluasi dalam forum terbuka
door systemdi Polsek Srumbung antara lain sebagai berikut: a) Faktor waktu
door system yang sebelumnya telah memiliki target waktu tertentu sesuai
masih ada faktor lingkungan berupa jalan yang belum di aspal dan ditambah
sambang door to door masih cukup buruk, dikarenakan modem tidak bisa
hanya ada tiga tower penguat sinyal modem menjadi salah satu permasalahan
terdapat pada dataran tinggi dan belum banyaknya keberadaan tower sinyal,
xiv
sesuai dengan situasi lingkungan di Kecamatan Srumbung yang berbatu, pasir
dan masih sebagian besar belum di aspal. Padahal, kedua aspek tersebut
dibahas dengan konsep partisipasi masyarakat berbentuk daya (tenaga) dan ide
(pemikiran). Hal ini dapat diwujudkan di dalam aspek empat M, yakni manpower
(tenaga), money (uang), material (benda-benda lain seperti kayu, bambu, beras,
batu, dan sebagainya), dan mind (ide atau gagasan) menurut Notoatmodjo
(2010).
keamanan berupa poskamling, pembenahan jalan yang rusak, Linmas dan lain-
kepada desa cukup tinggi yang di kumpulkan melalui kantor desa. (c) Material
belum maksimal. Hal tersebut diketahui dari adanya Depo Berkah Jaya Abadi
milik Bapak Yongki yang berlokasi di Dsn. Kaliurang Selatan Ds. Kaliurang,
xiv
uang tunai. Hal inilah yang menyebabkan belum maksimalnya pengadaan
benda, yang justru dialihkan dengan uang tunai.(d) Mind (Ide atau Gagasan)
5.2 Saran
system yang dilaksanakan oleh Unit Binmas Polsek Srumbung dalam upaya
xiv
Standar Operasional Prosedur (SOP) program door todoor system
di Polsek Srumbung.
xiv
tidak dapat terpenuhi mengingat di dalam tubuh Polri sendiri terus
Polri
Depo Berkah Jaya Abadi milik Bapak Yongki yang berlokasi di Dsn.
xiv
tersebut dengan dibuatkannya memorandum of understanding
zaman. Sampai saat ini Polri belum memiliki suatu buku yang di
xiv
anggota satuan binmas maupun pedoman mengenai perlombaan
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, Farouk dkk. 2008. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PTIK Press & CV.
Restu Agung.
xiv
Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Skripsi :
Peraturan Perudang-undangan :
Internet :
xiv
Tribratanews, [online] https://www.tribratanews.com/promoter-kapolri-jenderal-
polisi-tito-karnavian-1/
m/123456789/30458/3/Chapter%20II.pdf
Jurnal:
xiv
DIREKTORAT AKADEMIK
Pada hari ini, Jumat tanggal 31 bulan Maret 2017, bahwa saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
No. Ak : 13.188
Kelas :G
Sebelumnya :
xiv
Menjadi :
PEMBIMBING TARUNA
xiv
Lampiran 2. Surat Permohonan Perubahan Judul Skripsi
xiv
Lampiran 3. Surat Penghadapan Taruna Akademi Kepolisian dalam Rangka
Kegiatan Penelitian
xiv
Lampiran 6. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
xiv
Lampiran 7. Foto Dokumentasi Kegiatan
Foto 1
Foto 2
xiv
Wawancara dengan Kasat Binmas Polres Magelang
Foto 3
Foto 4
xiv
Wawancara dengan Kanit Binmas Polsek Srumbung
Foto 5
xiv
Wawancara dengan Bhabinkamtibmas Polsek Srumbung
Foto 6
Foto 7
xiv
Wawancara dengan tokoh masyarakat
Foto 8
Foto 8
xiv
Wawancara dengan Kepala Desa Srumbung
xiv
Foto 9
Foto 10
xiv
Telaah dokumen
xiv