SKRIPSI
Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum
Oleh
Ganang Qory Alfana
8111413298
NIM : 8111413298
Kota Semarang” adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian
hukum.
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi
PERSEMBAHAN
Kamsyah Suparjanti)
vi
KATA PENGANTAR
Semarang.
bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
Semarang.
Negeri Semarang.
3. Dani Muhtada, Ph.D dan Tri Sulistiyono, S.H., M.H. selaku dosen
kritik yang membangun dengan sabar dan tulus sehingga penulis dapat
4. Saru Arifin, S.H., LL.M. selaku dosen wali yang telah membimbing
vii
6. Bapak Ali Ahmadi, S.E. Kasubag Pemerintahan Umum, Bagian Tata
penyusunan Skripsi.
8. Orang tua penulis, Drs. Haryanto dan Kamsyah Supar janti yang telah
perantauan.
Ngarji).
viii
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
maupun materiil.
Allah SWT. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan
Penulis
ix
ABSTRAK
x
DAFTAR ISI
xi
2.2.2 Model Implementasi Kebijakan Publik ................................. 12
2.2.3 Tahap – Tahap Implementasi Kebijakan Publik .................... 14
2.2.3.1 Aspek Dalam Implementasi Kebijakan...................... 15
2.2.3.2 Komponen- Komponen Yang Terlibat Dalam Sebuah
Kebijakan ................................................................. 16
2.2.3.3 Tahapan Implementasi Kebijakan Publik .................. 17
2.2.4 Teori dan Konsep Pelayanan Publik ..................................... 17
2.2.4.1 Pengertian Pelayanan ................................................ 17
2.2.4.2 Konsep Pelayanan Publik .......................................... . 21
2.2.4.3 Unsur-unsur Pelayanan Publik .................................. 23
2.2.4.4 Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik .................. 24
2.2.4.5 Hakikat Pelayanan Publik ......................................... 27
2.2.4.6 Standar Pelayanan Publik ........................................ 28
2.2.4.7 Bentuk Pelayanan Publik ......................................... 30
2.2.5 Teori Kebijakan Publik Dalam Perspektif Pelayanan Publik . 31
2.2.5.1 Konsep Kebijakan Publik ........................................... 31
2.2.5.2 Proses Kebijakan Publik ............................................ 33
2.2.5.3 Dampak Kebijakan Publik ......................................... 37
2.2.6 Teori dan Prinsip Good Governance..................................... 40
2.2.6.1 Pengertian Good Governance ................................... 40
2.2.6.2 Prinsip-prinsip Good Governance ............................. 41
2.2.7 Pemerintahan Daerah ........................................................... 45
2.2.7.1 Pengertian Pemerintahan Daerah .............................. 45
2.2.7.2 Konsep Otonomi Daerah .......................................... 48
2.3. Kerangka Berpikir ........................................................................ 52
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 53
3.1. Pendekatan Penelitian .................................................................. 53
3.2. Jenis Penelitian ............................................................................. 54
xii
3.3. Fokus Penelitian ........................................................................... 55
3.4 Lokasi Penelitian ........................................................................... 57
3.5 Sumber Data.................................................................................. 58
3.5.1 Sumber Data Primer .............................................................. 58
3.5.2 Sumber Data Sekunder.......................................................... 60
3.5.3 Sumber Data Tertier .............................................................. 61
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 61
3.6.1 Wawancara ........................................................................... 61
3.6.2 Dokumentasi ......................................................................... 62
3.6.3 Observasi .............................................................................. 63
3.7 Validitas Data ................................................................................ 63
3.8 Analisis Data ................................................................................. 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 67
4.1. Deskripsi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
Di Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang .................................. 67
4.1.1 Pengertian PATEN ............................................................... 70
4.1.2 Visi, Misi, dan Motto Pelayanan di Kantor Kecamatan
Gunung Pati Kota Semarang .............................................. 70
4.1.2.1 Visi Pelayaran .......................................................... 70
4.1.2.2 Misi Pelayaran.......................................................... 70
4.1.2.3 Motto Pelayanan ...................................................... 72
4.1.3 Maksud, Tujuan, dan Asas Penyelenggaraan PATEN .......... 73
4.1.3.1 Maksud Penyelenggraan PATEN ............................ 73
4.1.3.2 Tujuan Penyelenggaraan PATEN ............................. 74
4.1.3.3 Asas Penyelenggaraan PATEN ................................ 76
4.1.4 Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Gunung Pati ........... 78
4.1.4.1 Struktur Organisasi .................................................. 78
4.1.4.2 Kedudukan .............................................................. 80
xiii
4.1.4.3 Kode Etik Pegawai ................................................... 81
4.2. Implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
Di Kantor Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang ...................... 82
4.2.1 Pelayanan Non Perizinan ...................................................... 83
4.2.2 Pelayanan Perizinan ............................................................. 90
4.2.3 Alur Pelaksanaan Pelayanan ................................................. 99
4.2.4 Sarana dan Prasarana ............................................................ 102
4.2.5 Perbandingan PATEN dan Pelayanan Konversional ............. 105
4.3. Kendala Implementasi Pelayaran Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) di Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang ................. 110
4.3.1 Kendala Internal ................................................................... 110
4.3.2 Kendala Eksternal ................................................................ 114
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 118
5.1. Simpulan ..................................................................................... 118
5.2. Saran ............................................................................................ 121
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 123
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 125
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Pelayanan Non Perizinan Bulan Januari 2017 ................... 86
xv
DAFTAR BAGAN
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk
atas suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai
dengan hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa
yang terkait dengan kepentingan publik. Pelayanan diberikan guna memenuhi hak
Artinya dalam pelayanan pemenuhan suatu hak yang dimiliki pada setiap
daerah, yang merupakan salah satu barometer untuk mengukur berhasil tidaknya
1
2
Pasal 34 ayat (3) UUD NRI 1945, yakni “Negara bertanggung jawab atas
layak.’’ Oleh karena itu pelayanan masyarakat harus benar benar ditekankan dan
dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah agar tujuan negara yang terdapat
Pelayanan publik Salah satu langkah yang ditempuh oleh pemerintah dalam
ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat. Satu tempat ini disini
Kota bagi kecamatan yang secara geografis daerah akan lebih efektif dan efisien
proporsional berdasarkan kriteria dan skala kecamatan dibidang perizinan dan non
perizinan.
Peningkatan kualitas pelayanan ini terutama terlihat dari aspek waktu dan
menerima pelayanan yang lebih cepat dan terukur dengan jelas lebih cepat bila
jenis surat atau rekomendasi, seorang warga yang datang ke kantor kecamatan
beberapa jam hingga beberapa hari, karena Camat atau petugas yang berwenang
tidak ada di tempat, maka melalui PATEN, warga dijamin memperoleh pelayanan
yang cepat dan terukur dengan jelas sesuai dengan standar pelayanan. Pada
pelayanan publik sudah ditentukan, apakah itu 15 menit, 30 menit atau 1 jam,
berkas persyaratan yang harus dilengkapi, petugas yang melayani dan biaya
pelayanan (bila ada). Bila petugas yang berwenang sedang tidak ada di tempat,
Akta Kelahiran dan surat-surat pengantar untuk diajukan ke instansi yang lebih
tinggi.
Semarang, Jarak yang di tempuh untuk menuju ke Kota Semarang dari Kecamatan
Gunung Pati kurang lebih ±20 KM. Untuk menuju ke Pusat Kota Semarang. Ada
Tabel 1.1
Data Jumlah Warga Kantor Kecamatan Gunungpati Tahun 2015
Karena itulah dengan adanya PATEN sangat berguna sekali dalam pelaksanaan
(PATEN) di Kantor Camat Gunungpati sudah sesuai SOP, Namun masih ada
beberapa kekurangan yang ada yaitu dari Sumber daya manusia yang kurang
siknifikan lagi agar masyarakat benar-benar merasa puas akan pelayanan yang
dilakukan pihak kecamatan, dan kekurangan yang lain adalah tempat pelayanan
yang kurang luas sehingga pengantri masih banyak yang diluar ruangan
tempat antrian, adanya jalur landai bagi penyandang cacat fisik, AC, Air Minum
geratis dan mesin loket semua sudah baik. Semua penulis lihat saat proses PKL di
Semarang”.
6
mengidentifikasi masalah yang akan diteliti berkaitan dengan judul yang penulis
3. Kurang kondusifnya kondisi dan lingkungan kerja akibat dari luas ruang
pelayanan administrasi
dalam pelayanan.
relatif lebih lama dari waktu yang telah ditentukan dan belum mampu
Berdasar latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diuraikan
Semarang.
8
atas, penulis juga memiliki pandangan mengenai manfaat yang akan dicapai dari
penulisan penelitian ini. Manfaat dan kegunaan dari penelitian yang ingin penulis
dapatkan adalah :
yang sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(PATEN). Dalam hal ini penelitian terdahulu akan dijelaskan mengenai isi
penelitian penulis memiliki hasil akhir yang tidak sama atau berbeda
Kabupaten Brebes, ditulis oleh Nurkhaenti dari Fakultas Ilmu Sosial dan
9
10
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik kerja sama Universitas Tanjung Pura
Tabel 2.1
Kesimpulan Penelitian Terdahulu
dalam keputusan yang bersifat khusus. Sementara itu Van Meter dan Van
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa implementasi kebijakan terdiri dari
tujuan atau sasaran kebijakan, aktivitas, atau kegiatan pencapaian tujuan dari
implementasi, yaitu:
kebijakan, jenis manaat yang diterima oleh target grup, sejauh mana
memadai.
dikeluarkan pengarahan yang sah dari suatu kebijakan yang meliputi upaya
termasuk tata aliran kerja birokrasi. Empat faktor tersebut menjadi kriteria
bersifat operasional.
maupun
2. Kemampuan organisasional;
yakni :
kelompok sasaran
pelaksanaan
mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak ke pihak
pengguna”
dan ramah.
bentuk tulisan.
19
dari layanan lisan jadi antara layanan perbuatan dan lisan sering
lain:
20
1. Pelayanan Administratif
2. Pelayanan Barang
3. Pelayanan Jasa
Semarang.
21
kepentingan umum atau kepentingan publik, maka dari itu sering kita
organisasi.
Dari uraian dan pendapat para ahli di atas, dapat penulis simpulkan
kesejahteraan masyarakat.
23
memberikan pelayanan
2. Personil
atau masyarakat
1. Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
2. Akuntabilitas
perudang-undangan
3. Kondisional
efektivitas
4. Partisipatif
masyaraka
25
5. Kesamaan Hak
1. Kepentingan Umum
lain
2. Kepastian Hukum
3. Kesamaan Hak
5. Keprofesionalan
6. Partisipatif
masyarakat
Perlakuan yang didapat dari para pelayan publik sama rata dan tidak
8. Keterbukaan
tidak
9. Akuntabilitas
ketentuan perundang-undangan
Fasilitas yang didapat setiap orang sama, tidak ada perlakuan khusus
telekomunikasi informatika.
lain:
masyarakat luas.
1. Prosedur pelayanan
2. Waktu penyelesaian
29
3. Biaya pelayanan
4. Produk pelayanan
telah ditetapkan
dibutuhkan.
lain:
atapkan
terjemahan dari kata policy yang berasal dari bahasa inggris. Kebijakan
sesuatu yang lebih besar daripada keputusan tertentu, tetapi lebih kecil
keputusan untuk tidak bertindak, yang dibuat oleh badan atau kantor
kebijakan publik adalah apa saja yang telah dipilih oleh pemerintah
output, sebagai hasil, sebagai teori atau model dan juga proses.
(Parsons, 2005:14)
33
(2012:4), terdapat tiga alasan keijakan publik menjadi suatu hal yang
karena melibatkan banyak proses dan variabel yang harus dikaji. Oleh karena
berikut:
dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang diinginkan. Dalam hal ini,
inginkan.
Penyusunan Agenda
Formulasi Kebijakan
Adopsi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Evaluasi Kebijakan
publik. Karena dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui tentang pelaksanaan
Kota Semarang.
37
hubungan yang sebenarnya dapat terjadi dari suatu tindakan atau kebijakan
melibatkan masyarakat.
anggota diantaranya.
Untuk melihat pada bagian kebijakan sepanjang waktu jelas kita harus
menggunakan pengukuran yang sudah tersedia. Akan tetapi, banyak dari
isu kunci tentang kualitas dan isi kebijakan publik tidak dapat dipahami
hanya dengan serangkaian data statistik. Ada bahaya bahwa pengukuran
terhadap hal-hal yang sudah ada dan dapat dikuantifikasikan akan
mengabaikan beberapa persoalan yang paling penting yang perlu
dipertimbangkan. Pertimbangan semacam ini mungkin justru lebih
mengaburkan ketimbang menjelaskan.
tidak hanya diukur menggunakan angka saja. Tidak hanya melihat seberapa
besar perubahan yang terjadi akibat suatu kebijakan, tetapi lebih banyak hal
yang sifatnya tidak terukur terbentuk pasca suatu kebijakan dipilih dan
seperti ini tidak menghasilkan jawaban yang mungkin masuk akal. Tujuan
dasar penilaian dampak adalah untuk memperkirakan efek bersih dari sebuah
pengaruh dari proses dan kejadian lain yang mungkin juga mempengaruhi
perilaku atau kondisi yang menjadi sasaran suatu program yang sedang
dievaluasi itu.
dan politis. Dengan kata lain, dampak kebijakan adalah sesuatu yang pada
dasarnya adalah soal nilai, bukan fakta: arti dari angkaangka tergantung dari
diperlukan untuk mengimbangi efek distorsi dan dehumanisasi dari fakta dan
kebijakan bisa ditinjau dari dua pendekatan, yaitu pendekatan yang menilai
sosial lain, peradaban yang, kebijakan dan strategi dan cara yang berhubungan
dengan beberapa pemangku kepentingan.
2005, yaitu :
masyarakat
kebijakan publik
indikator minimal :
2. kebijakan publik.
/ metode partisipatif.
konsensus bersama.
prosedur pelaksanaan.
beroganisasi.
a. Berkinerja tinggi
b. Taat azas
pengaduan.
indikator minimal :
44
minimal :
pola kemitraan.
indikator minimal:
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan
Undang”.
daerah, yaitu:
47
daripada negaranya
kepentingan-kepentingan tersebut
1. Kemampuan ekonomi
2. Potensi Daerah
3. Sosial Budaya
4. Sosial Politik
5. Jumlah Penduduk
6. Luas Daerah dan pertimbangan lain yang memungkinkan
7. Terselenggaranya Otonomi Daerah (Kansil, 2001:4).
48
berarti bahwa hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan
undangan yang berlaku. Pengertian ini tidak jauh berbeda dengan pengertian
adanya pemerian tugas dalam arti sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan
pemerintahan negara atau pemerintahan nasional dan tidak ada kedaulatan pada
daerah. Oleh karena itu, seluas apa pun otonomi yang diberikan kepada daerah,
dengan itu, kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh daerah merupakan
daerah untuk mencapai tujuan nasional tersebut di tingkat lokal yang pada
yang lebih luas, kepada daerah untuk mengatur dan mengurus kehidupan
daerah, dan dalam pelaksanaannya dilakukan oleh kepala daerah dan DPRD
Mewujudkan Tata
Pemerintahan Yang Baik
118
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Usaha Mikro Kecil) yang dapat diurus dikecamatan dengan cepat dan
118
119
5.2 Saran
dikemukakan adalah:
dikantor. Hal ini perlu dilakukan mengingat Camat yang sering tidak
sosialisasi dapat dilakukan secara online. Menurut penulis hal ini perlu
PATEN.
tanpa adanya gangguan dan masyarakat akan merasa puas dan dapat
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Alwi, Hasan dkk. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan konsep pelayanan publik serta implementasinya.
Bandung: Mandar Maju.
Kaho, Josef Riwu. 2001. Prospek Otonomi Daerah Di Negara Republik
Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Koesomahatmadja, Mochtar. 1979. Pengantar Ke Sistem Pemerintah Daerah Di
Indonesia. Bandung: Bina Cipta.
Manan, Bagir. 2001. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pusat
Studi Hukum (PSH) Fakultas Hukum UII.
Moenir, A.S. 2002. Bentuk-bentuk Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara.
Syafrudin, Ateng. 1991. Titik Berat Otonomi Daerah Pada Daerah Tingkat II
Dan Pembangunannya. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim Pengembangan Kebijakan Nasional. 2005. Good Governance and Clean
Goverment. Bappenas.
Utama, Prabawa. 1991. Pemerintahan di daerah. Jakarta: Indhill CO
Winarno, Budi. 2004. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media
Pressindo
Jurnal :
Peraturan Perundang-Undangan :