Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. a. Media social saat ini memang menjadi sebuah kebutuhan manusia untuk saling
berinteraksi dan menjalin hubungan dengan manusia lainnya. Banyak perusahaan saat
ini menggunakan aplikasi media social untuk menjalin hubungan (afiliasi) dengan
pelanggan secara online. Melihat dari permasalahan sebagaimana disebutkan pada soal
nomor 1, termasuk dalam kebutuhan epistemic. Kebutuhan epistemic merupakan
kebutuhan untuk memahami orang dan objek di sekeliling kita agar kita dapat
memperkirakan orang dan objek tersebut. Dalam kampanye politik pemilihan umum
tahun 2014 peran media social ikut berkontribusi dalam meraih calon suara calon
anggota dewan. Demi meraih suara, secara massif mereka berkampanye melalui
jejeraing social mereka untuk mengkampanyekan program-program kerja untuk
meraih simpati pemilih, dalam hal ini adalah pemilih milenial yang mendominasi
penggunaan jejaring social ini. Tidak dipungkiri bahwa penggunaan media social yang
berlebihan akan menyebabkan konflik atau permasalah social di masyarakat. Sebagai
manusia yang cerdas, sebaiknya dalam menghadapi berbagai kampanye yang
cenderung kearah negative atau black campaigne harus dihindari.

b. menurut teori skema mental, dengan mneggunakan skema orang ( Person Schemas).
Skema ini berisi pengetahuan mengenai orang lain yang dimiliki seseorang. Disini
dilihat bahwa skema seorang politikus yang menggunakan media social untuk
melakukan kampanye, meskipun dengan berbagai cara dilakukan dalam penggunaan
media social termasuk menyebarkan berita-berita hoax di kalangan masyarakat.
Penggunaan media social ini secara massif dilakukan oleh calon anggota dewan untuk
saling menjatuhkan, sehingga secara pribadi dimanfaatkan untuk mendapatkan simpati
dari pemilih.

2. a. Beberapa teori perubahan sikap


- Teori Keputusan Sosial (Social Judgment Theory)
teori ini mengemukakan asumsi bahwa setiap orang mengetahui sikap yang
dimiliknya dan mampu mengambil keputusan bagaimana ia harus bersikap
terhadap objek sikapnya baik itu menolak atau menerima objek sikapnya tersebut.
Menurut teori keputusan social, hal sama juga berlaku dalam perubahan sikap
mengenai gagasan baru yang harus disikapinya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

- Teori Keseimbangan (Balance Theory)


Teori ini mendasarkan dirinya pada prinsip ketaatasasan kognitif. Teori ini
beranggapan bahwa manusia menyadari sikapnya dan kearah mana sikapnya itu
akan berubah tatkala manusia menghadapi objek sikap. Dalam hubungan ini, teori
keseimbangan beranggapan bahwa manusia memiliki dorongan untuk senantiasa
mempertahankan ketaatasasan antara sikap dan perilakunya. Dalam teori ini,
meskipun manusia itu makhluk yang logis, namun ia tdak selalu rasional.
- Teori Disonansi kognitif (Cognitive Dissonance Theory)
Dalam teori ini, keadaan disonan yang dialami oleh individulah yang akan
mendorong individu untuk kembali pada keadaan konsonan. Bahwa dalam teori
ini ada beberapa kesimpulan yakni (1) pikiran, gagasan, keyakinan atau kognisi
mengendalikan perilaku; (2) kognisi yang tidak relevan dan konsonan secara
kognitif tidak akan mendorong terjadinya perubahan sikap, dan (3) kondisi
disonan kognitif mendorong kemungkinan terjadinya perubahan sikap.
- Teori Fungsional (Functional Theory)
Menurut teori fungsional, sikap yang dimiliki oleh individu berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan individu yang bersangkutan. Terjadinya perubahan sikap
karena kebutuhan individu juga berubah. Atas dasar fungsi sikap yang berbeda-
beda pada setiap individu maka sebelum menetapakan cara mengubah sikap
seseorang, terlbih dahulu harus mengetahui fungsi sikap bagi individu tersebut.

b. Perubahan sikap tidak berlangsung secara mendadak, tetapi merupakan suatu


proses. Dalam hubungan ini, terdapat dua model yang menjelaskan proses perubahan
sikap yakni:
- Model Tahapan (Sequence Model)
Model proses perubahan sikap ini disebut sebagai model tahapan karena untuk
terjadinya perubahan sikap diperlukan tahapan atau serangkaian urutan yang
masing-masing urutan tersebut tidak berdiri sendiri. Model tahapan yang
dipelopori oleh Hovland, Janis, dan Kelley (1953) membagi model tahapan
menjadi tiga bagian yakni perhatian (attention), pemahaman (comprehension) dan
penerimaan (acceptance).
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

- Model Paralel (Parallel Model)


Model ini mengemukakan pemrosesan perifer dan pemoresesan sentral.
Pemrosesan suatu informasi yang langkahnya lebih pendek dan tidak mendalam
merupakan pemrosesan informasi yang sifatnya perifer. Pemrosesan sentral
menggunakan langkah maupun pengolahan rangsang yang jauh lebih mendalam,
melibatkan motivasi dan kemampuan individu untuk memproses rangsang yang
diterima.

c. Contoh proses perubahan sikap yang terjadi pada saat pemerintah dengan gencar
mengkampanyekan gerakan penanganan dan pencegahan Covid-19. Proses
perubahan yang terjadi adalah masyarakat yang mengubah perilaku hidup sehat di
masyarakat guna mencegah dan menangani Covid-19. Dengan anjuran dari
pemerintah pemberlakuan PPKM sampai dengan program vaksinasi untuk
masyarakat yang langsung dilakukan berdasarkan pemerintah melalui Kementrian
Kesehatan yang memang sesuai prosedur adalah sebagai pelaksana kegiatan yang
membidanginya. Tanpa melakukan analisis lebih lanjut karena yang menganjurkan
adalah pemerintah demi mengurangi penyebaran Covid-19 di masyarakat.

3. a. Faktor yang dapat mengukur derajat kekompakan suatu kelompok adalah


- Kepemimpinan Kelompok
Kepemimpinan kelompok yang melindungi, menimbulkan rasa aman, dapat
menetralisir setiap perbedaan
- Keanggotaan Kelompok
Anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki kelompok
- Nilai Tujuan Kelompok
Makin tinggi apresiai anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok semakin
kompak
- Homogenitas Anggota Kelompok
Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing-masing, bahkan harus merasa
sama, merasa satu
- Keterpaduan Kegiatan Kelompok
Keterpaduan anggota kelompok di dalam mencapai tujuan sangatlah penting
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

- Jumlah Anggota Kelompok


Bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung lebih mudah kompak,
dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar

b. Contoh nyata kelompok yang kompak di lingkungan saya berada adalah kelompok
sadar wisata desa, dimana kelompok tersebut adalah penggiat kegiatan
kepariwisataan tingkat desa. Anggota kelompok sudah memahami mengenai tugas
nya masing-masing. Kepemimpinan yang demokratis dan juga selalu
mengedepankan musyawarah untuk mufakat sangatlah penting, sehingga dalam
beberapa kegiatan terlihat dengan sistem satu komando dari seorang pemimpin.
Dengan jumlah yang relative sehingga kekompakan lebih mudah terjaga.

4. a. Perubahan social dapat didefinisikan sebagai proses perubahan pola perilaku,


budaya, dan struktur masyarakat yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu.
Perubahan social yang terjadi pada suatu system dapat dilihat dari empat aspek yakni
- Sumber perubahan social
sumber dan inisiatif perubahan suatu masyarakat dapat berasal dari dalam dan dari
luar system masyarakat yang bersangkutan. Sumber perubahan perubahan social
yangberasal dari masyarakat disebut immanent change, sedangkan perubahan
social yang bersumber dari luar masyarakat disebut sebagai contact change yang
dapat dibagi menjadi selective contact change dan directed contact change.
- Motivasi Perubahan Sosial
Motivasi atau tenaga pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan social,
dapat dikelompokkan menjadi perubahan social karena direncanakan dan tidak
direncanakan
- Manifestasi Perubahan Sosial
Aspek ini meliputi dimensi sasaran perubahandan dimensi waktu. Dimensi waktu
meliputi dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dimensi waktu ini bersifat
relative, sedangkan dampaknya bias terjadi pada tingkat micro (individu) dan
macro (masyarakat)
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

- Konsekuensi Perubahan Sosial


Konsekuensi dari suatu perubahan social menurut Rogers dan Shoemaker (1971)
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni konsekuensi fungsional
versus konsekuensi tidak fungsional, konsekuensi langsung versi konsekuensi
tidak langsung, konsekuensi manifest versus konsekuensi laten.

b. Penyebab perubahan social dapat disebabkan karena berbagai factor, antara lain:
- Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik merupakan factor yang sangat berpengaruh dalam perubahan
social. Jika suatu masyarakat ingin bertahan, yang dilakukan adalah adaptasi
dengan lingkungannya
- Populasi
Dinamisnya jumlah individu yang ada dalam suatu masyarakat akan menyebabkan
beberapa perubahan di beberapa bidang.
- Inovasi
Ada dua jenis inovasi yaitu penemuan dan penciptaan. Keduanya merupakan
representasi usaha masyarakat dalam menggunakan pengetahuan yang mereka
miliki.
- Difusi
Difusi diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu
masyarakat ke masyarakat lain. Perubahan social dapat terjadi karena dengan
terjadinya penyebaran kebudayaan, sebuah masyarakat memiliki kesempatan
belajar dari pengalaman masyarakat lain mengnenai banyak hal.

c. Pada kasus yang ada pada soal nomor 4, pendapat saya didasarkan pada
persepektif evolusioner adalah bahwa perubahan social merupakan proses yang
multi linear, yang artinya arah pergerakan dari kelompok masyarakat tidak selalu
menuju kea rah yang progresif. Perubahan social tidak selalu membawa
kebahagiaan dari masyarakat, dilihat dalam kasus terebut akibat bentrokan dua
kubu mengakibatkan masyarakat yang tidak ikut bersitegang menjadi korban. Bila
didasarkan dengan perspektif siklus, pendapat saya adalah bahwa masyarakat lahir,
tumbuh dan berkembang. Masyarakat yang berada di ketiga masa ini merupakan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

masyarakat yang sangat kreatif dan idealis. Sebagai indivudu yang idealis
cenderung untuk lebih mementingkan diri sendir dan menganggap dirinya yang
paling benar sehingga situasi seperti ini mudah menyulut terjadinya konflik.
Ketika memasuki usia dewasa, setiap masyarakat akan menjadi kaku, makin
materialistic, dan mulai meredup. Dimasa ini disintegrasi social dan bahkan
bentrokan massal antara dua kubu perguruan silat di Madiun terjadi.

Anda mungkin juga menyukai