Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS DINAMIKA SOSIAL/ANALISIS PROSES/ANALISIS

HISTORIS

REVIEW

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis Problem Sosial

Dosen Pembimbing: Dr. H. Muhammad Masyhuri MA.

Disusun Oleh:

Andri Fahruzi ( 20201010045 )

Mahmud Irsyada ( 2020100320233 )

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN

WONOREJO LUMAJANG

2020

Kompetensi Dasar
1
Pembaca mampu menganalis suatu problem sosial dengan menggunakan alat analisis
dinamika sosial secara sistematis sehingga mampu melihat proses perubahan dan memaknai
satu fenomena guna membuat perencanaan dan mengambil tindakan yang akan dilakukan
untuk menyelesaikan persoalan.
Analisis ini sering disebut dengan analisis dengan dinamika sosial atau analisis proses
atau analisis histori. Prinsip dasar analisinya melihat perubahan yang terjadi secara sistematis.
Membaca merupakan perintah Allah SWT yang utama membaca secara baik. malaikat, setan
tidak mempunyai kemampuan membaca secara baik. malaikat selalu patuh membaca dan
bertindak tentang hal hal yang baik. jika tidak diperintah oleh Allah, malaikat tidak berbuat
apa apa. Lain halnya dengan setan, setan juga tidak mampu membaca. Setan hanya tahu
bahwa dia harus selalu bertindak mengajak manusia untuk membangkang perintah Allah.
Manusia merupakan makhluk yang membaca-berfikir. Pada dasarnya manusia akan
berfikir dan membaca terhadap lingkungannya. Jika manusia tidak mampu menggunakannya
berarti kemanusiaannya hilang.
Masyarakat akan senantiasa berubah menyesuaikan dengan masanya. Dahulu
berkendaraan dengan onta, namun saat iniorang berkendaraan dengan mobil.dahulu orang
tidak berpakaian kemudian berpakaian dengan pakaian yang menutupi aurat, berubah pakaian
tidak menutupi aurat lagi, berubah lagi dengan menutupi aurat, dan saat ini kembali lagi
orang berpakaian menutupi aurat tidak asalkan bisa disebut gaul, mengikuti perekembangan
zaman. Perubahan perubahan tersebut kadang tidak disadari. Untuk menyadari saja sangat
sulit, apalagi harus menilai tentang perubahan yang terjadi. Maka analisis proses dinamika
sosial merupakan analisis yang melihat, membaca, menafsirkan, memaknai, dan menilai
perubahan perubahan. Caranya dengan melihat aspek aspek mana yang berubah dan
membandingkan ayat ayat sosial alam dengan ayat ayat teks Al-Qur’an.
Materi Pokok
Seorrang pengembang masyarakat harus paham bahwa masyarakat selalu berproses,
tidak ada satu masyarakatpun yang stagnan. Meskipun demikian proses perubahan tidak
selalu berjalan secara cepat, sehingga tidak terasa. Perubahan juga tidak mesti berjalan secara
cepat, sehingga tidak terasa.
Seringkali tatanan sosial yang muncul dari proses perubahan, bukan merupakan
cerminan atau hasil perencanaan sosial.

2
Dinamika sosial adalah proses perubahan yang terjadi di masyarakat, dimana
perubahan tersebut menyangkut banyak aspek. Perubahan terjadi menyangkut aspek nilai,
budaya, prilaku, sampai intitusi.
Halusnya proses perubahan, sering kali menimbulkan ketidaksadaran sehingga
perubahan yang dinilai berefek negatif tidak dirasakan masyarakat. Rasa dan dampak
perubahan sering kali baru dirasakan setelah masyarakat merenung bahwa satu kebiasaan
yang saat ini berlaku, dulunya dianggap sebagai kebiasaan yang menyimpang. Oleh karena
itu analisis dinamika sosial mengajak untuk melakukan refleksi atau situasi yang terjadi saat
ini. Analisis dinamika sosial terkait dengan perkembangan waktu ke waktu, maka analisi ini
tidak terelpas dari melihat aspek kesejahteraan histori. Metode yang dipakai dalam analisis
dinamika adalah mendeskripsikan sejarah historis.
Untuk melakukan analisis dari kacamata dinamika sosial dapat dilihat dengan
menggunakan model perubahan. Perubahan sebenarnya mempunyai alur yang hampir sama
antara satu problem sosial dengan problem sosial yang lain.
Arahan perubahan tidak dapat digeneralisir, arahnya dapat berjalan linier, yaitu harus
bertahap, namun kadang tidak lengkap, bahkan difusi menyebar atau kadang siklus ke
belakang. Namun pola perubahan yang sering terjadi berjalan melalui tahapan sebagai
berikut, yaitu
1. Munculnya Fenomena Disorder
Fenomena disorder ialah satu fenomena yang dianggap menyimapang masalah sosial.
2. Deviasi Individual
Masyarakat selelu berproses dan bergerak menuju perubahan yang berjalan terus
menerus, fenomena disorder yang dirasakan masyarakat juga akan mengalami
pergerakan pada tahap deviasi individual.
3. Deviasi Situasional
Deviasi situasional ialah keadaan dimana situasi yang mendudung atau membuat
penyumpangan ini harus dilakukan.
4. Deviasi Sistematik
Deviasi sistematik ialah penyimpangan yang telah sistematik dan banyak dilakukan
orang. Dalam situasi ini pelaku penyimpangan sehingga sosial tidak takut malu lagi
untuk menunjukkan tindakannya.
5. Order, merupakan bakunya tatanan yang dahulu dianggap menyimpang, saat ini
perilaku tersebut telah dianggap wajar.

3
Langkah langkah Analisis Dinamika Sosial
Langkah langkah yang digunakan untuk menganalisis masalah dengan analisis dinamika
sosial adalah
1. Menentukan persoalan/problem yang akan dilihat
Persoalan yang akan dianalis dapat muncul lewat kepekaan seorang pengembang
masyarakat yang melihat proses perubahan yang sedang terjadi
2. Diskusi dan mengkomunikasi persoalan kepada masyarakat
Seperti dicatat diawal, analisi yang paling baik adalah analisis yang dilakukan sendiri
oleh masyarakat atau didampingi pekerja perubahan sosial.
3. Melihat perkembangan antar waktu
Analisis dinamika sosial menekankan pada deskripsi sejarah akan perubahan yang
terjadi. Cara ini dilakukan dengan jalan melihat trend perubahan (kajian historis). Hal
ini diperoleh dengan jalan melihat bagaimana maksud situasi awal, sehingga diketahui
tujuan awal sebuah kebiasaan.
4. Menyimpulkan perbedaannya
Langkah menyimpulkan perbedaan dilakukan dengan melihat perekmbangan satu
fenomena dan menyimpulkan atau berdasarkan analisis langkah ketiga.
Untuk memudahkan kerja langkah ketiga dan langkah keempat ini dapat dilakukan
dengan jalan membuat pentabelan/matrix.
5. Mengatasi persoalan dengan jalan mempertanyakan :
a. Legal konstitusional
Yaitu mengatasi persoalan dengan langkah memperkarakan masalah lewat jalur
hukum positif. Hukum positif adalah hukum yang berlaku saat ini. Jalur ini masih
jarang ditempuh karena waktu tempuhnya sangat panjang, biayanya mahal, rumit.
b. Discourcem (pewacanaan)
Discource-discourcem atau perang wacana adalah penyelasaian persoalan dengan
jalan memberikan informasi baru/ berdialog agar komunitas yang bersangkutan
mendapatkan pencerahan / kesadaran bahwa perilaku yang sedang di kerjakannya
merupakan penyimpangan (proses andragogi).
Kritis terhadap diri dan lingkungannya merupakan kata kunci untuk mengatasi
persoalan ini.

4
Penyelesaian model ini dapat dilakukan mulai dari langkah kedua (diskusi dan
mengkomunikasikan) atau dimulai dari langkah kelima. Cara yang dilakukan mulai langkah
kelima dapat ditempuh dengan publikasi dimedia massa. Seminar atau mengundang
masyarakat untuk berdiskusi.
Perlu dicatat bahwa pena/penulisan lebih tajam dari pisau, artinya tulisan atau ide
lebih mampu membuat perubahan sosial dari pada dilakukan dengan pemaksaan senjata. Ide,
wacana mengandung kekuatan dan kekuasaan untuk merubah sesuatu. Karl marx, ki
hajardewantara. Pramoedya ananta toer, wiji thukul kendati bukan orang dengan fisik yang
kuat/ bukan tentara, namun tulisannya lebih dianggap menakutkan dari pada pembrontakan
dengan cara fisik pada zamannya masing masing.
Contoh Analisis untuk Problem Budaya
Kasus : Banyak Fenomena Jilbab Gaul
1. Langkah pertama ( menentukan persoalan )
Menutup aurat merupakan perintah Allah dalam islam. Untuk melakukan itu wanita
muslim menggunakn jilbab. Jilbab adalah pakaian untuk melindungi tubuh wanita
dari penglihatan yang menimbulkan nafsu dari laki laki.
2. Langkah kedua ( Diskusi dan mengkomuniaksikan persoalan kepada masyarakat )
Karena tidak ada sasaran komunitas yang jelas, maka langkah kedua untuk kasus
persoaaln jilbab tidak dilakukan. Untuk itu pekerja perubahan sosial dapat
melanjutkannya ke langkah selanjutnya.
3. Langkah ketiga ( melihat perekembangan antar waktu )
Langkah ini dilakukan dengan jalan melihat perkembangan jilbab dari tahun ketahun.
Secara lebih rinci hal ini dilakukan dengan melihat trend perubahan, oleh karena itu
ditempuh dengan melihat bagaimana maksud atau bagaimana situasi awal ketika
muncul jilbab pertama kali.
Menutup aurat merupakan tujuan menggunakan jilbab dalam pandangan
islam. Kendati demikian budaya menggunakan jilbab ada sebelum munculnya islam
dalam arti islam yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. untuk mrlihat perkembangan
waktu dapat juga hanya dilakukan dengan jalan membandingkan apa yang ideal dan
apa yang terjadi di lapangan. Jadi menutup aurat dalam islam itu penting sekali
ditekankan kepada seluruh muslimah.
4. Langkah ke empat ( menyimpulkan )

5
Dapat disimpulkan jilbab dipahami satu sebagaian orang karena semata mata dilihat
bentuknya/trend, bukan semangatnya. Terciptanya jarak atau terpisahan antara tatanan
nilai yang hakiki dengan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari hari secara luas,
berkaitan dengan penggunaan jilbab atau kerudung.
5. Langkah kelima ( mengatasi perosoalan )
Hal ini dilakukan dengan jalan:
a. Mempertanyakan secara legal konstitusional. Tidak ada satu pasalpun secara lagal
dan formal di indonesia yang mewajibkan pemakaian jilbab yang baikdan tidak
ada yang melarang orang memakai jilbab pendek (jilbab gaul).
b. Discourcem ( pewacanaan ). Discourcem atau perang wacana, untuk mendapatkan
pencerahan dan kesadaran kembali apa tujuan dan manfaat dari menggunaka
jilbab.
Contoh lain
Masih terdapat beberapa contoh lain yang berhubungan dengan pengembangan
ekonomi masyarakat. Contoh ini terkait dengan community development, misalkan
melihat tahlilan, perayaan kematian, sukuran nikah yang dilakukan sampai dengan
cara harus hutang, pergi haji sam;pai harus jual sawah yang merupakan satu satunya
modal hidup, bantuan modal yang selalu mengarah pada kredit macet.
Dalam bagian ini diambil satu contoh saja, yaitu keredit macet. Langkah melakukan
analisis kredit macet di masyarakat kasus KUT ( Kredit Usaha Tani )
1. Langkah pertama ( menentukan persoalan )
Jumlah masyarkat miskin di indonesia masih snagat banyak. Namun mengapa
kredit yang bersifat sangat lunak dan tidak pernah kembali atau bergulir ke daerah
lain.
2. Langkah kedua ( melihat perkembangan antar waktu )
Terdapat tanda tanya besar apakah macetnya kredit kelompok miskin dikarenakan
mental budaya yang telah tertanam di komunitas masyarakat miskin, ataukah
perilaku tersebut disebabkan oleh pengeruh lingkungan.
3. Langkah ketiga ( menyimpulkan )
Kesimpulannya
a. Diperlukan kontrol untuk penegakan hukum agar kredit yang diberikan oleh
pemerintah tidak mandek dan dapat bergulir dari satu kelompok miskin
kedalam kelompok miskin yang lain.

6
b. Mental miskin dengan jalan tidak mengembalikan bantuan kredit buka budaya
masyarakat yang telah ada lama, namun hasil refleksi terhadap jelannya
pemerintahan di jakarta.
c. Negara tidak memberikan kredit dalam administrasi pemerintahan yang masih
kacau / reformasi.
4. Langkah keempat ( mengatasi persoaalan )
Discourse / diskusi mengenai persoalan yang ditimbulkan dan konsekuensi dari
kredit macet, misalkan diskusi tentang,
a. Pertama jika masyarakat miskin mengehentikan kreditnya maka masyarakat
miskin yang lain akan menderita karena kredit tersebut harusnya digilirkan
kepada mereka.
b. Kedua tentang punismend jika tetap ngempalng, maka fasilitator program
memberikan pengarahan bahwa akan ada hukuman punismend di akhirat
menurut agaam ataupun punishmend di dunia. Hukuman di dunia dapat berupa
dibawa ke meja hijau / pengadilan atau akan dimasukkan dalam daftar hitam
( black list ) sehingga jika ada kredit lagi aatu program penanggulangan
kemiskinan yang lain mereka tidak aakn memperoleh jatah lagi.
Kesimpulan Analisis Dinamika Sosial/Analisis Proses/Analisis Historis ialah
perubahan sosial yang terjadi akibat adanya interaksi dalam dua atau lebih
individu dalam suatu masyarakat yang memiliki hubungan psikologis secara jelas
dalam situasi yang dialaminya. Analisis historis ialah analisis data sejarah yang
menggunakan kritik sumber metode untuk menilai sumber sumber yang
digunakan dalam penulisan sejarah. Dan analisis proses ialah proses identifikasi
atas aktivitas dan proses yang signifikan agar dapat menetapkan dasar yang jelas
dan singkat.

7
Bahan Bacaan
Daniel Dhakidae, Cendekiawan dan kekuasaan: Dalam negara Orde baru, Pt Gramedia
Pustaka, Jakarta, 2003.
Jiwa Sarana, dkk, Efektifitas Program Kredit Mikro Dan Kesil : Kasus KUT, Pusat penelitian
Ekonomi lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E-LIPI), Jakarta, 2002
Kartini Kartono, Potologi sosial: Jilid 1, PT Rajawali Press, Jakarta, 1999
Michel Foucault, power/know-ledge: Selected Interviews dan other Writings 1972-1977,
Pantheon Books, New York, 1980.

Anda mungkin juga menyukai