Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mutia Cahya Ningrum

NIM : M0318046

REVIEW REAKSI CANIZZARO PADA BENZALDEHIDA

Reaksi Cnnizaro merupakan salah satu reaksi rganik yang di pengaruhi oleh pelarut dan
memerlukan pemanasan dengan adanya basa kuat (Rahman dan Kadi ,2016) Basa yang digunakan untuk
reaksi canizzaro pada benzaldehida kali ini yaitu NaOH. Reaksi Canizzaro digunakan untuk konversi
disproposinasi redoks aldehida menjadi alkohol dan karboksilat hal tersebut sama dengan yang di
katakan oleh Morvi dan Talakoubi (2016). Aldehid yang digunakan yaitu Benzaldehida untuk
memperoleh benzyl alkohol dan asam benzoate . Proses yang dilakukan pertama yaitu mencampurkan
Natrium bikarbonat jenuh dengan aldehid , fungsi di tutupnya beaker dengan plastik adalah untuk
mencegah terjadinya oksidasi, larutan pun menjadi warna jenuh . asam benzoat akan bereaksi Natrium
bikarbonat untuk membentuk natrium benzoat, reksi yang terjadi yaitu:

Selanjutnya proses pemisahan mneggunakan corong pemisah , terdapat 2 lapisan bagian atas berupa
Benzaldehid dan bagian bawah berupa natrium bikarbonat. Terdapat nya 2 lapisan karena perbedaan
kelarutan antara 2 larutan tersebut. Proses selanjutnya pencampuran antara akuades, NaOH, dan
Benzaldehid , kemudian di panaskan, tujuan pemanasan yaitu untuk mempercepat reaksi yang terjadi.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut :

Proses Cannizaro di mualai dengan serengan Hidroksi dari NaOH pada Karbon Karbonil di ikuti oleh
deprotonasi untuk menghasilkan di anion (Kikhtyanin dkk., 2016). Benzildehid di reduksi menjadi Benzyl
alkohol dan sebagian di oksidasi menjadi Natrium Benzoat. Untuk mekanisme lebih detail dari reaksi
tersebut adalah :
Pendinginan dilakukan setelah proses pemanasan terdapat endapan berwarna putih yaitu garam natrium
benzoate dan cairan oren kecoklatan benzyl alkohol.

Natrium benzoate dan benzyk alkohol di pisahkan dengan purifikasi , penambahan sedikit akuades
dan di aduk sehingga natrium benzoat larut kembali,dilarutkannya kembali natrium benzoat untuk
memisahkan larutan tersebut dengan ekstraksi caie cair.Digunakan nya ekstraksi karena kelarutan keuda
senyawa tersebut berbeda, Sesuai dengan prinsip ekstraksi yaitu memisahakan suatu komponen dari
suatu campuran menggunakan suatu pelarut yang memiliki polaritas yang berbeda (Susanty dan
bachamid,2016). Benzyl Alkohol lebih larut dalam pelarut organik sedangkan Natrium Benzoat larut
dalam air. Ditambahkan Diklorometana yang berfungsi sebagai zat pelarut non polar sehingga akan
terbentuk lapisan antara Diklorometana dan air. Diklorometana yang mengandung Benzyl Alkohol
berada di lapisan bawah dan air yang mengandung Natrium Benzoat di lapisan atas.

Untuk memisahkan air yang terperngkp dalam Benzyl alkohol di tambahkan Natrium Sulfida,
kemudian larutan menjadi berwarna kuning keruh yang mengandung air . Di tambahkan nya Magnesium
Hidrat Sulfat yang berfungsi untuk memisahkan air dari larutan. Proses Selanjutnya yaitu Destilasi ,
prinsip dari destilasi yaitu pemisahan zat dari suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih /
berdasarkan volatil relatif kimia saat temperatur yang berbeda (Nam dkk., 2016). Destilasi dijaga pada
suhu di bawah 200°C - 260°C , Benzyl alkohol memiliki titik didih 205-206°C. Hasil Destilasi di
peroleh Benzyl Alkohol murni berwana bening.

Natrium Benzoat yang terlarut dalam air tadi akan di pisahkan senyawa diklorometana yang masih
tersisa dengan cara pemanasan. Penambahan es batu berfungsi untuk mempermudah memisahkan
Natrium Benzoat. Untuk mengubah Natrium Benzoat menjadi Asam Benzoat di gunakan HCl produk
yang di hasilkan dari reaksi selain Asam Benzoal adalah NaCl. Asam benzoat tidak larut dalam air
sehingga terbentuk endapan putih. Penambahan HCl terus di lakukan hingga mencapai pH 1 kemudian
berhenti. Proses selanjutnya yaitu Pemisahan dengan metode corong Buchner. Metode penyaringan
Buchner menggunakan corong Buchner kertas saring dan vakum. Fungsi dari vakum dapat mempercepat
proses penyaringan. Penggunaan akuades berfungsi untuk menghilangkan kontaminan yang
kemungkinan masih terdapat.

Asam benzoat yang di peroleh berupa serbuk berwarna putih. Untuk memurnikan Asam Benzoat
dilakukan rekristalisasi, Prinsip reksristalisasi yaitu mengkristalkan kembali dengan melarutkan kembali
kristal dengan pelarutnya (Pinalia, 2011). Proses ini dilakukan dengan pemekatan dan pendinginan
kembali agar mendapat kristal yang lebih murni dan bebas pengotor. Akan di peroleh kristal Asam
Benzoat berebentuk jarum. Hasil akhir di peroleh Benzyl Alkohol sebanyak 5,4 gram dan Asam Benzoat
sebanyak 7,45 gram. Seharusnya Hasil akhir Asam Benzoat dan Benzyl Alkohol sama tetapi di sini
terdapat perbedaan hal ini karena teknik yang sedikit berbeda.

Daftar Pustaka

Kikhtyanin, O., Lesnik,E., dan Kubicka, D. 2016. The Occurrenxe of Cannizaro Reaction Over Mg-Al
hydrotlcites. Applied Catalysis A: General, 525: 215-225.

Marvi, O, dan Talakoubi, M. 2016. K-10 and KSF as Green and Recyclable Heterogeneous Catlysts for
the Cannizzaro Reaction Using DABCO Under MWI and Solvent- free Conditional. Oriental
Journal Of Chemistry, 32(1): 359-365.

Nam, H., Choi,J ., dan Capareda, S.C. 2016. Comparative Study Of Vacuum And Fractional Distillation
Using Pyrolytic Microalgae (Nannochloropsis Oculata) Bio-Oil. Alga Research, 17 : 87-96

Pinalia, A. (2011). Penentuan Metode Rekristalisasi Yang Tepat Untuk Meningkatkan Kemurnian Kristal
Perak Nitrat. Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara, 6(2): 2-6.

Rahman, M.A.F.M , dan Kadi, A. A. 2016. Soolvent Free Cannizzaro Reaction Applying Grindstone
Technique. Arabian Journal Of Chemistry, 9: 1373-1377.
Susanty dan Bachmid,F. 2016. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks Terhadap Kadar
Fenolik Dari Ekstrak Tongkol Jagung (Zea Mays L.). Konversi, 5(2) : 87-93

Anda mungkin juga menyukai