” Pasti Anda
sudah sering mendengarnya, bukan? Selama ini minyak zaitun atau olive
oil kerap dianggap sebagai minyak tersehat yang memiliki banyak sekali manfaat.
Tidak heran jika harganya pun berbeda jauh dari minyak goreng biasa.
Anggapan itu tidak salah. Dari segi medis, minyak zaitun mungkin berkhasiat mengatasi
dan mencegah penyakit-penyakit tertentu. Misalnya kanker, penyakit jantung, stroke,
diabetes, arthritis, dan bahkan obesitas.
Selain kondisi yang telah disebutkan di atas, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui manfaat minyak zaitun dalam menangani kondisi seperti:
Diabetes.
Migrain.
Kanker ovarium.
Psoriasis.
Infeksi jamur.
Eksim.
Osteoarthritis.
Rheumatoid arthritis.
Kurap.
Rambut kering dan rontok.
Perhatikan penggunaan minyak zaitun bagi penderita diabetes, ibu hamil dan
menyusui, serta yang ingin menjalani operasi. Sebaiknya hindari konsumsi minyak
zaitun pada kondisi-kondisi tersebut.
Jenis-jenis Minyak Zaitun
Minyak zaitun dikelompokkan berdasarkan proses ekstraksi dan kadar keasamannya.
Jenis minyak zaitun terbaik adalah extra virgin olive oil. Jenis ini diekstrak
langsung dari buah zaitun. Proses ekstrak hanya melalui perasan. Jadi extra
virgin didapat dari perasan pertama buah zaitun. Kadar keasaman extra
virgin hanya 1 persen.
Lalu ada jenis minyak zaitun virgin. Jenis ini juga didapat dari perasan pertama
buah zaitun dan memiliki kadar asam 3 persen.
Selanjutnya ada jenis fino. Jenis ini didapat dari campuran extra virgin dan virgin.
Ada pula minyak zaitun yang diperoleh dari kombinasi minyak zaitun
jenis virgin yang telah diolah dan extra virgin. Jenis ini dinamakan pure.
Jenis terakhir adalah light. Jenis ini telah melalui proses saring yang hasilnya
memengaruhi warna minyak zaitun.
Untuk memastikan kualitas minyak zaitun, Anda bisa mencobanya dengan cara
menelan beberapa sendok makan minyak zaitun. Minyak zaitun berkualitas tinggi akan
memberi rasa sedikit pedas setelah dicicipi. Minyak zaitun (kecuali extra virgin) bisa
dipakai untuk menumis atau memanggang. Lebih baik gunakan minyak zaitun langsung
pada makanan seperti menambahkannya pada sayuran selayaknya membuat salad.
Kandungan polifenol pada minyak zaitun dapat rusak jika dipanaskan dalam suhu yang
terlalu tinggi.
Berapa Lama Minyak Zaitun Bisa Digunakan?
Ada produk minyak zaitun yang bertahan tiga bulan dari proses produksi. Namun ada
juga yang bisa bertahan hingga dua tahun. Meski begitu, manfaatnya akan lebih baik
jika Anda habiskan tidak lebih dari setahun. Menurut penelitian, kadar antioksidan pada
minyak zaitun akan turun drastis setelah disimpan selama setahun, meski Anda telah
menyimpannya dengan baik dan benar.
Untuk mendapatkan manfaat minyak zaitun hingga maksimal, sebaiknya Anda membeli
minyak zaitun yang kira-kira bisa habis dalam setengah tahun. Simpan kemasan di
tempat yang gelap, jauhkan dari cahaya, dan hindari dari hawa panas. Disarankan
disimpan pada botol kaca hitam. Pastikan olive oil tidak berubah warna dan berbau
ketika Anda gunakan.
Pada saat membeli minyak zaitun, pastikan produk yang Anda beli telah terdaftar di
BPOM RI. Perhatikan pula tanggal produksi pada kemasan untuk mengetahui batas
pemakaian minyak zaitun.