Anda di halaman 1dari 12

KEWIRAUSAHAAN

Dosen pembimbing:

Rusmawati Sitorus, S.Pd., S.Kep., M.A.

Disusun oleh :

Kelompok 5

Kelas B

1. Riskandha Sandy (18052)


2. Riskiyatus Solehah (18053)
3. Rosi Herdiati (18054)
4. Rusbi Sari Fitria (18055)
5. Yuyun Fatmawati (18067)

AKADEMI KEPERAWATAN HARUM JAKARTA


Jl. Cumi No 37, Tanjung Priuk Jakarta Utara
Komplek RS. Sukmul Sisma Medika
1. Sumber ide usaha di Bidang keperawatan

A. PELUANG USAHA BIDANG KEPERAWATAN


DEFINISI Peluang (opportunity) yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian
atau peristiwa.Peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan menjadi ide bagi
seseorang.Inspirasi merupakan sumber dari peluang.Ketika inspirasi muncul, maka
terbukalah peluang untuk suatu hal yang baru. Inspirasi muncul ketika terjadi konektivitas
(titik temu) antara pengetahuan, memori, dan latar belakang pendidikan atau pengalaman
yang dimiliki oleh seseorang dengan cara pandangnya dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi.

B. FAKTOR YANG DAPAT MEMUNCULKAN INSPIRASI/IDE


1. FAKTOR INTERNAL Pengetahuan yang dimiliki
Pengalaman (diri sendiri ataupun orang lain)Intuisi (pemikiran yang muncul dari individu
itu sendiri)Faktor internal berfungsi sebagai subjek dan menjadi alat untuk menciptakan
sebuah inspirasi atas objek (faktor eksternal) yang dihadapinya dengan kemampuan
kreativitasnya.
2. FAKTOR EKSTERNAL Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
Kesulitan yang dihadapi sehari-hariKebutuhan yang belum terpenuhi (sendiri mauoun
orang lain)Pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

C. CIRI IDE USAHA


1. CIRI IDE USAHA Mampu memenuhi kebutuhan dari konsumen atau pasar
Memiliki keunggulan bersaing dalam sebuah kompetisiTidak bersifat sementaraAda
nilai uangMemenuhi aspek kreativitas dan inovasi yang bersifat solusi atau
penyelesaian masalah atau kesulitan
2. CIRI PELUANG USAHA YANG BAIK
Bersifat orisinil dan tidak meniruPeluang usaha dapat mengantisipasi perubahan
persaingan dan kebutuhan pasar di masa mendatangBenar-benar sesuai dengan
keinginanTingkat kelayakan usaha benar-benar teruji (adanya riset dan uji coba
pasar)Bersifat kreatif dan inovatifAda keyakinan bisa mewujudkan usaha dan sukses
untuk menjalankannyaAda rasa senang menjalankannya dan benar-benar suka dengan
usaha tersebut
D. SUMBER PELUANG USAHA
1. SUMBER PELUANG USAHA Peluang diri sendiri Peluang dari lingkungan
HobiKeahlianPengetahuan dan latar belakang pendidikanPeluang dari lingkunganUsaha
atau bisnis orang tuaLingkungan rumah : tetangga, teman sekolah, dllSaat berkunjung di
berbagai tempatPeluang dari perubahan yang terjadiPerubahan lingkungan, gaya hidup,
tingkat kebutuhan, teknologi dan komunikasi, musim
2. SUMBER PELUANG USAHA Peluang dari Konsumen Keluhan-keluhan
konsumenSaran-saran konsumenPermintaan khusus konsumen atau calon
konsumenAngan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk atau jasa
tertentuHarapan dari konsumen terhadap produk atau jasaPeluang dari Gagasan Orang
LainGagasan orang lain yang bersifat orisinil akan memunculkan sebuah peluang usaha
baru pula.
3. SUMBER PELUANG USAHA Peluang dari Informasi yang Diperoleh
Lebih cepat menerima sebuah informasi tentang produk yang sedang trend di masyarakat
dan cara memperolehnya bisa menjadi peluang usaha. Karena adanya kemampuan
konektivitas (menghubungkan antara kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan) sudah Anda
miliki.Informasi tentang kebutuhan produk yang harganya lebih mahal di tenpat lain
untuk produk yang saman. Ini juga sebuah peluang karena adanya selisih harga.Informasi
tentang kebutuhan produk tertentu dan Anda tahu dimana bisa memperoleh produk
tersebut.
4. PELUANG USAHA DI BIDANG KEPERAWATAN
5. PELUANG USAHA BIDANG KESEHATAN
Penyakit dalam kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan. Ada banyak sekali gaya hidup
manusia yang sifatnya bisa mengganggu atau mengancam kesehatan
6. PELUANG USAHA BIDANG KESEHATAN PELUANG USAHA
7. JENIS USAHA BAGI PERAWAT
Perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik modal, pemilik saham
ataupun sebagai owner .Jenis usaha :Home careKonsultan keperawatan : konsultasi dan
konselingTerapi perawatan lukaTerapi modalitasPelatihan perawatan lansia dan
anakTerapi komplementer :Akupuntur medikTerapi herbal medik : harus memiliki
kompetensi dan persyaratan, sbb :Dilakukan oleh dokter, perawat yang
tersertifikasiBahan sudah sesuai dengan standarTempat pelayanan kesehatan : mendapat
ijin dari Dinkes

2. Issue sumber ide usaha dibidang keperawatan

Peluang usaha di bidang keperawatan juga bisa kita dapatkan dengan memahami fakta dan
kecenderungan pola kesehatan masyarakat. Fakta tentang pola kesehatan masyarakat yang
ada pada masa lalu, saat ini dan analisis prospek kebutuhan kesehatan masyarakat di masa
yang akan datang merupakan kajian penting yang harus diketahui
seorang nursepreneur dalam membaca peluang usaha. Saat ini telah terjadi
suatu trend kecenderungan perubahan transisi pola kesehatan masyarakat. Perubahan
tersebut nampaknya akan terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan
mempengaruhi pola hidup masyarakat. Fakta-fakta perubahan tersebut (Sutarna, 2014)
meliputi:

1. Perubahan Epidemiologi

Dahulu kebanyakan penyakit dikarenakan oleh infeksi. Seiring dengan keberhasilan


suatu pelayanan, lingkungan saat ini sudah menjadi baik dan pencegahan terhadap
sumber infeksi sudah dapat terkontrol maka penyakit infeksi pun dapat ditekan. Akan
tetapi, masalah tersebut tidak selesai sampai disana karena timbul masalah baru yaitu
masalah degeneratif. Penyakit infeksi telah bergeser dan berubah menjadi penyakit
degeneratif yaitu penurunan fungsi organ. Bahkan saat ini ada penyakit tanpa nama
dengan gejala yang tidak jelas. Diberi obat pada gejala yang satu, timbul gejala yang
lain. Gejala yang lain diberi obat, timbul gejala baru. Bahkan kadang-kadang
mengacaukan dan mengaburkan gejala serta mengaburkan diagnosa. Sungguh sulit
menemukan obat untuk masalah tersebut.

2. Perubahan Demografi

Perubahan ini berkaitan dengan kependudukan. Jika dahulu kondisi dan komposisi
kependudukan kita digambarkan bentuknya seperti candi Borobudur (puncaknya kecil
bawahnya besar), namun saat ini berubah menjadi bentuk candi prambanan (kedua
ujung sama besar). Artinya, "Dahulu jumlah orang-orang usia lanjut lebih sedikit
dibandingkan anak-anak karena umur harapan hidup lebih pendek, manusia sudah
meninggal sebelum tua." Namun karena faktor kemajuan ekonomi, teknologi dan ilmu
pengetahuan maka gizi semakin membaik sehingga jumlah orang usia lanjut lebih
banyak dibandingkan anak-anak. Berarti harapan hidup panjang usia di Indonesia sudah
semakin baik. Hanya pola hidup yang berubah, tidak jelas dan salah.

3. Perubahan Geografi

Perubahan ini berkaitan dengan kondisi lingkungan. Saat ini, kecenderungan


masyarakat urbanisasi (dari kampung pindah ke kota) semakin meningkat dan 
membawa dampak kepadatan penduduk, polusi, serta masalah sosial yang menyangkut
masalah kesehatan. Selain itu, akibat dari kondisi perubahan tersebut, jumlah orang-
orang usia lanjut pun meningkat. "Grafik orang-orang usia lanjut yang selalu meningkat
tersebut menggambarkan bahwa saat ini sudah mengarah kepada persiapan hidup
dengan usia yang panjang. "Namun, disisi lain timbul masalah apakah orang-orang
tersebut sudah siap mengelola kesehatannya sendiri sehingga tidak timbul penyakit-
penyakit degeneratif selanjutnya.

4. Perubahan Gaya Hidup

Gaya hidup orang saat ini sangatlah berbeda dengan pandangan para orang tua kita atau
kebanyakan orang yang lahir lebih dahulu. Mungkin mereka akan menilai bahwa gaya
hidup orang saat ini sangatlah aneh. Contohnya, dahulu mungkin aneh ketika pria pergi
ke salon kecantikan. Namun, saat ini hal tersebut adalah hal yang biasa dan wajar
karena mereka pun ingin tetap tampil muda dan sehat. Bahkan saat ini pun sudah
banyak sekali bermunculan salon yang menyediakan jasa perawatan pria. Contohnya
lainnya, kalau kita perhatikan pertumbuhan anak-anak saat ini yang jauh lebih pesat
dari pertumbuhan anak-anak dahulu. Hal tersebut dikarekan faktor gizi terpenuhi yang
mulai diperhatikan orang tua kepada anaknya. Mungkin dahulu sebutir telur dimakan
berdua cukup untuk sekedar mengenyangkan perut tetapi saat ini kebutuhan makanan
harus terpenuhinya standar gizi yang diperlukan oleh tubuh, hanya pola makan yang
kadang-kadang keliru. Akibatnya orang-orang usia lanjut yang ingin tetap eksis, tampil
sehat, cantik, dan panjang umur yang terkena dampaknya. Mereka yang butuh
kesehatan, kecantikan, dan kebugaran tubuh tetapi belum tahu apa yang harus
dilakukan.

3. Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha


Ada beberapa keuntungan dan kerugian berwirausaha. Bagi wirausahawan tentu tidak
akan dengan sengaja bertindak atau mengambil keputusan tanpa pertimbangan dan
perhitungan matang. Dari literatur kewirausahaan kami berbagi sejumlah keuntungan dan
kerugian dalam menjadi wirausahawan (Suparyanto, 2006:18-28), yakni
1. Keuntungan berwirausaha
 Dapat memilih bidang usaha sesuai minat dan bakat; seorang wirausahawan dapat
memilih bidang usaha sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan mencintai
usahanya, dan jika ia sudah mencintai usahanya maka segenap perhatian dan kemampuan
akan dicurahkan demi perkembangan usaha. Selain bidang usaha yang dipilih tersebut
sesuai dengan minat dan bakat tentunya yang memang dibutuhkan oleh konsumen agar
“profitable”.
 Keuntungan usaha dapat dinikmati sendiri ; usaha yang dijalankan merupakan
usaha yang dimilikinya maka keuntungan dari hasil usaha menjadi miliknya juga. Ia akan
memperoleh minimal dua macam pendapatan. Pertama, pendapatan dari posisinya sebagai
pemilik usaha dan kedua, pendapatan yang diperoleh dari posisinya sebagai manajer.
 Memperoleh kepuasan; keberhasilan mengelola usaha akan memberikan kepuasan
tersendiri bagi seorang wirausahawan. Kepuasan ini secara tidak langsung akan
memotivasi dirinya untuk lebih giat bekerja agar perkembangan usaha semakin lama
semakin baik dan kuat dalam menghadapi persaingan. Kepuasan juga akan mempertebal
rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan pihak ketiga termasuk dengan pelanggan,
pemasok, distributor, perbankan dan investor.
 Tidak ada yang memerintah; seorang wirausahawan, ia menjadi pemilik sekaligus
manajer dari perusahaannya maka ia juga memegang jabatan tertinggi di perusahaan
tersebut sehingga tidak ada seorangpun yang akan memerintahnya untuk melakukan tugas-
tugas tertentu. Ia hanya diperintah oleh dirinya sendiri dan ia dapat memerintah orang lain
yang bekerja kepada dirinya.
 Tidak perlu persetujuan pihak lain dalam membuat keputusan; saat tertentu
seorang wirausahawan harus mengambil keputusan tentang sesuatu hal misalnya
keputusan untuk melakukan ekspansi dengan membuka cabang perusahaan ditempat lain,
keputusan untuk mengikuti pameran produk yang diselenggarakan oleh pihak tertentu,
keputusan joint venture, dll. Seorang wirausahawan sebagai pemilik dan manajer
perusahaan dapat memutuskan semua hal tersebut tanpa harus menunggu kebijakan dari
pihak lain, kalaupun ia meminta pertimbangan dari tenaga ahli atau konsultan dengan
alasan agar keputusan yang akan diambil merupakan keputusan yang paling baik bagi
perkembangan perusahaan. Semua masukan dari pihak lain menjadi pertimbangan seorang
wirausahawan dan pada akhirnya dia sendiri yang akan mengambil keputusan. 
 Mempunyai peluang membantu orang lain; Sebagai makhluk sosial seorang
wirausahawan mempunyai cukup peluang untuk membantu orang lain misalnya dengan
mengalokasikan zakat penghasilan untuk membantu korban bencana alam, peperangan,
ataupun mempekerjakan mereka yang mempunyai potensi tetapi belum bernasib baik
mendapatkan pekerjaan, dengan tetap memperhatikan kualitas sesuai job specification.
2.Kerugian berwirausaha:
 Jam kerja panjang dan tidak teratur; wirausahawan tidak menutup kemungkinan akan
bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang mulai dari bangun tidur pagi hari sampai
menjelang tidur kembali di malam hari. Waktu benar-benar tercurah kepada kepentingan usaha
apalagi jika usaha yang dijalankan sedang menghadapi kerugian atau sebaliknya karena ingin
mendapatkan keuntungan yang besar pada periode tertentu. Selain itu jam kerja wirausahawan
tidak menentu. Pada saat tertentu memiliki waktu luang yang cukup tetapi pada saat lainnya ia
sangat sibuk bahkan sampai lupa beristirahat.
 Resiko dan tanggung jawab luas; sehubungan dengan posisinya sebagai pemilik sekaligus
manajer bagi usahanya sendiri maka seorang wirausahawan memiliki tanggung jawab yang luas
terhadap keberhasilan dan kegagalan usahanya. Wirausahawan harus menanggung resiko pada
saat terjadi kerugian pada usahanya. Tidak menutup kemungkinan resiko harus
dipertanggungjawabkan sampai kepada harta yang dimiliki walaupun berada di luar perusahaan.
Hal ini terutama jika perusahaan bentuknya perseorangan dan pailit sehingga akan ditutup, maka
untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga wirausahawan harus menutup semua kewajiban
tersebut walaupun dengan menggunakan harta yang ada dirumah.
 Pendapatan tidak stabil; Salah satu kerugian yang dialami oleh wirausahawan
berhubungan dengan pendapatan. Pendapatan wirausahawan tidak dapat dipastikan atau tidak
stabil. Pada periode tertentu pendapatan bersih setelah dikurangi dengan total pengeluaran akan
menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan dari satu periode ke periode lainnya berubah-
ubah, terkadang besar pada saat lainnya kecil, bahkan pada periode tertentu wirausahawan
mengalami kerugian usaha. Inilah salah satu resiko yang dapat dialami oleh wirausahawan.
 Sering terlibat masalah keuangan; kerugian lain yang dialami oleh hampir setiap
wirausahawan adalah masalah keuangan. Wirausahawan harus berpikir keras untuk dapat
mengalokasikan dana yang ada untuk berbagai kepentingan usaha termasuk pembelian bahan
baku, upah tenaga kerja, biaya promosi dan lain-lain.
 Belajar tidak ada akhirnya; wirausahawan dituntut untuk selalu mengadaptasi berbagai
perubahan yang terjadi. Keterlambatan dalam mengikuti perkembangan dunia usaha akan
berakibat kerugian dalam berwirausaha.
Itulah keuntungan dan kerugian berwirausaha. Bagi wirausaha handal, kerugian akan
menjadi tantangan sehingga ia tidak akan pernah berhenti untuk belajar. Jika anda ingin
mempertimbangkan pilihan lain, tentu pahami dengan baik keuntungan dan kerugian
menjadi karyawan. Semoga anda dapat memutuskan yang terbaik, apakah karyawan yang
loyal dan kapabel ataukah sebagai wirausahawan sukses.
 
Kelebihan Wirausahawan
Adapun kelebihan menjadi wirausahawan adalah:
1.Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita
2.Kesempatan untuk membuat suatu perubahan
3.Untuk meraih potensi penuh yang terdapat pada diri sendiri
4.Untuk meraih keuntungan yang besar
5.Memberikan kontribusi pada masyarakat dan memperoleh pengakuan terhadap usaha
sendiri
6.Bisa melaksanakan apa yang disenangi
Kekurangan Wirausahawan
Kekurangan menjadi seorang wirausahawan adalah sebagai berikut:
1.Ketidakpastian terhadap pendapatan, mendirian dan menjalankan bisnis serta tidak
memberikan jaminan akan memperoleh cukup uang dalam bertahan hidup
2.Resiko kehilangan semua investasi, tingkat kegagalan bisnis kecil yang sangat tinggi
3.Jam kerja yang panjang dan juga bekerja keras.
4.Kualitas hidup lebih rendah sampai dengan bisnis didirikan
5.Tanggung jawah yang kompleks, banyak pengusaha diwajibkan untuk membuat
keputusan tentang berbagai isu di luar bidang ilmu
6.Putus asa, sangat memerlukan dedikasi, disiplin, dan juga keuletan untuk
mengatasinya.
Itulah tadi sudah saja jelaskan tentang pengertian pengusaha, manfaatnya, kelebihan dan
kekurangan menjadi wirausahawan semoga bisa menambah wawasan kalian, terutama
pada bidang usaha. Terimakasih sudah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca
artikel lainnya.
4. Contoh usaha dibidang keperawatan
1. Mendirikan Praktik Mandiri
Praktik mandiri oleh perawat biasanya disebut dengan home care. Menurut Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes RI, home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu
dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian
dan meminimalkan akibat dari penyakit.
Menurut Rice R, bentuk-bentuk layanan home care atau perawatan kesehatan di rumah
bisa berupa kasus umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus khusus yang sering
dijumpai pada beberapa komunitas.
Beberapa kasus umum pasca perawatan di rumah sakit yang biasa dilakukan di praktik
mandiri atau home care  adalah diantaranya sebagai berikut:
 Pasien yang mengalami gangguan oksigenasi
 Pasien yang mengalami penyakit obstruktif paru kronis
 Pasien yang mengalami penyakit gagal jantung
 Pasien yang mengalami luka dengan tingkat kronis
 Pasien yang mengalami penyakit diabetes
 Pasien yang mengalami gangguan pada fungsi kemih
 Pasien yang membutuhkan cairan infus
 Pasien yang mengalami gangguan pada fungsi syaraf
 Pasien yang mengalami penyakit human immunodeficiency virus atau HIV AIDS
 Pasien yang sedang mengalami pemulihan dan rehabilitasi
Sedangkan kasus khusus yang sering dijumpai pada beberapa komunitas yang biasa
dilakukan pada praktik mandiri atau home care adalah diantaranya sebagai berikut:
 Pasien yang mengalami kondisi terminal
 Pasien yang sudah dalam usia lanjut
 Pasien yang mengalami gangguan kejiwaan atau kesehatan mental
 Pasien yang mengalami kondisi post partum
2. Mendirikan Praktik Bersama
Selain praktik mandiri, perawat juga bisa mendirikan praktik bersama. Maksudnya
adalah, perawat bisa bekerjasama dengan beberapa dokter, bidan, atau apoteker dalam
menjalankan praktik ini. Sehingga praktik yang didirikan lebih lengkap dari segi tenaga
medis dibandingkan dengan praktik mandiri.

3. Membuka Jasa Konseling Keperawatan


Konseling bisa disamakan dengan konsultasi. Perawat bisa membuka jasa konseling di
rumah. Tidak semua manusia memiliki pengetahuan luas yang berkaitan tentang
kesehatan atau medis. Sehingga warga sekitar, paling tidak tetangga, bisa berkonsultasi
dengan perawat jika ada hal-hal yang ingin diketahui tentang medis.

Dengan kecanggihan teknologi, seperti dengan adanya internet dan sosial media,
konseling keperawatan juga bisa dilakukan secara online. Misalnya, seorang perawat
bisa membuat website yang dapat menampung berbagai pertanyaan terkait hal medis.
Kemudian perawat bisa memberikan jawaban sesuai dengan bidang pengetahuannya.
Perawat yang membuka usaha jasa konseling keperawatan termasuk contoh pekerja
sektor informal dan menjadi contoh bisnis modal 5 juta atau bahkan kurang dari 5 juta.
4. Membuka Jasa Terapi
Jasa terapi yang bisa dibuka adalah jenis terapi komplementer. Terapi komplementer
adalah salah satu jenis terapi yang dijalankan untuk pengobatan suatu penyakit dan
berguna untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh (sistem imun), supaya sistem imun
dalam tubuh manusia mampu merangsang untuk penyembuhan penyakit yang ada dalam
tubuh. Terapi komplementer berguna juga sebagai penunjang pengobatan medis
konvensional, seperti terapi dengan bahan herbal, terapi chiropractic, terapi medan
magnet, terapi energi, terapi akupuntur, terapi hiperbarik, dan berbagai terapi lainnya.
Jasa terapi adalah usaha yang jarang tapi dibutuhkan.
5. Membuka Jasa Fisioterapi
Menurut Krausen, fisioterapi merupakan suatu cara atau bentuk pelayanan kesehatan
untuk mengembalikan fungsi organ tubuh dengan memakai tenaga alam, yaitu tenaga
listrik, air, panas, dingin, dan sinar matahari. Penggunaan berbagai tenaga alam untuk
mengembalikan fungsi organ tubuh tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan supaya
mendapatkan efek dari pengobatan tersebut. Jika fisioterapi dilakukan secara berlebihan
ataupun kurang juga akan memiliki dampak yang kurang baik. Hal ini merupakan
contoh dari peluang usaha yang menjanjikan dengan modal kecil.
6. Menjadi Seorang Penulis
Perawat bisa menuangkan berbagai gagasan, pengetahuan, serta pengalaman yang
pernah dilalui ke dalam sebuah buku, khususnya tulisan yang berkaitan tentang medis
atau kesehatan.

7. Membuka Jasa Penyewaan Alat Medis


Perawat bisa membuka jasa penyewaan alat-alat medis seperti alat glucometri, tabung
oksigen, kursi roda, atau alat-alat medis lainnya. Biasanya jasa penyewaan alat medis ini
diperlukan bagi pasien yang terbaring lemah di rumah, atau sedang dalam proses rawat
jalan. Jasa penyewaan alat medis merupakan salah satu peluang usaha yang belum
banyak pesaing.
Seorang perawat memiliki pekerjaan yang mulia. Semoga peran sebagai perawat tidak
hanya muncul pada saat di rumah sakit atau instansi kesehatan lainnya, tetapi di luar itu
bisa tetap bermanfaat bagi orang-orang yang membutu

Anda mungkin juga menyukai