Anda di halaman 1dari 14

BAB 7

IDE DAN PELUANG BERWIRAUSAHA

Seperti sudah dijelaskan pada Bab 2, salah domain utama dari kewirausahaan
adalah kemampuan mengekplorasi peluang. Untuk bisa mengeksplorasi peluang,
dalam artian mengapa, kapan dan bagaimana peluang untuk penciptaan barang dan
jasa di masa depan muncul dalam ekonomi diperlukan pengejaran ide-ide kreatif
dan inovatif. Sehingga dalam menemukan ide dalam berwirausaha, ketiga hal yaitu
ide kreatif, inovasi dan peluang menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan suatu
bisnis yang berhasil. Langkah pertama pada saat akan memulai bisnis bagi setiap
wirausahawan adalah memiliki ide yang memiliki peluang yang baik. Pada bagian
berikut akan dijelaskan tentang sumber-sumber ide, proses dan pengembangan ide
kreatif dan peluang yang bisa digunakan untuk menerapkan ide.

7.1 Sumber Ide Inovatif

Menurut Kuratko (2016), seseorang yang memiliki potensi berwirausaha akan


membutuhkan tekad, kegigihan, dan kepekaan untuk bisa mengambil keuntungan
dari ide yang menciptakan peluang yang ia temukan di lingkungan eksternal dan
internal tempat mereka tinggal.  Karakteristik ini akan memungkinkan wirausahawan
untuk menciptakan peluang dari ide yang mungkin diabaikan oleh orang lain karena
kurangnya kemauan, menyerah pada keadaan atau ketidakpekaan. Berikut ini
adalah beberapa sumber ide wirausaha yang paling efektif.

1. Tren
Tren menunjukkan sinyal adanya pergeseran dalam paradigma atau pemikiran
pada saat ini yang ada pada populasi. Mengamati tren dengan cermat akan
memungkinkan seorang wirausaha untuk memposisikan ide yang sesuai dengan
tren dan mengenali peluang potensial. Tren perlu dicermati di masyarakat,
teknologi, ekonomi dan pemerintahan. Berikut adalah beberapa contoh tren
tersebut:
o tren sosial: penuaan demografi, kesadaran pada kesehatan dan
kebugaran, kehidupan manula,kekeluargaan, social media.

1
o Tren eknologi: teknologi ponsel pintar, e-commerce, kemajuan internet,
drone, miniaturisasi
o tren ekonomi: pendapatan yang lebih tinggi, keluarga dengan dua orang
pencari nafkah, tekanan kinerja, kenaikan biaya bahan bakar
o tren politik: peningkatan regulasi, terorisme, utang negara, aliansi militer,
perjanjian perdagangan bebas
o tren lingkungan: pemanasan global, kekeringan, meningkatnya bencana
seperti gempa bumi, badai, kebakaran hutan, polusi.
2. Kejadian yang tidak terduga.
Kejadian tidak terduga bisa saja keberhasilan atau kegagalan. Karena sifat
kejadian yang tidak terduga atau tidak direncanakan, seringkali berakhir menjadi
kejutan inovatif besar bagi bisnis. Sebagai contoh pada tahun 1928, Setelah
Alexander Fleming meninggalkan laboratoriumnya untuk liburan, secara tidak
sengaja ia menemukan piring pembiakan bakteri yang sedang diteliti
terkontaminasi oleh jamur. Ia melihat perkembangan bakteri pada daerah yang
terkena jamur yang terkontaminasi menjadi terhambat. Jamur tersebut berasal
dari genus penicillium, sehingga obat yang ditemukan Fleming diberi nama
penisilin. Fleming menemukan bahwa pemberian penisilin dalam jumlah dan
jangka waktu yang tepat dapat menghentikan bakteri penyebab infeksi. Akhirnya
Fleming dibantu oleh tim ilmuwan dari Universitas Oxford, yaitu Howard Florey
dan Ernst Chain berhasil mengembangkan penisilin yang saat ini digunakan
untuk membuat antibiotik untuk mengobati infeksi.
3. Ketidaksesuaian
Ketidaksesuaian terjadi setiap kali ada perbedaan antara harapan dan
kenyataan. Inovasi adalah penciptaan solusi untuk ketidaksesuaian. Contoh dari
inovasi ini adanya wajan penggorengan anti-lengket teflon. Produk ini hadir dari
adanya ketidaksesuaian antara keinginan ibu rumah tangga yang ingin
mendapatkan makanan yang menarik tetapi pada kenyataannya, jika
menggunakan wajan yang biasa, seringkali makanan lengket di wajan.
4. Kebutuhan proses
Jika ada kesenjangan atau kemacetan pada proses maka hal ini menunjukkan
adanya kebutuhan proses yang dialami  pasar. Pengusaha harus mengenali

2
solusi yang inovatif. Contohnya pembuatan minuman soda low-sugar yang bisa
diminum oleh mereka yang sedang diet, makanan kesehatan, obat-obatan,
perangkat hemat waktu seperti fast charger dan green product..
5. Perubahan industri dan pasar:
Perubahan industri dan pasar ditandai dengan adanya pergeseran atau tren
yang terus-menerus di pasar yang disebabkan oleh sikap konsumen, kemajuan
teknologi, pertumbuhan industri dan sejenisnya. Industri dan pasar selalu
mengalami perubahan dalam struktur, desain atau definisi. Sebuah contoh
ditemukan dalam industri perawatan kesehatan, dimana perawatan di rumah
sakit telah mengalami perubahan menjadi perawatan kesehatan di rumah.
Pengobatan pencegahan juga lebih diminati menggantikan rawat inap dan
operasi.
6. Demografi:
Perubahan tren dalam populasi, pendidikan, perubahan pendapatan, usia,
pekerjaan, lokasi geografis dan faktor-faktor serupa seringkali memberikan
peluang kewirausahaan baru. Misalnya, seiring bertambahnya usia populasi
rata-rata di Gold Coast Australia (sebagian besar karena masuknya pensiunan),
pengembangan lahan industri telah berubah menjadi pusat rekreasi dan
perawatan kesehatan.
7. Perubahan persepsi: 
Perubahan ini terjadi pada interpretasi orang akan fakta dan konsep.  Persepsi
dapat menyebabkan perubahan besar dalam menghasilkan ide. Sebagai contoh,
semakin populernya kebutuhan untuk sehat dan bugar secara fisik telah
menciptakan permintaan akan makanan kesehatan dan fasilitas
kesehatan. Contoh lain, industri perjalanan telah memanfaatkan persepsi
konsumen untuk melihat dunia ketika mereka masih muda dan sehat, sehingga
muncul berbagai youth hostel dan paket-paket perjalanan yang disesuaikan
dengan kebutuhan orang muda .
8. Konsep berbasis pengetahuan 
Konsep yang berbasis pengetahuan menjadi dasar untuk penciptaan atau
pengembangan sesuatu produk atau jasa baru. Penemuan berbasis
pengetahuan; mereka adalah produk dari pemikiran baru, metode baru dan
pengetahuan baru. Inovasi semacam itu seringkali membutuhkan periode waktu

3
paling lama antara inisiasi dan implementasi pasar karena kebutuhan akan
pengujian dan modifikasi. Misalnya, teknologi ponsel pintar saat ini telah maju
untuk mengubah ponsel menjadi kamera, sumber daya akses Internet dan
penyedia musik. Ini telah merevolusi cara kita menggunakan berbagai teknologi
saat ini. Puluhan tahun lalu, konsep-konsep ini dianggap tidak mungkin bisa
dilakukan.

7.2 Proses Kreatif


Potensi kreatif seseorang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap
orang pada dasarnya kreatif pada batas yang berbeda sehingga beberapa individu
memiliki bakat kreativitas yang lebih besar daripada yang lain.  Selain itu, orang
yang dibesarkan dan dididik dalam lingkungan yang mendorong mereka untuk
mengembangkan kreativitas akan lebih mudah berpikir dan bertindak kreatif.  Bagi
sebagian orang, proses kreativitas lebih sulit karena potensi kreatif mereka belum
diperkuat secara positif. Jika mereka ingin kreatif, mereka harus belajar bagaimana
menerapkan proses kreatif secara formal. 
Sebenarnya hambatan nyata untuk berpikir kreatif adalah adanya mitos
tentang kreativitas, ' frase pembunuh ' yang tidak sengaja digunakan dalam
komunikasi serta lingkungan yang tidak mendukung. Terdapat beberapa mitos
tentang kreativitas, misalnya beberapa orang terlahir kreatif dan yang lain tidak,
hanya orang yang berbakat atau sangat pandai yang mampu menghasilkan gagasan
dan wawasan kreatif. Kita juga sering mendengar frasa negatif seperti, “itu tidak
akan berhasil” atau “kami sudah mencobanya sebelumnya dan tidak berhasil” yang
menghambat orang untuk berpikir lebih jauh. Lingkungan yang tidak dilengkapi
dengan pengetahuan atau keterampilan, membatasi otonomi, membatasi sumber
daya terlalu ketat, dan menghukum kegagalan daripada menghargai kesempatan
belajar pada umumnya gagal memberikan dukungan pada kreativitas.
Kuratko (2016) menjelaskan empat langkah proses pengembangan
kreativitas untuk mengubah pengalaman menjadi wawasan dan pengetahuan
wirausaha.
Fase 1: Latar belakang atau akumulasi pengetahuan
Kreativitas yang berhasil dalam konteks kewirausahaan pada umumnya didahului
dengan penyelidikan dan pengumpulan informasi. Pada fase ini  biasanya kita perlu

4
memperkaya bacaan, melakukan percakapan dengan orang lain yang bekerja di
lapangan, melakukan pertemuan dengan ahli professional, menghadiri berbagai
lokakarya serta berusaha menyerap informasi sebanyak mungkin. Eksplorasi ini
memberikan individu berbagai perspektif tentang masalah terutama tentang aspek
pengembangan produk baru, layanan atau usaha bisnis.
Fase 2: Proses inkubasi pikiran
Individu-individu kreatif membiarkan alam bawah sadar mereka memikirkan
sejumlah besar informasi yang mereka kumpulkan selama fase akumulasi
pengetahuan. Proses inkubasi ini sering terjadi ketika kita terlibat dalam kegiatan
yang sama sekali tidak terkait dengan subjek atau masalah bahkan ketika kita
sedang tidur. Melepaskan diri dari masalah dan membiarkan pikiran bawah sadar
mengerjakannya memungkinkan kreativitas muncul. Beberapa cara yang paling
membantu untuk menginduksi inkubasi diantaranya melakukan kegiatan yang tidak
memerlukan kita untuk berpikir seperti memotong rumput, mengecat
rumah; berolahraga secara teratur; bermain “brain games” seperti bermain catur,
mengisi teka-teki; memikirkan proyek atau masalah sebelum tertidur: atau hanya
duduk dan rileks.
Fase 3: Pengalaman ide
Fase proses kreatif ini sering kali paling menarik karena pada fase ini ide atau solusi
ditemukan. Fase ini seringkali dianggap sebagai satu-satunya proses
kreativitas. Seperti halnya proses inkubasi, ide-ide baru dan inovatif sering muncul
ketika kita sibuk melakukan sesuatu yang tidak terkait dengan usaha yang ingin
dilakukan, misalnya, ketika sedang mandi, mengemudi di jalan raya atau ketika
membaca koran. Namun, dalam banyak kasus, jawaban dari suatu masalah datang
kepada kita secara bertahap dan baik sadar ataupun tidak sadar kita mulai
merumuskan solusi. Karena seringkali sulit untuk menentukan kapan proses
inkubasi berakhir dan fase pengalaman ide dimulai, banyak orang tidak sadar
bergerak dari fase 2 ke fase 3. Beberapa cara untuk mempercepat pengalaman ide
dapat dilakukan dengan:
- melamun dan berfantasi tentang proyek Anda
- melatih hobi
- bekerja di lingkungan yang santai (misalnya, di rumah dan bukan di kantor); 
- menyimpan buku catatan untuk merekam ide kapanpun ia datang

5
- istirahat sebentar pada saat bekerja. 
Fase 4: Evaluasi dan implementasi
Ini adalah langkah paling sulit dari usaha kreatif dan membutuhkan banyak
keberanian, disiplin diri dan ketekunan. Wirausaha yang sukses dapat
mengidentifikasi ide-ide yang bisa diterapkan dan mereka memiliki keterampilan
untuk mewujudkan ide tersebut. Lebih penting lagi, mereka tidak menyerah ketika
mereka menghadapi hambatan sementara.  Seringkali mereka akan gagal beberapa
kali sebelum mereka berhasil mengembangkan ide-ide terbaik mereka . Dalam
beberapa kasus, wirausaha akan mengambil gagasan ke arah yang sama sekali
berbeda atau akan menemukan gagasan baru yang lebih bisa diterapkan sambil
berjuang untuk menerapkan gagasan asli.
Bagian penting lain dari fase ini adalah pengerjaan ulang ide untuk
menempatkannya ke bentuk akhir. Seringkali ide dari fase 3 masih dalam bentuk
kasar yang perlu dimodifikasi atau diuji. Beberapa saran yang paling berguna untuk
melakukan fase ini adalah tingkatkan energi Anda dengan olahraga, diet, dan
istirahat yang tepat;  mendidik diri sendiri dalam proses perencanaan bisnis dan
semua aspek bisnis; menguji ide-ide Anda dengan orang-orang berpengetahuan; 
perhatikan firasat dan perasaan intuitif Anda;  mendidik diri sendiri dalam proses
penjualan;  belajar tentang kebijakan dan praktik organisasi;  mencari saran dari
orang lain misalnya, teman, pakar; dan lihat masalah yang Anda temui saat
menerapkan ide sebagai tantangan yang harus diatasi. 

7.3 Mengembangkan Ide Kreatif


Salah satu kesulitan dalam menggunakan proses kreatif empat langkah di
atas adalah ketergantungan pada ide-ide cemerlang yang muncul dari fase 2, proses
inkubasi pikiran. Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti kreativitas telah
menemukan teknik khusus untuk 'secara paksa' menghasilkan ide-ide baru dan
mempercepat fase 2. Di antara yang paling terkenal adalah pendekatan berpikir
lateral yang dikembangkan oleh Edward de Bono.
Sebelum kita membahas tentang berpikir lateral, silakan jawab pertanyaan
berikut:
1. Ada seseorang yg tinggal di lantai paling atas dari sebuah gedung yg sangat
tinggi. Setiap hari dia pergi kerja menggunakan lift untuk turun. Saat kembali dari

6
kerja, dia hanya dapat menjangkau setengah dari tinggi gedung, dan selebihnya
harus dia tempuh dengan jalan kaki, kecuali dalam kondisi hujan. Mengapa?
2. Seorang ayah dan anak laki-lakinya mengalami kecelakaan. Sang ayah
meninggal di tempat, sementara anaknya dilarikan ke RS. Sesampai di RS,
Dokter berkata: “Saya tidak mampu mengoperasi anak ini, dia adalah anak saya!
" Bagaimana hal ini bisa terjadi? Siapakah Dokter tsb?
3. Seorang lelaki berpakaian serba hitam: sepatu, kaos kaki, celana, jaket, kaos
tangan, dan masker. Dia menyusuri jalan yg semua lampunya mati. Sebuah
mobil hitam datang kepadanya dengan lampu mati, namun anehnya dia bisa
berhenti tepat waktu. Bagaimana sopir melihat orang tsb?
4. Apa yg berwarna hitam saat dibeli, menjadi merah saat digunakan,dan abu-abu
saat dibuang?
Jawaban dari pertanyaan tersebut ada di akhir Bab ini. Jika jawaban anda benar,
maka anda telah berpikir secara lateral. Namun jika jawaban anda belum tepat maka
anda perlu berlatih untuk bisa berpikir secara lateral.
Pendekatan berpikir lateral dikenalkan oleh Edward de Bono (1967). Berpikir
lateral adalah salah satu cara untuk mendapatkan ide-ide baru dengan 'breaking
out of the concept prisons of old ideas'. Berpikir lateral bukan pengganti dari
berpikir vertikal atau berpikir secara logika dan teratur. Keduanya saling melengkapi,
berpikir lateral melahirkan ide dan berpikir vertical melakukan pemilihan. Sebagai
contoh pada saat melakukan brainstorming berpikir lateral diperlukan untuk
menghasilkan sebanyak mungkin ide kreatif pada sesi pertama dan berpikir vertical
diperlukan pada sesi kedua untuk memilih ide mana yang
paling layak.
Penjelasan tentang berpikir lateral dan latihan untuk berpikir
lateral dapat anda simak pada channel youtube yang linknya
bisa anda dapatkan dengan menscan QR code di sebelah.

Pendekatan berpikir lateral telah digunakan dalam berbagai teknik dan


metode pengembangan ide. Secara umum, dengan berpikir lateral untuk
menghasilkan ide-ide baru, trik yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:
- Pilih kata yang tidak terkait secara acak (contoh: jendela + terbang)

7
- Sarankan sesuatu yang berlebihan (contoh: tidak ada yang mengendarai mobil
lagi)
- Bayangkan atau minta orang untuk melakukan yang sebaliknya (contoh: siswa
mengajar, guru mencatat; atau pelanggan menjual, penjual mengevaluasi produk
yang mereka tawarkan)
Dengan berpikir lateral, beberapa usaha telah dihasilkan misalnya Mc Donald’s
dihasilkan dengan membayangkan sebuah restoran tanpa pelayan, meja atau alat
makan. Amazon.com adalah sebuah toko buku tanpa toko dan buku,
Anda juga dapat berpikir lateral dengan menantang asumsi yang ada. Lakukan
langkah berikut:
- Pahami masalah - sadari bahwa Anda dan orang lain telah memiliki asumsi yang
mendarah daging tentang setiap situasi
- Jadilah seorang anak kecil - tanyakan banyak hal mendasar “mengapa?” dan
kenapa tidak?' pertanyaan untuk menemukan dan menantang asumsi tersebut.
- Berperan sebagai pengamat eksternal - berpura-pura Anda adalah orang luar
dan ajukan pertanyaan seperti: "Mengapa kamu melakukannya dengan cara
ini?"
- Membongkar masalah - pecahkan situasi menjadi komponen yang paling
sederhana.
- Membingkai ulang - pertimbangkan masalah dari berbagai sudut pandang;
nyatakan kembali masalah dalam istilah yang berbeda.
- Bayangkan yang sebaliknya - pertimbangkan apa yang disarankan oleh para ahli
dan profesional dan kemudian pertimbangkan untuk melakukan yang sebaliknya.
Seorang wirausaha membutuhkan keahlian lintas fungsional dalam kedua
jenis pemikiran sehingga tidak ada ide baru yang terbuang. Seorang wirausaha yang
dapat menangkap peluang mengidentifikasi peluang secara lateral (melalui intuisi
dan firasat), tetapi mereka menganalisanya secara vertikal (melalui proses sains dan
komersialisasi). Berbagai teknik untuk menemukan ide kreatif dapat anda lihat pada
http://www.mycoted.com/Category:Creativity_Techniques.

7.4 Peluang kewirausahaan


Setelah sumber ide ditemukan, maka langkah berikutnya adalah menerapkan
ide menjadi tindakan. Pengetahuan tentang industri secara umum, pengetahuan

8
tentang pasar, pemahaman tentang pelanggan akan membantu wirausaha untuk
menyaring sumber ide-ide inovatif menjadi peluang potensial.  Dari perspektif
kewirausahaan, peluang dapat dibangun dari imajinasi di mana produk, tema, dan
merek bisa menciptakan pengalaman baru bagi pasar. Banyak ide yang tidak bisa
berkembang menjadi peluang kewirausahaan karena gagal meyakinkan pasar
tentang penggunaannya di masa depan. Diperlukan komitmen dan motivasi yang
sangat kuat dari seorang wirausaha untuk bisa menciptakan peluang potensial ini
karena perjalanan dari ide hingga bisa diterima pasar bisa jadi akan memakan waktu
yang cukup lama. Beberapa ide akan hilang dalam perjalanan dan beberapa ide
akan tumbuh menjadi peluang. Sebagai contoh perjalanan Wright bersaudara pada
saat menciptakan membuat pesawat terbang, Steve Jobs dengan Apple dan banyak
lagi cerita sukses yang menunjukkan bahwa memiliki ide saja tidak cukup untuk bisa
membangun dan mempertahankan sebuah usaha. Sehingga Stevenson dan
Gumpert (1985) menyatakan bahwa ide dapat berubah menjadi peluang jika
memenuhi dua kriteria; pertama, ide harus mewakili keadaan masa depan yang
diinginkan dan ada perubahan yang akan terjadi, kedua individu yang terlibat harus
percaya bahwa keadaan itu mungkin untuk dicapai.
Untuk menjelaskan model peluang kewirausahaan, perlu dipahami bahwa
fungsi ekonomi kewirausahaan adalah untuk mengganggu ekonomi yang statis,
stabil, dan harmonis. Ekonomi statis adalah ekonomi di mana ada keseimbangan
antara penawaran dan permintaan. Ada persaingan yang mapan dan saling
menghormati di pasar, masing-masing pesaing mempertahankan pangsa pasar dan
tidak bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih banyak. Rantai pasokan
dan saluran ke pasar telah ditetapkan dan tidak ada pendatang baru untuk
mengacaukan pasar. Kegiatan kewirausahaan yang menempatkan ide-ide inovatif
untuk digunakan di pasar akan membentuk gangguan atau reposisi pasar sehingga
akan menciptakan dinamika ekonomi. Semakin matang suatu ekonomi statis, maka
akan semakin besar peluang kewirausahaan.
Kuratko (2016) menyatakan ada 4 jenis model peluang kewirausahaan
berbasiskan pasar yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Model Kompetisi Peluang Pasar
Model ini telah adalah model peluang kewirausahaan yang telah diperkenalkan oleh
Richard Cantillon sejak abad ke-18. Wirausaha mengidentifikasi peluang dengan

9
melihat adanya permintaan cukup tinggi untuk barang atau jasa dan pada saat yang
bersamaan ia menyadari peluang untuk mendapatkan pasokan barang dan jasa
dengan pembelian dengan rendah harga. Model peluang ini juga dikenal dengan
istilah arbitrase. Contoh arbitrase murni adalah pedangang mata uang asing yang
membeli dengan harga yang rendah dan menjual dengan harga yang lebih tinggi.
Pada model peluang ini, menemukan perbedaan pasar - apakah arbitrase murni
dengan memiliki keunggulan harga, bentuk lain dari keunggulan pasar atau
diferensiasi di antara pesaing - sering memberikan peluang di pasar yang sangat
kompetitif dan telah matang. 

Carolyn Creswell pada usia 18 tahun


membeli bisnis tempat ia bekerja
paruh waktu. Bisnis kecil yang ia beli
membuat muesli (sejenis oat dengan
campuran buah kering) buatan
sendiri yang dijual ke beberapa kafe
dan toko makanan di dan sekitar
Melbourne. Pada tahun 1992,
Carolyn memasuki bisnis pasar
muesli dan sereal sarapan dengan
merk Carman. Ia menyadari bahwa
pasar telah cukup matang dengan
pemain besar seperti Kellogg's®, Sanitarium Health Food Company dan Uncle
Tobys. Dengan berfokus pada produk muesli organik, menggunakan kemasan dan
desain menarik serta dengan tekad dan kegigihan, Carolyn sekarang
mengoperasikan bisnis multinasional yang mengekspor ke 32 negara. Carman telah
dinobatkan sebagai salah satu dari 100 perusahaan dengan pertumbuhan cepat
dari Business Review Weekly dan pada 2007 Carolyn memenangkan Penghargaan
Pengusaha Muda Tahunan Ernst dan Young.
Sumber: diadaptasi dari Carman’s fine foods, https://www.carmanskitchen.com.au/

2. Model Inovasi Peluang Pasar


Model ini didasarkan pada peluang dari sudut pandang inovasi dan pasar baru yang
muncul seperti yang digambarkan Joseph Schumpeter pada tahun 1934. Dalam hal
ini wirausaha menciptakan permintaan untuk barang atau layanan baru dan menarik
perhatian pelanggan dengan mendidik mereka untuk menggunakan produk atau
jasa tersebut. Model ini mengambil langkah untuk menjauh dari pasar yang ada
untuk menciptakan platform baru untuk pertumbuhan ekonomi. Ketika distribusi dan
permintaan barang atau jasa baru meningkat, ia menciptakan lapangan kerja dan

10
bisnis baru.  Bentuk kewirausahaan ini membutuhkan komitmen terhadap kekuatan
kreatif dalam ekonomi melalui penelitian dan pengembangan.

Pada pertengahan 1960-an, Profesor Graeme Clark


mulai meneliti kemungkinan alat pendengaran elektronik
yang ditanamkan di koklea, telinga bagian dalam yang
menjadi pusat indera pendengaran. Rekan-rekannya
mengatakan implan koklea tidak akan bekerja sementara
yang lain memperingatkan risiko yang mungkin terjadi.
Tantangan lain adalah kurangnya dana dan tantangan
teknologi untuk memasang elektroda ke telinga bagian
dalam yang kecil. Pada tahun 1978, Inovasi Profesor
Clark untuk terbayar dan operasi implan koklea pertama
terjadi - dan berhasil. Dari kesuksesan ini, lahir Cochlear
Australia, dengan tujuan k membuat implan koklea multi-saluran hasil inovasi
Profesor Clark tersedia secara komersial di seluruh dunia.
Sumber: Diadaptasi dari 'About Graeme Clark' dan 'Cochlear merayakan 30 tahun revolusi pendengaran', diterbitkan oleh
Cochlear Ltd, © 2015

3. Model Alertness Peluang Pasar


Bentuk peluang kewirausahaan ini bergantung pada kombinasi dari dua model
peluang sebelumnya tetapi menempatkan penekanan yang lebih tinggi pada
pengetahuan yang dimiliki oleh wirausaha.  Dengan asumsi bahwa peluang sudah
ada 'di luar sana', dan menunggu untuk ditemukan. Wirausaha menjadi orang yang
mengenali peluang tersebut karena tingkat pengetahuan yang unggul tentang
jaringan pasar, industri dan teknologi. Wirausaha bisa melihat sesuatu dari sudut
pandang yang berbeda dan bertindak berdasarkan wawasan unik yang didasarkan
pada pengetahuan unggul.

Pada 2007 Brian Chesky dan Joe


Gebbia bangkrut dan ingin
mengumpulkan uang untuk membayar
sewa apartemen di San Francisco.
Mereka memutuskan untuk menyewakan
kasur udara di apartemen mereka
kepada peserta konferensi karena
semua hotel telah habis dipesan.
Mereka menyebut layanan mereka "Air
Bed and Breakfast." Dalam beberapa

11
tahun, percobaan kecil Airbnb, menjadi disrupsi bagi industri hotel. Perusahaan
dengan pendiri ketiga Nathan Blecharczyk, sekarang mendaftarkan lebih dari tiga
juta penginapan di hampir 200 negara di Airbnb.com. Hotel mengenakan tarif lebih
tinggi ketika ada acara besar yang mendorong permintaan, Airbnb menyerap semua
permintaan ekstra itu. Airbnb menawarkan rumah seseorang sebagai tempat
menginap daripada hotel. Di Airbnb, Anda dapat menemukan tempat untuk
perjalanan backpacking Anda di seluruh Eropa, atau Anda dapat menemukan
tempat menginap selama sebulan selama magang di Los Angeles. Juga, jika Anda
ingin menyewakan ruang ekstra di rumah Anda sendiri, Anda dapat menjadi host
melalui Airbnb dan menghasilkan uang dan memungkinkan tamu menginap.
Perusahaan ini sekarang bernilai $ 31 miliar, lebih dari gabungan Hilton dan
Wyndham, dan mendekati Marriott.

Sumber: https://knowledge.wharton.upenn.edu/article/the-inside-story-behind-the-unlikely-
rise-of-airbnb/

4. Model Kebutuhan Sosial Peluang Pasar


Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi peningkatan besar dalam
inovasi yang diciptakan oleh usaha sosial. Peluang dalam inovasi sosial berbentuk
bisnis nirlaba yang dibentuk untuk memuaskan kebutuhan yang tidak terpuaskan
dan tidak mungkin dipenuhi oleh pasar. Dengan kata lain, wirausaha sosial
menggunakan peluang berbasis pasar untuk mengatasi masalah sosial dan dengan
demikian mereka memperluas kegunaan pasar untuk memasukkan fungsi sosial di
atas fungsi komersial.  Dalam hal ini wirausaha melihat peluang yang didasarkan
pada kompetisi, inovasi, dan / atau kewaspadaan yang memungkinkan ekonomi
berbasis pasar difokuskan pada penyelesaian masalah sosial. Usaha sosial tidak
terlalu berbeda dengan usaha komersial kecuali bahwa pelanggan, pemasok atau
tenaga kerja memiliki karakteristik khusus - biasanya menjadi kelompok sosial yang
kurang beruntung, atau perusahaan yang memiliki misi sosial baik itu tujuan
lingkungan, perlindungan hewan, kesehatan atau kegiatan bermanfaat lainnya.
Para peneliti di Universitas Stanford telah mendefinisikan inovasi sosial sebagai
'solusi baru untuk masalah sosial yang lebih efektif, lebih efisien, lebih berkelanjutan,
atau lebih dari solusi yang ada dan nilai yang diciptakan lebih banyak diperoleh
masyarakat secara keseluruhan daripada untuk individu pribadi.  Namun mereka
berpendapat bahwa inovasi sosial adalah produk yang unik dari periode tertentu
dalam sejarah.  Artinya inovasi sosial akan terus berkembang sesuai dengan
keadaan jaman. Saat ini bisnis swasta dipaksa untuk mempertimbangkan dampak

12
sosial dari perilaku mereka di masyarakat.  Karena manfaatnya yang luas, sekarang
inovasi sosial menjadi upaya yang saling mendukung antara usaha nirlaba,
pemerintah dan sektor swasta. 

Sampah kerap menjadi sumber penyakit di masyarakat. Namun siapa bisa mengira,
limbah dari kegiatan manusia ini dapat menjadi solusi bagi pemenuhan biaya
kesehatan masyarakat. Salah satu solusi adalah lewat klinik asuransi sampah yang
dikembangkan oleh seorang dokter muda asal Kota Malang, Jawa Timur bernama
Gamal Albinsaid.

Berbeda dengan klinik kesehatan lainnya, pelayanan kesehatan di kota Malang ini
menerapkan sistem pembayaran berobat dengan sampah. Dokter lulusan
universitas Brawijaya Malang ini lalu membuat Klinik Asuransi Sampah (Garbage
Clinical Insurance/GCI). Ini adalah program asuransi mikro kesehatan yang
menggunakan sampah sebagai sumber daya keuangan untuk asuransi.. Awalnya,
GCI dimulai dengan asuransi senilai Rp100 dalam bentuk sampah. Setelah itu mulai
banyak yang ikut serta. Masyarakat cukup bawa sampah ke Klinik dan diolah
menjadi uang sebagai “dana kesehatan”. Gamal mencontohkan untuk dapat
asuransi senilai Rp 10 ribu maka masyarakat harus menyetorkan 5 kg sampah.
Caranya, pertama, untuk sampah organik diolah menjadi pupuk menggunakan
metode Takakura. Sedangkan sampah anorganik dijual ke kolektor. Dana terkumpul
digunakan untuk perawatan kesehatan secara holistik. Dengan cara ini, menurut
Gamal, masyarakat memobilisasi sumber daya mereka sendiri untuk meningkatkan
akses kesehatan dan menerobos penghalang antara fasilitas kesehatan dan
masyarakat.

Berkat inovasi tersebut Gamal mendapat berbagai penghargaan, termasuk


anugerah “The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur” dari Pangeran
Charles di Inggris pada tahun 2016 ini. Program Gamal ini bahkan menyisihkan 511
peserta wirausaha dari 90 negara untuk mendapatkan penghargaan bergengsi
tersebut. Bahkan sistem asuransi kesehatan dengan sampah ini akan dijadikan
model untuk diterapkan di kota-kota lain di dunia.

Sumber : https://youngster.id/featured/gamal-albinsaid-menjaga-kesehatan-masyarakat-
lewat-asuransi-sampah/

13
Latihan

1. Lakukan latihan berpikir lateral pada channel Youtube di bagian 7.2. Laporkan
hasilnya pada dosen masing-masing
2. Dengan memperhatikan trik menemukan ide peluang usaha kreatif, temukan
beberapa ide usaha yang mungkin ada lakukan. Buat daftar ide dan jelaskan
darimana dan bagaimana ide tersebut anda peroleh.
3. Pilihlah satu ide yang paling layak, dengan memperhatikan salah satu model
peluang berbasiskan pasar, apakah ide tersebut memiliki peluang untuk bisa
wujudkan? Jelaskan!

Jawaban pertanyaan di hal 6 dan 7

1. Orang tsb sangat pendek dan hanya dapat menjangkau setengah dari tombol di
lift yg sangat tinggi. Namun pada saat hujan, dia dapat menggunakan payungnya
untuk menekan tombol yg lebih tinggi.
2. Dokter tsb adalah ibunya.
3. Saat itu adalah siang hari.
4. Arang

14

Anda mungkin juga menyukai