PENYUSUN LAPORAN :
Nama, NIM, tanda tangan : Eros Hanif Dwi Wireno, 22010119220138
PENGESAHAN :
Dosen ( Nama, tanda tangan ) : dr. Kanti Yunika Sp. M.Si.Med ,THT-KL(K),
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. S
Umur : 46 tahun
Agama : Islam
No.CM : C827993
(Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 8 Oktober 2020 pukul 09.00 di poli THT-KL
Merpati RSDK)
Keluhan Utama:
Sejak kurang lebih 8 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluhkan kurang
pendengaran (VAS 4) pada telinga kanan terus menerus namun tidak mengganggu aktivitas.
Kurang pendengaran dirasakan semakin memberat. Tidak ada faktor yang memperingan
keluhannya. 6 bulan yang lalu pasien juga mengeluhkan keluar cairan dari telinga kanan
namun tidak banyak dan berhenti Sejak 3 bulan yang lalu. Keluar cairan tidak dipicu oleh
apapun. Gejala lain berupa telinga terasa penuh (+), nyeri hilang timbul (++-), gatal (++-),
berdenging (+), gembrebeg (-), sakit kepala (-), demam (--), nyeri tenggorokan (--)
disangkal. Ketika pasien merasakan keluhan pertama kali, pasien pergi ke puskesmas untuk
memeriksakan diri dan diberi obat namun setelah pemberian obat keluhan tidak membaik.
Dua bulan setelah berobat di puskesmas pasien pergi ke RS Wongsonegoro, dokter
menyatakan bahwa gendang telinga pasien bolong dan dimerujuk ke RSDK untuk
penanganan lebih lanjut
Data objektif
A. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2020 pukul 09.00 di poli THT-KL
Merpati RSDK.
Tanda vital :
- Mastoid : bengkak (-), hiperemis (-), nyeri ketok (-) bengkak (-),
hiperemis (-) nyeri ketok (-)
- Pre aurikula : fistula (-), nyeri tekan tragus (-) fistula (-), nyeri tekan tragus
(-)
-CAE/MAE :
Discharge : (-) (-)
Hiperemis : (+) (-)
Edema : (-) (-)
Serumen : (+) lunak kuning (+)lunak kuning
- Membran Timpani
1. Pemeriksaan luar
- Hidung : deformitas (-)
- Sinus : nyeri ketok (-) sinus paranasal
- Kepala : mesosefal
B. PEMERIKSAAN LABORATORIUM/PENUNJANG/KHUSUS
1. Pemeriksaan.Patologi Klinik:
a) Darah Rutin (7 Oktober 2020)
Hasil
Pemeriksaan Satuan Nilai Normal Ket
Hematologi
Hemoglobin 10.9 g/dl 13.02 – 17.3 L
Hematokrit 33,3 % 32 – 62
Eritrosit 3,95 10^6 /uL 4.4 – 5.9 L
MCH 27,6 Pg 27.0 – 32.0
MCV 84,3 fL 76 – 96
MCHC 32,3 g/dL 29.0 – 36.0
Leukosit 6,97 10^3/uL 3.6 – 11
Trombosit 382 10^3/uL 150 – 400
RDW 13,6 % 11.6 – 14.8
MPV 10,2 fL 4.0 – 11.0
Hitung Jenis
Eosinofi 5 % 1-5
Basofil 0 % 0
Batang 0 % 2-5 L
Segmen 53 % 50-70
Limfosit 38 % 25-40
Monosit 4 % 4-8
Elektrolit
Natrium 143 mmol/L 136 – 145
Kalium 4.5 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 101 mmol/L 98 – 107
Hasil
Pemeriksaan Satuan Nilai Normal Ket
2. Tes Pendengaran
a) Tes bisik - Kanan : 2 metertidak dilakukan
- Kiri : normaltidak dilakukan
b) Tes Garputala
- Bing - Kanan : tidak dilakukan
- Kiri : tidak dilakukan
- Gele - Kanan : tidak dilakukan
- Kiri : tidak dilakukan
- Rinne - Kanan : tidak dilakukan
- Kiri : tidak dilakukan
- Weber Lateralisasi kekanan- Kanan
: tidak dilakukan
- Schwabach - Kanan : tidak dilakukan
- Kiri : tidak dilakukan
c) Audiometri - Kanan : Kurang dengar derajat sedang CHL
(PTA 50,2 db)
- Kiri : Normal
(PTA 15 db)
Ringkasan
Pasien wanita berusia 46 tahun mengeluhkan kurang pendengaran kurang lebih 8
bulanyang lalu, pasien mengeluhkan kurang pendengaran (VAS 4) pada telinga kanan
terus menerus namun tidak mengganggu aktivitas. Kurang pendengaran dirasakan
semakin memberat. Tidak ada faktor yang memperingan keluhannya. 6 bulan yang lalu
pasien juga mengeluhkan keluar cairan dari telinga kanan namun tidak banyak dan
berhenti Sejak 3 bulan yang lalu. Keluar cairan tidak dipicu oleh apapun. Gejala lain
berupa telinga terasa penuh (+), nyeri hilang timbul (+-+), gatal (+-+), berdenging (+),
gembrebeg (-), sakit kepala (-), demam (-), nyeri tenggorokan (-) disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum, tanda-tanda vital, dan status
generalis dalam batas normal. Pemeriksaan status lokalis telinga didapatkan CAE
hiperemis (+/-), serumen (+/+) konsistensi lunak dan berwarna kuning, membrane
timpani perforasi 60%, tepi tebal tidak hiperemis , lokasi di sentral (+/-), Pada
pemeriksaan audiometri didapatkan hasil berupa telinga kanan kurang pendengaran
sedang tipe CHL (PTA 50,2 dB), telinga kiri normal (PTA 15 dB). Pada pemeriksaan
status lokalis hidung dan tenggorok dalam batas normal.
Diagnosis banding
Ip Mx :
- Mengawasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
- Mengawasi keluhan kurang pendengaran, keluhan munculnya nyeri retroauricula,
benjolan, disekitar telinga
Edukasi
- Menjelaskan pada pasien gejala yang dialami pasien kemungkinan disebabkan
oleh beberapa penyakit yaitu otitis media kronis
- Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan.
- Menjelaskan rencana terapi pada pasien, baik terapi medikamentosa maupun non-
medikamentosa, meliputi cara pemakaian obat, efek terapi obat, efek samping
obat yang mungkin timbul.
- Menjelaskan prosedur operasi yang akan dilakukan berupa pemasangan gendang
telinga atau timpanoplasti untuk mengatasi kurang pendengaran yang dikeluhkan,
serta mencegah meluasnya iinfeksi ke bagian telinga lain.
- Menjaga telinga agar tidak kemasukan air, dan melarang untuk mengorek telinga
menggunakan cotton bud atau alat semacamnyaya.