Anda di halaman 1dari 2

1.

Sodium Fluoride Solution (2% NaF pH = 7 (9,040 ppm) )


Sodium fluoride merupakan fluoride agent pertama yang digunakan pada
percobaan klinis awal untuk mencegah karies gigi. Metode persiapan sebelum sodium
fluoride diaplikasikan adalah dengan melarutkan 20 gram NaF dalam 1 liter air suling
dalam botol plastik. Aplikasi kedua, ketiga dan keempat dilakukan dengan interval
mingguan. Pengaplikasian sodium fluoride disarankan pada usia 3, 7, 11, 13 tahun
(Nikhil, 2014).
Teknik pengaplikasian sodium fluoride adalah dengan teknik Knuston dan
Feldman (1948) yaitu sebagai berikut:
1. Bersihkan dan poles gigi pada kunjungan pertama (pumice oral prophylaxis)
2. Pisahkan kuadran atas dan bawah yang berlawanan dengan cotton roll
3. Keringkan gigi secara menyeluruh
4. Oleskan NaF 2% dengan cotton roll dan biarkan mengering selama 4 menit
5. NaF dioleskan hanya sekali karena sekali lapisan CaF2 terbentuk akan mengganggu
difusi F- lebih lanjut dan bereaksi dengan hidroksiapatit (disebut choking
phenomenon)
6. Anjurkan pasien untuk menghindari makan dan minum selama 30 menit.

Keuntungan:
1. Stabil secara kimiawi
2. Rasanya enak karena pH netral
3. Tidak menyebabkan iritasi pada gingiva
4. Tidak mengubah warna gigi
5. Murah dan murah.

Kerugian:
1. Pasien harus melakukan empat kali kunjungan ke dokter gigi dalam waktu yang relatif
singkat.

2. Stannous Fluoride Solution (8% SnF2 (19360 ppm))


Howell melakukan percobaan klinis pertama pada tahun 1955 yang
menunjukkan bahwa SnF2 memberikan hasil yg lebih signikan dalam mengurangi
karies (59%) dibanding sodium fluoride (30%). Metode persiapan sebelum
pengaplikasian SnF2 adalah dengan menyiapkan kapsul gelatin yang diisi dengan 0,8
gram SnF2 (bubuk) dan disimpan dalam wadah plastik kedap udara. Untuk
menyiapkan 8 persen SnF2, isi 1 kapsul dilarutkan dalam 10 ml akuades dalam wadah
plastik dan diaduk. SnF2 diajurkan untuk diaplikasikan sekali dalam setahun (Nikhil,
2014).
Teknik pengaplikasian SnF2 adalah dengan teknik Muhler (1957) yaitu sebagai
berikut:
1. Lakukan profilaksis menyeluruh
2. Pisahkan kuadran dengan cotton roll dan keringkan gigi
3. Oleskan 8% SnF2 secara terus menerus ke gigi dengan aplikator kapas
4. Oleskan kembali larutan ke gigi setiap 15-30 detik, agar gigi tetap lembab selama 4
menit
5. Anjurkan pasien untuk tidak makan, minum atau berkumur selama 30 menit. Ini
membantu dalam memperpanjang ketersediaan F- untuk bereaksi dengan permukaan
gigi.

Keuntungan:
1. Penetrasi fluoride yang cepat pada enamel dalam waktu 30 detik
2. Bentuk kompleks tin fluorophosphate yang tidak mudah larut pada permukaan email
sebagai lapisan pelindung untuk kerusakan email.

Kerugian:
1. Tidak stabil dalam larutan air dan harus disiapkan fresh untuk setiap pasien
2. Memiliki pH rendah (2,1– 2,3) dan larutan memiliki rasa logam
3. Menyebabkan iritasi gingiva
4. Menghasilkan perubahan warna gigi, terutama di area hipokalsifikasi
5. Menyebabkan noda di margin restorasi.

Anda mungkin juga menyukai