Anda di halaman 1dari 5

APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG

BERLEBIH PADA SUMUR ESP

Abstrak

Electric Submersible Pump sebagai salah satu dari alat pengangkat buatan mempunyai
beberapa keuntungan seperti rentang kapasitas yang cukup besar, fasilitas permukaan yang
berdimensi relatif kecil, dan relatif baik untuk sumur-sumur yang sudah mengalami
penurunan tekanan serta sumur yang memiliki dynamic liquid level yang cukup dalam.
Namun demikian Electric Submersible Pumpjuga mempunyai beberapa kekurangan seperti
tidak tahan terhadap kandungan gas yang tinggi, scale dan masalah kepasiran. Paper ini akan
membahas aplikasi Variable Speed Drive(VSD) pada dua sumur dengan kasus yang berbeda.
Kenaikan Watercut yang drastis terjadi pada sumur AK-1, sehingga memerlukan
langkah pengoptimalisasian yang cepat demi menjaga sumur tetap berproduksi. Penulis akan
membahas bagaimana aplikasi VSD pada sumur ini dalam mengatasi kenaikan watercut yang
drastis.
Sumur AK-2 pada lapangan X merupakan sumur tua dan berproduksi minyak dari
lapisan zona produksi Transisi. Sumur AK-2 mempunyai kasus terkait dengan produksi gas
berlebih, itu akan menurunkan efisiensi pompa dan menimbulkan masalah yang dapat
membuat pompa mati.
Dari studi kasus yang akan dibahas oleh penulis, VSD mampu mengatasi masalah-
masalah yang ada pada sumur ESP. Dengan mengatasi masalah tersebut akan membuat usia
sumur meningkat.

1. PENDAHULUAN

Electrical Submersible Pump (ESP) merupakan metode pengangkatan buatan yang


paling banyak digunakan diindustri perminyakan. Beberapa keuntungan dari penggunaan
ESP adalah rentang kapasitas yang cukup besar, fasilitas permukaan yang berdimensi relatif
kecil, dan relatif baik untuk sumur-sumur yang sudah mengalami penurunan tekanan serta
sumur yang memiliki dynamic liquid level yang cukup dalam. Namun demikian ESP juga
mempunyai beberapa kekurangan seperti tidak tahan terhadap kandungan gas yang tinggi,
scale dan masalah kepasiran .
Telah banyak dilakukan penelitian dan pengembangan dalam penggunaan ESP, salah
satu pengembangan yang telah dilakukan adalah dalam penggunaan Variable Speed Drive
(VSD). VSD dapat merubah kecepatan rotasi motor dengan mengubah frekuensi AC Power
sebelum dikirim ke dalam peralatan ESP dibawah permukaan. Penggunaan VSD
memungkinkan kita untuk mengubah putaran pompa sehingga laju alir fluida dapat berubah-
ubah.
Dalam paper ini akan membahas mengenai aplikasi VSD di dua sumur yang berbeda
dengan kondisi yang berbeda pula. Sumur AK-1 mempunyai kasus terkait dengan
pencegahan water coning dengan indikasi kenaikan water cutyang drastis sementara Sumur
AK-2 mempunyai kasus terkait dengan produksi gas berlebih. Kedua sumur tersebut
memiliki kedalaman sekitar 5000 ft yang telah menggunakan ESP dan juga manfaat VSD
pada masalah teknis di sumur tersebut.
2. DASAR TEORI

ESP adalah rangkaian pompa sentrifugal yang terdiri dari beberapa unit yang
dipergunakan untuk mengangkat fluida dari dalam sumur ke permukaan. Pompa ini bekerja
dengan tenaga listrik dan dipasang dibawah permukaan fluida dalam suatu sumur produksi.
Electric Power atau tenaga listrik disuplai dari transformer (step down) melalui switch
board. Pada switchboard, semua prilaku dari ESP dan kabel akan dikontrol/dimonitor (seperti
amperage, voltage, dll).Power akan diteruskan dari switchboard ke ESP motor melalui power
cable yang terikat sepanjang tubing dan body ESP.Pada ESP motor, electric power akan
dirobah menjadi mechanical power (tenaga putaran).Tenaga putaran akan diteruskan ke
protector dan pump melalui shaft yang dihubungkan dengan coupling.As atau shaft dari ESP
pump akan berputar, pada waktu yang bersamaan, impeller akan ikut berputar dan
mendorong fluida yang masuk melalui pump intake atau gas separator kearah
permukaan.Fluida yang didorong, secara bertahap akan memasuki tubing dan terus menuju
kepermukaan sampai ke stasiun pengumpul.
Dalam mendesain pompa ESP pada sumur yang memiliki GOR tinggi, salah satu
faktor yang sulit diprediksi adalah jumlah gas bebas yang masuk kedalam intake pompa. Bila
kandungan gas bebas terproduksinya tinggi tidak dikontrol maka akan menyebabkan
kerusakan pompa akibat kavitasi. Apabila gas yang cukup banyak ikut terproduksi pada
sumur ESP, maka dapat menurunkan efisiensi pompa dan menimbulkan problem pada
pompa. Salah satu cara untuk mengatasi jumlah gas bebas yang terproduksi dan masuk
kedalam pompa adalah dengan mengontrol rateproduksi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengaplikasikan VSD pada sumur ESP. VSD dapat merubah kecepatan rotasi motor dengan
mengubah frekuensi AC Powersebelum dikirim ke dalam motor ESP dibawah permukaan.
Penggunaan VSD memungkinkan pengoperasian pompa pada rentang frekuensi yang lebih
luas. Dengan mengubah frekuensi akan mempengaruhi kinerja pompa, dan dapat
memperbesar fleksibilitas pompa.
Variable speed drive (VSD) Merupakan perangkat tambahan yang dipasang pada unit
ESP yang dapat merubah frekuensi putaran pompa sehingga dapat mengatur laju putaran
pompa. Unit ini terpasang pada swicthboard.

Faktor-faktor yang menyebabkan perlunya penggunaan VSD :


 peningkatan water cut yang terlalu cepat
 meningkatnya tubing head pressure (THP)
 perubahan tekanan reservoir / perubahan PI (produksi index)

komponen utama VSD :


 Graphical Control Sistem (GCS) berfungsi sebagai tombol pengontrol
 Rectifier berfungsi mengkonversi AC ke DC
 Link DC berfungsi menyediakan gelombang DC halus untuk inverter
 Inverter berfungsi perubahan DC kembali ke output tiga fase
 frekuensi variabel AC

Melalui penggunaan VSD ini, kita dapat mengoptimalkan suatu pompa dan motor
tertentu pada berbagai kondisi aplikasi. Salah satunya pada sumur minyak dengan watercut
yang cukup tinggi. Selain itu juga pada sumur minyak yang memiliki GOR yang cukup
tinggi. Dengan aplikasi VSD, maka laju produksi dapat dikontrol dengan mengatur frekuensi
. Dengan melakukan sensitifiti frekuensi maka kita juga dapat mensensitiviti laju produksi
sumur tersebut, dari hal tersebut kita dapat menentukan laju produksi optimum dimana
jumlah gas yang terproduksi masuk ke dalam pompa tidak mengganggu kinerja pompa.

3. APLIKASI LAPANGAN

Sumur AK-1 merupakan sumur tua yang merupakan sumur onshore. Sumur ini
berproduksi pada tahun 2008 dengan intial rate sebesar 677 BFPD dan water cut sebesar
1,16%. Tetapi seiring diproduksikan, pada bulan ke tiga sampai bulan keenam sumur
mengalami kenaikan watercut yang cukup drastis. Oleh sebab itu laju produksi perlu
dikontrol untuk menghambat kenaikan watercut yang drastis tersebut. Untuk melakukan
kontrol terhadap rate yaitu menggunakan VSD.
Sumur AK-2 pada lapangan X, sudah dipasang ESP dengan desain pompa yang laju
produksinya 650 BFPD pada frekuensi 60 Hz. Tetapi pada kenyataannya di awal produksi
sumur tidak dapat diproduksikan karena terlalu banyak gas bebas yang terproduksi masuk
kedalam pompa sehingga menimbulkan gas lock pada pompa. Oleh karena itu, laju produksi
perlu dikontrol untuk mengurangi jumlah gas terproduksi yang menghambat kinerja pompa.
Untuk mengatur laju produksi yaitu menggunakan VSD.

4. ANALISA TEKNIS

Pada Sumur AK-1 dari optimasi laju alir produksi yang dilakukan, terlihat di Gambar
1 bahwa usia sumur dapat diperpanjang ditandai dengan kenaikan watercut yang dapat
diperlambat, walaupun laju alir minyak perharinya turun. Dengan penurunan laju alir berarti
memberi kesempatan lebih kepada minyak untuk mengalir dari formasi kedalam lubang
sumur sehingga mengurangi efek terjadinya coning. Apabila sumur dibiarkan dengan laju alir
sekitar 680 BFPD, maka usia sumur tersebut hanya 205 hari, karena setelah itu watercutnya
diprediksi akan bernilai 100%. Sedangkan dengan pengontrolan laju alir produksi, sumur
tersebut mampu diperpanjang usianya menjadi 403 hari. Hasil evaluasi teknis menunjukkan
walaupun laju produksi minyak berkurang tapi dari sisi kumulatif produksi meningkat dengan
perbedaan sampai dengan 14,889 bbl minyak.

Gambar 1. Hasil analisa watercut sumur AK-1


Kemudian keuntungan menurunkan laju alir menggunakan VSD adalah:
1. Tidak perlu mendatangkan RIG untuk mengganti pompa,
2. Dapat melakukan optimasi dari berbagai macam tingkat laju alir produksi
3. Lebih mudah dan cepat untuk dilakukan

Untuk kasus sumur AK-2 karena masalah Gas Lock, maka laju alir produksi harus
diturunkan agar menjaga gas yang berlebih pada posisi intake pompa. Dari hasil perhitungan
secara teori laju produksi desain dapat diturunkan sampai frekuensi 45 Hz.Gas separator yang
digunakan pada sumur ini mampu menangani gas bebas sebesar 65% dari fluida. Pada laju
produksi desain awal 650 BFPD, volume gas bebas diperkirakan mencapai 85%. Hal ini tidak
dapat di tangani oleh Gas Separator, oleh karena itu laju produksi perlu diturunkan untuk
menurunkan kandungan gas bebas yang masuk kedalam pompa. Setelah dilakukan analisa
sensitifiti pada berbagai harga laju produksi maka dapat diketahui laju produksi desain yang
optimum dimana gas bebasnya mampu ditangani oleh Gas Separator. Dari hasil analisa pada
laju produksi 500 BFPD, persentase volume gas bebas yang masuk ke dalam pompa sebesar
60 %, sehingga dapat ditangani oleh gas separator (Tabel 1).

Tabel 1. Perhitungan gas bebas sumur AK-2


Gas bebas memang memberi masalah kepada sistem ESP. Apabila gas bebas yang
masuk ke dalam pompa terlalu banyak maka akan dapat mengakibatkan kavitasi dan gas lock.
Apabila gas bebas masuk kedalam pompa maka gas tersebut akan mengganggu putaran
impeler pompa. Hal ini dapat menurunkan efisiensi dan merusak pompa. Dalam sistem ESP
untuk melindungi kerusakan pompa maka bila kondisi itu terjadi, akan menimbulkan kondisi
underload dan mematikan pompa secara otomatis.

5. KESIMPULAN

Variable Speed Drive (VSD) dapat memperluas rentang aplikasi pompa ESP sehingga
memungkinkan untuk menyesuaikan laju alir desain ESP dengan kondisi aktual sumur. Pada
kasus sumur ESP dengan kenaikan watercutdrastis, VSD digunakan untuk mengontrol laju
produksi sehingga dapat menanggulangi kenaikan water cut tersebut sehingga
memperpanjang usia sumur, meningkatkan perolehan minyak kumulatif.
Pada sumur ESP yang memproduksi gas cukup tinggi, VSD diaplikasikan untuk
mengontrol laju alir produksi sehingga memberikan efek mengontrol gas bebas yang masuk
kedalam pompa. Dari pengaplikasian tersebut diperoleh laju produksi optimal pada 500
BFPD dengan menggunakan VSD pada frekuensi 45 Hz.
Mengontrol laju produksi dengan menggunakan VSD sangat efektif karena mampu
menjaga kinerja pompa tetap berada di dalam rentang efisiensi optimumnya.

6. DAFTAR PUSTAKA
Brown, K.E., 1984. “The Technology Of Artificial Lift Methods”.
Lake, L.W., 2006. “Petroleum Engineering Handbook-Society of Petroleum Engineering”.
Rukmana, D., Kristanto. D., dan Aji, V.D.C., 2012. “Teknik Reservoir Teori dan Aplikasi”.
Wahyu Prasetyo, 2005. “Aplikasi VSD Variable Speed Drive”.
www.omesh-migas08.blogspot.sg/2010/01/migas_3399.html
www.vigiku.blogspot.sg/2012/09/artificial-lift.html
www.bayupancoro.wordpress.com/2008/07/02/variable-speed-drive-vsd-aka-inverter/

Anda mungkin juga menyukai