Anda di halaman 1dari 1

Hukum Masuk Masjid Oleh Perempuan Haid

dalam Pandangan Mazhab Syafi'i

Dalam Kitab Bahrul Mazhab pada bab li'an, Imam Ar-Ruyani (wafat 502 H)–
seorang ulama paruh akhir abad ke-5 Hijriyah yang bermazhab Syafi'i–
merekam sebuah pendapat tentang kebolehan orang junub dan perempuan haid
untuk masuk dan berdiam di dalam masjid dari Imam Al-Muzani (Isma'il bin
Yahya Al-Muzani, wafat 264 H), salah seorang murid Imam Syafi'i yang paling
masyhur.
Al-Muzani berpendapat bahwa perempuan haid tidak dilarang masuk masjid
sebagaimana tidak terlarangnya bagi perempuan musyrik.

‫ض َرهُ فِي‬ ُ ْ‫ " إِ َذا ُج ِع َل لِ ْل ُم ْش ِر َك ِة أَ ْن تَح‬: - ُ ‫ َر ِح َمهُ هَّللا‬:‫قال المزني‬


َ ِ‫ت ْال ُم ْسلِ َمةُ بِ َذل‬
‫ك‬ ِ َ‫ون َحائِضًا َكان‬ َ ‫ْال َمس ِْج ِد َو َع َسى ِبهَا َم َع ِشرْ ِكهَا أَ ْن تَ ُك‬
‫ض اَل تُ ْمنَ ُع ِم َن ْال َمس ِْج ِد َك ْال ُم ْش ِر َك ِة‬
َ ِ‫هَ َذا َم ْذهَبُهُ أَ َّن ال َحائ‬. " ‫أَ ْولَى‬
Artinya, “Imam Al-Muzani berkata, ‘Ketika perempuan musyrik diperbolehkan
masuk masjid, padahal mungkin saja, dalam keadaan musyrik itu ia haid, maka
perempuan muslimah lebih boleh lagi untuk masuk masjid.’ Begitulah pendapat
Imam Al-Muzani bahwa muslimah yang haid tidak terlarang masuk masjid
sebagaimana perempuan musyrik. (Imam Abdul Wahid bin Ismail Ar-Ruyani,
Bahrul Mazhab, [Beirut, Dar Ihya Turats: 2002 M] juz 10, halaman 339).
Di sini, Imam Al-Muzani tidak menganggap masalah terkait muslimah yang
haid untuk masuk masjid sebagaimana wanita yang tidak beriman boleh-boleh
saja memasukinya yang mungkin saja juga sedang haid. Wanita tidak beriman
saja boleh, apalagi wanita beriman? Demikian kiranya argumentasi Imam Al-
Muzani

Anda mungkin juga menyukai