MODUL V
PEWAKTUAN
5.1. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian timer 555.
2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian timer 555.
3. Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik rangkaian timer 555.
5.2. PENDAHULUAN
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk menghasilkan sinyal. Secara
umum ada dua tipe rangkaian multivibrator yaitu Astable Multivibrator yang disingkat AMV dan
Monostable Multivibrator yang disingkat MMV. AMV adalah suatu rangkaian multivibrator yang
berfungsi untuk menghasilkan pulsa–pulsa secara terus menerus dengan frekuensi dan lebar pulsa
yang tetap, sedangkan MMV adalah suatu rangkaian multivibrator yang berfungsi untuk
menghasilkan 1 pulsa keluaran apabila diberikan satu sinyal trigger kepadanya.
𝑡 𝑉𝐶𝐶
𝑒 𝑅𝐶 =
𝑉𝐶𝐶 − 𝑣
𝑉𝐶𝐶
𝑡 = 𝑅𝐶 ln
𝑉𝐶𝐶 − 𝑣
𝑉𝐶𝐶
𝑡 = 𝑅𝐶 ln
2
𝑉𝐶𝐶 − 3 𝑉𝐶𝐶
𝑡 = 𝑅𝐶 ln 3
𝒕 ≈ 𝟏, 𝟏𝑹𝑪
Pertama kali rangkaian dihidupkan, ketika 𝑄 menjadi low, transistor mengalami cut – off
sehingga kapasitor melakukan pengisian muatan melalui resistor 𝑅. Dimana nilai resistor 𝑅 adalah:
𝑅 = 𝑅1 + 𝑅2
Nilai tetap resistor 𝑅 membuat waktu pengisian kapasitor menjadi konstan, sehingga
charging time constant adalah:
2 𝑡𝐻
(− )
𝑣(𝑡) = 𝑉𝐶𝐶 − 𝑉𝐶𝐶 . 𝑒 (𝑅1 +𝑅 2 )𝐶
3
1
Saat 𝑡1 = 0, nilai 𝑣(0) = 3 𝑉𝐶𝐶
2 2 𝑡𝐻
(− )
𝑉𝐶𝐶 = 𝑉𝐶𝐶 − 𝑉𝐶𝐶 . 𝑒 (𝑅1 +𝑅2)𝐶
3 3
𝑡𝐻
( )
𝑒 (𝑅1 +𝑅2 )𝐶 =2
𝑡𝐻 = (𝑅1 + 𝑅2 )𝐶. ln 2
𝒕𝑯 = 𝟎, 𝟔𝟗𝟑(𝑹𝟏 + 𝑹𝟐 )𝑪
2. Siklus Pengosongan Kapasitor
Persamaan pengosongan 𝐶 adalah
𝑡
𝑣(𝑡) = 𝑉𝑜 . 𝑒 (−𝑅𝐶 )
2
Disesuaikan dengan masukan pada komparator, yaitu saat 𝑡𝐿 = 0, nilai 𝑣 = 𝑉𝐶𝐶 , sehingga
3
persamaan tegangan kapasitor 𝑣(𝑡) menjadi :
𝑡 𝑡
2 (− 𝐿 ) 2 (− 𝐿 )
𝑣(𝑡) = 3 𝑉𝐶𝐶 . 𝑒 𝑅2 𝐶 atau 𝑣(𝑡) = 3 𝑉𝐶𝐶 . 𝑒 𝜏𝐿 , dimana 𝜏2 = 𝑅2 𝐶
1
Penahan terpasang saat 𝑡𝑜𝑓𝑓 , yaitu saat 𝑣 = 3 𝑉𝐶𝐶 , sehingga menjadi :
1 2 𝑡
(− 𝐿 )
𝑉𝐶𝐶 = 𝑉𝐶𝐶 . 𝑒 𝑅2 𝐶
3 3
𝑡
( 𝐿 )
𝑒 𝑅2 𝐶 =2
𝒕𝑳 = 𝟎, 𝟔𝟗𝟑𝑹𝟐 𝑪
Periodenya adalah :
𝑇 = 𝑡𝐻 + 𝑡𝐿
𝑻 = 𝟎, 𝟔𝟗𝟑(𝑹𝟏 + 𝟐𝑹𝟐 )𝑪
Periode pulsa tidak tergantung pada 𝑉𝐶𝐶 , namun hanya bergantung pada nilai komponen
𝑅1 , 𝑅2 𝑑𝑎𝑛 𝐶.
5.5. CONTOH SOAL
1. Jika kita memiliki rangkaian astable multivibrator dengan komponen sebagai berikut:
𝑅1 = 5𝑘, 𝑅2 = 3𝑘 dan kapasitor 𝐶 = 0,15𝜇𝐹, maka nilai frekuensi outputnya
adalah:
1
𝑓=
0,693(𝑅1 + 2𝑅2 )𝐶
1
𝑓=
0,693(5000 + 6000). 0,00000015
1
𝑓=
0,00114345
𝒇 = 𝟖𝟕𝟒, 𝟓𝟒𝟔𝟑𝟐𝟗𝟎𝟗𝟏𝟕𝟖𝟑𝟔𝑯𝒛
Jadi frekuensi output rangkaian adalah 874,5463290917836𝐻𝑧
1
𝑇=
𝑓
1
𝑇=
874,5463290917836
𝑇 = 0,00114345𝑠
𝑻 = 𝟏, 𝟏𝟒𝟑𝟒𝟓𝒎𝒔
2. Dalam pengaplikasiannya, selain nilai frekuensi yang kita cari masih ada parameter
lain yang harus kita perhatikan yaitu duty cicle. Apa itu duty cicle ?
Duty cicle adalah perbandingan pulsa high dan pulsa low pada suatu gelombang.
Sekarang kita mencoba mencari nilai dari duty cicle dengan langkah–langkah sebagai
berikut :
Waktu pengisian:
𝒕𝑯 = 𝟎, 𝟔𝟗𝟑(𝑹𝟏 + 𝑹𝟐 )𝑪
𝑡𝐻 = 0,693(5000 + 3000). 0,00000015
𝑡𝐻 = 0,0008316𝑠
𝒕𝑯 = 𝟎, 𝟖𝟑𝟏𝟔𝒎𝒔
Waktu pengosongan :
𝒕𝑳 = 𝟎, 𝟔𝟗𝟑𝑹𝟐 𝑪
𝑡𝐿 = 0,693(3000)(0,00000015)
𝑡𝐿 = 0,00031185𝑠
𝒕𝑳 = 𝟎, 𝟑𝟏𝟏𝟖𝟓𝒎𝒔
Periode total :
𝑻 = 𝒕𝑯 + 𝒕𝑳 atau 𝑻 = 𝟎, 𝟔𝟗𝟑(𝑹𝟏 + 𝟐𝑹𝟐 )𝑪
𝑇 = 0,8316𝑚𝑠 + 0,31185𝑚𝑠
𝑻 = 𝟏, 𝟏𝟒𝟑𝟒𝟓𝒎𝒔
Duty cicle :
𝑹𝟐 𝒕𝑯
𝑫=𝑹 atau 𝑫 = 𝒕
𝟏 −𝟐𝑹𝟐 𝑯 +𝒕𝑳
0,8316
𝐷=
0,8316 + 0,31185
0,8316
𝐷=
1,14345
𝑫 = 𝟎, 𝟕𝟐𝟕
Sehingga astable multivibrator tersebut berisolasi pada frekuensi
𝟖𝟕𝟒, 𝟓𝟒𝟔𝟑𝟐𝟗𝟎𝟗𝟏𝟕𝟖𝟑𝟔𝑯𝒛 dengan siklus kerja (duty cicle) sekitar 𝟕𝟐, 𝟕𝟎% dengan
komponen eksternal masing–masing berupa 𝑹𝟏 = 𝟓𝒌, 𝑹𝟐 = 𝟑𝒌 dan 𝑪 = 𝟎, 𝟏𝟓𝝁𝑭.
3. Gambarkan bentuk gelombang dari soal diatas tersebut !