Anda di halaman 1dari 11

Pump Displacement dari Plunger

V = 0.1484 𝐴 𝑆 𝑁 .......... (1)

dimana:
V = Theoretically Pump Displacement atau Flow Rate (BPD).
Ap = Plunger Area, inches2.
SP = Effective Plunger Stroke or Length, inches.
N = Pump Speed, SPM (Stroke per Minute).
0.1484 adalah conversion factor

Jika k = 0.1484 𝐴 .......... (2) , maka V = 𝑘 𝑆 𝑁.......... (3)

Karena pergerakan yang naik turun, maka Effective Plunger Stroke adalah 80%, maka:

V = 0.8 𝑘 𝑆 𝑁 .......... (4)

Rod String

Beban Maximum pada Rod String disebut PPRL = Peak Polished Rod Load, satuan Lbf, terjadi pada
saat Rod TURUN.
Dan beban ini terjadi di ujung atas Rod String, sehingga susunan Rod String akan terdiri dari diameter
besar di atas, dan lebih kecil di bawahnya.
Sehingga jika dikatakan Rod no. 86 dengan ukuran Plunger 2”, maka dengan menggunakan Table
Rod:
Rod no. 86
Size,
1/8" Percent lbf/ft
8 32.8 2.904
7 33.2 2.224
6 34.0 1.634

Sedangkan Maximum Stress atau Tegangan Maximum pada Rod, satuan Psi, adalah:
𝑃𝑃𝑅𝐿
𝜎 =
𝐴 ………. (5) atau 𝑃𝑃𝑅𝐿 = 𝜎 𝐴 ………. (6)

Minimum Stress atau Tegangan Minimum pada Rod, satuan Psi, adalah:
𝑀𝑃𝑅𝐿
𝜎 =
𝐴 ………. (7)
dimana:
ATr = Las Penampang Top Rod, Rod paling atas.
MPRL = Beban Minimum Rod, pada saat Rod NAIK, satuan lbf.

Hubungan antara Maximum Stress dan Minimum Stress adalah:


𝑇
𝜎 = + 0,5625 𝜎 𝑆𝐹
4 ………. (8)
dimana:
T = Minimum Tensile Strength dari Rod, Psi.
SF = Service Factor.
API Grade C API Grade D
T, Psi 90,000 115,000
Service Factor untuk:
Air Asin 0.65 0.9
Non-Corrosive 1 1
H2 S 0.50 0.7

Sehingga dari rumus-rumus di atas, dapat ditulis:

𝑇
𝑃𝑃𝑅𝐿 = 𝑆𝐹𝐴 + 0,5625 𝜎 𝑆𝐹𝐴
4 ………. (9)

Persamaan PPRL di atas, diturunkan berdasarkan KEMAMPUAN dari ROD nya itu sendiri.

NIND (Maximum Akselerasi)

Pada saat plunger bergerak ke bawah mendekati titik dasar, fluida bergerak ke atas melalui traveling
valve yang terbuka dan berat fluida ditahan oleh standing valve yang tertutup.
Nind merumuskan bahwa MAKSIMUM AKSELERASI pada gerakan ke BAWAH; yang berarti
menambah load pada sucker rod; terjadi pada saat gerakan rod mendekati titik dasar:

𝛼 = (1 ± 𝑐/𝑝)
, ………. (10)

Operasi (+) untuk CONVENTIONAL, dan operasi (-) untuk MARK II.

Menurut Nind MAKSIMUM AKSELERASI pada gerakan ke ATAS terjadi pada dekat top stroke, dan hal
ini akan mengurangi beban pada sucker rod:

𝛼 = (1 ∓ 𝑐/𝑝)
, ………. (11)

Operasi (-) untuk CONVENTIONAL, dan operasi (+) untuk MARK II.

Untuk selanjutnya, jika terdapat persamaan yang mengandung c/p, didahului oleh (±) atau (∓),
maka operasi yang awal digunakan untuk CONVENTIONAL dan yang di bawah untuk MARK II.

PPRL (Peak Polished Rod Load)

Selanjutnya PPRL dihitung, berdasarkan, gaya yang DIALAMI oleh ROD, pada saat Rod bergerak
turun.

PPRL = Berat Fluid Column + Berat Plunger + Berat Rod + Load karena Akselerasi +
Load karena Friction – Gaya Keatas dari Bawah Plunger (Pwf atau P3).

Berat Plunger dan Friction Load dapat diabaikan.


Gaya Keatas dari Bawah Plunger = Tekanan dari bawah (P3) dikalikan Luas penampang Plunger.
Tekanan P3 atau Pwf adalah Pump Intake Pressure, sehingga:
PPRL = Berat Fluid Column + Berat Rod + Load karena Akselerasi – Gaya Keatas (Pwf atau P3).

62,4 𝛾 𝐷 (𝐴 − 𝐴 )
𝑃𝑃𝑅𝐿 = +𝑊 +𝛼 𝑊 − 𝑃 𝐴
atau 144 ………. (12)
62,4 𝛾 𝐷 𝐴 62,4 𝛾 𝐷 𝐴
𝑃𝑃𝑅𝐿 = − +𝑊 +𝛼 𝑊 − 𝑃 𝐴
atau 144 144 ………. (13)

dimana:
62,4 𝛾 𝐷 𝐴 62,4 𝛾 𝐷 𝐴
𝑊 = 𝐹 =
144 ………. (14) dan Gaya Buoyancy: 144 ………. (15)

sehingga 𝑃𝑃𝑅𝐿 = 𝑊 − 𝐹 + 𝑊 + 𝛼 𝑊 − 𝑃 𝐴 ………. (16)

Fb (Gaya Bouyancy)

Persamaan (15) dapat dijabarkan sebagai berikut:

62,4 𝛾 𝐷 𝐴 𝜌
𝐹 =
𝜌 144 ………. (17)
dimana:
𝒍𝒃𝒇
𝝆𝒔𝒕𝒆𝒆𝒍 = 𝟒𝟗𝟎
𝒇𝒕𝟑………. (18)
𝑫𝑷 𝑨𝒓 𝝆𝒔𝒕𝒆𝒆𝒍
𝑾𝒓 =
𝟏𝟒𝟒 ………. (19)

62,4 𝛾
𝐹 = 𝑊 𝐹 = 0.1273 𝛾 𝑊 .......... (20)
Sehingga 490 atau

Buoyancy Force adalah komponen pengurang dalam Persamaan (16), sehingga untuk nilai PPRL
Maximum, maka Fb harus bernilai kecil.
.
Diasumsikan fluida adalah minyak ter-ringan dengan 0API 50, atau SG atau 𝛾 = .
= 0.78.
Sehingga, Persamaan (20) menjadi:
𝐹 = 0.1 𝑊 ……… (21)

Maka, Persamaan (16) menjadi 𝑃𝑃𝑅𝐿 = 𝑊 − 0.1 𝑊 + 𝑊 + 𝛼 𝑊 − 𝑃 𝐴 ………. (22)

atau 𝑃𝑃𝑅𝐿 = 𝑊 + 0.9 𝑊 + 𝛼 𝑊 − 𝑃 𝐴 ………. (23)

MPRL (Minimum Polished Rod Load)

Pada saat bergerak ke BAWAH, Rod mengalami MPRL.

MPRL = Berat Plunger + Berat Rod - Load karena Akselerasi - Load karena Friction - Gaya
Buoyancy

Berat plunger dan Friction Load diabaikan, sehingga:


MPRL = Berat Rod - Load karena Akselerasi - Gaya Buoyancy

atau, dengan Persamaan (11) dan (21):

M𝑃𝑅𝐿 = − 0.1 𝑊 + 𝑊 + 𝛼 𝑊 .......... (24)


atau:
M𝑃𝑅𝐿 = (0.9 − 𝛼 ) 𝑊 .......... (25)

Dari Persamaan (7): M𝑃𝑅𝐿 = 𝜎 𝐴 .......... (26)


(0.9 𝑊 − 𝛼 𝑊 )
𝜎 =
atau 𝜎 𝐴 = (0.9 𝑊 − 𝛼 𝑊 ).......... (27) atau 𝐴 .......... (28)
𝑆𝑁
0.9 𝑊 − (1 ∓ 𝑐/𝑝) 𝑊
70,500
𝜎 =
sehingga: 𝐴 .......... (29)

Penggabungan PPRL Kemampuan Rod dan yang Dialami Rod

Dari Persaman (9) untuk Kemampuan Rod, dan memasukkan Persamaan (29):

𝑇 𝑆𝑁
𝑃𝑃𝑅𝐿 = 𝑆𝐹𝐴 + 0,5625 0.9 𝑊 − (1 ∓ 𝑐/𝑝) 𝑊 𝑆𝐹
4 70,500 .......... (30)
atau:
𝑇 𝑆𝑁
𝑃𝑃𝑅𝐿 = 𝑆𝐹 𝐴 + 0.5063 𝑆𝐹 𝑊 − 0.5625 𝑆𝐹 𝑊 (1 ∓ 𝑐/𝑝)
4 70,500 ..........(31)

Dari Persamaan (23) untuk Beban yang dialami oleh Rod, Persamaan (23) menjadi:

𝑃 𝐴 = 𝑊 + 0.9 𝑊 + 𝛼 𝑊 − 𝑃𝑃𝑅𝐿.......... (32)


atau:
𝑊 + 0.9 𝑊 + 𝛼 𝑊 − 𝑃𝑃𝑅𝐿
𝑃 =
𝐴 .......... (33)

𝑆𝑁 𝑐 𝑇 𝑆𝑁
𝑊 + 0.9 𝑊 + 1 ± 𝑝 𝑊 − 4 𝑆𝐹 𝐴 − 0.5063 𝑆𝐹 𝑊 + 0.5625 𝑆𝐹 𝑊 (1 ∓ 𝑐/𝑝)
70,500 70,500
𝑃 =
𝐴
.......... (34)

𝑇 𝑆𝑁 𝑆𝑁
𝑊 + 0.9 𝑊 − 0.5063 𝑆𝐹 𝑊 − 𝑆𝐹 𝐴 + (1 ± 𝑐/𝑝) 𝑊 + 0.5625 𝑆𝐹 𝑊 (1 ∓ 𝑐/𝑝)
4 70,500 70,500
𝑃 =
𝐴
.......... (35)

𝑇
𝑊 + (0.9 − 0.5063 𝑆𝐹) 𝑊 − 𝑆𝐹 𝐴 𝑆𝑁
𝑃 = 4 + 𝑊 (1 ± 𝑐/𝑝) + 0.5625 𝑆𝐹 (1 ∓ 𝑐/𝑝)
𝐴 70,500 𝐴
.......... (36)

Dianalisis bagian kedua dari Persamaan (36), yang berupa:


(1 + 𝑐/𝑝) + 0.5625 𝑆𝐹 (1 − 𝑐/𝑝) = 1 + 𝑐/𝑝 + 0.5625 𝑆𝐹 − 0.5625 𝑐/𝑝.......... (37)
atau:
1 + 0.5625 𝑆𝐹 + 𝑐/𝑝 − 0.5625 𝑆𝐹 𝑐/𝑝 = 1 + 0.5625 𝑆𝐹 + (1 − 0.5625 𝑆𝐹) 𝑐/𝑝.......... (38)
atau:
(1 − 𝑐/𝑝) + 0.5625 𝑆𝐹 (1 + 𝑐/𝑝) = 1 − 𝑐/𝑝 + 0.5625 𝑆𝐹 + 0.5625 𝑐/𝑝.......... (39)
atau:
1 + 0.5625 𝑆𝐹 − 𝑐/𝑝 + 0.5625 𝑆𝐹 𝑐/𝑝 = 1 + 0.5625 𝑆𝐹 − (1 − 0.5625 𝑆𝐹) 𝑐/𝑝.......... (40)
Sehingga Persamaan (36) menjadi:

𝑇
𝑊 + (0.9 − 0.5063 𝑆𝐹) 𝑊 − 4 𝑆𝐹 𝐴 𝑆𝑁
𝑃 = + 𝑊 (1 + 0.5625 𝑆𝐹 ± (1 − 0.5625 𝑆𝐹) 𝑐/𝑝)
𝐴 70,500 𝐴
.......... (41)

Perlu diingat untuk Persamaan (41), maupun Persamaan (34) hingga (40), persamaan yang
mengandung c/p, didahului oleh (±) atau (∓), maka operasi yang awal (di atas) digunakan untuk
CONVENTIONAL dan yang di bawah untuk MARK II.

PUMP INTAKE CURVE

Persamaan (41) adalah Persamaan Dasar untuk membuat Pump Intake Curve, yang mana dapat
berdasarkan Stroke per Minute N, dan Panjang Stroke atau Plunger S.

Dari Stroke Per Minute N (SPM)

Persamaan (4), dapat ditulis menjadi:


N=
.......... (42)
,
atau, jika dikalikan dengan S dan N, maka Persamaan (42) menjadi:
S𝑁 =
, .......... (43)
Dengan memasukkan Persamaan (43) ke dalam Persamaan (41), maka:

𝑇
𝑊 + (0.9 − 0.5063 𝑆𝐹) 𝑊 − 4 𝑆𝐹 𝐴 𝑊 𝑁
𝑃 = + (1 + 0.5625 𝑆𝐹 ± (1 − 0.5625 𝑆𝐹) 𝑐/𝑝)𝑉
𝐴 56,400 𝑘 𝐴
.......... (44)

Persamaan (44) sama dengan persamaan:

𝑃 = 𝑎 + 𝑏 V .......... (45) atau 𝑃 = 𝑎 + 𝑏 𝑞.......... (46)


Dimana:
𝑇
𝑊 + (0.9 − 0.5063 𝑆𝐹) 𝑊 − 4 𝑆𝐹 𝐴
𝑎=
𝐴 .......... (47)

𝑊 𝑁
𝑏= (1 + 0.5625 𝑆𝐹 ± (1 − 0.5625 𝑆𝐹) 𝑐/𝑝)
56,400 𝑘 𝐴 .......... (48)

Pump Intake Curve dapat dibuat dengan memasukkan Parameter-parameter untuk mendapatkan a,
kemudian, dengan mengasumsikan suatu harga Stroke Per Minute N, harga b akan di dapat.
Panjang Stroke atau Plunger S (inches)

Jika Persamaan (42) dikwadradkan, kemudian dikalikan dengan S, maka akan menjadi:

S𝑁 = S S𝑁 = (
( , ) .......... (49) atau , ) .......... (50)

Dengan memasukkan Persamaan (50) ke dalam Persamaan (41), maka:

𝑇
𝑊 + (0.9 − 0.5063 𝑆𝐹) 𝑊 − 𝑆𝐹 𝐴 𝑊
𝑃 = 4 + (1 + 0.5625 𝑆𝐹 ± (1 − 0.5625 𝑆𝐹) 𝑐/𝑝) 𝑉
𝐴 45,120 𝑘 𝐴 𝑆
.......... (51)

Persamaan (51) sama dengan persamaan:

𝑃 = 𝑎 + 𝑐 𝑉 .......... (52) atau 𝑃 = 𝑎 + 𝑐 𝑞 .......... (53)

Dimana:
𝑇
𝑊 + (0.9 − 0.5063 𝑆𝐹) 𝑊 − 𝑆𝐹 𝐴
𝑎= 4
𝐴 yang sama dengan Persamaan (47)

𝑊
𝑐= (1 + 0.5625 𝑆𝐹 ± (1 − 0.5625 𝑆𝐹) 𝑐/𝑝)
45,120 𝑘 𝐴 𝑆 .......... (54)

Pump Intake Curve dapat dibuat dengan memasukkan Parameter-parameter untuk mendapatkan a,
kemudian, dengan mengasumsikan suatu harga Stroke Length atau Plunger S, harga c akan di dapat.

MINIMUM ALLOWABLE P3 (Pwf) atau MAXIMUM ALLOWABLE PRODUCTION RATE

Dari Persamaan (5) Maximum Rod Stress atau Tegangan Maximum harus LEBIH KECIL dari:

a = Allowable Rod Stress, PSi

Sehingga persamaannya adalah:


𝑃𝑃𝑅𝐿
𝜎 = <𝜎
𝐴 .......... (55) atau 𝑃𝑃𝑅𝐿 < 𝜎 𝐴 .......... (56)

Dengan menyertakan Persamaan (31), maka:

𝑇 𝑆𝑁
𝑆𝐹 𝐴 + 0.5063 𝑆𝐹 𝑊 − 0.5625 𝑆𝐹 𝑊 (1 ∓ 𝑐/𝑝) < 𝜎 𝐴
4 70,500 .......... (57)
atau:
𝑆𝑁 𝑇
0.5625 𝑆𝐹 𝑊 (1 ∓ 𝑐/𝑝) > 𝑆𝐹 𝐴 + 0.5063 𝑆𝐹 𝑊 − 𝜎 𝐴
70,500 4 .......... (58)
atau:
𝑆𝑁 𝑇
0.5625 𝑆𝐹 𝑊 (1 ∓ 𝑐/𝑝) > 𝑆𝐹 − 𝜎 𝐴 + 0.5063 𝑆𝐹 𝑊
70,500 4 .......... (59)
atau:
𝑇
70,500 𝑆𝐹 − 𝜎 𝐴 + 0.5063 𝑆𝐹 𝑊
4
𝑆𝑁 >
0.5625 𝑆𝐹 𝑊 (1 ∓ 𝑐/𝑝) .......... (60)

Persamaan (60) adalah persamaan yang membatasi kemampuan laju alir pompa.

CONTOH SOAL:

Diketahui:
Sumur dengan Pr 1920 Psi, dan PI 5 BPD/Psi akan diproduksikan dengan menggunakan Sucker Rod
Pump, pada kedalaman 8000 feet.
Minyak dari sumur mempunyai grafitasi 35OAPI, dengan water cut 50%. Sementara air yang
diproduksikan mempunyai spesifik grafity w 1.074.
Yang tersedia adalah Rod nomer 86 dengan Plunger Diameter 2”, API Grade D, dan peralatan
permukaan Convensional Pompa Angguk.
Rasio Crank Shaft dan Pitman adalah 0.33.
Buat Nodal Cuevr untuk Sucker Rod Pump.

Prosedur:
1. Hitung parameter-parameter Fluida, w.
2. Buat Grafik IPR.
3. Tentukan data-data Pompa dari tabel-tabl standard SRP.
4. Hitung Wr.
5. Hitung Wf.
6. Hitung a.
7. Hitung b dan c untuk Conventional Pompa Angguk.
8. Buat Tabel Pwf = a + b q untuk N = 8, 10, 15, 20, 25, 30.
9. Buat Tabel Pwf = a + c q2 untuk S = 40, 80, 120, 160, 200, 240, 280. Kemudian masukkan hasil
dari no. (8) dan (9) ke dalam grafik no. (2).

Tentukan nilai minimum SN2 dan P3 (Pwf), supaya Pompa ini bekerja.

10. Hitung SN2 Minimum.


11. Hitung P3 Minimum.

Jika yang dipilih adalah S = 180 inches, periksa segala Parameter yang sesuai supaya Pompa bekerja
dengan baik.

12. Hitung q.
13. Hitung N.
14. Dari Tabel Crank and Pitman Conventional, tentukan c/p.
15. Hitung 1.
16. Hitung 2.
17. Hitung P3 yang baru.
18. Hitung PPRL dengan menggunakan 2 persamaan yang berbeda.
19. Hitung max, apakah masih aman?
20. Hitung MPRL.
21. Hitung min.
22. Hitung SN2, apakah masih aman?
JAWABAN CONTOH SOAL

O
1. API = 35
141.5
go = 0.84985 𝛾 =
131.5 + 𝐴𝑃𝐼
gw = 1.074
Water Cut = 50 %
gf = 0.961925 𝛾 = 𝛾 𝑊𝑎𝑡𝑒𝑟 𝐶𝑢𝑡 /100 + 𝛾 (100 − 𝑊𝑎𝑡𝑒𝑟 𝐶𝑢𝑡)/100

2. PI = 5 BPD/Psi
IPR Curve
Pwf q
1920 0 𝑞 = 𝑃𝐼 𝑃 − 𝑃
1900 100
1800 600
1700 1100
1600 1600
1500 2100
1400 2600
1300 3100
1200 3600

Nodal Curve for Sucker Rod Pump


4000

3500
S = 120 S = 200
S = 40 S = 160
S = 80
3000

N = 30 N = 20 N = 15 N = 10
N = 25
2500

IPR Curve
Pwf, Psia

2000 S = 240

N=8
1500

S = 280
1000

500

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Production Rate, BFPD

3. SF = 0.9
c/p = 0.33

Dplunger = 2 inches

2
AP = 3.141593 inches 𝜋
k = 0.466212 𝐴 = 𝐷
4

Dtop-rod = 1 inches 𝜋
2 𝐴 = 𝐷
ATr = 0.785398 inches 4

T = 115,000 Psi
sa = 35,000 Psi

4. Depth = 8000 feet


Rod #86
Size, 1/8" Percent lbf/ft lbf
8 32.8 2.904 7,620 𝑊 / " = 8000 × 32,8% ÷ 100 × 2,904
7 33.2 2.224 5,907
6 34.0 1.634 4,444
Total 17,972 Wr

5. Wf = 10476 lbf
62,4 𝛾 𝐷 𝐴
𝑊 =
144
𝑇
𝑊 + 0.9 − 0.5063 𝑆𝐹 𝑊 − 4 𝑆𝐹 𝐴
6. a = -788.078 𝑎=
𝐴
7. CONVENTIONAL
𝑊 𝑁
b = 0.363143 N 𝑏= 1 + 0.5625 𝑆𝐹 + 1 − 0.5625 𝑆𝐹 𝑐/𝑝
56,400 𝑘 𝐴
c = 0.973651 /S 𝑊
𝑐= 1 + 0.5625 𝑆𝐹 + 1 − 0.5625 𝑆𝐹 𝑐/𝑝
45,120 𝑘 𝐴 𝑆
8. 𝑷𝒘𝒇 = 𝒂 + 𝒃 𝒒
N
q 8 10 15 20 25 30
50 -643 -607 -516 -425 -334 -243
100 -498 -425 -243 -62 120 301
150 -352 -243 29 301 574 846
200 -207 -62 301 664 1028 1391
250 -62 120 574 1028 1482 1935
300 83 301 846 1391 1935 2480
350 229 483 1118 1754 2389 3025
400 374 664 1391 2117 2843 3570
450 519 846 1663 2480 3297 4114
500 664 1028 1935 2843 3751 4659
550 810 1209 2208 3206 4205 5204
600 955 1391 2480 3570 4659 5748
650 1100 1572 2753 3933 5113 6293
700 1246 1754 3025 4296 5567 6838
750 1391 1935 3297 4659 6021 7383
800 1536 2117 3570 5022 6475 7927
850 1681 2299 3842 5385 6929 8472
900 1827 2480 4114 5748 7383 9017

9. 𝑷𝒘𝒇 = 𝒂 + 𝒄 𝒒𝟐
S
q 40 80 120 160 200 240 280
50 -727 -758 -768 -773 -776 -778 -779
100 -545 -666 -707 -727 -739 -748 -753
150 -240 -514 -606 -651 -679 -697 -710
200 186 -301 -464 -545 -593 -626 -649
250 733 -27 -281 -408 -484 -535 -571
300 1403 307 -58 -240 -350 -423 -475
350 2194 703 206 -43 -192 -291 -362
400 3107 1159 510 186 -9 -139 -232
450 4141 1676 855 444 198 33 -84
500 5297 2255 1240 733 429 226 81
550 6575 2894 1666 1053 685 439 264
600 7975 3593 2133 1403 964 672 464
650 9496 4354 2640 1783 1269 926 681
700 11139 5176 3188 2194 1597 1200 916
750 12904 6058 3776 2635 1950 1494 1168
800 14790 7001 4405 3107 2328 1808 1437
850 16798 8005 5074 3609 2729 2143 1724
900 18928 9070 5784 4141 3155 2498 2029

𝑇
70,500 𝑆𝐹 − 𝜎 𝐴 + 0.5063 𝑆𝐹 𝑊
2 2 2 4
10. SN > 11,824 in-stroke /min 𝑆𝑁 >
0.5625 𝑆𝐹 𝑊 1 ∓ 𝑐/𝑝
𝑇
𝑊 + 0.9 − 0.5063 𝑆𝐹 𝑊 − 4 𝑆𝐹 𝐴 𝑆𝑁
P3 > 1,009 Psia 𝑃 = +𝑊 1 + 0.5625 𝑆𝐹 ± 1 − 0.5625 𝑆𝐹 𝑐/𝑝
𝐴 70,500 𝐴

11. Tabel di bawah, adalah titik pertemuan persamaan P wf = a + b q dan persamaan IPR q = PI (P r - P wf ) , untuk nilai N tertentu.
N q S 𝑃 =𝑎+𝑏𝑞
30 244 21.8
25 292 31.3 𝑞 = 𝑃𝐼 𝑃 − 𝑃
20 363 48.6
15 480 85.7 𝑃 −𝑎
𝑞=
1 S= ,
10 707 189.5 𝑏 + 𝑃𝐼
8 872 292.3

12. S= 180 inches


q= 689 BPD 𝑃 = 𝑎+𝑐𝑞 1 1
1 − 𝑃𝐼 ± +4𝑐 𝑃 −𝑎
𝑐𝑞 + 𝑞− 𝑃 −𝑎 = 0 𝑃𝐼
𝑃𝐼 𝑞=
𝑞 = 𝑃𝐼 𝑃 − 𝑃 2𝑐

13. N= 10.27 Stroke/Min N= ,

14. c/p = 0.22 Dari Tabel Crank and Pitman untuk Conventional

2
15. a1 = 0.3284 ft/sec 𝛼 = 1 + 𝑐/𝑝
,

2
16. a2 = 0.2100 ft/sec 𝛼 = 1 − 𝑐/𝑝
,
𝑇
𝑊 + 0.9 − 0.5063 𝑆𝐹 𝑊 − 𝑆𝐹 𝐴 𝑆𝑁
17. P3 = 1,894 Psia 𝑃 = 4 +𝑊 1 + 0.5625 𝑆𝐹 ± 1 − 0.5625 𝑆𝐹 𝑐/𝑝
𝐴 70,500 𝐴

𝑇 𝑆𝑁
18. PPRL = 26,601 lbf 𝑃𝑃𝑅𝐿 = 𝑆𝐹 𝐴 + 0.5063 𝑆𝐹 𝑊 − 0.5625 𝑆𝐹 𝑊 1 − 𝑐/𝑝
4 70,500
PPRL = 26,601 lbf 𝑃𝑃𝑅𝐿 = 𝑊 + 0.9 𝑊 + 𝛼 𝑊 − 𝑃 𝐴

19. sa = 33,870 < 35,000 Psi 𝑃𝑃𝑅𝐿


𝜎 = <𝜎
𝐴
20. MPRL = 12,401 lbf M𝑃𝑅𝐿 = 0.9 − 𝛼 𝑊
𝑀𝑃𝑅𝐿
21. smin = 15,790 Psi 𝜎 =
𝐴
𝑇
70,500 4 𝑆𝐹 − 𝜎 𝐴 + 0.5063 𝑆𝐹 𝑊
2 2 2
22. SN > 10,156 in-stroke /min 𝑆𝑁 >
0.5625 𝑆𝐹 𝑊 1 ∓ 𝑐/𝑝
18,977 > 10,156

Anda mungkin juga menyukai