Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA BIMA

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BIMA
Jl.Datuk Dibanta Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima
Izin Operasional No. 63 / I / 2018 Email : rsud.kotabima@gmail.com

TELAAHAN STAF

Kepada : Walikota Bima


Dari : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bima.
Tanggal : 27 Januari 2021
Nomor : 870/ /RSUD_KOTA/I/2021
Lampiran : 1 (Satu) Gabung
Hal : Permohonan Pemutusan Kontrak Kerja dokter Spesialis THT
di RSUD Kota Bima tahun 2021

I. Persoalan.
Sehubungan dengan telah dilaksanakan survey Akreditasi pada Juni 2019,
maka tepat 1 (tahun) setelah survey akreditasi dilaksanakan yaitu pada Juni
2020 wajib dilakukan Survei Verifikasi Akreditasi yang bertujuan untuk
memastikan rumah sakit yang telah diakreditasi mempertahankan dan
meningkatkan implementasi mutu layanannya . Namun saat ini terkendala
tidak terdapatnya anggaran untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

II. Praanggapan.

Di era globalisasi, peningkatan mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia


perlu terus ditingkatkan sehingga dapat sejajar dengan mutu layanan
rumah sakit di Negara-negara maju lainnya. Dalam rangka peningkatan
mutu pelayanan tersebut, setiap 3 (tiga) tahun sekali rumah sakit wajib
mengikuti akreditasi rumah sakit sesuai ketentuan Undang-Undang RS
Nomor 44 Tahun 2009, pasal 40. Di sisi lain perkembangan akreditasi di
dunia berjalan sangat cepat, yang dulunya standar lebih
berfokus kepada pemberi pelayanan telah berubah menjadi berfokus
kepada pasien.
Perkembangan akreditasi rumah sakit di dunia sangat cepat. Di mulai
dengan perubahan standar yang semula berfokus kepada pemberi
pelayanan, telah bergeser menjadi berfokus kepada pasien. Perubahan
tersebut diikuti pula dengan perubahan metoda survei yang semula hanya
berfokus kepada struktur, telah berubah menjadi berfokus kepada
struktur - proses - keluaran. Oleh karena itu untuk memastikan bahwa
rumah sakit telah memenuhi standar yang telah ditetapkan, perlu
dilakukan penelusuran pengalaman pasien dalam menerima pelayanan
dan juga penelusuran sistem dan proses di mana penerima pelayanan
berada dalam seluruh sistem rumah sakit tersebut. Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) yang merupakan lembaga independen akreditasi di
Indonesia sudah selayaknya mengikuti perubahan akreditasi tersebut.
Metoda survei yang semula lebih banyak melihat dokumen, kemudian baru
dilakukan observasi dan wawancara, telah berubah menjadi lebih banyak
dilakukan wawancara dan observasi dari pada telaah dokumen, dengan
menggunakan metode telusur.

III. Fakta yang mempengaruhi.


Proses akreditasi tidak berakhir pada saat survei setempat (on-site survei)
selesai dilakukan. Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun ditengah antara 2
survei setempat (on-site survei), KARS meminta bukti tentang kelanjutan
kepatuhan dan tindakan koreksi seperti, hasil self assessment,
penyerahan data secara periodik, root cause analysis, dan tindak lanjut
dari keluhan (complaint). Oleh karena itu, sangat penting bagi rumah
sakit mematuhi standar diantara 2 survei setempat termasuk mematuhi
standar baru. Kepatuhan terhadap standar terus menerus berarti bahwa
rumah sakit akan mengurangi kesibukan menghadapi survei setiap 3
tahun dan dapat lebih memusatkan perhatian pada perbaikan terus
menerus dari sistem, sehingga menghindari kesibukan luar biasa pada
waktu mempersiapkan survei berikutnya.
Mematuhi standar akreditasi berpengaruh langsung untuk
mempertahankan dan meningkatkan keamanan, mutu asuhan tinggi dan
meningkatkan kinerja rumah sakit.

IV. Analisis.
a. Dalam rangka memantau kepatuhan standar akreditasi secara
berkelanjutan maka satu tahun setelah survei akreditasi
dilaksanakan, KARS akan menugaskan surveior verifikasi untuk
melakukan verifikasi pelaksanaan perencanaan perbaikan strategis,
pelaksanaan self asesmen di rumah sakit dan pelaksanaan
pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien.
b. Bila hasil verifikasi, rumah sakit belum melaksanakan perbaikan
strategis maka KARS akan melakukan evaluasi status akreditasi
rumah sakit tersebut. Dua tahun setelah pelaksanaan
survei akreditasi KARS kembali menugaskan surveior verifikasi
untuk melakukan verifikasi perencanaan perbaikan strategis yang
belum dilaksanakan dan melihat persiapan rumah sakit untuk
akreditasi ulang.

V. Kesimpulan.
Bahwa kegiatan survei Akreditasi ini dilaksanakan secara terus menerus
dan kerkesinambungan setiap tahunnya dan apabila tidak dilaksanakan
kegiatan survei verifikasi tersebut, maka status Akreditasi akan dicabut
oleh KARS yang tentunya akan berimbas pada terputusnya kerjasama
antara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bima dengan BPJS.
VI. Saran/Usul.
Untuk menyelenggarakan kegiatan survey verifikasi Akredisi pada RSUD
Kota Bima dan mampu memberikan pelayanan yang sesuai standar dalam
mendukung visi dan misi pemerintah Kota Bima yakni dengan memberikan
pelayanan yang bermutu dan paripurna kepada masyarakat, mohon
kiranya Bapak Kepala Walikota Bima dapat memenuhi sumber daya
(Anggaran) yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan kegiatan survey
Verifikasi Akreditasi di RSUD Kota Bima tahun 2020.

Direktur

dr. Muhammad Natsir


Pembina / IVa
NIP. 19760711 200501 1 008

Anda mungkin juga menyukai