Ada kemiripan dalam menentukan bidang irisan pada limas dengan bidang
irisan pada prisma. Untuk menentukan bidang irisan pada limas ada 3 cara,
yaitu menggunakan sumbu affinitas, menggunakan bidang diagonal, dan
menggunakan perluasan bidang tegak
Langkah penyelesaian:
Penyelesaian:
a. Lukis garis potong bidang diagonal TAC dengan bidang diagonal TBD
yaitu garis TP dengan cara:
1) Titik P merupakan perpotongan dari diagonal AC dan BD pada
alas.
2) Hubungkan T dan P yang merupakan perpotongan kedua bidang
diagonal.
Penyelesaian:
a. Lukis perpotongan bidang tegak TAB dan TCD dengan cara:
Menentukan titik R yang merupakan perpotongsn garis AB dan DC.
Hubungkan R dan T yang merupakan perpotongan dua bidang tegak
TAB dan TCD.
b. Titik tembus TD pada bidang irisan ditentukan dengan cara:
Menentukan titik S yang merupakan perpotongan garis KL dengan TR.
Menentukan titik N, merupakan perpotongan garis SM dan rusuk TD.
Bidang KLMN adalah irisan bidang α dengan limas T.ABCD.
Perpotongan perluasan dua bidang sisi tegak yang berupa garis lurus
tidak selalu menembus bidang alas. Kejadian ini terjadi apabila rusuk alas
limas sejajar. Perluasan dua bidang tegak yang memuat rusuk alas sejajar,
perpotongannya merupakan suatu garis yang melalui puncak dan sejajar
rusuk alas tersebut.
Contoh:
Diketahui limas T.ABCD , ALAS abcd
berbentuk jajar genjang. Titik P pada
rusuk TA, titik pada rusuk TB, dan titik
R pada rusuk TD. Bidang α melalui
ketiga titik tersebut. Dengan pertolongan
perluasan bidang tegak lukis irisan
bidang α dengan limas T.ABCD
Penyelesaian:
1. Lukis garis g melalui T dan sejajar AB atau DC, garis tersebut
merupakan pertolongan dari perluasan bidang TAB dan TDC.
2. Tentukan titik tembus TC dengan cara:
Menentukan titikj S yang merupakan perpotongan garis P dengan
garis g. Kemudian garis hubung SR akan memotong TC di N.
Dengan demikian bidang PQNR adalah bidang irisan dari limas.