DISUSUN OLEH
INDRA WARDANI
P07220218007
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa korupsi adalah tindakan menguntungkan diri sendiri dan orang lain
yang bersifat busuk,jahat,dan merusakkan karena merugikan negara dan masyarakat luas.Pelaku korupsi dianggap
telah melakukan penyelewengan dalam hal keuangan atau kekuasaan, pengkhianatan amanat terkait pada tanggung
jawab dan wewenang yang diberikankepadanya,sertapelanggaranhukum
Salah satu strategi dari enam strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi adalah
Pendidikan BudayaAnti-Korupsi (PBAK) oleh karena praktik- praktik korupsi (PPK)
yang kian masi perlu kan iktikadkolaboratif dari Pemerintah beserta segenap
pemangku kepentingan. PBAK dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan
tinggi adalah jalan menanamkan benih integritas sebagai budaya bangsa yang anti
korupsi.Karena itu,Poltekkespun menyadari bahwa penanaman materi PBAK ini
penting mengingat para mahasiswa Poltekkes kelak akan menjadi pelayan masyarakat
atau berkiprah diarea pelayanan publik yang rawan pada tindak pidana korupsi.
2. KorupsidalamPerspektifBudaya
Secara umum perilaku seseorang yang melakukan praktik korupsi
didorong oleh beberapahal,antara lain perilaku serakah sebagai potensi yang
ada dalam diri setiap orang ,kesempata nuntuk melakukan
kecurangan,dan kebutuhan untuk memenuhitingkat kehidupan yang
menurutnya mapan.Dalam halini pelaku sadar bahwa tindakannya akan
merugikan suatu pihak dana kanada konsekuensi yang dihadapinya
apabila kecurangani diketahui.
Dalam perspektif budaya ,korupsi menjadi sesuatu yang dianggap
biasa karena telah dilakukan, baik secarasadar maupun tidak sadar dalam
sikap hidup sehari-hari. Jika dikategorikan secara berjenjang perilaku
seseorang terhadap praktik korups idimulai dari sangat
permisif,permisif,antikorupsi, dan sangat anti korupsi.
“Budayakorupsi”sudahsejakzamandahuludilakukan,contohnya
terjadipadazamankerajaanbagaimanaseorangpenguasamenerimaupeti dan
hadiah dari rakyatnya agar mendapatkan perlindungan. Hal inimasih
kerap dilakukan oleh masyarakat terhadap pemimpinnya. Karena itu, korupsi
dianggapsudahmenyebarsecaravertikaldanhorizontal.
Berikutiniadalahbeberapafenomenakasuskoruptifyangseringterjadi
dalamduniakesehatandandianggapsebagaisuatukebiasaanyangberujung
padakorupsi
Adakebiasaanmasyarakatmemberikanuangpelicinatautipskepada
petugaskesehatanuntukmendapatkankemudahandalammemperole
h pelayanankesehatan.Kebiasaanmasyarakatinidimulaidarinilai-nilai
individuyangmemandangbahwahaltersebutmerupakanunsurbuday
a
ataukebiasaan,tetapitanpadisadariberpotensimenyuburkantindaka
n korupsi.
Seorangpetugaskesehatanmerekomendasikanobatpesanansponsor
karenaiatelahmenerimagratifikasidariprodusenobattersebut.
Penyalahgunaankartumiskin/Jamkesmas/Jamkesdauntukmendapatkan
fasilitaskesehatangratisyangdilakukanmasyarakatdalamgolongan
mampu.
Manipulasi data pelaporan tindakan medis yang berdampak pada
besarnyaklaimpadaasuransikesehatanatausejenisnya.
Pelayanan kesehatan termasuk rawan terjadinya korupsi
Demikianpulapadaduniapendidikan.Berikutiniadalahbeberapa
contohperilakuyangbersifatpermisif(menganggapsebagaihalbiasa),tetapi
sebenarnya merupakan praktikkorupsi.
Orangtua siswa memberikan uang atau hadiah kepada guru sebagai
ucapanterimakasihsaatmenerimaraporkenaikankelasanaa.
Mahasiswamemberikanparselatauuangkepadadosenpembimbingdan
dosenpengujisebagaiucapanterimakasihmenjelangdilaksanakannya
seminarproposalatauujiankaryatulisilmiah.
Orangtuacalonmahasiswamemberikansejumlahuangkepadapanitia
penerima mahasiswa baru agar anaknya dapat diterima di
perguruan tingginegeri.
3. KorupsidalamPerspektifAgama
Dalamkonteksperilakukorup,agamasebagaidasardarisegalakepercayaan
dankeyakinantiapindividuberperanpenting.Dalamsemuaajaranagama,
tidakadayangmengajarkanumatnyauntukberlakuataumelakukantindakan
Knutnyauntuk
hidupjujur,lurus,danbenar.Korupsitermasukkategoriperilakumencuri
yangdiharamkanagamadantindakanpendosa.Logikanyaseseorangyang
beragama atau memegang teguh ajaran agamanya tidak akan melakukan
korupsi.
Mengapaterjadidemikian?Penyebabnyatentudapatdilihatdariberbagai
perspektif.Harusdisadaribahwakelakuanseseorangtidakhanyaditentukan
olehagamanya.Adabanyakfaktoryangmemengaruhioranguntukbertindak
atauberperilakukoruptif,antaralainfaktorgenetik,faktorneurologis,faktor
psikologis,faktorsosiologis,faktorpendidikandanpengasuhan.
Agamaberperandalamprosespendidikandanpengasuhanmanusia
untukmembentukjatidiri,watak,danperilakumanusiayangsalehdan
beriman. Ada faktor-faktor lain yang bisa mengalahkan pengaruh ajaran
agama sebagai godaan manusiawi, yaitu nilai-nilai agama tidak menjadi
pedomandalamtindakperilakudimasyarakat,ketiadaanapresiasiterhadap
nilai-nilaikemuliaandisertaidenganlemahnyadisiplindiridanetikadalam
bekerja,sertaadanyasifattamakdanegoisyanghanyamementingkandiri
sendiri.
Sebagaigayahidupmodern,orangdapatdenganmudahmelupakan
ataudengansengajamengabaikanajaran-ajaranagamayangdianutnya,lalu
melakukantindakpidanakorupsi.Adakalanyauanghasiltindakpidana
korupsiitudigunakanuntukhal-halyangberbaureligi.Jikadalamsuatunegara
seluruhpenduduknyatercatatberagamadanmenjalankanritualkeagamaan,
tetapikorupsitetapadadanbahkanmeningkat,kenyataaninimenunjukkan
bahwaperanagamadalamnegaraitutidakoptimalmembentukjatidiri,
watak,danperilakuwargamasyarakatnya.Dalamhalinitentuharusada
introspeksidiridarikitasemua,termasukdariparapemukaagama.Selain
itu,diperlukanperangkatlainuntukmencegahdanmemberantasnyaseperti
penegakanhukumpadasuatunegarakarenatidaksematatugaspencegahan
inidiserahkandalamperspektifpendidikanagama.
Jadi,peranagamatetaplahpentingdanbersamaandenganituhukum
positifharusditegakkantanpapandangbulu.Pemberantasankorupsiharus
menjadikegiatanseriusnegarayangdilakukansecaraberkesinambungan.
Parapemukaagamaharusmenjaditeladandanfiguryangmenunjukkan
sikap berintegritas sertaantikorupsi.
3 .KorupsidalamPerspektifHukum
Korupsi harus dipahami sebagai tindakan melawan hukum dan ada
pandangansebagaikejahatanluarbiasa(extraordinarycrime).KPKtelah
mendatatindakankorupsidiIndonesiasehinggadiperolehhasil50%adalah
penyuapan(Republika,2014).DaridatainiKPKmemandangkorupsisebagai
kejahatanluarbiasa.LebihjauhKPKmengungkaptigasebabmengapa
korupsidiIndonesiamenjadikejahatanluarbiasa.
Korupsi di Indonesia sifatnya transnasional sehingga beberapa koruptor
Indonesiamengirimkanuangkeluarnegeri.HasilpendataanKPK
menunjukkanbahwa40persensahamdiSingapuraadalahmilikorang
Indonesia. Itu berarti orang terkaya di Singapura bukanlah
orang
Singapura,melainkanorangIndonesia.Olehsebabitu,Singapurahingga
saat ini tak mau meratifikasi perjanjian ekstradisi dengan
Indonesia.
Tujuandariperjanjianiniadalahmemintaburondarisuatunegarayang
lari ke negara lain untuk dikembalikan ke negara asalnya. Singapura
telahmenjaditempatnyamanuntukpelariankoruptordiIndonesia.
PembuktiankorupsidiIndonesiaitusuper.Artinya,membutuhkan
usaha ekstrakeras. Seperti diketahui, 50 persen kasus korupsi
bentuknya penyuapan. Koruptor yang menyuap tidak mungkin
menggunakan
tandaterimaataukuitansi.Secarahukum,pembuktiannyacukupsulit.
Itusebabnyaundang-undangmemberikewenangankepadaKPKuntuk
memenjarakan orang yangkorupsi.
Dampakkorupsimemangluarbiasa.Contohnya,darisektorekonomi,
utang Indonesia di luar negeri mencapai Rp1.227 triliun. Utang
ini dibayar tiga tahap, 2011–2016, 2016–2021, dan 2021–2042.
Permasalahanyangmunculapakahkitadapatmelunasinyapada2042?
Disisilain,menjelangtahunitubanyaktimbulutang-utangbarudari
korupsi baru.(Republika, 2014)
Dalampandanganlain,korupsidianggapsebagaitindakpidanabiasadan
bukanmerupakanextraordinarycrime.Paraahlihukumtersebutmerujukpada
StatutaRomatahun2002,yangdalamhalinistatutatersebutmenggolongkan
korupsi bukan suatu kejahatan luar biasa—yang tergolong extraordinary
crime,yaitukejahatangenosida,kejahatanterhadapkemanusiaan,kejahatan
perang, dan kejahatan agresi. Namun, Indonesia sendiri bukanlah negara
yang ikut meratifikasi Statuta Romatersebut.
AdapunkonsideranmenimbangdariUUNomor20tahun2001tentang
PerubahanUUNomor31tahun1999tentangPemberantasanTindakPidana
Korupsi menyatakan bahwa tindak pidana korupsi yang selama initerjadi
secara meluas, tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga telah
merupakanpelanggaranterhadaphak-haksosialdanekonomimasyarakat
secaraluas.Dengandemikian,tindakpidanakorupsiperludigolongkan
sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secara luarbiasa.
Seluruhnegaratelahmenyatakanperangterhadapkorupsidankoruptor,
bahkan sebagai anggapan kejahatan luar biasa maka ada negara yang
memberlakukan hukuman mati untuk para koruptor. Indonesia dalamrangka
pencegahandanpemberantasankorupsitelahmengadakanundang-undang
tersendiriuntukmencegahdanmemberantaskorupsi.Dalamlingkuplebih spesifik,
Anda akan menemukan beberapa undang-undang dan peraturan pemerintahyang
erat kaitannya dengan kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagaiberikut:
Undang-UndangNomor8Tahun1981tentangKitabUndang-Undang
Hukum AcaraPidana;
Undang-UndangNomor28Tahun1999tentangPenyelenggaraan
NegarayangBersihdanBebasdariKorupsi,Kolusi,danNepotisme;
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak PidanaKorupsi;
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara
PelaksanaanPeranSertaMasyarakatdanPemberianPenghargaan
dalamPencegahandanPemberantasanTindakPidanaKorupsi;
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU
Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan TindakPidana
Korupsi;
Undang-UndangNomor30Tahun2002tentangKomisiPemberantasan
Tindak PidanaKorupsi;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana
PencucianUang;
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005 tentang Sistem
Manajemen Sumber Daya ManusiaKPK;
Undang-Undangn Nomor 46 Tahun 2009 tentang PengadilanTindak
PidanaKorupsi;
Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2012 tentangPerubahan
AtasPeraturanPemerintahNomor63Tahun2005TentangSistem
Manajemen Sumber Daya ManusiaKPK;
Undang-UndangNomor6Tahun2011tentangKeimigrasian.
Untukmengetahuiisisetiapundang-undangdanperaturantersebut,
AndadapatmembukasitusKPKdilamanberikut:http://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/undang-
undang-pendukung.
Dalam konteks dunia kesehatan, menindaklanjuti Peraturan Presiden
Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi dalam jangka panjang 2012–2025 danjangka
menengahtahun2012–2014,sertaInstruksiPresiden(Inpres)Nomor2Tahun
2014tentangAksiPencegahandanPemberantasanKorupsi,Kementerian
Kesehatan telah mengimplementasikan peraturan tersebut ke dalam
lingkunganinternalKementerianKesehatanyangsaatinisedangberproses
membuat/menyusun strategi komunikasi pendidikan dan budaya antikorupsi
lebihspesifikpadainstitusipendidikancalontenagakesehatantermasukdi
dalamnyaadalahPoliteknikKesehatan,KementerianKesehatan.
Penggunaansanksipidanamelaluipencantumanbabtentang“ketentuan
pidana” dalam suatu produk peraturan perundang-undangan pada hakikatnya
dimaksudkanuntukmenjaminagarprodukperaturanperundang-undangan
tersebut dapat ditaati dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Fenomena
sosialyangmenonjoldalamsistemhukumpidanadalamrangkapenegakan
hukum terhadap tindak pidana korupsi antara lain transisi dan perubahan
praktik sistem hukum pidana dari cara tradisional, konvensional,nasional
menujusistemhukumyangglobalatautransnasional.
2. Jenis koropsi dimana pihak pemberi di paksa untuk menyuap guna untuk mencegah
kerugian yang sedang mengancam dirinya, kepentinganyaa atau orang orang dan hal hal
yang di hargainya merupakan pengertian dari ?
A. Koropsi transaktif
B. Koropsi yang memeras
C . Koropsi inversif
D. Otogonik
E, koropsi defensif
3. Seorang pasien harus mengantri urutan dlaam pemeriksaan dokter, seharusnya
yang bersangkutan mendapatkan urutan ke 15 tetapi karna ada keluarganya yang
bekerja di sebuah rumah sakit dan dia mendapatkan kemudahan untuk menempati
urutan ke 3 hal tesebut termasuk dalam?
A. Prilaku korepsi curang
B. Gratifikasi
C. Koropsi pemerasaan
D.koropsi defensif
E. Koropsi otogonik
4. Keterlibatan mahasiswa dilingkungan kampus dapat berdampat positif dalam upaya gerakan
antikoropsi . Salah satunyaa yaitu ?
5. Seorang mahasiswa yang moralnya kurang kuat, mudah terbawa kebiasaan teman untuk plagiat,
sehingga sikap ini bisa menjadi benih benih prilaku koropsi,moral yang kurang kuat salah satunya
penyebabnya adalah lemahnya pembelajaran agama dan etika hal tersebut merupakan contoh kasus
dari faktor internal pendorong koropsi yang di tinjau dari aspek ?
B. Aspek ekonomi
C. Aspek agama
D. Aspek sosial
E. Aspek kebiasaan