Anda di halaman 1dari 3

WOC DEMAM KEJANG

Pengertian Klasifikasi Manifestasi klinis


Kejang demam adalah perubahan Pedoman mendiagnosis kejang demam menurut Dewanto (2009), mengatakan gambaran klinis
aktivitas motorik atau behavior Livingstone : 1.Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan yang dapat dijumpai padapasien dengan
yang bersifat paroksimal dan 4 tahun 2.Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak kejang demam diantaranya :
dalam waktu terbatas akibat lebih dari 15 menit 1.Suhu tubuh mencapai >38⁰C
dari adanya aktifitas listrik 3.Kejang bersifat umum 2.Anak sering hilang kesadaran saat kejang
abnormal di otak yang terjadi 4.Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya 3.mata mendelik, tungkai dan lengan mulai
karena kenaikan suhu tubuh demam kaku, bagian tubuh anakberguncang (gejala
(Widagno, 2012). 5.Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal kejang bergantung pada jenis kejang)
6.Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu 4.Kulit pucat dan membiru
sesudah suhu normal tidak menunjukkan kelainan 5.Akral dingin
7.Frekuensi kejang bangkitan dalam 1 tahun tidak melebihi 4
kali Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu atau
Etiologi lebih dari tujuh kriteria tersebut (modifikasi livingstone)
Menurut Ridha (2014), digolongkan pada kejang demam kompleks. (Ngastiyah,
mengatakan bahwa faktor resiko
terjadinya kejang demam
diantaranya : Penatalaksanaan
a.Faktor-faktor prinatal Ngastiyah (2012), Dalam penanggulangan kejang demam ada beberapa
b.Malformasi otak congenital faktor yang perlu dikerjakan yaitu: a.Penatalaksanaan Medis
c.Faktor genetika 1)Memberantas kejang secepat mungkin Bila pasien datang dalam keadaan
d.Demam status konvulsivus (kejang), obat pilihan utama yang diberikan adalah
e.Gangguan metabolisme diazepam yang diberikan secara intravena.
f.Trauma 2)Pengobatan penunjang Sebelum memberantas kejang tidak boleh
g.Neoplasma dilupakan pengobatan penunjang yaitu semua pakaian ketat dibuka, posisi
h.Gangguan Sirkulasi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung, usahakan
agar jalan napas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen.
3)Memberikan pengobatan rumat Setelah kejang diatasi harus disusul
pengobatan rumat. Daya kerja diazepan sangat singkat yaitu berkisar antara
45-60 menit sesudah disuntikan, oleh karena itu harus diberikan obat
antiepileptik dengan daya kerja lebih lama.
4)Mencari dan mengobati penyebab Penyebab kejang demam sederhana
maupun epilepsi yang diprovokasi oleh demam biasanya adalah infeksi
respiratorius bagian atas dan otitis media akut.
Infeksi diantaranya
Kenaikan
: Proses Suhu tubuh ↑ Pireksia MK :
Inflamasi metabolisme
 Pneumonia inflamasi (demam) Hipertermia( basal 10-15 %
 Otitis Media D.0130)

MK: Resiko perfusi serebral tidak


Pelepasan muatan listrik Ketidakseimb efektif (D.0017)
Difusi ion K+ Sirkulasi O2 Kebutuhan O2
meluas sel oleh angan sel
danKejang
NA+ di otak 20%
neurotrasmiter demam neuron

Kejang demam Kejang demam 


Kejang > 15 mnt
simpleks kompleks Gejala sisa Apnea, keb O2 & energi u/

(hemiparis kontraksi otot skeletal ↑
EEG abnormal
Kejang < 15 mnt
Timbul dlm 16 jam pertama setelah muncul demam hipoksemia
Umur anak 6 bln- 4 thn Lidah jatuh Cairan/ sekret
Kejang bersifat umum
kebelakang, dijalan napas
Epilepsi
Pemeriksan saraf normal
Hipotensi
EEG normal
denyut jantung
Frekuensi bangkitan kejang dlm 1 thn tdk >4 kali MK : Resiko MK: Resiko tdk teratur
Tanpa gejala sisa Penyumbatan jalan aspirasi (D.0149) gangguan
napas perkembangan
(D.0107) Hiperkapnia
MK :
Pola nafas tidak efektif sesak Sesak napas, akral Asidosis
(D.0005) Metabolisme
dingin
anaerob

MK: Perpusi perifer tidak


MK: gangguan
7 efektif (D.0009)
pertukaran gas dang
(D.0003)

INTERVENSI KEPERAWATAN

Resiko aspirasi Pola nafas tidak


Hipertermia Resiko perfusi
(D.00006) efektif(D.0005) Resiko gangguan perkembangan
(D.0130) serebral tidak efektif Katogori:fisiologis Kategori: fisiologis (D.0107)
Katogori : Lingkungan (D.0017) Subkatagori:respirasi Subkatogori:respirasi Kategori:
Subkategori : keamanaan dan Kategori: fisiologis Tingkat aspirasi(L.01006) Pola nafas(L.01003) Subkategori:
protkeksi Subkategori: sirkulasi Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Status perkembangan(L.10101)
Termoregulasi(L.14134) Perfusi serebral(L.02014) keperawatan selama 3x8 jam keperawatan selama 3x8 jam Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Setelah dilakukan intervensi Setelah dilakukan tindakan maka ekspetasi membaik maka ekpetasi membaik selama 3x8jam maka ekspetasi membaik
keperawatanselama3x8jam maka keperawatan 3x8jam maka dengan kriteria hasil: dengan kriteria hasil: dengan kriteria hasil:
ekspetasi membaik dengan kriteria ekspetasi membaik dengan 1. Tingkat kesadaran 1. Frekuensi nafas 1. Keterampilan perlikaku sesuai
hasil: kriteria hasil: meningkat membaik usia
1. Suhu tubuh membaik - Tingkat kesadaran 2. Frekuensi nafas 2. Kedalaman nafas 2. Respon sosial meningkat
2. Suhu kulit membaik meningkat membaik membaik 3. Afek membaik
3. Kejang menurun - Kognitif meningkat Manajemen jalan 3. Penggunaan otot Promosi perkembangan anak(I.10340)
4. Tekanan darah membaik - Tekanan intrakranial napas(I01011) bantu nafas Obeservasi
Manajemen hipertermia(I.15506) menurun Observasi menurun - Identifikasi kebutuhan anak dan
Observasi - Nilai rata rata tekanan - Monitor pola napas Manajemen jalan kemampuan adaptasi anak
- Identifikasi penyebab darah kesadaran - Monitor napas(I01011) Teraupetik
hipertermia(mis,dehidrasi,t membaik sputum(jumlah Observasi - Fasilitasi hubungan anak
erpapar lingkungan Manajemen peningkatan warna,aroma) - Monitor pola napas dengan teman sebayanya
panas,penggunaan tekanan intrakranial(I.06194) Teraupetik - Monitor - Dukung anak berinteraksi
inkubator) Obeservasi - Pertahankan sputum(jumlah dengan anak lain
- Monitor suhu tubuh - Identifikasi penyebab kepatenan jalanan warna,aroma) - Dukung anak dalam bermimpi
Teraupetik peningkatan tik(mis nafas dengan head- Teraupetik atau berfantasi sewajarnya
- Sediakan lingkungan yang lesi ,gangguan tilt dan chin-lift - Pertahankan Edukasi
dingin metabolisme,edema - Berikan posisi semi kepatenan jalanan - Jelaskan nama benda obyek
- Longgarkan atau lepaskan selebral fowler atau fowler nafas dengan head- yang ada dilingkungan sekitar
pakaiaan - Monitor tanda dan - Berikan minum air tilt dan chin-lift - Demontasikan kegiatan yang
- Basahi dan kipasi gejala peningkatan hangat - Berikan posisi semi meningkatkan perkembangan
permukaan tubuh tik(mis tekanandarah - Lakukan fowler atau fowler pada pengasuh
- Berikan cairan oral meningkat,tekanan nadi penghisapan lendir - Berikan minum air Kaloborasi
- Berikan oksigen jika perlu menurun,kesdaran kurang dari15 detik hangat - Rujuk untuk konseling jika
Edukasi menurun Edukasi - Lakukan perlu
- Anjurkan tirah baring - Monitor status - Ajarkan teknik penghisapan lendir
Kaloborasi pernapasan batuk efektif kurang dari15 detik
- Kaloborasi pemeberian Teraupetik Edukasi
cairan dan elektrolit - Pertahankan suhu tubuh - Ajarkan teknik
intravena jika perlu normal batuk efektif
- Cegah terjadinya kejang
Kaloborasi
- Kaloborasi pemberian
sedasi dan konvulsan
jika perlu
Gangguan pertukaran gas Perpusi perifer tidak efektif
(D.0003)
(D.0009)
kategori: fisilogis
subkategori:respirasi Kategori: fisiologis
Pertukuran gas(L.01003) subkategori: respirasi
Setelah dilakukan tindakan Perfusi perifer(L.02011) Setelah
keperawatan 3x8jam maka dilakukan tindakan keperawatan 3x8jam
ekspetasi membaik dengan kriteria maka ekspetasi membaik dengan kriteria
hasil: hasil:
1. Tingkat kesadaran 1. Denyut nadi perifer meningkat
meningkat 2. Warna kulit pucat menurun
2. Pola nafas membaik 3. Tekanan darah sistolik membaik
3. Takikardia membaik 4. Tekanan darah diastolik
Pemantauan respirasi(I.01014) Manajemen sensasi perifer(I.06195)
Observasi Observasi
- Monitor frekuensi - Identifikasi penyebab perubahan
,irama,kedalamandan sensasi
upaya nafas - Periksa perbedaan sensasi panas
- Monitor pola nafas dan dingin
- Monitor kemampuan batuk - Monitor perubahan kulit
efektif Teraupetik
- Monitor adanya sumbatan - Hindari pemakaian benda-benda
jalan nafas yang berlebihan suhunya(terlalu
Teraupetik panas atau terlalu dingin)
- Atur interval pemantuan Kaloborasi
respirasi sesuai kondisi - Kaloborasi pemberian analgesik
klien jika perlu
- Dokumentasi hasil - Kaloborasi pemberian
pemantuan kortikosteroid jika perlu
Edukasi
-jelaskan tujuan dan prosuder
pemantuan

Anda mungkin juga menyukai