Anda di halaman 1dari 7

GURU

DR S . M AR SIYAM

P UT ERI K UR NIA AS M ARA, S . PD

PRINSIP OPERASI
DAN PEMIPAAN
SISTEM TATA UDARA
KOMERSIAL
APERSEPSI

Pernahkah terpikirkan olehmu bagaimana sistem tata udara yang lebih besar, misalnya pada gedung bertingkat? Perlu
diketahui bahwa sistem tata udara juga diterapkan dalam dunia komersial. Jika seseorang berada di dalam suatu
gedung tertutup untuk jangka waktu yang lam, maka pada suatu ketika ia akan merasa kurang nyaman. Begitu juga jika
kita berada pada ruang terbuka pada siang hari dengan sinar matahari mengenai tubuh kita akan terasa kurang nyaman.
Hal ini diakibatkan dua hal utama yakni temperatur (suhu) dan kelembaban (humidity) udara tersebut tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Lalu bagaimana prinsip kerja dan pemipaan sistem tata udara komersiall?
A. PRINSIP OPERASI SISTEM TATA
UDARA KOMERSIAL
Sistem tata udara adalah suatu proses mendinginkan/memanaskan udara sehingga dapat
mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan/dipersyaratkan. Selain itu, mengatur aliran
udara dan kebersihannya. Hampir semua aktifitas dalam gedung seperti kantor, hotel, rumah
sakit, apartemen, dan pusat belanja memerlukan sistem pendingin udara. Di Indonesia yang
beriklim tropis, sebagian besar energi listrik digunakan untuk mendinginkan ruangan dengan
menggunakan sistem tata udara atau dikenal dengan Air Conditioner (AC). Bangunan gedung
modern menggunakan berbagai sarana untuk memberi kenyamanan bagi penghuni dan tamunya.
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, menghemat energi berarti mengurangi biaya
produksi dan menambah keuntungan atau suatu kesempatan untuk program pengembangan
produktivitas / daya saing usaha. Dalam menghemat energi pada bangunan gedung paska
konstruksi, ada lima hal pokok yang perlu dilakukan, yaitu komitmen manajemen, identifikasi
masalah, penunjukan petugas energi, implementasi, dan evaluasi pelaksanaan.
1. TUJUAN INSTALASI SISTEM TATA UDARA KOMERSIAL
Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu ꓽ
a. Penyegaran udara untuk kenyamanan
Menyegarkan udara ruangan untuk memberikan kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan kegiatan tertentu.
b. Penyegaran udara untuk industri
Menyegarkan udara ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan, peralatan atau barang yang ada di dalamnya.

2. MANAJEMEN SISTEM TATA UDARA


Instalasi pendingin pertama kali dibuat dan dipatenkan oleh seorang berkebangsaan Amerika, yaitu Joseph Mc.Creaty, pada
tahun 1897. Pada waktu itu, instalasi tersebut dinamai mesin pencuci udara (air washer), yaitu suatu sistem pendinginan
yang menggunakan percikan air. Sedangkan Dr.Willis Haviland Carrier (Amerika Serikat, 1906) dapat dianggap sebagi orang
pertama yang berhasil membuat alat pengatur temperatur dan kelembaban udara, ia berhasil menyegarkan udara dari
sebuah percetakan dengan menggunakan sistem pencuci udara. Dalam hal tersebut ia mendinginkan dan menjenuhkan
udara sampai mencapai titik embunnya.
Teori termodinamika yang dihasilkannya itu dikemukakan pada suatu pertemuan The American Society of Mechanical
Engineers tahun 1911. Sampai beberapa tahun setelah perang dunia kedua, instalasi penyegaran udara hanya dipergunakan
untuk keperluan industri. Namun, setelah itu penggunaannya diperluas untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan dan
kesegaran udara di hotel, kantor, gedung bioskop, di rumah, dan sebagainya.
3. LINGKUP SISTEM TATA UDARA KOMERSIAL
Berikut beberapa lingkup yang termasuk dalam sistem tata udara komersial.
a. Perkantoran
Penyegaran udara gedung kantor diperlukan untuk memberikan kenyamanan lingkungan kerja bagi para karyawan. Dalam
banyak hal penyegaran udara itu juga diadakan untuk melindungi peralatan kantor, sebaiknya terdapat pengatur suhu dan
kelembaban atau penyegar udara untuk setiap kelompok ruangan dengan kegiatan yang sama.
b. Hotel
Hotel terdiri dari ruang tamu, ruangan umum seperti ruang duduk, ruang makan, dan sebagainya. Ruang tamu sebaiknya
sistem penyegaran dilengkapi dengan pengatur suhu dan kelembaban, dengan demikian suhu dan kelembabannya dapat
disesuaikan dengan keperluan, seperti umur, jenis kelamin dari tamu, dan sebagainya.
c. Industri
Sistem penyegaran udara untuk keperluan industri dibagi menjadi dua golongan, yaitu penyegaran udara untuk kenyamanan,
untuk memberikan kenyamanan lingkungan kerja bagi karyawan, dan penyegaran udara industri untuk mengatur suhu dan
kelembaban dari udara yang dipergunakan dalam proses produksi, penyimpanan, lingkungan kerja mesin, dan sebagainya.
d. Rumah Sakit
Rumah sakit berbeda dari jenis bangunan lainnya, di mana lingkungannya harus dijaga supaya tetap bersih untuk mencegah
penyebaran dan berkembangnya bakteri patogenik. Oleh karena itu, ruangan yang tersedia hendaknya dibagi menjadi
beberapa daerah, sedemikian rupa sehingga tidak terjadinya pencampuran udara yang mengandung kuman penyakit.
4. PEMILIHAN SISTEM DAN PERALATAN TATA UDARA
Pemilihan sistem tata udara pada bangunan gedung komersial harus memperhitungkan faktor
yang mempengaruhi total pemakaian energi selama satu tahun, seperti ꓽ penggunaan gedung
tersebut, effisiensi dari peralatan tata udara yang dipakai, dan beban pendinginan parsial dari
gedung tersebut.
Pemilihan sistem tata udara, termasuk sistem kontrolnya harus memperhatikan dengan baik
karakteristik beban gedung terhadap waktu dalam sehari dan sepanjang tahun, agar sistem tata
udara dapat memberikan respn yang cukup baik pada beban puncak maupun pada beban parsial.
Sistem tata udara harus mampu memberikan respon terhadap fluktuasi beban akibat kombinasi
perubahan jumlah penghuni, beban cuaca, maupun proses dalam ruangan itu sendiri. Sebagai
contoh, beban ruangan besar untuk pertemuan atau rapat mungkin waktunya singkat dan tidak
sering terjadi, sedang beban ruang pengolahan data elektronik biasanya tidak banyak berubah
sepenjangan hari dan sepanjang tahun.
4. PEMILIHAN SISTEM DAN PERALATAN TATA UDARA

Pemilihan peralatan primer dan peralatan sekunder sistem tata udara, serta penentuan spesifikasinya
adalah langkah penting yang ikut menentukan apakah sistem tata udara secara keseluruhan akan dapat
beroperasi dengan efisien atau hemat energi. Karena peralatan primer dan sekunder tidak dibuat secara
spesifik untuk gedung yang direncanakan, maka akan dilakukan kompromi engineering dengan memilih
peralatan yang paling dekat, dengan spesifikasi yang direncanakan, dengan effisiensi yang terbaik yang
dapat diperoleh.
Perlu diusahakn agar dapat diperoleh karakteristik rinci dari peralatan primer dan sekunder yang dipilh,
untuk membuat analisa pemakaian energi pada beban parsial. Analisa pemakaian energi pada beban
parsial diperlukan untuk membuat perhitungan pemakaian energi perencanaan. Analisa beban parsial
sangat penting untuk memilih jumlah unit chiller yang kombinasinya paling hemat energi. Analisa beban
parsial ini perlu dilakukan untuk jangka waktu satu hari dan kemudian sepanjang tahun.

Anda mungkin juga menyukai