El Nino La Nina
El Nino La Nina
Oleh:
Ayu Amatul Azis
Dhini Paramitha Rabbani
Faiz Andhika Pratama
Fanzza Dwinandatyan Reynata Nugraha
Mahardika Chindy Permata
Zakiya El Firdausi
i
Halaman Pengesahan
El Nino La Nina
Disusun oleh :
Disahkan oleh
Guru Pembimbing
ii
PERSEMBAHAN
MOTTO
iii
Kata Pengantar
Syukur alhamdulillah atas limpahan rahmat serta hidayah dari Allah , kelompok kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, Karena beliaulah kita dapat keluar dari zaman jahiliyah ke zaman
terang benderang seperti saat ini.
Makalah ini merupakan tugas Mata Pelajaran Geografi. Terimakasih atas
bimbingannya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Juga tidak lupa atas
dukungan teman-teman dalam bertanya, sehinga mempermudah proses penyelesaian makalah
ini.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran
serta kritik yang membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan tugas di masa
mendatang. Semoga masalah ini bermanfaat bagi semua.
Penyusun
iv
ABSTRAKSI
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Halaman Pengesahan........................................................................................ ii
Halaman Persembahan...................................................................................... iii
Halaman Motto................................................................................................. iv
Kata Pengantar.................................................................................................. v
Abstrak.............................................................................................................. vi
Daftar Isi........................................................................................................... vii
Daftar Tabel...................................................................................................... viii
Daftar Gambar.................................................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 3
1.1 Latar Belakang.................................................................... 3
1.2 Identifikasi Masalah............................................................ 4
1.3 Rumusan Masalah............................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian................................................................ 4-5
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 6
BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................. 7
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 8-10
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
vi
DAFTAR TABEL
1
DAFTAR GAMBAR
2
BAB I
PENDAHULUAN
Iklim merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan
cuaca pada kawasan yang luas dalam jangka waktu relatif panjang. Iklim
dipengaruhi oleh temperatur udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin,
dan curah hujan. Gangguan iklim merupakan bencana yang mendominasi
selama empat dekade terakhir, bahkan intensitasnya semakin meningkat pada
negara tertentu. Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap
gangguan iklim. Beberapa gangguan iklim yang sering terjadi di Indonesia
adalah kekeringan, banjir dan tanah longsor. Sebagian besar kondisi ekstrem
Indonesia berupa kekeringan dan banjir berhubungan erat dengan kejadian El
nino.
Nino pada tahun 1997 telah memberikan dampak yang luar biasa di
Indonesia yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan. Banyak sumur
penduduk mengering, debit air sungai menurun, dan kebakaran hutan.
Pengaruh El Nino berbeda-beda antar wilayah bergantung pada lokasi
dan topografi (Qian et al., 2010). Wilayah beriklim monsun di Indonesia
merupakan wilayah yang terkena dampak El Nino terbesar karena terkait
dengan sirkulasi angin di belahan bumi Utara (Asia) dan angin dari belahan
3
bumi Selatan (Australia). Beberapa wilayah yang termasuk dalam iklim
monsun adalah Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Pulau Sumatera bagian
selatan.
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
El Nino dapat mempengaruhi tingginya curah hujan dan juga
berpengaruh terhadap masuknya musim kemarau. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana hubungan El Nino terhadap curah hujan di
Kota Bandar Lampung ?
D. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui hubungan El Nino dengan fluktuasi curah hujan
yang terjadi di Bandar Lampung.
4
b. Untuk mengetahui hubungan SOI (Southern Oscillation Index)
dengan fluktuasi curah hujan yang terjadi di Bandar Lampung.
c. Untuk mengindentifikasi tahun basah dan tahun kering serta
hubungannya dengan kejadian El Nino.
E. Manfaat Penelitian
a. Memberikan gambaran besarnya pengaruh El Nino terhadap curah
hujan di Bandar Lampung.
b. Memberikan gambaran daerah yang mengalami dampak El Nino
paling signifikan serta waktu terjadinya El Nino terparah sehingga
dapat dilakukan penanganan.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Wakil direktur Pusat Perkiraan Iklim NOAA, Mike Halpert mengatakan, El Nino memicu
kekeringan di wilayah-wilayah Afrika dan India dan memainkan peranan dalam musim topan
di Pasifik yang mencapai rekor.
El Nino juga menambah pemanasan akibat ulah manusia, di saat Bumi telah mengalami rekor
12 bulan yang panas selama berturut-turut dan kemungkinan besar akan menghadapi tahun
panas kedua yang mencapai rekor.
Halpert mengatakan El Nino ini akan tercatat sebagai tiga yang paling kuat, bersama dengan
tahun 1997-1998 dan 1982-1983.
Di wilayah-wilayah Pasifik tengah, suhu laut bahkan lebih panas dan menyebabkan lebih
banyak bahaya dibandingkan tahun 1997-98, meninggalkan luka "yang tertoreh dalam
geografi dan tampilan terumbu karan global selama berpuluh tahun yang akan datang," ujar
ilmuwan iklim dan ahli terumbu karang dari Georgia Tech, Kim Cobb.
"El Nino ini telah menyebabkan beberapa pemutihan dan kematian karang terburuk yang
pernah kami lihat," ujar koordinator pengawas terumbu karang NOAA Mark Eakin.
Beberapa pihak di California telah berharap kekeringan di daerah itu akan terhapus oleh El
Nino, yang umumnya membawa lebih banyak hujan ke California dan daerah Selatan. Tapi
bahkan sejak awal, NOAA telah memperingatkan bahwa defisit hujan terlalu besar untuk
diperbaiki El Nino. Dan meski ada hujan, itu tidak cukup, menurut Halpert.
6
BAB III
WAWANCARA
PERTANYAAN
1. Apa manfaat dari adanya gejala geografi El nino dan La nina dalam perubahan iklim
dunia ?
2. Apa saja dampak terjadinya El nino ?
3. Apa saja dampak terjadinya La nina?
4. Apa penyebab dari terjadinya El nino ?
5. Apa penyebab dari terjadinya La nina ?
6. Dimana biasanya terjadi peristiwa El nino dan La nina ?
7. Bagaimana proses terjadinya El nino dan dan La nina ?
8. Kapan trerjadinya El nino dan La nina?
9. Mengapa El nino dikaitkan dengan efek signifikan pada polusi udara di Cina Timur?
10. Apa ciri – ciri periode El nino ?
7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Manfaat dari terjadinya fenomena El-nino dan La-nina adalah potensi terjadinya
hujan terdapat di sepanjang Pasifik Ekuatorial Tengah dan juga Barat serta di wilayah
Argentina. Di daerah ini cuaca yang dirasa cenderung hangat dan juga lembab.
Sehingga menyebabkan ikan – ikan dapat berkembang biak di daerah sepanjang
samudra pasifik yang hangat.
8
5. Penyebab terjadinya La-nina adalah Fenomena La Nina muncul karena suhu air laut
di Pasifik bagian Timur lebih dingin dari biasa. Ketika La Nina muncul, bagian
sebelah barat pasifik mengalami peningkatan curah hujan sementara bagian sebelah
timur pasifik mengalami pengurangan curah hujan.
6. Biasanya El-nino dan La-nina terjadi di sekitar laut Pasifik yang dapat mempengaruhi
iklim dunia secara global.
Awal proses terjadinya El Nino adalah karena adanya peningkatan suhu yang berada di
perairan pasifik bagian timur dan tengah. Dan hal ini akan meningkatkan suhu kelembaban
pada atmosfer yang berada di atas perairan tersebut.
Pembentukan awan
Setelah terjadinya pemanasan suhu yang berada di perairan pasifik bagian tengah dan timur,
serta menimbulkan kelembaban di atmosfer yang ada di atasnya, maka peristiwa tersebut
mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan yang berada
di kawasan tersebut.
Setelah proses pembentukan awan yang dijelaskan di atas, maka di bagian barat samudera
pasifik akan mengalami tekanan udara yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan di bagian timur Indonesia. Hal ini akan
mengakibatkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang
dikatakan jauh dari normalnya.
La Nina dikatakan sebagai penurunan suhu di permukaan perairan Samudera Pasifik bagian
Timur. Pada saat yang demikian ini ada angin pasat timur yang bertiup dan menguat di
sepanjang Samudera Pasifik.
Karena adanya angin kencang yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik, maka massa air
hangat yang akan terbawa ke arah Pasifik Barat akan lebih banyak.
Terjadinya Upwelling
Karena ada massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat berjumlah lebih banyak, maka hal
ini mengakibatkan massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas kemudian
menggantikan massa air hangat yang berpindak ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi yang
9
demikian ini disebut upwelling. Karena adanya pergantian massa inilah maka suhu di
permukaan air laut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi normalnya.
9. El- nino dikaitkan dengan efek signifikan pada polusi udara di China Timur karena
Selama periode El Nino di tahun 2015, udara turun yang stabil dari Walker
Circulation terbalik meningkatkan kumpulan asap secara signifikan di daerah Beijing
yang sudah sangat tercemar.Dampak negatif ini bisa menyebabkan hasil yang
membahayakan.Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature menemukan bahwa
ENSO mungkin memiliki peran dalam 21 persen dari semua konflik sipil antara tahun
1950 dan 2004, dan bahwa konflik sipil baru di daerah tropis dua kali lebih mungkin
timbul pada masa El Nino ketimbang La Nina.
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Fenomena El Nino dan La Nina secara tidak langsung mempengaruhi hasil tangkapan ikan
di perairan Samudera Hindia. Pada saat El Nino intensitas terjadinya upwelling tinggi
sehingga produktivitas primer perairan meningkat yang diduga menjadi faktor utama
terjadinya perubahan rantai makanan dari produsen sampai konsumen tingkat tiga.
Peningkatan hasil tangkapan terjadi ± 3 bulan setelah terjadinya upwelling. Hasil tangkapan
ikan tuna pada saat El Nino cenderung tinggi, dan sebaliknya pada saat La Nina hasil
tangkapan ikan rendah, kecuali pada tahun 2012. Fenomena lain yang terjadi adalah bobot
individu ikan tuna pada saat El Nino cenderung lebih kecil daripada saat La Nina. 2. Suhu
dan klorofil-a mempengaruhi hasil tangkapan. Saat suhu di Samudera Hindia menghangat
ikan tuna besar naik ke permukaan, sehingga ikan tuna albakora dapat tertangkap.
Konsentrasi klorofil-a sendiri baik dalam kodisi El Nino maupun La Nina berbanding lurus
dengan hasil tangkapan. 3. Hasil tangkapan sangat dipengaruhi oleh upaya yang dilakukan
dan fenomena alam (El Nino, La Nina dan IOD) yang terjadi pada saat itu.
2 Saran
Fenomena El Nino dan La Nina dapat digunakan oleh nelayan sebagai indikator keberhasilan
penangkapan. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai hasil tangkapan ikan tuna
(Thunnus sp.) dengan beberapa parameter oseanografi lainnya, seperti kuat arus dan angin
pada saat El Nino dan La Nina.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.voaindonesia.com/a/el-nino-yang-dahsyat-segera-digantikan-la-
nina/3370186.html
2. file:///C:/Users/SYIFFA/Documents/56299-ID-fenomena-anomali-iklim-el-
nino-dan-la-ni.pdf
3. file:///C:/Users/SYIFFA/Documents/230110080069_5_3593.pdf
4. file:///C:/Users/SYIFFA/Documents/tabel.pdf
5. file:///C:/Users/SYIFFA/Documents/BAB%20I.pdf
12