Jurnalllll
Jurnalllll
Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan , Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to determine the efforts and success in increasing student learning attention through group
guidance services. The benefits of this study is to enrich the study related to enhancing students’ learning
attention through group guidance service. The populations of this study are 30 students in VI grade of SD
Negeri 2 Karangcegak, and 12 students as the samples. The samples were taken by using Sampling Purposive
Technique. Learning attention scale was used as the method of collecting data. The analysis technique which is
used in this study are percentage descriptive analysis and Wilcoxon test. The result of Wilcoxon test indicates
that the score of Zsum0 < Ztable14. The conclusion of this study is that the students’ learning attention can be
enhanced through group guidance service. Moreover, the subject teachers in schools should be able to
understand students' learning attention levels in the learning process. And the teachers should be able to
motivate their students to be active in the learning process. It is essential because students’ learning attention in
the class influences the quality of learning process and the students’ understanding of the materials. Those two
things will affect to the result of students’ learning process.
37
Amalia Cahya Setiani,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
38
Amalia Cahya Setiani,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
perkembangan sosial masing - masing anggota belajar siswa setelah dilaksanakannya layanan
kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama bimbingan kelompok, dan (3) Mengetahui
dalam kelompok guna aneka tujuan yang peningkatan konsentrasi belajar siswa kelas VI
bermakna bagi para partisipan. SD Negeri 2 Karangcegak setelah diberikan
Untuk meningkatkan konsentrasi siswa layanan bimbingan kelompok.
dalam proses belajar mengajar perlu adanya
bimbingan kelompok yang membantu siswa METODE
untuk mampu berbicara di depan orang banyak
dalam mengemukakan pendapat, ide, saran, Penelitian ini termasuk jenis penelitian
tanggapan, perasaan dan lainnya. Tentunya sulit eksperimen. Desain yang digunakan adalah pre
bagi siswa untuk dapat melakukan hal seperti itu eksperimental design Terdapat dua variabel dalam
jika mereka tidak berkonsentrasi dengan materi penelitian ini, yaitu layanan bimbingan
yang ada. Bimbingan kelompok juga bertujuan kelompok sebagai variabel bebas (variabel X)
agar siswa mampu menghargai pendapat orang dan konsentrasi belajar sebagai variabel terikat
lain serta bertanggung jawab atas pendapat yang (variabel Y). Populasi dalam penelitian ini
dikemukakannya. Selain itu, dengan adanya adalah siswa kelas VI SD Negeri 2 Karangcegak
bimbingan kelompok siswa mampu yang berjumlah 30 siswa. Teknik sampling yang
mengendalikan diri dan menahan emosi, dapat digunakan untuk menentukan sampelnya adalah
bertenggang rasa dan menjadi akrab satu sama teknik purposive sampling, sehingga penelitian ini
lainnya. Terdapat topik tugas dalam akan tepat sasaran.
pelaksanaan bimbingan kelompok yang akan Adapun metode pengumpulan data
dibahas bersama-sama dengan anggota menggunakan skala psikologis dan pedoman
kelompok yang memerlukan konsentrasi yang observasi. Skala psikologis yang dibagikan
maksimal untuk dapat membahas topik tersebut kepada siswa kelas VI yaitu skala konsentrasi
secara tuntas. belajar. Instrument tersebut telah diujicobakan
Berdasarkan latar belakang tersebut, sebelum digunakan dalam penelitian. Untuk
terdapat suatu upaya untuk menangani menguji validitas instrumen penelitian, peneliti
permasalahan tersebut yaitu “Meningkatkan menggunakan validitas konstruk dengan rumus
Konsentrasi Belajar melalui Layanan Bimbingan pearson product moment dan untuk menguji
Kelompok pada Siswa kelas VI SD Negeri 2 tingkat reliabilitas menggunakan rumus alpha.
Karang Cegak, Kabupaten Purbalingga Tahun Teknik analisis data menggunakan deskriptif
Ajaran 2013/2014”. Adapun tujuan yang ingin persentase dan uji wilcoxon. Hal ini dikarenakan
dicapai dalam hal ini, yakni untuk (1) data yang diperoleh dalam penelitian ini
mengetahui tingkat konsentrasi belajar siswa berbentuk ordinal.
sebelum dilaksanakannya layanan bimbingan
kelompok, (2) mengetahui tingkat konsentrasi HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel.1 Perbedaan Hasil Persentase Skor Berdasarkan Indikator Konsentrasi Belajar Sebelum dan
Setelah Memperoleh Perlakuan
Persentase (%)
Pre tes Post tes
Indikator Peningkatan
% Kriteria % Kriteria
Memberikan perhatian yang penuh saat
56.67% Sedang 72.08% Tinggi 15.42%
proses belajar berlangsung
Mampu fokus terhadap pelajaran secara
51.00% Rendah 71.00% Tinggi 20.00%
terus-menerus
Memperhatikan dan menghormati orang
51.90% Rendah 71.19% Tinggi 19.29%
lain ketika berbicara
39
Amalia Cahya Setiani,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
Mengikuti petunjuk yang diberikan guru 46.90% Rendah 70.48% Tinggi 23.57%
Mampu mengatur tugas-tugas dan
38.89% Rendah 72.22% Tinggi 33.33%
kegiatan-kegiatannya
Tidak malas mengerjakan tugas 45.28% Rendah 72.22% Tinggi 26.94%
Mampu menjaga barang-barang
50.00% Rendah 71.67% Tinggi 21.67%
miliknya
Tidak mudah terusik oleh kegaduhan 42.92% Rendah 65.83% Sedang 22.92%
Tidak pelupa 43.33% Rendah 62.78% Sedang 19.44%
Rata-rata 47.43% Rendah 69.94% Sedang 22.51%
Berdasarkan tabel 1, maka di dalam gangguan kesehatan jasmani seperti, (a) kurang
pembahasan penelitian ini akan dibahas tiga hal tidur dan kelelahan setelah berolahraga dan
penting yang akan dibahas. Yang pertama, sedang dalam keadaan lapar sangat berpengaruh
tingkat konsentrasi belajar siswa kelas VI SD pada konsentrasi belajar siswa, (b) timbulnya
Negeri 2 Karangcegak sebelum mengikuti perasaan negatif yang berupa perasaan tidak
layanan bimbingan kelompok. Yang kedua, enak yang ditimbulkan oleh adanya rasa
tingkat konsentrasi belajar siswa kelas VI SD khawatir karena suatu hal sehingga menyita
Negeri 2 Karangcegak setelah mengikuti sebagian besar perhatian siswa, (c) lemahnya
layanan bimbingan kelompok. Dan yang minat dan motivasi pada pelajaran berupa cara
terakhir berupa peningkatan konsentrasi belajar mengajar guru yang membosankan dan guru
siswa melalui layanan bimbingan kelompok. yang jarang mengajar di kelas membuat siswa
Konsentrasi Belajar Siswa Sebelum kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran
Dilaksanakannya Layanan Bimbingan membuat siswa mudah terpengaruh pada hal-hal
Kelompok lain yang lebih menarik perhatian ketika proses
Tingkat konsentrasi belajar siswa sebelum belajar berlangsung, (d) bersifat pasif dalam
dilaksanakannya layanan bimbingan kelompok belajar, artinya siswa bersifat pasif dalam
berada pada tingkat rendah yang terdiri dari dua belajar, tidak pernah bertanya ketika ada bagian
siswa dengan kategori sangat rendah, delapan materi pelajaran yang tidak dimengerti siswa.
siswa dengan rendah, serta dua siswa dengan Berikutnya (2) faktor eksternal yaitu berkaitan
kategori sedang. Siswa-siswa yang tergolong dengan kondisi lingkungan tempat belajar yang
dalam kategori diatas tersebut artinya mereka mengganggu konsentrasi belajar siswa
belum sepenuhnya memiliki tanda-tanda atau dikarenakan suara gaduh baik di dalam kelas
indikator konsentrasi belajar yang baik. maupun di luar kelas, hilir mudiknya orang
Indikator yang dimaksud yaitu, siswa bisa sekitar kelas, adanya teman yang mengganggu
memberikan perhatian yang penuh saat proses ketika sedang belajar atau mengerjakan tugas
belajar berlangsung, mampu fokus terhadap juga mempengaruhi konsentrasi belajar siswa.
pelajaran secara terus-menerus, memperhatikan Konsentrasi Belajar Siswa Setelah
dan menghormati orang lain ketika berbicara, Dilaksanakannya Layanan Bimbingan
mengikuti petunjuk yang diberikan guru, Kelompok
mampu mengatur tugas-tugas dan kegiatan- Setelah diberikan treatment berupa
kegiatannya, tidak malas mengerjakan tugas layanan bimbingan kelompok, para siswa
sekolahnya, mampu menjaga barang-barang selanjutnya melaksanakan post test. Tujuan post
miliknya, tidak mudah terusik oleh kegaduhan, test adalah untuk mengetahui tingkat
serta memiliki daya ingat yang cukup tinggi atau keberhasilan selama dilakukan treatment dan
sulit mengingat tentang apa yang baru saja mengetahui peningkatan konsentrasi belajar
dipelajari. pada siswa. Analisis deskriptif pada hasil post test
Munculnya konsentrasi belajar yang menunjukkan adanya peningkatan konsentrasi
rendah dapat dipengaruhi oleh faktor internal belajar siswa. Setelah diberikan layanan
dan faktor eksternal. (1) faktor internal yaitu bimbingan kelompok, kedua belas siswa tersebut
40
Amalia Cahya Setiani,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
41
Amalia Cahya Setiani,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
para anggota, melainkan diarahkan kepada dengan baik ketika belajar. Dan terdapat
penyelesaiannya suatu tugas. Pemimpin perbedaan yang signifikan antara konsentrasi
kelompok mengemukakan suatu tugas untuk belajar sebelum dan setelah diberikan perlakuan,
selanjutnya dibahas dan diselesaikan oleh dimana terjadi peningkatan konsentrasi belajar
anggota kelompok. Amti (1991) juga setelah diberikan perlakuan layanan bimbingan
menjelaskan bahwa bimbingan kelompok tugas kelompok..
adalah salah satu bentuk penyelenggaraan
bimbingan kelompok dimana arah dan isi DAFTAR PUSTAKA
kegiatan kelompok itu tidak ditentukan oleh
anggotanya melainkan diarahkan kepada Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan
penyelesaian suatu tuntas. Tugas atau topik Konseling. Depdikbud.
yang dibahas dalam kelompok tersebut berasal Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
dari pemimpin kelompok. Pemimpin kelompok
Dirgantoro, Walet. 2012. Efektifitas Layanan
mengemukakan suatu topik pada kelompok
Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan
untuk selanjutnya dibahas dan diselesaikan Konsentrasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA
secara bersama-sama. Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2011/2012.
Berdasarkan hal tersebut, maka terbukti Program studi BK UKSW.
bahwa konsentrasi belajar dapat ditingkatkan Hakim, Thursan. 2003. Mengatasi Gangguan
melalui layanan bimbingan kelompok. Hal ini Konsentrasi. Jakarta : Puspa Swara.
juga ternyata pernah dibuktikan pada penelitian Rifa’I, Achmad dan Anni,Catharina Tri. 2009.
terdahulu yang dilakukan oleh Dirgantoro pada Psikologi Pendidikan. Semarang : UNNES
Press.
tahun 2012 mengenai efektifitas layanan
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang
bimbingan kelompok dalam meningkatkan
mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
konsentrasi belajar siswa kelas XI IPS SMA
Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Bandung :
Kristen Purwodadi, menghasilkan bahwa Alfabeta.
layanan bimbingan kelompok efektif secara Sunawan. 2009. Diagnosa Kesulitan Belajar (Handout).
signifikan untuk meningkatkan konsentrasi Semarang : UNNES.
belajar siswa. Peningkatan konsentrasi belajar Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling Di Sekolah dan
pun telah terbukti dalam penelitian ini secara Madrasah. Jakarta : Raja Grafindo Persada
deskriptif telah dipaparkan di depan. Perubahan Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok
Perkembangan. Semarang: UNNES Press.
tersebut juga menunjukkan bahwa peneliti
Winkel, W.S dan M.M. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan
mendapatkan respon positif dari siswa kelas VI
dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta :
SD Negeri 2 Karangcegak dan memberikan
Media Abadi.
perubahan yang berupa meningkatnya
konsentrasi belajar siswa.
SIMPULAN
42