NPM : 131821200006
2020
1.1 Elektrolit
netralitas listrik dalam sel, menghasilkan dan melakukan potensial aksi di saraf
dan otot. Natrium, kalium, dan klorida adalah elektrolit penting untuk tubuh kita
dari makanan yang dikonsumsi dan cairan tubuh kita. Elektrolit ini dapat
elektrolit yang tinggi atau rendah mengganggu fungsi tubuh normal dan bahkan
Mekanisme transpor aktif dan pasif pada membran sel berfungsi untuk
secara aktif dan pasif, sedangkan air selalu bergerak secara pasif. Gerakan aktif
Transpor aktif dari partikel ion yang digerakkan oleh energi dari
1.1.1 Sodium
Sodium merupakan anion yang aktif secara osmotik dan salah satu elektrolit
bila kadar natrium serum kurang dari 135 mmol / L. Hiponatremia memiliki
mual, delirium. Hipernatremia muncul ketika kadar natrium serum lebih besar dari
perasaan gelisah.1
1.1.2 Kalium
utama untuk mengatur homeostasis antara natrium dan kalium. Reabsorpsi kalium
terjadi pada proximal convoluted convoluted tubule dan thick ascending arch of
terjadi ketika kadar kalium serum di bawah 3,6 mmol / L - kelemahan, kelelahan,
dan otot berkedut terjadi pada hipokalemia. Hiperkalemia terjadi jika kadar
kalium serum di atas 5,5 mmol / L, yang dapat menyebabkan aritmia. Kram otot,
hiperkalemia.1
1.1.3 Kalsium
impuls saraf, pembekuan darah, dan sekresi hormone. Penyerapan kalsium di usus
vitamin D3. Hormon paratiroid juga mengatur sekresi kalsium di tubulus distal
ginjal. Kalsitonin bekerja pada sel tulang untuk meningkatkan kadar kalsium
total kurang dari 8,8 mg / dl, seperti pada defisiensi vitamin D atau
hipoparatiroidisme. Hiperkalsemia terjadi ketika total kadar kalsium serum yang
primer.1
1.1.4 Bikarbonat
yang telah disaring dan juga menghasilkan bikarbonat baru melalui ekskresi asam
bersih, yang terjadi melalui ekskresi asam yang dapat dititrasi dan amonia. Diare
1.1.5 Magnesium
/ dl. Hal ini dapat muncul dengan gangguan penggunaan alkohol dan gangguan
pointes1
1.1.6 Klorida
Sebagian besar klorida, yang disaring oleh glomerulus, diserap kembali oleh
tubulus proksimal dan distal (sebagian besar oleh tubulus proksimal) oleh transpor
85% dari total fosfor tubuh terdapat pada tulang dan gigi berupa hidroksiapatit
penting dalam jalur metabolisme. Fosfat diatur bersamaan dengan kalsium oleh
Vitamin D3, PTH, dan kalsitonin. Ginjal adalah jalan utama ekskresi fosfor.
intensif care unit (PICU) ditujukan untuk menjaga homeostasis dalam tubuh yang
Elektrolit utama yang penting dalam hal ini adalah natrium, kalium,
yaitu lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai normal dapat mempengaruhi proses
elektrolit adalah proses penyakit yang mendasari, cedera organ akhir, intervensi
Cairan tubuh terutama terdiri dari air, yang mengandung banyak zat.
fosfat, klorida, dan zat lainnya. Kelompok lain termasukunsur metabolik seperti
oksigen, karbon dioksida, glukosa, dan urea. Kelompok zat penting ketiga yang
terkandung mencakup protein, yang sebagian besar sangat penting bagi tubuh
Total cairan tubuh bervariasi berdasarkan umur, berat badan dan jenis kelamin
Untuk rata-rata 70 kg manusia, 60% dari total berat badan adalah air, setara
dengan 42L. Cairan tubuh terbagi menjadi dua kompartemen utama: Volume
Dari 42L air yang ditemukan di dalam tubuh, dua pertiganya berada di
dalam ruang cairan intraseluler, yang setara dengan 28L. Cairan Ekstraseluler
terdiri dari dua ruang, yaitu volume cairan interstisial dan volume plasma.
Sepertiga dari total cairan tubuh adalah volume cairan interstisial, yang setara
dengan 14L. Dari volume cairan ekstraseluler, 75% atau 10.5L volume ada di
ruang interstisial, dan 25% dari air itu ada di plasma, yang setara dengan 3.5L.3
bervariasi dari 0,59 hingga 0,75 pada orang dewasa mewakili distribusi cairan
internal dalam tubuh manusia.4 Total cairan tubuh bervariasi sesuai usia2, 4, 5; 70%
pada bayi, 65% pada anak-anak, dan 60% pada dewasa. Tubuh manusia memiliki
kontrol fisiologis yang ketat untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
dengan adekuat. Dehidrasi terjadi karena kehilangan air dan elektrolit yang
pada anak-anak. Bayi dan anak kecil sangat sensitif bahkan terhadap dehidrasi
ringan.5
Sumber input berasal dari dietary, sedangankan output berasal dari urin, feses dan
Cairan bergerak melalui lingkungan seluler dalam tubuh dengan secara pasif
partikel per liter fluida. Osmolaritas plasma darah fisiologis 286 mOsmol / L.
Kurang dari ini disebut hipoosmotik, dan lebih besar disebut hiperosmotik. Selain
komponen ionik, osmolaritas sebagian terdiri dari protein seperti albumin dalam
dari kompartemen hipoosmotik. Semua cairan tubuh harus memiliki muatan listrik
ionik mendekati nol, yang menunjukkan keseimbangan kation dan anion.6 Organ
tubulus ginjal
Paru-paru, melalui keseimbangan asam-basa dan mekanisme
alkalosis-asidosis
permukaan
Hipotensi merupakan temuan kronis pada anak dengan kekurangan cairan tubuh.
Pemberian cairan intravena darurat diperlukan jika terdapat bukti perfusi yang
Takikardia
Oligouria
Hipotensi
persentase penurunan berat badan. Secara klinis, derajat dehidrasi dibagi menjadi
berikut5;
Ringan 5%
Sedang 10%
kebutuhan cairan yang jauh berbeda dengan bayi usia 8 tahun Dalam banyak
kasus, aturan 4-2-1 dapat menentukan tingkat pemeliharaan cairan per jam yang
Atau
Dimana x = tiap kelebihan > 10kg dan y = tiap kelebihan > 20kg
Neonatus prematur memiliki lebih banyak air secara proporsional (pada usia
kehamilan 23 minggu, tubuh mengandung 90% air; 60% ECF dan 30% ICF), dan
mereka dapat kehilangan 10-15% berat badan mereka pada minggu pertama
kehidupan. Bayi prematur dengan Small Gestasion Age (SGA) mungkin juga
memiliki kandungan air tubuh yang sangat tinggi (90% untuk bayi SGA vs 84%
untuk bayi sesuai usia kehamilan pada usia kehamilan 25-30 minggu).8
Penyebab ketidakseimbangan cairan pada neonatus yaitu Insensible water
loss (IWL). IWL tidak mudah untuk diukur, dua pertiga melalui kulit dan
IWL pada neonatus melalui Transepithelial Water Loss (TEWL), karena kulit
Sumber kehilangan cairan berikutnya dapat melalui urin, feses (diare dan
ostomi), drainase nasogastrik (NG) atau orogastrik (OG), dan kehilangan cairan
serebrospinal (CSF). Setiap ml air menguap maka akan kehilangan 0.58 kcal
panas tubuh. Perubahan fungsi ginjal dapat menyebabkan kehilangan cairan pada
mengalami dehidrasi atau kelebihan cairan. Pematangan normal fungsi ginjal yang
terjadi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan postnatal juga berperan
menimbulkan gangguan :
Kalium dapat hilang bersama dengan hilangnya cairan. Intake kalori yang
tidak adekuat dapat menimbulkan pelepasan kalium dari sel. Asidosis dan
Hilangnya cairan dalam lumen usus pada ileus, cairan eksudat pada
Defisit cairan menyebabkan takikardia sampai syok dan perubahan turgor kulit
berlangsung apalagi bila disertai demam. Dalam kondisi berat kadar Na menjadi
150 mEq/l atau lebih sehingga menyebabkan dehidrasi hipotonik yang berakibat
derajat dehidrasi, defisit cairan, koreksi defisit. Derajat dehidrasi dibagi menjadi
3, yaitu5;
Mata cekung
Urin berkurang
Nadi cepat dan isi kurang, RR dalam & cepat, Sistolik turun
Oligo-anuria
adalah:
pembedahan
(Na 130-150) dan Hipernatremi (Na >150). Bolus normal saline 10-20 menit
diberikan selama operasi untuk menghindari IWL dari evaporasi dan urin. 8 Terapi
Dehidrasi berat atau syok dapat diberikan normal saline 20-30cc/kg, monitor urin
koloid, atau kristaloid. Hukum Davenport : kehilangan darah < 10% tidak perlu
koreksi, > 20% diganti dengan PRC atau WB -- questionable . Setiap ml darah
Mukosa yang kering menjadi lembab, Akral yang sianosis menjadi merah serta
akral yang dingin telah jadi hangat. Monitoring pemberian cairan dan elektrolit
setelahnya
Bagi anak yang tampak sakit; periksa kadar elektrolit dan glukosa 4 – 6