Analgetik
Analgetik merupakan tindakan terapautik pertama untuk mengurangi nyeri pada
episode akut. Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) efektif sebagai lini pertama
dalam mengatasi kolik renal terutama akibat adanya batu saluran kemih. NSAID tebukti
memiliki efek analgetik yang lebih baik daripada opioid.
Terapi Antiemetik
Karena mual dan muntah sering menyertai kolik renal akut, anti emetik sering digunakan
dalam terapi renal kolik. Beberapa anti emetic mempunyai efek sedasi yang membantu
dalam pengobatan. Metoklopramid adalah satu satunya antiemetic yang telah dipelajari
dalam penanganan kolik renal. Pada 2 studi double-blind, menunjukkan penurunan rasa
nyeri yang sama dengan obat analgetik narkotik ditambah dengan fitur mengurangi mual.
Efek antiemetik diawali dari blockade reseptor dopaminergic di CNS. Tidak ditemukan
efek anxiolitik dan minim efek sedasi dibandingkan antagonis dopamine yang bekerja di
sentral. Efek metoklopramid muncul dalam 3 menit pada injeksi i.v, namun bila digunakan
via i.m, efek akan muncul setelah 15 menit. Dosis pada dewasa adalah 10 mg I.V atau I.M
setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Metoklopramid tidak tersedia dalam supositoria.
Pengobatan lainnya yang sering digunakan termasuk ondansetron, promethazine,
prochlorperazine, dan hydroxyzine. Penulis merekomendasikan penggunaan anti emetic
pada pasien yang muntah secara aktif atau mengeluhkan rasa mual yg dapat mengganggu
terapi. Ondansetron dapat mudah digunakan dimanapun karena sediaan yang berbagai
macam.
Terapi Antibiotik
Infeksi saluran kemih harus selalu ditangani jika ada rencana ekstraksi batu. Pada pasien
dengan infeksi yang signifikan dan obstruksi, drainase harus dilakukan untuk beberapa hari
dengan pemasangan stent atau nefrostomi perkutaneus sebelum dilakukan ekstraksi batu
Untuk pencegahan infeksi pada prosedur tindakan seperti URS atau PCNL, tidak ada
bukti bahwa pemberian antibiotic perioperative diharuskan. Namun, pada pasien dengan
kultur urin negative, pemberian antibiotik profilaksis mengurangi kejadian demam pasca
operasi dan komplikasi lainnya secara signifikan. Penggunaan antibiotic sekali minum dinilai
cukup
Reference:
Turk C, Skolarikos A, Neisius A, Petrik A, Seitz C, et al. EAU Guideline on Urolithiasis. European
Association of Urology.2019.
Wen CC, Nakada SY. Treatment selection and outcomes: renal calculi. Urol Clin North Am. 2007
Aug. 34(3):409-19.