READING
TRAUMA GINJAL
Cynthia Andrina Illahi H (30101700045)
Pembimbing :
dr. Ahmad Sulaiman Lubis, Sp.U
GINJAL
MEKANISME TRAUMA
GINJAL
Mekanisme Akselerasi
Tumpul
trauma (percepatan)
Deselerasi
(perlambatan)
Luka tusuk
MEKANISME TRAUMA
GINJAL
Akselerasi / Ginjal bergerak ke Peregangan mendadak
Deselerasi atas / bawah pedikel ginjal
Kadang menyebabkan avulsi
Trombosis
Ketika trauma ginjal
Cedera renovascular arteri ginjal
menyebabkan robekan
yang parah Gangguan
pada titik fiksasi
Namun jarang retroperitoneal vena ginjal
Avulsi pedikel
ginjal
KLASIFIKASI TRAUMA GINJAL
MANIFESTASI KLINIS
Gambaran klinis pasien dapat bervariasi,
bergantung pada derajat trauma dan
keterlibatan organ lain.
► Jejas pada regio abdomen & flank
► Nyeri pada pinggang atau abdomen
► Hematuria
► Nausea & vomitus
PEMERIKSAAN FISIK
TERABA MASSA
FRAKTUR RETROPERITONEA
COSTAE L
EKIMOSIS DI
TERBAWAH ILEUS
REGIO FLANK
ATAU KUADRAN
KANAN ATAS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DARAH RUTIN
URINALISA (HB HT SERIAL) TES FUNGSI
GINJAL
► One-shot IVP
○ Hanya pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil yang membutuhkan
intervensi operatif segera
○ Memberikan informasi mengenai ginjal yang mengalami trauma dan
evaluasi fungsi ginjal kontralateral
○ Cara : foto polos abdomen diambil setelah 10 menit diinjeksikan kontras
sebanyak 2 ml/kgBB
Ultrasonografi (FAST)
◦ Digunakan untuk evaluasi cepat pada trauma abdomen
◦ Menilai adanya hemoperitoneum
◦ Tidak bisa menentukan kedalaman dan luas lesi serta tidak bisa
memberikan informasi tentang ekstravasasi urin
◦ USG dapat digunakan untuk evaluasi serial cedera stabil atau setelah
urinoma atau hematoma retroperitoneal
Arteriografi renal
◦ Indikasi paling umum untuk angiografi adalah non-visualisasi ginjal
◦ Angiogram ginjal mungkin menunjukkan kerusakan pada arteri ginjal
atau cabang segmentalnya, merupakan tes pilihan untuk evaluasi
cedera vaskular ginjal
TATALAKSANA TRAUMA GINJAL
NON OPERATIVE
◦ Terapi konservatif pada
- Pasien yang secara hemodinamik stabil atau yang tetap stabil
setelah resusitasi awal.
- Tidak ada cedera vaskular atau trauma ginjal derajat I-III (AAST).
◦ Tindakan konservatif
◦ Bed rest dan hidrasi
◦ Analgesik untuk menghilangkan nyeri
◦ Observasi
ANGIOEMBOLISASI SELEKTIF