Pertemuan V Determinan Reduksi Baris
Pertemuan V Determinan Reduksi Baris
& Matriks
Pert. 5
Evangs Mailoa
Pengantar Determinan
Menurut teorema 1.4.3, matriks 2 x 2
• Penyelesaian:
(a). Banyaknya inversi adalah 5 + 0 + 1 + 1 + 1 = 8.
(b). Banyak inversi adalah 1 + 2 + 0 = 3.
(c). Tidak ada inversi untuk permutasi ini.
Contoh 4 Mengklasifikasi Permutasi
• Tabel berikut ini mengklasifikasikan berbagai
permutasi dari {1, 2, 3} sebagai genap atau ganjil.
Penyelesaian (b):
Hasilkali
Permutasi yang Genap atau
Hasilkali Elementer Elementer
Berkaitan Ganjil
Bertanda
a11 a22 a33 (1, 2, 3) genap a11 a22 a33
a11 a23 a32 (1, 3, 2) ganjil −a11 a23 a32
a12 a21 a33 (2, 1, 3) ganjil −a12 a21 a33
a12 a23 a31 (2, 3, 1) genap a12 a23 a31
a13 a21 a32 (3, 1, 2) genap a13 a21 a32
a13 a22 a31 (3, 2, 1) ganjil −a13 a22 a31
Fungsi Determinan
Penyelesaian:
det (A) = (3)(−2) − (1)(4) = −10
det (B) = (45) + (84) + (96) − (105) − (−48) − (−72) = 240
Menghitung Determinan
Penyelesaian:
Contoh 10 Menghitung Determinan
Penyelesaian:
Menghitung Determinan dengan Reduksi Baris
Teorema Dasar
Pada bagian sebelumnya, sangat ampuh untuk
menghitung determinan jika matriks berukuran kurang
dari atau sama dengan 3 x 3, tidak berlaku lagi untuk
matriks yang ukuran lebih besar dari 3 x 3.
Oleh karena itu, dimulai dari teorema dasar yang akan
mengarahkan pada prosedur untuk menghitung matriks
dengan ordo n.
Teorema 1
Misalkan A adalah suatu matriks bujur sangkar.
a) Jika A memiliki satu baris atau satu kolom bilangan
nol, maka det(A) = 0.
b) det(A) = det(AT).
Matriks Segitiga
Teorema berikut mempermudah perhitungan
determinan suatu matriks segitiga, berapun
ukurannya.
Teorema 2
Misalkan A adalah suatu matriks segitiga n x n
(segitiga atas, segitiga bawah, atau diagonal) maka
det(A) adalah hasilkali dari entri-entri pada
diagonal utama matriks tersebut; yaitu
Contoh 11 Determinan Matriks Segitiga Atas
Penyelesaian:
Berdasarkan teorema 2, maka determinan dari Q adalah:
Operasi Baris Elementer
Teorema 3
Misalkan A adalah suatu matriks n x n.
a) Jika B adalah matriks yang diperoleh ketika satu
baris atau kolom dari A dikalikan dengan suatu
skalar k, maka det(B) = k det(B).
b) Jika B adalah matriks yang diperoleh ketika dua
baris atau dua kolom dari A dipertukarkan,
maka det (B) = − det (B).
c) Jika B adalah matriks yang diperoleh ketika
kelipatan dari satu baris A ditambahkan ke baris
lainnya atau ketika kelipatan dari satu kolom
ditambahkan ke kolom yang lain, maka
det (B) = det (A).
Contoh 12 Teorema 3 untuk Determinan 3x3
Teorema 4
Misalkan E adalah suatu matriks n x n.
a) Jika E adalah hasil perkalian suatu baris dari
In dengan k, maka det(E) = k.
b) Jika E adalah hasil pertukaran dua baris dari
In, maka det(E) = -1.
c) Jika E adalah hasil penjumlahan kelipatan
satu baris dari In, ke baris lainnya,
maka det(E) = 1.
Contoh 13 Determinan dari Matriks Elementer
Determinan matriks berikut dihitung dengan
inspeksi, menggunakan teorema 4.
Matriks dengan Baris/Kolom yang Proporsional
Baris ketiga
mengurangi 2 kali
baris pertama
Baris ketiga
mengurangi 10 kali
baris kedua
Suatu faktor bersama
yaitu (-55), dan
dikeluarkan dari
determinan
Contoh 16 Reduksi Kolom untuk Menghitung Determinan