Anda di halaman 1dari 12

BAB.

II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2..1. Kajian Teori

1.1. Lingkungan

Lingkungan merupakan tempat manusia, hewan dan tumbuhan tinggal dan


berkembang biak. Tanpa lingkungan, ekosistem dan perubahan cuaca tidak bisa
berjalan dengan baik. Berbagai unsur membentuk lingkungan, membuatnya
menjadi sebuah tempat yang kompleks. Lingkungan memiliki berbagai fungsi yang
berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup. Diantaranya adalah sebagai
berikut:

1. Mencari Makan

Pada lingkungan terdapat produsen yang akan menyediakan sumber


makanan bagi konsumen, dalam hal ini, merupakan manusia serta hewan. Produsen
hanya ditempati oleh tumbuhan, sebab ia bisa membuat makanan sendiri dengan
bantuan fotosinesis. Sedangkan manusia dan hewan memakan tumbuhan untuk
mendapatkan energi guna bertahan hidup.

2. Tempat Beraktivitas

Lingkungan juga berguna untuk melakukan berbagai aktifitas, dan untuk


semua makhluk hidup yang menghuninya, tidak hanya manusia saja. Sebagai
makhluk sosial, manusia menggunakan lingkungan untuk berinteraksi satu sama
lain, mengembangkan budaya dan memenuhi kebutuhan hidup.

Hewan dan tumbuhan juga melakukan berbagai aktifitas disini, mulai dari
pencarian makanan, berburu, berkembang biak, bermain dan lain sebagainya.
Tanpa lingkungan, makhluk hidup tidak bisa melakukan aktifitas, sebab tidak ada
ruang untuk melakukannya.
3. Tempat Tinggal

Dalam pengertian lingkungan yang diterangkan sebelumnya, lingkungan


juga berfungsi sebagai tempat tinggal untuk berbagi makhluk yang menghuni
bumi. Ia bisa sebuah tempat yang ideal dan kondusif guna melakukan interaksi,
istirahat dan melindugi diri dari perubahan cuaca.

Lingkungan bermanfaat untuk manusia, begitu juga dengan makhluk lain,


seperti hewan dan tumbuhan. Apabila kualitasnya baik, tentu ia akan mendukung
berbagai aktifitas dan kegiatan unsur di dalamnya. Terdapat beberapa manfaat
dengan adanya lingkung ini, diantaranya adalah:

a) Menyediakan berbagai sumber makanan dan mineral lainnya, baik


vitamin, protein dan serat dan lainnya. selain makanan, ia
menyediakan beragam wisata, baik alam maupun buatan untuk
dinikmati oleh manusia. Begitu pula dengan obat-obatan, sarana
pendidikan dan pengembangan diri, serta aktifitas fisik, untuk
manusia, serta makhluk lainnya.

b) Memberikan manfaat berupa kemudahan dan bantuan dalam


kehidupan manusia. Misalkan saja, hewan membantu manusia untuk
melakukan berbagai kegiatan kerja, tumbuhan yang menjadi
simbolitas berbagai acara dan kegiatan serta adanya unsur abiotik
yang turut berperan penting dalam kehidupan serta aktifitas
manusia, seperti adanya angin kencang dan cahaya matahari untuk
bahan bakar terbaharui, berbagai hasil olahan dari dalam bumi
seperti minyak bumi, emas, batu bara dan yang lainnya, dimana ia
berguna untuk melangsungkan kegiatan manusia dengan lebih
maksimal.

c) Sebagai media ekosistem serta pelestarian flora maupun fauna.


Hewan dan tumbuhan sebaiknya dijaga kelangsungan hidupnya agar
lingkungan tetap berjalan dengan stabil. Apabila rantai makanan
dalam ekosistem dan lingkungan terganggu, maka akan terjadi
peningkatan maupun pengurangan jumlah bagian tertentu, yang
menyebabkan lingkungan ikut terganggu, begitu pula berakibat
buruk bagi manusia.

d) Berdasarkan pengertian lingkungan dari lingkungan biotik, manusia


bisa mengambil manfaat dari berbagai mineral serta zat-zat yang
bermanfaat untuk tubuh manusia. Seperti, zat besi pada bayam,
vitamin pada buah-buahan dan protein hewani pada susu dan telur.

e) Menambah penghasilan bagi manusia. Misalnya saja dengan


memanfaatkan buah-buahan untuk di budidaya kemudian dijual,
begitu pula dengan hewan serta berbagai biota lainnya, baik
makhluk hidup ataupun benda mati, agar bisa dimanfaatkan dan
bernilai ekonomis tinggi.

1.2. Sampah

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik
atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah
tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan. Penumpukan sampah disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah volume sampah yang sangat besar
sehinggah melebihi kapasitas daya tampung Tempat Pembuangan sampah Akhir
(TPA).
Pengelolaan sampah yang terjadi selama ini dirasakan tidak memberikan
dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kebijakan dari
pemerintah. Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial (sulit
terselesaikan). Bahkan, dapat diartikan sebagai masalah kultural/kebiasaan karena
dampaknya mengenai berbagai sisi kehidupan, terutama di kota besar.
1.3. Sumber sampah

Sumber Fasilitas, aktifitas, lokasi Tipe Sampah


sampah dihasilkan
Perumahan Keluarga kecil atau beberapa Sampah
keluarga tinggal bersama, makanan,kertas,plastik,kayu
rumah, kos- kosan, kontrakan, Kaca,kaleng,alumanium,log
dan bangunan-bangunan am,
mewah lainnya Dan lainnya
Komersil Toko, restoran,pasar, bangunan Kertas,kardus,plastik,kayu,s
kantor,hotel,bengkel,dan lain- ampah makanan, kaca,
lain logam
Institusi Sekolah, rumah sakit, pusat Kertas, kardus,plastik, kayu,
pemerintah. sampah makanan, kaca,
logam
Konstruksi dan Area renovasi/perbaikan jalan Kayu, baja, beton tanah
pembongkaran adan bangunan
Pelayana Pembersihan jalan, Sampah khusus kantoran,
perkotaan pertamanan, area pantai dan hasil penyapuan jalan, sisa
lainnya penghiasan pohon dan
pertamanan, sampah umum
area parkir pantai dan
tempat rekreasi
Unit pengolahan; Proses pengolahan air, air Limbah unit pengolahan
insinerator kota limbah, dan lain – lain
Sampah Seluruh sampah diatas Seluruh sampah diatas
perkotaan
Industri Produksi ringan dan berat Limbah proses industri,
potogan material, dan lain –
lain. Pembongkaran dan
konstruksi
Pertanian Perkebunan atau peternakan Kotoran hewan atau sisa
tumbuhan yang rusak
Gambar 2.1 Tabel sumber sampah
1.4. Jenis – jenis sampah
Berdasarkan bahan asalnya sampah dibagi menjadi dua jenis yaitu sampah
organik dan anorganik.

1) Sampah Organik
Sampah organik yaitu buangan sisa makanan misalnya daging, buah,
sayuran dan sebagainya. Contoh sampah dari zat anorganik adalah: potongan-
potongan/ pelat-pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan
gelas, tulang,belulang, dan lain-lain. Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras
maka baik untuk peninggian tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas
jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya sampah dari logam dapat
kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna, batu-batuan untuk
mengurung tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan gelas
dapat dilebur kembali dan dijadikan barangbarang berguna, dan tulang-
belulang bila dihaluskan (dan diproses) dapat untuk pupuk dan lain-lain.

2) Sampah anorganik
Sampah anorganik yaitu sisa material sintetis misalnya plastik, kertas,
logam, kaca, keramik dan sebagainya. Melihat proses penghancurannya oleh
jasad-jasak mikroba, maka sampah zat organik terdiri atas:12 a) Zat organik
dari bahan plastik Dengan perkembangnya Ilmu Pengetahuan dan disertai
berkembangnya Industri, maka banyak barang-barang atau perkakas dibuat
dari bahan plastik. Bahan-bahan plastik termasuk zat organic. Kita ketahui
semua zat organik dapat dihancurkan oleh jasad-jasad mikroba, akan tetapi zat
plastik tidak dapat. Bila dibuang sembarangan maka zat plastik ini hancurnya
memakan waktu lama, yaitu antara 40 – 50 tahun, sehingga dikhawatirkan
akan bertimbuntimbun sampah dari plastik. Salah satu usaha yang dapat
menghancurkan zat plastik adalah sinar ultraviolet dari matahari. Ini pun akan
memakan waktu yang lama juga, dibandingkan dengan penghancuran zat
organik lainnya oleh mikroba-mikroba. Jalan tercepat menghancurkan plastik
dapat dimanfaatkan kembali bersama sampah lainnya dapat pula untuk
mengurung tanah yang lebih rendah. b) Zat organik non-plastik Sampah zat
organik bukan dari plastik banyak sekali macamnya, misalnya: kayu, kertas,
bekas pakaian, karet, sisa-sisa daging, dana lain-lain. Semua sampah zat
organik dapat diuraikan oleh mikroba-mikroba hingga menjadi bahan mineral.
Bahan mineral-mineral hasil penguraian ini baik sekali untuk pupuk. Buangan
bahan berbahaya dan beracun (B3), yaitu buangan yang memiliki karakteristik
mudah terbakar, korosif, reaktif, dan beracun. B3 kebanyak merupakan
buangan dari industri, namun ada juga sebagian kecil merupakan buangan dari
aktifitas masyarakat kota atau desa misalnya baterai, aki, disinfektan dan
sebagainya.
1.5. Pencemaran lingkungan akibat sampah
Dikutip dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia,
dalam Undang-undang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup telah dijelaskan pengertian pencemaran.
Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam. Sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.Pencemaran
lingkungan akibat sampah dipasir panjang ini banyak banyak disebabkan oleh
limba Industri dan sampah rumah tangga.
Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan
perhatian serius dari berbagai pihak dan warga sekitar. Karena untuk saat ini
sampah masih menjadi persoalan yang mendapati kegagalan dalam hal
penanganannya. Padahal jika dilihat dai dampak yang pasti terjadi dalam
masyarakat jika penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik akan
berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan, keindahan lingkungan,potensi
terjadi banjir akan lebih besar karena tidak menutup kemungkinan sampah area
tersebut akan menghalangi arus air sehingga terjadi bencana alam seprti banjir dan
menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat yang tinggal di sekitar area
polusi sampah. Jika hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang maka dapat
mempengaruhi arus investor daerah, daya jual dan daya tarik daerah tersebut akan
menurun drastis.Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah, mengakibatkan
dampak buruk terhadap kesehatan. Hal ini mengakibatkan berbagai macam
penyakit bisa ditimbulkan di area polusi sampah tersebut seperti terindeksi saluran
pencernaan , tifus, disentri, dll. Faktor pembawa penyakit tersebut adalah lalat dan
berkembangnya nyamuk-nyamuk yang menginfeksi manusia dikarenakan sampah
yang menggunung
Untuk pribadi yang terdidik seperti pelajar atau mahasiswa setempat
diharapkan untuk membantu proses penanggulangan sampah daur ulang. Sekarang
kan sudah banyak dijumpai contoh daur ulang sampah yang menjadi nilai jual yang
tinggi.dalam hal ini pentingnya peran serta masyarakat sekitar dan pemerintah
dalam menanggulangi permasalahan sampah ini
1.6. Lokasi
Merupakan konsep tentang keberadaan suatu objek di bumi yang berkaitan
dengan suatu tempat atau letak daerah.
1.7. pencegahan
Untuk pencegahan bisa melakukan daur ulang sampah yang tidak bisa diurai.
Jadi tidak dibuang melainkan dimanfaatkan. Memisahkan sampah plastik dengan
non plastik. Sampah plastik bisa ditimbun tidak dibuang sembarangan. Bisa juga
dengan cara remediasi. Remediasi adalah kegiatan membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Itu bertujuan untuk menghindari risiko yang diakibatkan dari
terkontaminasi logam baik yang berasal dari alam ataupun akibat dari aktivitas
manusia.

2..2. Kerangka berfikir


Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan
perhatian serius dari berbagai pihak dan warga sekitar. Karena untuk saat ini
sampah masih menjadi persoalan yang mendapati kegagalan dalam hal
penanganannya. Padahal jika dilihat dari dampak yang pasti terjadi dalam
masyarakat jika penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik akan
berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan, keindahan lingkungan,potensi
terjadi banjir akan lebih besar karena tidak menutup kemungkinan sampah area
tersebut akan menghalangi arus air sehingga terjadi bencana alam seprti banjir dan
menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat yang tinggal di sekitar area
polusi sampah.
Titik Krusial pencemaran lingkungan

Akibat sampah dipasir panjang

Kota kupang

Lokasi (X) Sampah (Y)

Menjelaskan pengaruh lokasi tersebut terhadap

Pencemaran lingkungan akibat sampah

Gambar 2.2 Kerangka berpikir penelitian

2..3. Hipotesisi
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah, apabila peneliti
telah mencalami permasalahan suatu penelitiannya dengan seksama serta menetapkan
anggapan dasar lalu membuat sebuah teori sementara, yang kebenarannya perlu diuji
(dibawah kebenaran). Peneliti mengumpulkan data – data yang paling berguna
membuktikan hipotesisnya ( Rahmaniar, Haris, & Martawijaya, 2015)
Merujuk pada permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka untuk
menjawab hipotesis dari penelitian ini yaitu :
Ha : adanya pengaruh lokasi terhadap pencemaran lingkungan di pasir panjang
Ho : tidak ada pengaruh lokasi terhadap pencemaran air laut dipasir panjang
BAB.III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan lokasi penelitian
1. Waktu

2. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di pasir panjang kota kupang
B. Populasi dan Sampel
Menurut Tika (1996), populasi adalah himpunan individu atau obyek yang
banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat diKelurahan pasir panjang. namun tidak semua mayarakat diperdayakan
dalam melakukan pengujian di butuhkan 50 orang saja untuk menjawab pertanyaan –
pertanyaan yang akan diberikan oleh peneliti.
C. Sumber Data
1. Data primer adalah data yang didapat oleh peneliti lewat kegiatan
pengumpulan data dilapangan penelitian
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau berasal dari bahan
perpustakaan, misalnya buku – buku literatur. Peneliti mencari referensi atau
literatur atau buku – buku yang berhubungan dengan teori – teori serta juga
yang berhubungan dengan fokus penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung dilapangan.
Observasi juga merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari
dekat kegiatan yang dilakukan ( Riduwan, 2004 : 104 )
2. Wawancara
Digunakan sebagai alat pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui
hal – hal dari respondennya sedikit atau kecil jenis wawancara yang dipilih
peneliti ialah wawancara tidak terstruktur dimana wawancara ini bebas
dilakukan peneliti tanpa terpaku pada pedoman pertanyaan yang telah disusun
pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanya.

3. Angket
Adalah daftar pertanyaan yang disusun dalam kalimat pertanyaan dengan opsi
jawaban yang tersedia dalam penelitian ini, peneliti mendatangi sendiri
responden dan menyampaikan kepada warga daftar pertanyaan untuk diisi hal
ini peneliti lakukan agar disamping angket diisi, wawancara juga dapat
dilakukan.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,catatan lapangan,dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan kedalam kategori,menjabarkan
dalam unit-unit,menyusun dalam pola,memilih mana yang penting dan mana
yang harus dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain.(Sugiyono, 2018).
Proses analisis data dalam penelitian kuatatif sebagai berikut.
a. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum,memilih hal-hal yang
pokok,memfokuskan pada hal-hal yang penting,dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu.
Tujuan dari reduksi data ini adalah untuk menyederhanakan data
yang diperoleh selama panggilan data dilapangan.jadi reduksi data jika
dirasa terlalu panjang atau meluas maka reduksi data bertujuan untuk
menyederhanakan data dan menyajikan data dalam bentuk tabel dan
grafik.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.hal ini dilakukan
dengan alasan data-data yang diperoleh selama proses penelitian
Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan
atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan.
c. Kesimpulan
Kesimpulan atau verifikasi merupakan tahap akhir dalam proses
analisis data.pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari
data-data yang diperoleh.kegiatan ini dimaksud untuk mencari makna
data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan,persamaan,atau
perbedaan.penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan jalan
membandingkan kesesuaian pernyataan dari subjek penelitian dengan
makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian
tersebut.
Daftar pustaka

https://rumusrumus.com/instrumen-penelitian/

http://pelajaran01.blogspot.com/2017/11/laporan-penelitian-geografi-sampah.html

http://islamicstars.blogspot.com/2016/09/contoh-makalah-tentang-sampah.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah

Anda mungkin juga menyukai