Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN ANALISIS JURNAL KELOMPOK

A RANDOMIZED, CONTROLLED CLINICAL TRIAL OF HONEY- IMPREGNATED DRESSING FOR


TREATING DIABETIC FOOT ULCER
DI RUANG BOUGENVILLE
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Pitch Deck Tagline


PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XV
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2021
NAMA ANGGOTA

BOBI ARDIANTO (203203015)


DITA INDAH CAHYANTI
Latar Belakang
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau ketika
tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif (WHO, 2018). Menurut American Diabetes Association
(2018), diabetes adalah penyakit kronis yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko
multifaktorial yang lebih dari sekedar pengontrolan gula darah.

3
Tujuan
 ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
 Judul Jurnal: A RANDOMIZED, CONTROLLED CLINICAL TRIAL OF HONEY- IMPREGNATED DRESSING FOR TREATING DIABETIC
FOOT ULCER
 Tujuan analisis Jurnal: Untuk menginvestigasi efek dari balutan luka kasa diresapi Madu Beri pada luka ulkus diabetikum kaki
dan pengaplikasiannya pada pasien.
 Metode penelitian:
a) desain:Uji Klinis Acak Terkontrol (Randomized, Controlled Clinical Trial)
b) Intervensi:2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol diberikan intervensi perawatan luka dengan balutan
madu (Kelompok Intervensi/Kelompok A) dan balutan saline normal (Kelompok Kontrol/Kelompok B)
c) Subjek: 375 pasien dengan usia ≥ 18 tahun dengan ulkus diabetikum kaki (skala Wagner derajat 1 atau 2) yang telah
memenuhi kriteria penelitian.
d) Instrumen:Penggaris, observation sheet.
 Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi 75.97% luka sembuh total sementara pada
kelompok kontrol 57.39% luka sembuh total. Didapatkan pula hasil luka yang belum sembuh total di kelompok intervensi
sebesar 17.87% dan di kelompok kontrol sebesar 31.36% (p = 0.001). Waktu rata-rata penyembuhan luka adalah 18.00 (6-120
hari) pada kelompok intervensi dan 29.00 (7-120 hari) pada kelompok kontrol (p < 0.001).

4
Pembahasan
 Kesahihan metode penelitian
 Desain: Pada Jurnal “A RANDOMIZED, CONTROLLED CLINICAL TRIAL OF HONEY- IMPREGNATED DRESSING FOR TREATING
DIABETIC FOOT ULCER” menggunakan design penelitian Uji Klinis Acak Terkontrol (Randomized, Controlled Clinical Trial)
 Sampling: Metode sampling pada jurnal Jurnal “A RANDOMIZED, CONTROLLED CLINICAL TRIAL OF HONEY- IMPREGNATED
DRESSING FOR TREATING DIABETIC FOOT ULCER” menggunakan Dari hasil perhitungan, dibutuhkan sampel sebesar 129 subjek
untuk masing-masing kelompok. Sehingga, dibutuhkan sekitar 258 subjek. Diasumsikan bahwa dropout rate sebesar 10%, hasil
perhitungan ulang sampel dibutuhkan 143 subjek
 Analisis: Teknik analisis pada jurnal Jurnal “A RANDOMIZED, CONTROLLED CLINICAL TRIAL OF HONEY- IMPREGNATED
DRESSING FOR TREATING DIABETIC FOOT ULCER”ialah menggunakan Checklist Critical Appraisal

5
 Kesahihan Hasil Penelitian
 Besaran hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi 75.97% luka sembuh total sementara pada
kelompok kontrol 57.39% luka sembuh total. Didapatkan pula hasil luka yang belum sembuh total di kelompok intervensi
sebesar 17.87% dan di kelompok kontrol sebesar 31.36% (p = 0.001). Waktu rata-rata penyembuhan luka adalah 18.00 (6-120
hari) pada kelompok intervensi dan 29.00 (7-120 hari) pada kelompok kontrol (p < 0.001).

 Nilai signifikasnsi: Penelitian ini menunjukkan hasil signifikan (Chi Square test and Mann-Whitney U test, p value ≤ 0.05
dianggap signifikan).

6
Kesesuaian Jurnal Dengan Kondisi
Klinik
 Berdasarkan laporan data dari ruang bougenville rsud panembahan senopati bantul menunjukkan rata-rata jumlah pasien yang
dirawat inap sebanyak 14 orang dan diantaranya 2 orang dm, 4 orang dengan ckr dan ckm, 4 orang dengan Fraktur ,1 tumor
mamae,1 luka bakar, 2 post op. Pengaplikasian jurnal ini bertujuan untuk mengetahui penerapan terapi perawatan luka dengan
madu dengan masalah keperawatan diabetes melitus.
 Metode yang digunakan adalah Uji Klinis Acak Terkontrol (Randomized, Controlled Clinical Trial)
 Untuk alat yang kelompok gunakan dalam perlakukan terapi : Penggaris, observation sheet.
 Berdasarkan hasil dari observasi salah satu tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perawatan
luka. Hingga saat ini, sudah banyak alternatif perawatan luka dengan modern dressing yang dapat diaplikasikan pada pasien
untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Madu adalah salah satu pilihan yang mencuat akhir-akhir ini dikarenakan
banyaknya literatur dan bukti yang menjelaskan terkait efek multipel dari madu yang berasal dari berbagai macam varietas
komponen bioaktif yang ada di dalamnya.

7
 Kesimpulan: Dari analisis jurnal , diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi 75.97%
luka sembuh total sementara pada kelompok kontrol 57.39% luka sembuh total. Didapatkan pula hasil luka yang belum
sembuh total di kelompok intervensi sebesar 17.87% dan di kelompok kontrol sebesar 31.36% (p = 0.001). Waktu rata-rata
penyembuhan luka adalah 18.00 (6-120 hari) pada kelompok intervensi dan 29.00 (7-120 hari) pada kelompok kontrol (p <
0.001). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa madu dapat digunakan sebagai alternatif modern dressing pada pasien dengan
ulkus diabetikum dengan jumlah sembuh total yang lebih banyak, dengan waktu penyembuhan yang lebih cepat dibandingan
dengan balutan normal saline.

 IMPLIKASI KEPERAWATAN
 Hasil penelitian jurnal “perawatan luka dengan modern dressing yang dapat diaplikasikan pada pasien untuk mempercepat
proses penyembuhan luka. Madu adalah salah satu pilihan yang mencuat akhir-akhir ini dikarenakan banyaknya literatur dan
bukti yang menjelaskan terkait efek multipel dari madu yang berasal dari berbagai macam varietas komponen bioaktif yang
ada di dalamnya. Madu untuk melakukan perawatan luka juga cukup mudah ditemukan sehingga memudahkan therapist
dalam melakukan perawatan luka.
 Penerapan perawatan luka moderan dressing ini diharapkan dapat dijadikan intervensi mandiri bagi perawat sebagai tindakan
luka pada pasien dengan ulkus diabetikum, dikarenakan berdasarkan hasil penelitian, dengan pengaplikasian madu secara
topikal pada luka ulkus diabetikum dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan meningkatkan jumlah luka sembuh
total. Saran untuk Rumah Sakit yaitu dapat memberikan sarana dan prasarana yang lebih menunjang bagi kegiatan pasien di
dalam ruangan agar proses penyembuhan klien lebih cepat.

8
Daftar Pustaka
 ADA. (2018). Standards of Medical Care in Diabetes—2018. 41(January), 1–24. IDF. (2017). IDF Diabetes Atlas 8th
edition. In International Diabetes
 Federation.
 Imran, M., Hussain, M. B., & Baig, M. (2015). A Randomized, Controlled Clinical Trial of Honey-Impregnated Dressing for
Treating Diabetic Foot Ulcer. Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan, 25(10), 721–725.
 Kemenkes RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
 Kemenkes RI. (2019). Infodatin: Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI,
1–8.
 Liang, M., Chen, Q., Zhang, Y., He, L., Wang, J., Cai, Y., & Li, L. (2017). Impact of Diabetes on the Risk of Bedsore in
Patients Undergoing Surgery: an Updated Quantitative Analysis of Cohort Study. Oncotarget, 8(9), 14156– 14524.
https://doi.org/doi.org/10.18632/oncotarget.14312
 WHO. (2016). Diabetes. https://www.who.int/news-room/fact- sheets/detail/diabetes
 WHO. (2018). Global report on diabetes. In Global Report on Diabetes.
 Zheng, Y., Ley, S. H., & Hu, F. B. (2018). Global aetiology and epidemiology of type 2 diabetes mellitus and its
complications. Nature Reviews Endocrinology, 14(2), 88–98. https://doi.org/10.1038/nrendo.2017.151

9
FA B R I K A M

- MATUR NUWUN -

Email: Phone: Website:


victoria@fabrikam.com 404-555-0115 www.fabrikam.com

Anda mungkin juga menyukai