RINY AFRIYANTI
NIM : 113120048
Skripsi Atas Riny Afriyanti NIM 113120048 dengan judul Pengaruh Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) terhadap tekanan darah dan Gula darah di
wilayah kerja Puskesmas Masbagik Baru.
Mengetahui
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Ketua,
PENGESAHAN PENGUJI
NASKAH PUBLIKASI
TIM PENGUJI :
Mengetahui
ABSTRAK
Latar Belakang : Tekanan darah pada individu memiliki ambang batas normal yaitu 120
mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik sedangkan kadar gula darah
merupakan suatu parameter yang menunjukkan kondisi hiperglikemia ataupun
hipoglikemia. Data dari Puskesmas Masbagik Baru bulan Maret 2022 diketahui
bahwa jumlah pasien diabetes melitus sebanyak 167 orang dan yang mengikuti
klub program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) sebanyak 25 orang (14,97%)
kemudian jumlah pasien hipertensi sebanyak 1.759 orang dan yang mengikuti
klub program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) sebanyak 25 orang (1,42%)
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh program pengelolaan penyakit kronis (prolanis)
terhadap tekanan darah dan gula darah di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru
Tahun 2022.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasinya adalah semua
pasien yang telah didaftarkan pada program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di
Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru Tahun 2022 sebanyak 50 orang yang terdiri
dari 25 orang pasien hipertensi dan 25 orang pasien diabetes melitus. Teknik
pengambilan sampelnya adalah total sampling sehingga diperoleh jumlah sampel
sebanyak 50 orang. Analisis yang digunakan adalah spearman rank.
Hasil : Hasil penelitian diketahui bahwa tekanan darah pasien sebelum diberikan Prolanis
sebagian besar mengalami hipertensi sedang sebanyak 14 orang (56,0%) dan gula
darahnya sebagian besar kategorinya tinggi sebanyak 22 orang (88,0%), kemudian
tekanan darah pasien setelah diberikan Prolanis sebagian besar normal tinggi sebanyak 11
orang (44,0%) dan gula darahnya sebagian besar kategorinya rendah sebanyak 16 orang
(64,0%) serta ada pengaruh program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) terhadap
tekanan darah dan gula darah di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru Tahun 2022
(p value = 0,001 dan p value = 0,012)
Simpulan : Program prolanis efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
dan menurunkan gula darah pada pasien diabetes melitus.
1
Mahasiswa Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
2
Dosen, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
3
Dosen, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
4
ABSTRACT
Background: Blood pressure in individuals has a normal threshold, which is 120 mmHg
for systolic and 80 mmHg for diastolic, while blood sugar levels are a parameter that
indicates a condition of hyperglycemia or hypoglycemia. Data from the Masbagik Baru
Health Center in March 2022 it is known that the number of diabetes mellitus patients is
167 people and who join the chronic disease management program club (Prolanis) as
many as 25 people (14.97%) then the number of hypertension patients is 1,759 people
and who join the club management program chronic disease (Prolanis) as many as 25
people (1.42%)
Aim : To determine the effect of the chronic disease management program (prolanis) on
blood pressure and blood sugar in the Work Area of the Masbagik Baru Health Center in
2022.
Methods : This study uses quantitative methods. The population is all patients who have
been registered in the chronic disease management program (Prolanis) in the Working
Area of the Masbagik Baru Health Center in 2022 as many as 50 people consisting of 25
hypertension patients and 25 diabetes mellitus patients. The sampling technique was total
sampling so that the number of samples obtained was 50 people. The analysis used is
sperm rank.
Results: The results showed that the blood pressure of patients before being given
Prolanis mostly had moderate hypertension as many as 14 people (56.0%) and most of
their blood sugar was in the high category as many as 22 people (88.0%), then the
patient's blood pressure After being given Prolanis, most of their blood pressure was
normal to high as many as 11 people (44.0%) and most of their blood sugar was in the
low category as many as 16 people (64.0%) and there was an effect of the chronic
disease management program (PROLANIS) on blood pressure and blood sugar in the
New Masbagik Health Center Working Area in 2022 (p value = 0.001 and p value =
0.012)
Conclusion : The prolanis program is effective in lowering blood pressure in
hypertensive patients and lowering blood sugar in patients with diabetes mellitus.
1
Nursing Student Hamzar College of Health Sciences
2
Lecturer, Hamzar College of Health Sciences
3
Lecturer, Hamzar College of Health Sciences
I. PENDAHULUAN sedang memiliki angka mortalitas sebesar 80
Tekanan darah pada individu memiliki % akibat DM. Diabetes menjadi penyebab
ambang batas normal yaitu 120 mmHg untuk kematian utama peringkat 7 pada tahun 2030
sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. (WHO, 2015).
Hipertensi sendiri adalah keadaan dimana Menurut data yang diperoleh dari Riset
tekanan darah melebihi ambang batas normal. Kesehatan Dasar tahun 2018 mengatakan
Hipertensi masuk dalam kategori the silent bahwa Indonesia merupakan salah satu negara
killer, karena jika dibiarkan dalam jangka dari 10 negara terbesar penderita Diabetes
waktu lama dan tidak dikontrol dapat memicu Melitus di dunia. Tepatnya, posisi Indonesia
stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan ada di nomor tujuh dengan jumlah penderita
penyebab utama gagal ginjal kronik (Agrina, sebanyak 10,7 juta orang. Di posisi teratas,
2011). ada Cina (98,4 juta jiwa), India (65,1 juta
Sedangkan kadar gula darah jiwa), dan Amerika (24,4 juta jiwa)
merupakan suatu parameter yang (Riskesdas, 2018).
menunjukkan kondisi hiperglikemia ataupun Kemudian menurut data ditemukan
hipoglikemia. Hiperglikemia merupakan oleh International Diabetes Federation (IDF)
keadaan ataukondisi kadar gula darah bahwa pada tahun 2020, Indonesia berstatus
(glukosa) dalam darah tinggi, sedangkan waspada diabetes karena menempati urutan
hipoglikemia menunjukkan keadaan kadar ke-7 dari 10 negara dengan jumlah pasien
gula darah rendah. Penyebab terjadinya diabetes tertinggi. Prevalensi pasien pengidap
hiperglikemia adalah adanya defisiensi diabetes di Indonesia mencapai 6,2 persen,
insulin. Dalam keadaan hiperglikemia, yang artinya ada lebih dari 10,8 juta orang
kapasitas sekresiinsulin menjadi lemah menderita diabetes per tahun 2020 (IDF,
sehingga produksi insulin semakin berkurang 2020).
(Perkeni, 2015). Berdasarkan data yang diperoleh dari
Kadar gula darah yang tinggi dapat Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2020
mengakibatkan rusaknya pembuluh darah, menunjukkan bahwa jumlah estimasi
saraf, dan struktur interna lainya. Sirkulasi penderita hipertensi berusia ≥ 15 tahun
darah yang buruk melalui pembuluh darah sebanyak 146.053 orang yang terdiri dari laki-
besar bisa melukai otak, jantung, dan laki sebanyak 65.722 orang (45,99%) dan
pembuluh darah kaki, sedangkan pembuluh perempuan sebanyak 80.331 orang (55,00%).
darah kecil bisa melukai mata, ginjal, saraf, Kemudian yang mengalami diabetes melitus
dan kulit, serta memperlambat penyembuhan sebanyak 59.606 orang (Dinas Kesehatan
luka. Penyakit hipertensi pada diabetes Provinsi NTB, 2020).
melitus tidak ditangani dengan baik maka Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten
sangat berpotensi menyebabkan sakit lainnya Lombok Timur tahun 2021 menunjukkan
salah satu yang paling banyak terjadi adalah bahwa jumlah penderita diabetes melitus yaitu
penyakit stroke, khususnya tipe penyakit sebanyak 7.962 orang sedangkan pasien yang
stroke thrombolik (Esmet, 2016). mengalami hipertensi sebanyak 77. 060
Pasien yang mengalami tekanan darah orang. (Dinas Kesehatan Kab. Lombok
dan gula darah yang tinggi akan mengalami Timur, 2021)
komplikasi jika tidak mengikuti program Berdasarkan Data dari Puskesmas
pengelolaan penyakit kronis (Prolanis), Masbagik Baru bulan Maret tahun 2022
karena dengan mengikuti Prolanis pasien bisa menunjukkan bahwa jumlah pasien diabetes
mengontrol tekanan dan gula darahnya melitus sebanyak 167 orang dan yang
sehingga dalam keadaan normal dan terhindar mengikuti klub program pengelolaan penyakit
dari komplikasi (Esmet, 2016). kronis (Prolanis) sebanyak 25 orang (14,97%)
Menurut WHO (2015), terdapat 415 kemudian jumlah pasien hipertensi yaitu
juta orang di dunia mengidap diabetes. Di sebanyak 1.759 orang dan yang mengikuti
negara yang berpenghasilan rendah dan klub program pengelolaan penyakit kronis
65
(Prolanis) sebanyak 25 orang (1,42%). pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilihat (BPJS Kesehatan, 2014).
bahwa jumlah pasien yang mengalami Berdasarkan data di atas, peneliti
hipertensi dan diabetes melitus yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang
mengikuti program pengelolaan penyakit pengaruh program pengelolaan penyakit
kronis (prolanis) di Puskesmas Masbagik kronis (prolanis) terhadap tekanan darah dan
Baru masih rendah. Oleh karena itu, perlu gula darah di Wilayah Kerja Puskesmas
diberikan edukasi, penyuluhan dan bimbingan Masbagik Baru Tahun 2022.
konseling terkait dengan program pengelolaan II. METODE PENELITIAN
penyakit kronis (prolanis) agar keikutsertaan Jenis penelitian yang digunakan dalam
pasien yang mengalami hipertensi dan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
diabetes melitus dapat ditingkatkan dengan rancangan pra experimental one
(Puskesmas Masbagik Baru, 2022). group desain pretest - posttest. Populasinya
Salah satu upaya untuk mengatasi adalah semua pasien yang berada di Wilayah
hipertensi dan diabetes melitus yaitu melalui Kerja Puskesmas Masbagik baru, pasien baru
program pengelolaan penyakit kronis yang hipertensi dan diabetes melitus tidak
merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan terkontrol dan peserta BPJS yang telah
dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan didaftarkan pada program pengelolaan
secara terintegrasi yang melibatkan peserta, penyakit kronis (Prolanis) sebanyak 50 orang
fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam yang terdiri dari 25 orang pasien hipertensi
rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan 25 orang pasien diabetes melitus. Teknik
BPJS Kesehatan yang menderita penyakit pengambilan sampel yang digunakan adalah
kronis untuk mencapai kualitas hidup yang total sampling sehingga didapatkan jumlah
optimal dengan biaya pelayanan kesehatan sampel sebanyak 50 orang. Pengumpulan data
yang efektif dan efisien. Kegiatan Prolanis ini dilakukan dengan menggunakan lembar
tentunya sangat bermanfaat bagi kesehatan observasi sedangkan analisis statistiknya
para pengguna peserta BPJS. Adanya menggunakan uji Spearman Rank.
program Prolanis ini untuk meningkatkan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
kualitas hidup peserta BPJS yang menderita A. Hasil
penyakit kronis terutama diabetes melitus 1. Analisis Univariat
(DM) tipe II dan hipertensi. Prolanis ini a. Tekanan Darah Sebelum Diberikan
dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan tingkat Program Pengelolaan Penyakit Kronis
pertama (FKTP) baik FKTP pemerintah (PROLANIS).
maupun FKTP swasta. (BPJS Kesehatan, Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden
2014). Berdasarkan Tekanan Darah Sebelum
Diberikan Program Pengelolaan
Mensukseskan program pemerintah Penyakit Kronis (PROLANIS) di
diperlukan sosialisasi dan motivasi tenaga Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik
kesehatan tentang program pengelolaan Baru Tahun 2022.
penyakit kronis (Prolanis) kepada masyarakat
No Tekanan Darah n %
dan sehingga akan mengajak pasien diabetes
1 Normal Dibawah 0 0,0
melitus dan hipertensi berpartisipasi dalam 2 Normal Tinggi 0 0,0
kesuksesan program pengelolaan penyakit 3 Hipertensi Ringan 2 8,0
kronis (Prolanis) adalah suatu sistem 4 Hipertensi Sedang 14 56,0
pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif 5 Hipertensi Berat 9 36,0
yang dilaksanakan secara terintegrasi yang 6 Hipertensi Maligna 0 0,0
melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan Jumlah 25 100
BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan Sumber data Primer : 2022
kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang Berdasarkan Tabel 4.1 di atas
menderita penyakit kronis untuk mencapai menunjukkan bahwa dari 25 responden
kualitas hidup yang optimal dengan biaya yang diteliti di Wilayah Kerja Puskesmas
66
kategori normal tinggi sebanyak 11 orang Wilayah Kerja Puskesmas Masbagi Baru
(44,0%) dan sebagian kecil hipertensi Tahun 2022.
ringan sebanyak 6 orang (24,0%).
nilai GDS sebelum dilakukan intervensi kronis adalah untuk mendorong peserta
saat post-tes nilai gula darah tidak penyandang penyakit kronis khususnya
terkontrol sebanyak 73 orang (76,8%) dan hipertensi mencapai kualitas hidup
responden dengan nilai gula darah optimal dengan indikator 75% peserta
terkontrol sebanyak 23 orang (24,2%). terdaftar yang berkunjung ke fasilitas
Dalam penelitiannya disebutkan tingkat pertama memiliki hasil baik pada
bahwa kadar gula darah yang normal pemeriksaan spesifik terhadap pasien
cenderung meningkat secara ringan tetapi hipertensi sesuai panduan klinis terkait
progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, sehingga dapat mencegah timbulnya
terutama pada orang yang tidak aktif komplikasi penyakit. Bentuk pelaksanaan
bergerak. Peningkatan kadar gula darah program pengelolaan penyakit kronis
setelah makan atau minum merangsang terdapat aktivitas dalam PROLANIS
pankreas untuk menghasilkan insulin meliputi: aktivitas konsultasi medis atau
sehingga mencegah kenaikan kadar gula edukasi, home visit, reminder, aktivitas
darah yang lebih lanjut dan menyebabkan klub dan pemantauan status kesehatan.
kadar gula darah menurun secara Program Pengelolaan Penyakit
perlahan. Kronis (PROLANIS) dapat menurunkan
c. Tekanan Darah Setelah Diberikan tekanan darah pada pasien hipertensi. Hal
Program Pengelolaan Penyakit Kronis ini sejalan dengan aktivitas PROLANIS
(PROLANIS). dengan cara memotivasi pasien
Hasil penelitian yang telah melakukan kunjungan rutin kepada
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas fasilitas kesehatan pengelola melalui
Masbagik Baru menunjukkan bahwa dari pengingatan jadwal konsultasi ke fasilitas
25 responden yang diteliti di Wilayah kesehatan pengelola tersebut dan untuk
Kerja Puskesmas Masbagik Baru sebagian menjaga pola hidup yang sehat. Peran
besar tekanan darahnya berada pada petugas kesehatan memberikan perhatian
kategori normal tinggi sebanyak 11 orang atau caring demi meningkatkan kualitas
(44,0%) dan sebagian kecil tekanan hidup pasien sehingga masalah yang
darahnya berada pada kategori hipertensi dihadapi pasien seperti penyakit hipertensi
ringan sebanyak 6 orang (24,0%). yang diderita bisa teratasi melalui
Berdasarkan hasil penelitian program PROLANIS (Arifin, 2016).
tersebut, peneliti berasumsi bahwa Hasil penelitian ini sejalan dengan
menurunnya tekanan darah pada pasien penelitian yang dilakukan oleh Sita Murti
hipertensi setelah mengikuti program (2017) dengan judul : “Pengaruh Prolanis
pengelolaan penyakit kronis Terhadap Penurunan Tekanan Darah
(PROLANIS) di Wilayah Kerja Pasien Hipertensi di Puskesmas Pandak II
Puskesmas Masbagik Baru disebabkan Kabupaten Bantul” hasil penelitiannya
karena keaktifan pasien dalam mengikuti menunjukkan bahwa perbandingan antar
PROLANIS, dengan mengikuti kelompok perlakuan terdapat perbedaan
PROLANIS pasien hipertensi bisa signifikan di variabel tekanan darah.
mengecek tekanan darahnya secara rutin Perbandingan antar waktu pengukuran
sehingga faktor resiko yang menyebabkan menunjukkan perbedaan signifikan di
terjadinya hipertensi dapat dicegah sedini variabel tekanan diastolik. Interaksi
mungkin. perbedaan antara kelompok perlakuan dan
Hal ini sesuai dengan program waktu pengukuran terdapat perbedaan
yang dicanangkan oleh Pemerintah signifikan pada kedua variabel. Terdapat
melalui BPJS Kesehatan (2014), dalam kecenderungan tekanan darahnya naik
kegiatannya tersebut BPJS kesehatan pada kelompok Non Prolanis dan
memberikan paparan bahwa tujuan dari kecenderungan tekanan darah turun apada
kegiatan program pengelolaan penyakit kelompok Prolanis, dengan perbedaan
70
kembali serta dapat meningkatkan derajat berada pada kategori tinggi sebanyak 22
kesehatan pasien yang mengikuti kegiatan orang (88,0%).
prolanis dengan kegiatan fisik. 2. Tekanan darah pasien setelah diberikan
Hal ini sesuai dengan teori yang program pengelolaan penyakit kronis
menyatakan bahwa aktivitas fisik dapat (PROLANIS) sebagian besar tekanan
dilakukan sebagai tahap penurunan kadar darahnya normal tinggi sebanyak 11 orang
gula darah. Banyak bentuk aktivitas fisik (44,0%) dan gula darahnya sebagian besar
yang dapat di lakukan oleh penderita berada pada kategori rendah sebanyak 16
kadar glukosa darah yang meningkat orang (64,0%).
seperti : jogging dan jalan-jalan. Setelah 3. Ada pengaruh program pengelolaan
melakukan aktvitas fisik diperoleh penyakit kronis (PROLANIS) terhadap
penurunan kadar gula darah. tekanan darah dan gula darah di Wilayah
Hasil penelitian ini sejalan dengan Kerja Puskesmas Masbagik Baru Tahun
penelitian Hanif (2018), yang 2022 ( p value = 0,001 dan p value =
menganalisis salah satu kegiatan 0,012)
PROLANIS yaitu senam, dan menemukan
bahwa kegiatan tersebut berpengaruh DAFTAR PUSTAKA
dalam menurunkan kadar gula darah
dengan nilai p=0,00. Latihan diabetes Agrina, 2011. Kepatuhan Lansia
mempotensiasi efek latihan terhadap PenderitaHipertensi Dalam Pemenuhan
kepekaan insulin melalui aktivasi AMPK Diet Hipertensi Di Kelurahan
(AMP-Protein Kinase), yang bekerja SidomulyoBarat Tampan Kota
dengan mengatur pengambilan glukosa Pekanbaru. Jurnal Keperawatan
dan sensitivitas insulin dengan Universitas Riau, Vol6, No. 1, April
meningkatkan jumlah GLUT (pengangkut 2011: 46-53
glukosa), terutama GLUT-4 yang
mengakibatkan penurunan resistensi Arikunto, 2019. Prosedur Penelitian. Jakarta:
insulin dan peningkatan asupan gula oleh Rineka Cipta.
otot, serta meningkatkan penggunaan
insulin yang mengarah pada penurunan BPJS, 2014. Petunjuk Teknis VerifikasiKlaim
kadar gula darah post prandial dan gula Direktorat Pelayanan. Jakarta: Badan
darah puasa. Penyelenggara JaminanSosial (BPJS).
Hasil penelitian ini juga didukung
oleh penelitiannya Nurlailah Dahlan Dewanti, 2017. Pengaruh Prolanis Terhadap
(2018), dari hasil analisis statistik Gula Darah Sewaktu Pada Penderita
ditemukan ada pengaruh prolanis terhadap Hipertensi di Puskesmas Banjardawa
pengendalian gula darah terkontrol pada Kabupaten Pemalang.
penderita DM di Puskesmas Sudiang Kota
Makassar. Hal ini diketahui dari nilai p Dinas Kesehatan Provinsi NTB, 2020.
value yang diperoleh sebesar 0,002. Jumlah Pasien Yang Mengalami
Dalam penelitiannya juga dijelaskan Diebetes Melitus Yang Dilayani Sesuai
bahwa aktivitas fisik merupakan salah Standar. Mataram : NTB.
satu cara yang dapat dilakukan untuk
menstabilkan gula darah. Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur,
IV. SIMPULAN DAN SARAN 2021. Jumlah Pasien Yang Mengalami
1. Tekanan darah pasien sebelum diberikan Diebetes Melitus Yang Dilayani Sesuai
program pengelolaan penyakit kronis Standar. Lombok Timur : NTB.
(PROLANIS) sebagian besar mengalami
hipertensi sedang sebanyak 14 orang Esmet, 2016. Efek Ekstrak Etanol Daun
(56,0%) dan gula darahnya sebagian besar Kersen (Muntingia calabura L.)
73
Kasengke, 2015. Gambaran Kadar Glukosa Riskesdas, 2018. Hasil Riset Kesehatan
Darah Sesaat Pada Dewasa Muda. Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan
Jurnal E-Biomedik (eBM) Vol. 3. No. 3. Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
Kemenkes, 2017. Profil Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta : Kemenkes. Sita Murti, 2017. Pengaruh Prolanis
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Kemenkes, 2020. Profil Kesehatan Republik Pasien Hipertensi di Puskesmas
Indonesia. Jakarta : Kemenkes. Pandak II Kabupaten Bantul.