Anda di halaman 1dari 15

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS


(PROLANIS) TERHADAP TEKANAN DARAH DAN
GULA DARAH DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MASBAGIK BARU

RINY AFRIYANTI
NIM : 113120048

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2022
PERSETUJUAN NASKAH PUBLIKASI

Skripsi Atas Riny Afriyanti NIM 113120048 dengan judul Pengaruh Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) terhadap tekanan darah dan Gula darah di
wilayah kerja Puskesmas Masbagik Baru.

Telah memenuhi syarat dan disetujui

Pembimbing I Tanggal, ..................... 2022

Ns. Supriadi, M.Kep.


NIDN. 0820078703

Pembimbing II Tanggal, ..................... 2022

Ns. Anatun Aupia, MSN.


NIDN. 0818069001

Mengetahui
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Ketua,

Ns. Sasteri Yuliyanti, M.Kep


NIDN.0808068501
2

PENGESAHAN PENGUJI

NASKAH PUBLIKASI

Telah diseminarkan dan di ujikan pada tanggal ..................... 2022

TIM PENGUJI :

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Ns. Supriadi, M.Kep. Ketua ……………..


NIDN. 0820078703

2. Ns. Anatun Aupia, MSN. Anggota ……………..


NIDN. 0818069001

3. Ns. Nandang DD Khairari, MAN. Anggota ……………..


NIDN.0828108803

Mengetahui

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar Program Studi S1 Keperawatan


Ketua, Ketua,

Drs. H. Muh. Nagib, M.Kes. Ns. Sasteri Yuliyanti, M.Kep


NIDN. 081095501 NIDN.0808068501
3

PENGARUH PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS


(PROLANIS) TERHADAP TEKANAN DARAH DAN
GULA DARAH DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MASBAGIK BARU

Riny Afriyanti1, Ns. Supriadi, M.Kep.,2, Ns. Anatun Aupia, MSN.3

ABSTRAK

Latar Belakang : Tekanan darah pada individu memiliki ambang batas normal yaitu 120
mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik sedangkan kadar gula darah
merupakan suatu parameter yang menunjukkan kondisi hiperglikemia ataupun
hipoglikemia. Data dari Puskesmas Masbagik Baru bulan Maret 2022 diketahui
bahwa jumlah pasien diabetes melitus sebanyak 167 orang dan yang mengikuti
klub program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) sebanyak 25 orang (14,97%)
kemudian jumlah pasien hipertensi sebanyak 1.759 orang dan yang mengikuti
klub program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) sebanyak 25 orang (1,42%)
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh program pengelolaan penyakit kronis (prolanis)
terhadap tekanan darah dan gula darah di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru
Tahun 2022.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasinya adalah semua
pasien yang telah didaftarkan pada program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di
Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru Tahun 2022 sebanyak 50 orang yang terdiri
dari 25 orang pasien hipertensi dan 25 orang pasien diabetes melitus. Teknik
pengambilan sampelnya adalah total sampling sehingga diperoleh jumlah sampel
sebanyak 50 orang. Analisis yang digunakan adalah spearman rank.
Hasil : Hasil penelitian diketahui bahwa tekanan darah pasien sebelum diberikan Prolanis
sebagian besar mengalami hipertensi sedang sebanyak 14 orang (56,0%) dan gula
darahnya sebagian besar kategorinya tinggi sebanyak 22 orang (88,0%), kemudian
tekanan darah pasien setelah diberikan Prolanis sebagian besar normal tinggi sebanyak 11
orang (44,0%) dan gula darahnya sebagian besar kategorinya rendah sebanyak 16 orang
(64,0%) serta ada pengaruh program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) terhadap
tekanan darah dan gula darah di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru Tahun 2022
(p value = 0,001 dan p value = 0,012)
Simpulan : Program prolanis efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
dan menurunkan gula darah pada pasien diabetes melitus.

Kata Kunci : Prolanis, Hipertensi, Gula Darah


Pustaka : Buku 18 (2016 – 2021) dan Jurnal 9 (2016 – 2021)
Halaman : Sampul XIV (I –XIV), Isi 67 (1 – 67), Tabel 10 (1 – 10), Gambar 1,
Lampiran 6 (1 – 6)

1
Mahasiswa Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
2
Dosen, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
3
Dosen, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
4

INFLUENCE OF CHRONIC DISEASE MANAGEMENT PROGRAM (PROLANIS)


ON BLOOD PRESSURE AND BLOOD SUGAR
IN THE WORK AREA NEW MASBAGIK
HEALTH CENTER

Riny Afriyanti1, Ns. Supriadi, M.Kep.,2, Ns. Anatun Aupia, MSN.3

ABSTRACT

Background: Blood pressure in individuals has a normal threshold, which is 120 mmHg
for systolic and 80 mmHg for diastolic, while blood sugar levels are a parameter that
indicates a condition of hyperglycemia or hypoglycemia. Data from the Masbagik Baru
Health Center in March 2022 it is known that the number of diabetes mellitus patients is
167 people and who join the chronic disease management program club (Prolanis) as
many as 25 people (14.97%) then the number of hypertension patients is 1,759 people
and who join the club management program chronic disease (Prolanis) as many as 25
people (1.42%)
Aim : To determine the effect of the chronic disease management program (prolanis) on
blood pressure and blood sugar in the Work Area of the Masbagik Baru Health Center in
2022.
Methods : This study uses quantitative methods. The population is all patients who have
been registered in the chronic disease management program (Prolanis) in the Working
Area of the Masbagik Baru Health Center in 2022 as many as 50 people consisting of 25
hypertension patients and 25 diabetes mellitus patients. The sampling technique was total
sampling so that the number of samples obtained was 50 people. The analysis used is
sperm rank.
Results: The results showed that the blood pressure of patients before being given
Prolanis mostly had moderate hypertension as many as 14 people (56.0%) and most of
their blood sugar was in the high category as many as 22 people (88.0%), then the
patient's blood pressure After being given Prolanis, most of their blood pressure was
normal to high as many as 11 people (44.0%) and most of their blood sugar was in the
low category as many as 16 people (64.0%) and there was an effect of the chronic
disease management program (PROLANIS) on blood pressure and blood sugar in the
New Masbagik Health Center Working Area in 2022 (p value = 0.001 and p value =
0.012)
Conclusion : The prolanis program is effective in lowering blood pressure in
hypertensive patients and lowering blood sugar in patients with diabetes mellitus.

Keywords : Prolanis, Hypertension, Blood Sugar


Libraries : Book 18 (2016 – 2021) and Journal 9 (2016 – 2021)
Pages : Cover XIV (I – XIV), Contents 67 (1 – 67), Table 10 (1 – 10), Figure 1,
Appendix 6 (1 – 6)

1
Nursing Student Hamzar College of Health Sciences
2
Lecturer, Hamzar College of Health Sciences
3
Lecturer, Hamzar College of Health Sciences
I. PENDAHULUAN sedang memiliki angka mortalitas sebesar 80
Tekanan darah pada individu memiliki % akibat DM. Diabetes menjadi penyebab
ambang batas normal yaitu 120 mmHg untuk kematian utama peringkat 7 pada tahun 2030
sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. (WHO, 2015).
Hipertensi sendiri adalah keadaan dimana Menurut data yang diperoleh dari Riset
tekanan darah melebihi ambang batas normal. Kesehatan Dasar tahun 2018 mengatakan
Hipertensi masuk dalam kategori the silent bahwa Indonesia merupakan salah satu negara
killer, karena jika dibiarkan dalam jangka dari 10 negara terbesar penderita Diabetes
waktu lama dan tidak dikontrol dapat memicu Melitus di dunia. Tepatnya, posisi Indonesia
stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan ada di nomor tujuh dengan jumlah penderita
penyebab utama gagal ginjal kronik (Agrina, sebanyak 10,7 juta orang. Di posisi teratas,
2011). ada Cina (98,4 juta jiwa), India (65,1 juta
Sedangkan kadar gula darah jiwa), dan Amerika (24,4 juta jiwa)
merupakan suatu parameter yang (Riskesdas, 2018).
menunjukkan kondisi hiperglikemia ataupun Kemudian menurut data ditemukan
hipoglikemia. Hiperglikemia merupakan oleh International Diabetes Federation (IDF)
keadaan ataukondisi kadar gula darah bahwa pada tahun 2020, Indonesia berstatus
(glukosa) dalam darah tinggi, sedangkan waspada diabetes karena menempati urutan
hipoglikemia menunjukkan keadaan kadar ke-7 dari 10 negara dengan jumlah pasien
gula darah rendah. Penyebab terjadinya diabetes tertinggi. Prevalensi pasien pengidap
hiperglikemia adalah adanya defisiensi diabetes di Indonesia mencapai 6,2 persen,
insulin. Dalam keadaan hiperglikemia, yang artinya ada lebih dari 10,8 juta orang
kapasitas sekresiinsulin menjadi lemah menderita diabetes per tahun 2020 (IDF,
sehingga produksi insulin semakin berkurang 2020).
(Perkeni, 2015). Berdasarkan data yang diperoleh dari
Kadar gula darah yang tinggi dapat Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2020
mengakibatkan rusaknya pembuluh darah, menunjukkan bahwa jumlah estimasi
saraf, dan struktur interna lainya. Sirkulasi penderita hipertensi berusia ≥ 15 tahun
darah yang buruk melalui pembuluh darah sebanyak 146.053 orang yang terdiri dari laki-
besar bisa melukai otak, jantung, dan laki sebanyak 65.722 orang (45,99%) dan
pembuluh darah kaki, sedangkan pembuluh perempuan sebanyak 80.331 orang (55,00%).
darah kecil bisa melukai mata, ginjal, saraf, Kemudian yang mengalami diabetes melitus
dan kulit, serta memperlambat penyembuhan sebanyak 59.606 orang (Dinas Kesehatan
luka. Penyakit hipertensi pada diabetes Provinsi NTB, 2020).
melitus tidak ditangani dengan baik maka Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten
sangat berpotensi menyebabkan sakit lainnya Lombok Timur tahun 2021 menunjukkan
salah satu yang paling banyak terjadi adalah bahwa jumlah penderita diabetes melitus yaitu
penyakit stroke, khususnya tipe penyakit sebanyak 7.962 orang sedangkan pasien yang
stroke thrombolik (Esmet, 2016). mengalami hipertensi sebanyak 77. 060
Pasien yang mengalami tekanan darah orang. (Dinas Kesehatan Kab. Lombok
dan gula darah yang tinggi akan mengalami Timur, 2021)
komplikasi jika tidak mengikuti program Berdasarkan Data dari Puskesmas
pengelolaan penyakit kronis (Prolanis), Masbagik Baru bulan Maret tahun 2022
karena dengan mengikuti Prolanis pasien bisa menunjukkan bahwa jumlah pasien diabetes
mengontrol tekanan dan gula darahnya melitus sebanyak 167 orang dan yang
sehingga dalam keadaan normal dan terhindar mengikuti klub program pengelolaan penyakit
dari komplikasi (Esmet, 2016). kronis (Prolanis) sebanyak 25 orang (14,97%)
Menurut WHO (2015), terdapat 415 kemudian jumlah pasien hipertensi yaitu
juta orang di dunia mengidap diabetes. Di sebanyak 1.759 orang dan yang mengikuti
negara yang berpenghasilan rendah dan klub program pengelolaan penyakit kronis
65

(Prolanis) sebanyak 25 orang (1,42%). pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilihat (BPJS Kesehatan, 2014).
bahwa jumlah pasien yang mengalami Berdasarkan data di atas, peneliti
hipertensi dan diabetes melitus yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang
mengikuti program pengelolaan penyakit pengaruh program pengelolaan penyakit
kronis (prolanis) di Puskesmas Masbagik kronis (prolanis) terhadap tekanan darah dan
Baru masih rendah. Oleh karena itu, perlu gula darah di Wilayah Kerja Puskesmas
diberikan edukasi, penyuluhan dan bimbingan Masbagik Baru Tahun 2022.
konseling terkait dengan program pengelolaan II. METODE PENELITIAN
penyakit kronis (prolanis) agar keikutsertaan Jenis penelitian yang digunakan dalam
pasien yang mengalami hipertensi dan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
diabetes melitus dapat ditingkatkan dengan rancangan pra experimental one
(Puskesmas Masbagik Baru, 2022). group desain pretest - posttest. Populasinya
Salah satu upaya untuk mengatasi adalah semua pasien yang berada di Wilayah
hipertensi dan diabetes melitus yaitu melalui Kerja Puskesmas Masbagik baru, pasien baru
program pengelolaan penyakit kronis yang hipertensi dan diabetes melitus tidak
merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan terkontrol dan peserta BPJS yang telah
dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan didaftarkan pada program pengelolaan
secara terintegrasi yang melibatkan peserta, penyakit kronis (Prolanis) sebanyak 50 orang
fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam yang terdiri dari 25 orang pasien hipertensi
rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan 25 orang pasien diabetes melitus. Teknik
BPJS Kesehatan yang menderita penyakit pengambilan sampel yang digunakan adalah
kronis untuk mencapai kualitas hidup yang total sampling sehingga didapatkan jumlah
optimal dengan biaya pelayanan kesehatan sampel sebanyak 50 orang. Pengumpulan data
yang efektif dan efisien. Kegiatan Prolanis ini dilakukan dengan menggunakan lembar
tentunya sangat bermanfaat bagi kesehatan observasi sedangkan analisis statistiknya
para pengguna peserta BPJS. Adanya menggunakan uji Spearman Rank.
program Prolanis ini untuk meningkatkan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
kualitas hidup peserta BPJS yang menderita A. Hasil
penyakit kronis terutama diabetes melitus 1. Analisis Univariat
(DM) tipe II dan hipertensi. Prolanis ini a. Tekanan Darah Sebelum Diberikan
dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan tingkat Program Pengelolaan Penyakit Kronis
pertama (FKTP) baik FKTP pemerintah (PROLANIS).
maupun FKTP swasta. (BPJS Kesehatan, Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden
2014). Berdasarkan Tekanan Darah Sebelum
Diberikan Program Pengelolaan
Mensukseskan program pemerintah Penyakit Kronis (PROLANIS) di
diperlukan sosialisasi dan motivasi tenaga Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik
kesehatan tentang program pengelolaan Baru Tahun 2022.
penyakit kronis (Prolanis) kepada masyarakat
No Tekanan Darah n %
dan sehingga akan mengajak pasien diabetes
1 Normal Dibawah 0 0,0
melitus dan hipertensi berpartisipasi dalam 2 Normal Tinggi 0 0,0
kesuksesan program pengelolaan penyakit 3 Hipertensi Ringan 2 8,0
kronis (Prolanis) adalah suatu sistem 4 Hipertensi Sedang 14 56,0
pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif 5 Hipertensi Berat 9 36,0
yang dilaksanakan secara terintegrasi yang 6 Hipertensi Maligna 0 0,0
melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan Jumlah 25 100
BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan Sumber data Primer : 2022
kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang Berdasarkan Tabel 4.1 di atas
menderita penyakit kronis untuk mencapai menunjukkan bahwa dari 25 responden
kualitas hidup yang optimal dengan biaya yang diteliti di Wilayah Kerja Puskesmas
66

Masbagik Baru sebagian besar mengalami


hipertensi sedang sebanyak 14 orang
(56,0%) dan sebagian kecil mengalami
hipertensi ringan sebanyak 2 orang d. Gula Darah Setelah Diberikan
(8,0%). Program Pengelolaan Penyakit Kronis
b. Gula Darah Sebelum Diberikan (PROLANIS).
Program Pengelolaan Penyakit Kronis Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden
(PROLANIS). Berdasarkan Gula Darah Setelah
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Diberikan Program Pengelolaan
Berdasarkan Gula Darah Sebelum Penyakit Kronis (PROLANIS) di
Diberikan Program Pengelolaan Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik
Penyakit Kronis (PROLANIS) di Baru Tahun 2022.
Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik No Gula Darah n %
Baru Tahun 2022. 1 Gula Darah Normal 9 36,0
2 Gula Darah Rendah 16 64,0
No Gula Darah n %
3 Gula Darah Tinggi 0 0,0
1 Gula Darah Normal 0 0,0 Jumlah 25 100
2 Gula Darah Rendah 3 12,0
3 Gula Darah Tinggi 22 88,0
Jumlah 25 100 Berdasarkan Tabel 4.4 di atas
Sumber data Primer : 2022 menunjukkan bahwa dari 25 responden
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas yang diteliti di Wilayah Kerja Puskesmas
menunjukkan bahwa dari 25 responden Masbagik Baru sebagian besar gula
yang diteliti di Wilayah Kerja Puskesmas darahnya rendah sebanyak 16 orang
Masbagik Baru sebagian besar gula (64,0%) dan sebagian kecil gula darahnya
darahnya tinggi sebanyak 22 orang normal sebanyak 9 orang (36,0%).
(88,0%) dan sebagian kecil gula darahnya 2. Analisis Bivariat
rendah sebanyak 3 orang (12,0%). a. Analisa Pengaruh Program
c. Tekanan Darah Setelah Diberikan Pengelolaan Penyakit Kronis
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) Terhadap Tekanan
(PROLANIS). Darah
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Tabel 4.5 Pengaruh Program Pengelolaan
Berdasarkan Tekanan Darah Setelah Penyakit Kronis (PROLANIS)
Diberikan Program Pengelolaan Terhadap Tekanan Darah di Wilayah
Penyakit Kronis (PROLANIS) di Kerja Puskesmas Masbagik Baru
Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Tahun 2022
Baru Tahun 2022. Tekanan Darah
P
Normal Normal Hipertensi Hipertensi Hipertensi Total
Perlakuan value
No Tekanan Darah n % Dibawah Tinggi Ringan Sedang Berat
n % n % n % n % n % n %
1 Normal Dibawah 8 32,0
Sebelum 0 0,0 0 0,0 2 8,0 14 56,0 9 36, 25 100
2 Normal Tinggi 11 44,0 Sesudah 8 32,0 11 44,0 6 24,0 0 0,0 0 0 25 100
0.001
3 Hipertensi Ringan 6 24,0 0,0
4 Hipertensi Sedang 0 0,0
5 Hipertensi Berat 0 0,0 Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat
6 Hipertensi Maligna 0 0,0 dilihat sebelum diberikan program
Jumlah 25 100 pengelolaan penyakit kronis
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas (PROLANIS), tekanan darah responden
menunjukkan bahwa dari 25 responden sebagian besar berada pada kategori
yang diteliti di Wilayah Kerja Puskesmas sedang sebanyak 14 orang (56,0%) dan
Masbagik Baru sebagian besar tekanan sebagian kecil hipertensi ringan sebanyak
darahnya berada pada kategori normal 2 orang (8,0%) sedangkan sesudah
tinggi sebanyak 11 orang (44,0%) dan diberikan program pengelolaan penyakit
sebagian kecil tekanan darahnya berada kronis (PROLANIS), tekanan darah
pada kategori hipertensi ringan sebanyak responden sebagian besar berada pada
6 orang (24,0%).
67

kategori normal tinggi sebanyak 11 orang Wilayah Kerja Puskesmas Masbagi Baru
(44,0%) dan sebagian kecil hipertensi Tahun 2022.
ringan sebanyak 6 orang (24,0%).

Hasil analisis statistik dengan


menggunakan uji spearman rank yang B. Pembahasan
telah dilakukan diperoleh nilai p value 1. Univariat
sebesar 0,001 dengan taraf signifikansi a. Tekanan Darah Sebelum Diberikan
0,05. Karena nilai 0.001 < 0,05, maka Program Pengelolaan Penyakit Kronis
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh (PROLANIS).
pengelolaan program penyakit kronis Hasil penelitian yang telah
(PROLANIS) terhadap tekanan darah di dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Wilayah Kerja Puskesmas Masbagi Baru Masbagik Baru menunjukkan bahwa dari
Tahun 2022. 25 responden yang diteliti di Wilayah
b. Analisa Pengaruh Program Kerja Puskesmas Masbagik Baru sebagian
Pengelolaan Penyakit Kronis besar mengalami hipertensi sedang
(PROLANIS) Terhadap Gula Darah sebanyak 14 orang (56,0%) dan sebagian
kecil mengalami hipertensi ringan
Tabel 4.6 Pengaruh Program Pengelolaan sebanyak 2 orang (8,0%).
Penyakit Kronis (PROLANIS) Berdasarkan hasil penelitian
Terhadap Gula Darah di Wilayah Kerja
Puskesmas Masbagik Baru Tahun 2022
tersebut, maka peneliti berpendapat bahwa
banyaknya pasien hipertensi yang
Gula Darah
Gula Darah Gula Darah Gula Darah Total
P mengalami hipertensi sedang sebelum
Perlakuan value
Normal Rendah Tinggi diberikan Prolanis di Wilayah Kerja
n % n % n % n %
Sebelum 0 0,0 3 12,0 22 88,0 25 100 0.012
Puskesmas Masbagik Baru disebabkan
Sesudah 9 36,0 16 64,0 0 0,0 25 100 karena kurangnya aktivitas fisik serta
pasien jarang memeriksakan tekanan
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat darahnya ke tempat pelayanan kesehatan
dilihat sebelum diberikan program sehingga pasien tidak bisa memantau
pengelolaan penyakit kronis tekanan darahnya dengan baik. Oleh
(PROLANIS), kadar gula darah karena itu, untuk menjaga stabilitas
responden sebagian besar berada pada tekanan darah agar tetap normal pasien
kategori tinggi sebanyak 22 orang hipertensi disarankan untuk mengikuti
(88,0%) dan sebagian kecil kadar gula program Prolanis yang dilaksanakan oleh
darahnya rendah sebanyak 3 orang petugas kesehatan yang ada di Puskesmas.
(12,0%) sedangkan sesudah diberikan Hal ini sesuai dengan teori yang
program pengelolaan penyakit kronis menyatakan bahwa kurangnya aktivitas fisik
(PROLANIS), kadar gula darah meningkatkan risiko kelebihan berat badan
responden sebagian besar berada pada yang dapat memicu terjadinya hipertensi.
kategori rendah sebanyak 16 orang Orang yang tidak aktif juga cenderung
(64,0%) dan sebagian kecil normal mempunyai frekuensi denyut jantung yang
sebanyak 9 orang (36,0%). lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus
Hasil analisis statistik dengan bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
menggunakan uji spearman rank yang Makin keras dan sering otot jantung
telah dilakukan diperoleh nilai p value memompa, makin besar tekanan yang
sebesar 0,012 dengan taraf signifikansi dibebankan pada arteri (Sutanto, 2016)
0,05. Karena nilai 0.012 < 0,05, maka Hal ini juga sejalan dengan upaya
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang dilakukan oleh Pemerintah untuk
pengelolaan program penyakit kronis membantu pasien hipertensi menurunkan
(PROLANIS) terhadap gula darah di tekanan darahnya melalui BPJS
68

Kesehatan yang mengupayakan salah satu dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas


program untuk mengatasi permasalahan Masbagik Baru menunjukkan bahwa dari
tersebut melalui Program Pengelolaan 25 responden yang diteliti di Wilayah
Penyakit Kronis (PROLANIS). Perlu Kerja Puskesmas Masbagik Baru sebagian
peran dari berbagai pihak, baik dari tenaga besar gula darahnya tinggi sebanyak 22
kesehatan yang hendaknya mengupayakan orang (88,0%) dan sebagian kecil gula
program pengelolaan penyakit kronis darahnya rendah sebanyak 3 orang
tersebut berjalan sehingga dapat (12,0%).
mengatasi kasus hipertensi pada pasien Berdasarkan hasil penelitian
dengan menggunakan metode promotif, tersebut, peneliti berpendapat bahwa
preventif, kuratif dan rehabilitatif. tingginya kadar gula darah pada pasien
Penurunan tekanan darah pada pasien diabetes melitus sebelum diberikan
hipertensi melalui program pengelolaan prolanis di Wilayah Kerja Puskesmas
penyakit kronis (PROLANIS) lebih Masbagi Baru disebabkan karena pasien
disebabkan karena pasien tersebut rutin diabetes melitus jarang melakukan
dalam mengikuti kegiatan tersebut aktivitas fisik, dimana aktivitas fisik
sehingga dapat melakukan pemantauan sangat penting dalam menjaga stabilitas
secara berkala (BPJS, 2018). gula darah. Selain itu, disebabkan karena
Menurut teori yang dikemukakan pasien jarang memeriksakan kadar gula
oleh Soraya (2017), bahwa tekanan darah darahnya sehingga pasien tidak bisa
merupakan kekuatan yang diperlukan agar memantau kadar gula darahnya dengan
darah dapat mengalir didalam pembuluh baik. Oleh karena itu, untuk membantu
darah dan beredar mencapai semua menurunkan kadar gula darah pada pasien
jarinagan tubuh manusia. Jantung diabetes melitus, pasien diharapkan ikut
memompa darah keseluruh tubuh untuk serta dan rutin mengikuti program
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi. prolanis yang dilaksanakan oleh petugas
Aliran darah yang dipompa oleh jantung kesehatan yang ada di Puskesmas.
memberikan tekanan pada dinding Hal ini sesuai dengan teori yang
pembuluh darah, tekanan ini disebut dikemukakan oleh Uliya Helmi Ali
dengan tekanan darah. (2021), yang mengemukakan bahwa
Hal ini sejalan dengan penelitian olahraga penting untuk membantu
yang dilakukan oleh Gulam Arsyad menormalkan kadar gula darah. Saat
(2017) dengan judul : “Pengaruh Prolanis tubuh melakukan aktivitas fisik, maka
Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien tubuh akan menggunakan gula di otot
Hipertensi di Puskesmas Banjardawa sebagai energi. Namun, waspada untuk
Kabupaten Pemalang” hasil penelitiannya tidak berolahraga terlalu berat karena akan
menunjukkan bahwa rerata tekanan darah meningkatkan risiko hipoglikemia, yaitu
sebelum dilakukan Prolanis dengan hasil kondisi di mana kadar gula darah sangat
sistolik 155 dan diastoli 100, sedangkan rendah, di bawah 70 mg/dl. Hipoglikemia
rerata tekanan darah sesudah dilakukan sangat berbahaya sehingga selama
prolanis dengan hasil sistolik 130 dan berolahraga penting untuk memantau
diastolik 80. Dalam penelitiannya juga gejala-gejala gula darah rendah.
dijelaskan bahwa program pengelolaan Hasil penelitian ini sejalan dengan
penyakit kronis (PROLANIS) dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Nurlailah
untuk menjaga stabilitas tekanan darah (2018) dengan judul : “Pengaruh Prolanis
pada penderita hipertensi. Terhadap Pengendalian Gula Darah
b. Gula Darah Sebelum Diberikan Terkontrol Pada Penderita DM di
Program Pengelolaan Penyakit Kronis Puskesmas Sudiang Kota Makasar” hasil
(PROLANIS). penelitiannya menunjukkan bahwa
Hasil penelitian yang telah responden berdasarkan variabel dependen
69

nilai GDS sebelum dilakukan intervensi kronis adalah untuk mendorong peserta
saat post-tes nilai gula darah tidak penyandang penyakit kronis khususnya
terkontrol sebanyak 73 orang (76,8%) dan hipertensi mencapai kualitas hidup
responden dengan nilai gula darah optimal dengan indikator 75% peserta
terkontrol sebanyak 23 orang (24,2%). terdaftar yang berkunjung ke fasilitas
Dalam penelitiannya disebutkan tingkat pertama memiliki hasil baik pada
bahwa kadar gula darah yang normal pemeriksaan spesifik terhadap pasien
cenderung meningkat secara ringan tetapi hipertensi sesuai panduan klinis terkait
progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, sehingga dapat mencegah timbulnya
terutama pada orang yang tidak aktif komplikasi penyakit. Bentuk pelaksanaan
bergerak. Peningkatan kadar gula darah program pengelolaan penyakit kronis
setelah makan atau minum merangsang terdapat aktivitas dalam PROLANIS
pankreas untuk menghasilkan insulin meliputi: aktivitas konsultasi medis atau
sehingga mencegah kenaikan kadar gula edukasi, home visit, reminder, aktivitas
darah yang lebih lanjut dan menyebabkan klub dan pemantauan status kesehatan.
kadar gula darah menurun secara Program Pengelolaan Penyakit
perlahan. Kronis (PROLANIS) dapat menurunkan
c. Tekanan Darah Setelah Diberikan tekanan darah pada pasien hipertensi. Hal
Program Pengelolaan Penyakit Kronis ini sejalan dengan aktivitas PROLANIS
(PROLANIS). dengan cara memotivasi pasien
Hasil penelitian yang telah melakukan kunjungan rutin kepada
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas fasilitas kesehatan pengelola melalui
Masbagik Baru menunjukkan bahwa dari pengingatan jadwal konsultasi ke fasilitas
25 responden yang diteliti di Wilayah kesehatan pengelola tersebut dan untuk
Kerja Puskesmas Masbagik Baru sebagian menjaga pola hidup yang sehat. Peran
besar tekanan darahnya berada pada petugas kesehatan memberikan perhatian
kategori normal tinggi sebanyak 11 orang atau caring demi meningkatkan kualitas
(44,0%) dan sebagian kecil tekanan hidup pasien sehingga masalah yang
darahnya berada pada kategori hipertensi dihadapi pasien seperti penyakit hipertensi
ringan sebanyak 6 orang (24,0%). yang diderita bisa teratasi melalui
Berdasarkan hasil penelitian program PROLANIS (Arifin, 2016).
tersebut, peneliti berasumsi bahwa Hasil penelitian ini sejalan dengan
menurunnya tekanan darah pada pasien penelitian yang dilakukan oleh Sita Murti
hipertensi setelah mengikuti program (2017) dengan judul : “Pengaruh Prolanis
pengelolaan penyakit kronis Terhadap Penurunan Tekanan Darah
(PROLANIS) di Wilayah Kerja Pasien Hipertensi di Puskesmas Pandak II
Puskesmas Masbagik Baru disebabkan Kabupaten Bantul” hasil penelitiannya
karena keaktifan pasien dalam mengikuti menunjukkan bahwa perbandingan antar
PROLANIS, dengan mengikuti kelompok perlakuan terdapat perbedaan
PROLANIS pasien hipertensi bisa signifikan di variabel tekanan darah.
mengecek tekanan darahnya secara rutin Perbandingan antar waktu pengukuran
sehingga faktor resiko yang menyebabkan menunjukkan perbedaan signifikan di
terjadinya hipertensi dapat dicegah sedini variabel tekanan diastolik. Interaksi
mungkin. perbedaan antara kelompok perlakuan dan
Hal ini sesuai dengan program waktu pengukuran terdapat perbedaan
yang dicanangkan oleh Pemerintah signifikan pada kedua variabel. Terdapat
melalui BPJS Kesehatan (2014), dalam kecenderungan tekanan darahnya naik
kegiatannya tersebut BPJS kesehatan pada kelompok Non Prolanis dan
memberikan paparan bahwa tujuan dari kecenderungan tekanan darah turun apada
kegiatan program pengelolaan penyakit kelompok Prolanis, dengan perbedaan
70

kecenderungan tekanan sistolik (p = 0,04) sebelum mengikuti prolanis didapatkan


dan tekanan diastolik (p = 0,01). ratar-rata sebesar 228,02 mg/dl dan hasil
e. Gula Darah Setelah Diberikan pengukuran gula darah sewaktu sesudah
Program Pengelolaan Penyakit Kronis mengikuti Prolanis didapatkan rata-rata
(PROLANIS). 181,02 mg/dl. Dalam penelitiannya
Hasil penelitian yang telah tersebut dijelaskan bahwa kadar gula
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas darah sewaktu dipengaruhi oleh beberapa
Masbagik Baru menunjukkan bahwa dari faktor seperti aktivitas fisik, diet,
25 responden yang diteliti di Wilayah penggunaan obat dan stres. Dari beberapa
Kerja Puskesmas Masbagik Baru sebagian faktor yang dapat mempengaruhi kadar
besar gula darahnya rendah sebanyak 16 gula darah bisa dimanajen dengan cara
orang (64,0%) dan sebagian kecil gula difokuskan pola makan, gaya hidup dan
darahnya normal sebanyak 9 orang aktivitas, pemeriksaan rutin untuk
(36,0%). mengontrol kadar gula darah.
Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, peneliti berasumsi bahwa 2. Analisis Bivariat
terjadinya penurunan kadar gula darah a. Pengaruh Program Pengelolaan
pada pasien diabetes melitus di Wilayah Penyakit Kronis (PROLANIS)
Kerja Puskesmas Masbagik Baru setelah Terhadap Tekanan Darah
mengikuti program pengelolaan penyakit Dalam menentukan adanya
kronis (PROLANIS) disebabkan karena pengaruh program pengelolaan penyakit
pasien aktif dan rutin mengikuti program kronis (PROLANIS) terhadap tekanan
prolanis sehingga pasien bisa memantau darah di Wilayah Kerja Puskesmas
kadar gula darahnya dengan baik sehingga Masbagik Baru, maka peneliti
faktor resiko yang menyebabkan menggunakan uji spearman rank dengan
terjadinya peningkatan kadar gula darah bantuan SPSS diperoleh nilai p value
dapat dicegah atau diminimalisir sedini sebesar 0,001 dengan taraf signifikansi
mungkin. 5%, karena nilai 0.001 < 0,05, maka dapat
Menurut Ika Wahyu Utami disimpulkan bahwa ada pengaruh
(2017), prolanis memiliki 6 program pengelolaan program penyakit kronis
dalam menurunkan kadar gula darah pada (PROLANIS) terhadap tekanan darah di
pasien diabetes melitus yaitu : konsultasi Wilayah Kerja Puskesmas Masbagi Baru
medis, edukasi, sms gate-away, home Tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa
visit, aktivitas klub and pemantauan status kegiatan prolanis yang dilaksanakan oleh
kesehatan pasien. Salah satu aktivitas klub petugas kesehatan sangat berperan penting
yaitu senam prolanis yang mampu dalam membantu pasien menurunkan
menurunkan kadar gula darah. Akan tekanan darah pada pasien yang
tetapi, kurangnya kesadaran para peserta mengalami hipertensi, sehingga dengan
prolanis akan pentingnya senam diabetes adanya program prolanis ini pasien bisa
menjadi permasalahan dalam membantu memeriksa dan memantau tekanan
pasien diabetes melitus mengurangi kadar darahnya secara rutin untuk meningkatkan
gula darah. derajat kesehatannya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Berdasarkan hasil penelitian
penelitiannya Dewanti (2017) dengan tersebut, peneliti berasumsi bahwa
judul : “Pengaruh Prolanis Terhadap Gula ditemukan pengaruh antara program
Darah Sewaktu Pada Penderita Hipertensi pengelolaan penyakit kronis
di Puskesmas Banjardawa Kabupaten (PROLANIS) terhadap tekanan darah
Pemalang” dari hasil penelitian yang pada pasien hipertensi disebabkan karena
dilakukannya menunjukkan bahwa hasil sebagian besar pasien hipertensi setelah
pengukuran kadar gula darah sewatiu mengikuti program prolanis tekanan
71

darahnya menjadi normal kembali. Hasil penelitian ini juga didukung


Melalui program prolanis pasien oleh penelitiannya Inriani (2020), dari
hipertensi bisa berkonsultasi dan hasil analisis dengan menggunakan uji
mendapatkan informasi tentang hipertensi Wilcoxon ditemukan ada pengaruh senam
serta dapat memeriksakan tekanan prolanis terhadap penurunan tekanan
darahnya secara rutin sehingga faktor- darah pada penderita hipertensi di
faktor yang menyebabkan terjadinya Wilayah Pesisir Puskesmas Soropia. Hal
tekanan darah pada pasien hipertensi ini diketahui dari nilai p value yang
dapat dicegah, sehingga peneliti diperoleh sebesar 0,000. Dalam
berkesimpulan bahwa program penelitiannya dijelaskan bahwa aktivitas
PROLANIS efektif dalam menurunkan fisik yang dilakukan secara rutin dan
tekanan darah pada pasien hipertensi. berkesinambungan akan berdampak pada
Hal ini sesuai dengan teori yang perubahan Tekanan Darah penderita
menyatakan bahwa kegiatan PROLANIS hipertensi, sehingga meminimalkan risiko
dapat memotivasi pasien untuk melakukan serangan jantung, stroke dan penyakit
kunjungan rutin kepada fasilitas kesehatan pembuluh darah lainnya.
pengelola melalui pengingatan jadwal b. Pengaruh Program Pengelolaan
konsultasi ke fasilitas kesehatan pengelola Penyakit Kronis (PROLANIS)
tersebut, dimana petugas kesehatan Terhadap Gula Darah
memberikan perhatian demi Dalam menentukan adanya
meningkatkan kualitas hidup pasien pengaruh program pengelolaan penyakit
sehingga masalah yang dihadapi pasien kronis (PROLANIS) terhadap gula darah
seperti penyakit hipertensi yang diderita di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik
bisa teratasi melalui program PROLANIS Baru, maka peneliti menggunakan uji
(Sartika, 2011) spearman rank dengan bantuan SPSS
Hasil penelitian ini sejalan dengan diperoleh nilai p value sebesar 0,012,
penelitiannya Ika Purwanti Ningsih karena nilai 0.012 < 0,05, maka dapat
(2017), dari hasil analisis dengan disimpulkan bahwa ada pengaruh
menggunakan uji Wilcoxon ditemukan ada pengelolaan program penyakit kronis
pengaruh antara program pengelolaan (PROLANIS) terhadap gula darah di
penyakit kronis (PROLANIS) terhadap Wilayah Kerja Puskesmas Masbagi Baru
penurunan tekanan darah pada pasien Tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa
hipertensi berbasis teori caring” hal ini kegiatan prolanis juga sangat berperan
diketahui dari nilai p value yang diperoleh penting dalam menurunkan kadar gula
sebesar 0,001. Selain itu, hasil darah pada pasien diabetes melitus.
penelitiannya juga menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian
sebagian besar dari responden sebelum tersebut, peneliti berasumsi bahwa
diberikan Prolanis berada pada kategori ditemukan pengaruh antara prolanis
hipertensi tingkat II sebanyak 19 dengan kadar gula darah pada pasien
responden (52,8%), kemudian hampir dari diabetes melitus disebabkan karena
setengah dari responden setelah diberikan sebagian besar pasien diabetes melitus
Prolanis tekanan darahnya berada pada setelah mengikuti program prolanis kadar
kategori normal tinggi. Terjadinya gulanya darahnya menurun. Semakin rutin
penurunan tekanan darah pada pasien pasien mengikuti program prolanis yang
hipertensi setelah mengikuti program dikelola oleh petugas kesehatan maka
pengelolaan penyakit kronis semakin rendah pula kadar gula darahnya.
(PROLANIS) disebabkan karena pasien Kegiatan prolanis dapat meningkatkan
dengan mengikuti program prolanis pengetahuan pasien dalam upaya
pasien bisa memantau tekanan darahnya menurunkan kadar gula darah dan dapat
secara rutin. mencegah peningkatan kadar gula darah
72

kembali serta dapat meningkatkan derajat berada pada kategori tinggi sebanyak 22
kesehatan pasien yang mengikuti kegiatan orang (88,0%).
prolanis dengan kegiatan fisik. 2. Tekanan darah pasien setelah diberikan
Hal ini sesuai dengan teori yang program pengelolaan penyakit kronis
menyatakan bahwa aktivitas fisik dapat (PROLANIS) sebagian besar tekanan
dilakukan sebagai tahap penurunan kadar darahnya normal tinggi sebanyak 11 orang
gula darah. Banyak bentuk aktivitas fisik (44,0%) dan gula darahnya sebagian besar
yang dapat di lakukan oleh penderita berada pada kategori rendah sebanyak 16
kadar glukosa darah yang meningkat orang (64,0%).
seperti : jogging dan jalan-jalan. Setelah 3. Ada pengaruh program pengelolaan
melakukan aktvitas fisik diperoleh penyakit kronis (PROLANIS) terhadap
penurunan kadar gula darah. tekanan darah dan gula darah di Wilayah
Hasil penelitian ini sejalan dengan Kerja Puskesmas Masbagik Baru Tahun
penelitian Hanif (2018), yang 2022 ( p value = 0,001 dan p value =
menganalisis salah satu kegiatan 0,012)
PROLANIS yaitu senam, dan menemukan
bahwa kegiatan tersebut berpengaruh DAFTAR PUSTAKA
dalam menurunkan kadar gula darah
dengan nilai p=0,00. Latihan diabetes Agrina, 2011. Kepatuhan Lansia
mempotensiasi efek latihan terhadap PenderitaHipertensi Dalam Pemenuhan
kepekaan insulin melalui aktivasi AMPK Diet Hipertensi Di Kelurahan
(AMP-Protein Kinase), yang bekerja SidomulyoBarat Tampan Kota
dengan mengatur pengambilan glukosa Pekanbaru. Jurnal Keperawatan
dan sensitivitas insulin dengan Universitas Riau, Vol6, No. 1, April
meningkatkan jumlah GLUT (pengangkut 2011: 46-53
glukosa), terutama GLUT-4 yang
mengakibatkan penurunan resistensi Arikunto, 2019. Prosedur Penelitian. Jakarta:
insulin dan peningkatan asupan gula oleh Rineka Cipta.
otot, serta meningkatkan penggunaan
insulin yang mengarah pada penurunan BPJS, 2014. Petunjuk Teknis VerifikasiKlaim
kadar gula darah post prandial dan gula Direktorat Pelayanan. Jakarta: Badan
darah puasa. Penyelenggara JaminanSosial (BPJS).
Hasil penelitian ini juga didukung
oleh penelitiannya Nurlailah Dahlan Dewanti, 2017. Pengaruh Prolanis Terhadap
(2018), dari hasil analisis statistik Gula Darah Sewaktu Pada Penderita
ditemukan ada pengaruh prolanis terhadap Hipertensi di Puskesmas Banjardawa
pengendalian gula darah terkontrol pada Kabupaten Pemalang.
penderita DM di Puskesmas Sudiang Kota
Makassar. Hal ini diketahui dari nilai p Dinas Kesehatan Provinsi NTB, 2020.
value yang diperoleh sebesar 0,002. Jumlah Pasien Yang Mengalami
Dalam penelitiannya juga dijelaskan Diebetes Melitus Yang Dilayani Sesuai
bahwa aktivitas fisik merupakan salah Standar. Mataram : NTB.
satu cara yang dapat dilakukan untuk
menstabilkan gula darah. Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur,
IV. SIMPULAN DAN SARAN 2021. Jumlah Pasien Yang Mengalami
1. Tekanan darah pasien sebelum diberikan Diebetes Melitus Yang Dilayani Sesuai
program pengelolaan penyakit kronis Standar. Lombok Timur : NTB.
(PROLANIS) sebagian besar mengalami
hipertensi sedang sebanyak 14 orang Esmet, 2016. Efek Ekstrak Etanol Daun
(56,0%) dan gula darahnya sebagian besar Kersen (Muntingia calabura L.)
73

Terhadap Penghambatan Peningkatan


Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Muttaqin, 2012. Buku Ajar Asuhan
Jantan Galur Wistar. Keperawatan Klien Dengan Gangguan.
https://anzdoc.com/queue/efek-ekstrak- Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba
etanoldaun-kersen-muntingia-calabura- Medika
l-terhada.html.
Notoatmodjo, 2012. Metode Penelitian
Gulam Arsyad, 2017. Pengaruh Prolanis Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi di Puskesmas Banjardawa Nurlailah, 2018. Pengaruh Prolanis Terhadap
Kabupaten Pemalang. Pengendalian Gula Darah Terkontrol
Pada Penderita DM di Puskesmas
Hidayat, 2017. Metode Penelitian Sudiang Kota Makassar.
Keperawatan dan Teknik Analisis. Data.
Jakarta: Salemba Medika. Nursam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pendekatan Praktis.
IDF, 2020. International Diabetes Edisi.4. Jakarta : Salemba Medika.
Federation; 2020. France : World
Health. Perkeni, 2015. Pengelolaan dan Pencegahan
Diabetes Melitus Tipe 2 di. Indonesia.
Ika Purwanti Ningsih, 2017. Pengaruh Jakarta : Perkeni.
Antara Program Pengelolaan Penyakit
Kronis (PROLANIS) Terhadap Puskesmas Masbagik Baru, 2021. Jumlah
Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Yang Mengikuti Program
Pasien Hipertensi Berbasis Teori Pengelolaan Penyakit Kronis
Caring. (Prolanis). Lombok Timur : NTB.

Kasengke, 2015. Gambaran Kadar Glukosa Riskesdas, 2018. Hasil Riset Kesehatan
Darah Sesaat Pada Dewasa Muda. Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan
Jurnal E-Biomedik (eBM) Vol. 3. No. 3. Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
Kemenkes, 2017. Profil Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta : Kemenkes. Sita Murti, 2017. Pengaruh Prolanis
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Kemenkes, 2020. Profil Kesehatan Republik Pasien Hipertensi di Puskesmas
Indonesia. Jakarta : Kemenkes. Pandak II Kabupaten Bantul.

Soraya, 2017. Hubungan Pengetahuan gizi,


tingkat kecukupan zat gizi danaktivitas
Lestari, 2013. Gambaran Kadar Glukosa fisik dengan status gizi pada guru SMP.
Darah Puasa Pada Mahasiswa Jurnal Gizi Indonesia Vol 6.No 1 , Hal 2
Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Dengan Sugiyono, 2018. Metode Penelitian
Indeks Masa Tubuh 18,5-22,9 kg/m2. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Jurnal e-Biomedik (eBM). Vol. 1.No. 2. Bandung: Alfabeta.
Hal: 991-996
Windy, 2016. Konsep Diri Remaja Putri.
Martha, 2012. Panduan Cerdas Mengatasi Universitas Riau Pekanbaru
Hipertensi. Yogyakarta: Araska
.

Anda mungkin juga menyukai