Disusun oleh:
Sya’baina Hasatun Hasanah NIM 192311101050
Efi Kusdian NIM 192311101051
Ekfatil Mardiyah NIM 192311101052
Bela Fitra Mardatillah NIM 1923111010XXX
Latar Belakang
Penyakit kaki diabetik merupakan suatu komplikasi dari diabetes melitus tipe 2
(DM), yang mungkin menyebabkan luka kaki dan gangren bila tidak diobati, dan
akhirnya menyebabkan amputasi pada kaki yang akan mempengaruhi kualitas
hidup (QOL) pasien. Dalam pendidikan perawatan kaki untuk pasien DM tipe 2,
diketahui tidak menunjukkan adanya perbaikan jangka pendek atau jangka
panjang jika hanya berupa pemberian informasi objektif penyakit, dan tidak ada
manfaat jangka panjang jika hanya pengetahuan tentang penyakit diabetes yang
diberikan
Tujuan: Untuk memverifikasi keefektifan “program pendidikan perawatan kaki
sendiri” sebagai pencegahan penyakit kaki diabetes tipe 2.
Metode: Penelitian Randomized Controlled Trial dilakukan pada lima puluh lima
pasien
dengan DM tipe 2 yang berusia 40 - 75 tahun yang diminta kembali untuk
menindaklanjuti
kunjungan rumah sakit dibagi menjadi kelompok intervensi(SFCEP) (n = 29) dan
kelompok pendidikan kesehatan saja (n = 26). Kedua kelompok itu
diberikan pendidikan perawatan kaki, setiap bulan selama empat kali dalam
kelompok SFCEP dan padakelompok CEP dilakukan sebanyak satu kali hanya
dengan pemberian brosur . Kedua kelompok tidak memiliki statusperbedaan yang
sangat signifikan dalam latar belakang pasien dengan riwayat diabetes tipe
2. Penelitian ini mengevaluasi tingkat penghapusan puing-puing kulit, dan gejala
dan
kondisi kaki.
Hasil: Terdapat perbedaan nyata antara SFCEP dan CEP dalam tingkat
penghapusan puing-puing kulit (p <0,05), dan kondisikaki, kekeringan (p <0,001),
jaringan terangsang (p <0,001) dan akral dingin (p <0,05). SDCEP secara
signifikan lebih baik daripada CEP.
Kesimpulan: Penelitian ini sangat menyarankan efektivitas SFCEP dalam
mencegahterjadinya atau memburuknya penyakit kaki diabetik
.
b. Penjelasan jurnal pendukung pelaksanaan EBN
Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) adalah yang terbesar ketiga di dunia, kronis, penyakit
tidak menular setelah penyakit kardiovaskular dan kanker . DM dan
komplikasinya mengancam kesehatan individu dan membawa beban keuangan yang
berat bagi keluarga dan masyarakat.Intervensi pendidikan yang melibatkan
kolaborasi pasien lebih efektif daripada intervensi pendidikan kesehatan dalam
meningkatkan kontrol glikemik
Tujuan :.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas program edukasi swa-
manajemen rawat jalan diabetes sederhana.
Metode
Dalam penelitian ini, 60 pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 dibagi secara acak
ke dalam kelompok kontrol ( n = 30) dankelompok intervensi ( n = 30). Program
pendidikan kesehatan reguler dan 2 sesi disediakan. Ringkasan aktivitas
perawatan diri pada diabetes , area masalah dalam skala diabetes, glukosa darah
puasa, glukosa darah postprandial 2 jam, dan HbA1c
diukur sebelum dan sesudah intervensi untuk menilai efek dari program
pendidikan diabetes 2-sesi ini.
Hasil.
Skor rata-rata total ringkasan ukuran kegiatan perawatan-diri diabetes adalah 17
60 ± 6 63 poin. Area masalah dalamskala diabetes mengungkapkan bahwa skor
total rata-rata adalah 29 82 ± 15 22 poin; 27% dari pasien mengalami tekanan
terkait diabetes,sementara 9% menderita tekanan emosional yang
parah. Dibandingkan dengan kelompok kontrol, skor ringkasan perawatan diri
diabetes, area masalah dalam skala diabetes, glukosa darah puasa, glukosa darah 2
jam postprandial, dan HbA1csecara signifikan meningkat pada kelompok intervensi
setelah intervensi ( P <0 01).
Kesimpulan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa program pendidikan diabetes 2 sesi dapat
secara efektif meningkatkan tingkat manajemen diri yang dilaporkan sendiri,
mengurangi tekanan psikologis, dan kontrol glikemik pada pasien dengan diabetes
mellitus tipe 2
Latar Belakang
Pendidikan pasien mampu mengurangi risiko ulkus kaki diabetik. Namun,
pendidikan khusus tentang pencegahan ulkus kakidimasukkan dalam program
yang lebih luas untuk menangani berbagai bagian perawatan diabetes dengan
diberikan waktu dan sumber daya sesuai kurikulum.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kelayakan dan kemanjuran
program pendidikan singkat untuk pencegahanulkus kaki diabetik pada pasien
berisiko tinggi.
Metode
Penelitian ini dilakukan pada pasien diabetes tipe 2, secara acak dalam 1: 1rasio
baik intervensi atau kelompok kontrol. Titik akhir utama adalah insiden ulkus
kaki. Intervensi yang dilakukan adalah duaprogram jam disediakan untuk
kelompok 5-7 pasien, termasuk 30 menit tatap muka tentang faktor risiko untuk
ulkus kaki, dan 90 menit Sesi interaktif dengan latihan praktek tentang perilaku
untuk mengurangi risiko.
Hasil
Penelitian ini dihentikan sebelum waktunyakarena perbedaan yang sangat
signifikan dalam hasil antara kedua kelompok perlakuan. Sampel akhir karena itu
terdiri dari121 pasien.
Kesimpulan
Program pendidikan singkat, 2 jam, dan terfokus efektif dalam mencegah ulkus
kaki diabetik pada pasien berisiko tinggi