Anda di halaman 1dari 7

Tugas Business Plan

Manajemen Operasi dan


Technopreneurship

Kholiq Deliasgarin R 2109100087

Jothan Agus Haryono 2109100092

Siti Choirunisa 2109100014

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Fakultas Teknologi Industri – Teknik Mesin

2012
Business Plan

In motorcycle automotive accessories industry

Specially design for sport bike

1. Latar Belakang

Semakin maraknya pasar kendaraan roda 2 membuat banyak sekali aksesoris dari luar
yang di impor masuk ke Indonesia. Namun begitu masuk, harganya menurut saya sangat tinggi
dan juga variasi produknya masih kurang banyak dibandingkan dengan produk aksesoris untuk
kendaraan roda dua jenis bebek dan matic.

Keadaan seperti di atas adalah salah satu kesempatan untuk masuk ke dalam celah pasar
yang segmented, di mana persaingan produk lokal bisa dipastikan sangat kecil karena hampir
tidak adanya aksesoris lokal untuk pasar motor sport, dan pesaing utamanya adalah produk
impor dengan harga yang tinggi.

2. Flow Process

1
Perencanaan

Mencari referensi dan Suplier bahan serta tempat produksi


2

Pembuatan Prototype
3

4
Perencaaan ulang dan mencari market place

5
Produksi dan promosi

Marketing
6

3. Simulasi flow process

1 Perencanaan
Tahap perencanaan adalah tahap pertama yang akan saya lakukan dalam merancang
business plan. Pada tahap ini saya menganalisa apa saja yang akan saya lakukan selanjutnya
dalam membuat aksesoris motor jenis sport.

Untuk Menganalisa apa kemauan konsumen dan juga kebutuhan pasar, saya melakukan
pendekatan terhadap pengguna motor kelas sport. Untuk kelas segmen motor premium entery
level menginginkan aksesoris dengan harga bersahabat dan juga variasi yang lebih banyak.
Untuk kelas segmen motor level medium ke atas lebih menginginkan kualitas yang baik
dibandingkan dengan harga.

Berikut beberapa gambaran detail mengenai langkah perencanaan awal:

Branding Name : RDET

Product Range : Exhaust, fairing guard / slider, cover radiator, dan steering bar
protector

Yang Ditawarkan : Produk berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan
produk luar

Market Segment : Premium Sportbike kapasitas 150cc hingga 250cc, pengguna kendaraan
bermotor menengah ke atas (daya beli produk cukup tinggi)

Pemasaran : Online melalui situs Kaskus Forum Jual Beli, langsung melalui produsen
(saya) dan melalui reseller toko parts dan variasi sepeda motor

Price Range : 225 ribu hingga 3 juta rupiah

Ragam Produk:

1 Tipe : Exhaust System CBR250R

Harga Estimasi : Rp. 3.000.000,-

Material : Stainless Steel

Keunggulan : mampu menaikan tenaga


hingga 2hp dan 1nm torsi dengan standar
kebisingan 88db. Lebih ringan dari exhaust
OEM, memangkas berat hingga 2kg dengan
Exhaust system
desain plug and play
CBR250R
Kompetitor : Leo Vince SBK = Rp.
3.500.000,-
Tipe : Exhaust Pipe CBR150R

Harga Estimasi : Rp. 750.000,-


2
Material : Stainless Steel

Keunggulan : mampu menaikan tenaga


hingga 1hp dan 0,8nm torsi dengan standar
kebisingan 79db. Lebih ringan dari exhaust
exhaust pipe OEM, memangkas berat hingga 1,5kg
CBR150R
Kompetitor : Tsukigi Exhaust = Rp.
Tipe : 900.000,-
Fairing Slider / Guard
3 CBR150 dan 250

Harga Estimasi : Rp. 800.000,-

s Material : Alumunium Alloy – Hard


Rubber shock absorber

Keunggulan : Mampu melindungi body


Fairing Slider CBR fairing dari kerusakan pada saat jatuh,
dengan desain plug and play

Kompetitor : Bikerz = Rp. 1.300.000,-

Tipe : Cover Radiator CBR250R


4
Harga Estimasi : Rp. 200.000,-

Material : Alumunium

Keunggulan : Mampu melindungi


radiator dari kerikil dan kotoran, dengan 4
Cover Radiator pilihan warna dan desain plug and play
CBR250R
Kompetitor : Siam = Rp. 225.000,-

Tipe : Universal Steering Bar


Protector
5
Harga Estimasi : Rp. 400.000,-

Material : Alumunium

Keunggulan : Mampu melindungi Tuas


rem dan kopling pada saat jatuh, desain plug
steering bar and play
protector
Kompetitor : Rizhoma = Rp. 1.225.000,-
mencari referensi dan suplier bahan serta
2 tempat produksi

Tahap ke 2 adalah mencari referensi dan suplier bahan. Untuk mencari suplier bahan tentu
saja harus ditentukan dahulu berdasarkan bahan yg nantinya akan dipakai untuk mmbuat
produk, bila penentuan bahan berdasarkan desain telah benar – benar sudah fix maka langkah
selanjutnya adalah mencari suplier penjual bahan. Dalam mencari suplier dilakukan survey harga
ke beberapa toko material dan dilihat berdasarkan harga dan juga ketersediaan bahan.

Ditambah juga dengan melakukan pencarian referensi atas produk yang akan kita buat,
misalkan untuk produk exhaust apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatannya dan juga
bagaimana teknik pembuatannya.

Dalam mencari tempat produksi (bila kita belum memiliki workshop sendiri) perlu
diperhatikan kualitas pembuatan, harga jasa, dan juga ketepatan waktu dalam proses produksi
barang. Khusunya ketepatan waktu perlu dipelajari lebih lanjut karena semakin tepat waktu,
maka estimasi produksi barang dan pelemparan produk ke pasaran lebih cepat sehingga
meningkatkan produktifitas dan juga profit yang bisa didapat.

3 Pembuatan Prototype
Tahap ke 3 adalah pembuatan prototype dari masing – masing barang produksi. Prototype
dibuat dengan tujuan pengetesan dan juga sebagai testimonial. Bias saja barang prototype ini
juga dipromosikan melalui media – media promosi yang ada. Kualitas barang prototype menjadi
tolak ukur dalam hasil barang yang akan diproduksi nanti, dilakukan juga uji kelayakan dan
kualitas, bila dianggap produk kita telah cocok dan layak dipasarkan maka dapat dilanjutkan juga
ketahap selanjutnya. Dapat juga prototype ini di promosikan melalui test secara gratis pada
calon konsumen, konsumen dipinjamkan produk prototype dan diharapkan konsumen dapat
memberikan input tentang kekurangan dan kemauan calon konsumen.

Tahap ini sebaiknya berlangsung dengan cepat agar barang dapat cepat dibuat dan diserap
oleh pasar. Jika tahap ini terlalu lama maka pangsa pasar dan kemauan konsumen dapat
berubah dan ini membuat barang kembali harus di desain ulang dan membutuhkan proses lebih
panjang lagi.
Perencaaan ulang dan mencari market place
4

Dalam tahap ke 4 ini kita telah mendapatkan input berupa referensi dalam membuat
produk yang baik. Dari berbagai macam inputan yang kita peroleh, kita kilas balik pada
perencanaan awal produk, adakah produk yg perlu didesain ulang ataupun penambahan dan
pengurangan harga yg nantinya akan dilepas ke pasaran jika perlu.

Mencari market place sangat mirip dengan mencari suplier dan juga tempat produksi, kita
tentu harus teliti dalam menempatkan produk kita ke konsumen. Mencari tempat yang ramai
dan mudah ditemukan merupakan prioritas utama. Contoh untuk online service dapat
menggunakan situs Kaskus karena usernya mencapai 2 juta orang dan banyak komunitas online
motor yang ada di Kaskus sehingga kita dapat memasarkan produk dengan tepat sasaran. Lalu
untuk reseller di toko variasi juga menggunakan prioritas tempat yang cukup terkenal baik dan
juga ramai pengunjung ato juga dapat menggunakan reseller yang segmented berkecimpung di
bindang khusus aksesori motor premium, semisal Probike.

5 Produksi dan promosi


Tahap ke 5 adalah memproduksi barang, sistem produksi dapat dijadikan 2 tipe.

1. Produksi MBO (Made by Order / Pre-Order)

Yaitu sistem produksi dengan menunggu pemesanan dari konsumen tau reseller, sitem
ini digunakan bila modal yang ada kurang dan menghindari kerugian akibat back order.
Biasanya sistem ini digunakan pertama kali saat produksi masih sedikit dan permintaan
barang / order relatif sedikit.

2. Fixed Production

Sistem produksi dengan kapasitas produksi tetap yang kita tentukan melalui forecasting.
Biasanya sistem ini digunakan bila produk memiliki selling rate yang konstan dan produk
telah dikenal oleh konsumen / calon konsumen.

Produksi dapat diserahkan kepada bengkel / workshop yang telah kita survei sebelumnya.
Dan bila kita tidak memiliki atau belum mengajukan hak cipta atas desain yang dibuat, ada
baiknya bila memproduksi barang pada workshop dalam keadaan setengah jadi, misalnya untuk
exhaust, bagian pipe nya diproduksi pada bengkel A, dan bagian mufflernya diproduksi pada
bengkel B, sehingga kita menghindari resiko atas penjualan exhaust system dari Bengkel A atau
B, maksudnya adalah exhaust system yang tediri dari 2 bagian, masing – masing bagian di
kerjakan oleh 2 workshop yang berbeda sehingga kemungkinan workshop untuk meng “copy”
desain kita dapat terhindar karena workshop A dan B tidak mengetahui system lengkap dari
exhaust kita.

Untuk promosi, dapat menggunakan media online (jika budged kurang) seperti forum
online dan website dan diusahakan langsung segmented kepada calon pembeli agar efektif
dalam promosi. Contoh untuk exhaust system CBR250R langsung dipromosikan kepada forum
pengguna CBR250R ataupun blog media automotive. Bisa juga dengan melakukan testimoni dari
media cetak jika memiliki budged promosi berlebih. Media promo lain adalah dengan
memberikan potongan harga semisal kepada 2 pembeli pertama tiap bulan dan memberikan
masa garansi.

6 Marketing
Tahap terakhir adalah marketing atau pemasaran produk yang telah ada. Untuk
memasarkan produk ini dibagi menjadi 3 tipe.

1. Online (melalui situs)

Yaitu dengan memanfaatkan internet, milis dan juga forum online sebagai media
pemasaran produk serta penjualannya. Pengiriman barang dilakukan bagi konsumen
yang jauh.

2. Langsung (produsen atau saya)

Barang langsung saya jual (bila tidak memiliki toko) di rumah saya. Biasanya media
promosi bisa melalui internet dengan mencantumkan alamat dan kontak dan juga
melalui koneksi teman atau antar individu.

3. Melalui Reseller (toko variasi / parts)

Barang dijual langsung kepada toko variasi yang telah kita survei sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai