Perancangan Mesin
Perancangan Mesin
Oleh:
NIM 170511623043
FAKULTAS TEKNIK
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan koi merupakan salah satu dari jenis ikan hias yang ada di dunia.
Menurut survey dari majalah ikan hias Indonesia pada tahun 2009, ikan koi
menempati posisi paling atas untuk kategori ikan hias yang paling banyak
diminati, dengan responden sebanyak 15%.Warna dari ikan koi memiliki
daya tarik sehingga membuatnya terlihat sangat elegan, serta bisa dipelihara
baik di kolam maupun akuarium (Tang dan Hamdan, 2017). Hal ini
menjadikan ikan koi sebagai peluang bisnis yang menjanjikan bagi pengusaha
ikan hias.
Proses sortir pada bibit dilakukan paling tidak 2 kali dan diawali
dengan ukuran yang paling kecil yaitu 5-8 cm. Alat untuk sortir
menggunakan bak sortir yang telah dilubangi dengan ukuran diameter yang
sesuai umtuk masing-masing ukuran bibit ikan koi. Setelah melakukan proses
sortir ada proses hitung biasanya terdapat kendala dalam proses ini, itu
dikarenakan para pembibit ikan koi masih melakukan pengitung dengan cara
tradisoanal ketikan melakukan penghitungan, yaitu menggunakan sebuah alat
yang menyerupai saringan teh dimana akan diambil paling banyak lima bibit
dalam satu proses hitung. Bibit ikan koi ukuran kecil yang sudah disortir
dilanjutkan dengan ukuran yang sedang dimasukan pada wadah tampung
yang telah disiapkan untuk melakukan proses penyortiran lagi ke dalam
wadah tampung bibit koi yang memiliki ukuran 8-12, dan 12-15 cm. Pada
saat penyortiran mengahabiskan waktu sekitar 1 jam untuk 10.000 bibit ikan
koi. Setalah dilakukan penghitungan, bibit diletakan kurang lebih selama 1
hari.
Akan terjadi masalah jika bibit yang akan dihitung mencapai ribuan,
pembibit akan menemui kesulitan karena harus menghitung bibit dengan
jumlah ribuan yang tentunya memerlukan ketelitian dan konsentrasi yang
sangat tinggi agar tidak terjadi kesalahan ataupun lupa hitungan, karena pada
saat terjadi kesalahan dalam menghitung akan digenapkan keatas dan
pembibit tidak selalu melakukan penghitungan ulang saat terjadi kesalahan
hitung karena memerlukan waktu yang tidak sedikit. Karenanya akan sangat
merugikan konsumen dengan jumlah yang tidak stabil.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan
perancangan mesin ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara pembuatan alat penyortir dan penghitung bibit ikan
koi menggunakan arduino
2. Untuk mengetahui perencanaan dan perhitungan pada pembuatan alat
penyortir dan penghitung bibit ikan koi menggunakan arduino
3. Untuk mengtahui biaya yang digunakan dalam pembuatan alat penyortir
dan penghitung bibit ikan koi menggunakan arduino
4. Untuk mengetahui cara perawatan alat penyortir dan penghitung bibit ikan
koi menggunakan arduino
H. Metode Penulisan
Metode penulisan yang diperlukan dalam perancangan ini ada tiga,
yaitu melalui riset kepustakaan yaitu dengan pengkajian teori dan rumus dari
buku-buku maupun jurnal-jurnal referensi yang berhubungan dengan
perancangan mesin ini, konsultasi dengan dosen pembimbing perancangan
dan juga dosen lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perancangan
mesin, dan proses perancangan mesin.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Umum Tentang Ikan Koi
Koi merupakan ikan yang berasal dari negara jepang. Pada negara
asalnya koi digunakan sebagai lambang persatuan atau simbol cinta. Ikan koi
mempunyai warna yang indah dan elegan serta dapat dipelihara baik di kolam
ataupun di akuarium.Ikan koi dikategorikan sebagai ikan yang dapat berumur
panjang, yaitu sekitar 20-30 tahun dan termasuk Cyprinus Carpio atau ikan
mas yang dikawin silangkan antar varietas lalu terjadi mutasi dan
menghasilkan bermacam-macam strain serta varian hingga menjadi ikan koi
seperti sekarang (Kuncoro, 2011).
Pertumbuhan badan dari ikan koi dipengaruhi oleh suhu air, jenis
kelamin dan jenis pakan. Koi merupakan hewan dengan pertumbuhan cepat
bahkan dalam waktu setengah tahun. Tumbuhnya badan ikan koi, panjang
dan beratnya seiring dengan umurnya.
Sumber : wikipedia.com
Sumber : wikipedia.com
Varian warna ikan koi bekko dibagi menjadi tiga dan tergantung
dengan warna dasarnya antara lain aka bekko untuk ikan koi yang
memiliki warna dasar merah, ki bekko untuk ikan koi yang memiliki
warna dasar kuning dan shiro bekko untuk ikan koi yang memiliki warna
dasar putih
C. Kohaku
Gambar 2.4 Koi Kohaku
Sumber : wikipedia.com
Ikan koi kohaku mempunyai warna dasar putih dan corak merah
yang besar dibagian tubuh atas dan termasuk varietas ikan koi pertama
yang ada di Jepang. Jenis dari ikan kohaku diklasifikasikan menurut
bentuk dari corak , diantaranya:
Maruten yang mempunyai warna dasar putih dan corak bulat pada
kepala dan punggung.
Nidan yang memliki dua corak di punggung
Inazuma yang hanya mempunyai satu corak di punggunya dengan
bercak yang berbentuk menyerupai petir.
D. Sanke
1) USB
Arduino mempunyai sekring reset berfungsi untuk melindungi
ports USB dari hubungan arus bolak balik (Sokop dan Dringhuzen,
2016). Port USB pada arduino memiliki dua fungsi yaitu sebagai port
komunikasi serial dan sebagai catu daya untuk menyalakan board
arduino. Ketika arduino terhubung dengan komputer ke port USB,
dengan otomatis arduino mendapat supply 5V dari komputer. Hal ini
mempermudah saat melakukan program dan uji proyek hal ini karena
tidak diperlukannya power supply ekternal.
2) Jack 2,1 mm
Jack 2.1mm pada arduino sebagai penginput power supply
eksternal. Arduino dapat menerima tegangan dari power supply sebesar
7-20 VDC, dan tegangan normal sebesar 12 VDC.
3) Pin Vin
Pin vin terkoneksi pada jack 2.1mm, sesudah melewati rangkaian
pengaman polaritas. Bila diukur maka akan terdapat selisih sebesar 1 V
tegangan antara jack 2.1mm dan pin vin. Ketika menghubungkan power
supply ke pin vin tidak boleh terbalik karena pin vin berada setelah
rangkaian polaritas. Fungsi lain pin vin yaitu sebagai power supply untuk
sheild arduino. Pemasangan sheild bertumpuk pada board arduino.
2. Sensor Infrared/Infra merah
Sensor infrared adalah komponen elektronik yang mampu
mendeteksi barang ketika cahaya infrared terhalang oleh barang/benda.
Sistem sensor infrared menggunakan infrared untuk media komunikasi
antara receiver ke transmitter (Susilo, 2009). Sensor infrared mempunyai
LED infrared yang berfungsi sebgai pemancar dan gambar transistor
dalam menerima cahaya infrared. Fototransistor berfungsi sebgai penerima
cahaya infrared untuk dijadikan arus listrik. Frekuensi kerja yang
digunakan dalam gelombang infrared bermacam-macam tergantung dari
media yang dilewati, mulai dari kerapatan yang rendah pada fasa gas, cair
sampai padat (Ginta dan Raden, 2015).
a. Fototransistor
Fototransistor adalah sebuah sistem yang dapat menerima cahaya
dari infrared kombinasi fotodioda dan penguatan transistor (Malcolm
Plant, Jan Stuart, 1995).Fototransistor memiliki sensitifitas yang lebih
dibanding dengan fotodioda.
Karakteristik dan keunggulan dari fototransistor yaitu :
1) Tegangan Output adalah tegangan yang mempunyai logika 1 atau
logika 0
2) Pre Amp tidak dibutuhkan sebagai penguat sinyal
3) Tegangan yang dibutuhkan yaitu 5 volt DC
4) Aplikasi dalam pembuatan proyek lebih mudah
5) Mendukung logika TTL dan CMOS
6) Mendeteksi jarak dekat
7) Respon cukup cepat
8) Dapat digunakan dengan jarak yang cukup lebar
(Ungener, 2010).
1) Fungsi RTC
Berdasarkan pengertian RTC (Real Time Clock) di atas, RTC
berfungsi untuk menjaga waktu, bahkan ketika perangkat dimatikan
karena, sering digunakan sebagai pemicu untuk menghidupkan
perangkat atau memicu peristiwa seperti jam alarm. IC RTC berjalan
pada sumber daya alternatif, yang memungkinkannya untuk terus
beroperasi di bawah daya rendah atau bahkan ketika komputer
dimatikan (Uswim, 2017).
IC pada sistem yang lebih lama menggunakan baterai lithium,
sedangkan sistem yang lebih baru menggunakan baterai tambahan atau
superkapasitor. IC RTC yang menggunakan superkapasitor bisa diisi
ulang juga dapat disolder. Tetapi sebagian besar motherboard tingkat
konsumen, RTC ditenagai oleh satu baterai yang ketika dilepas mereset
RTC ke titik awalnya.
IC RTC mengatur waktu menggunakan osilator kristal, Selain
berfungsi sebagai pengatur waktu sistem dan jamnya, IC RTC
mengkonfirmasi semua proses dalam sistem disinkronkan dengan
benar. Walaupun beberapa orang berpendapat bahwa pekerjaan untuk
jam sistem sebenarnya tergantung dari RTC, membuat RTC secara
tidak langsung bertanggung jawab untuk sinkronisasi.
2) Manfaat RTC
Baterai RTC mampu bertahan kurang lebih tiga hingga lima tahun.
Manfaat dari RTC (Real Time Clock) adalah:
IC RTC lebih tepat daripada metode lain seperti memprogram timer
dari pengontrol.
RTC (Real Time Clock) membebaskan sistem utama dari tugas-tugas
penting waktu.
RTC menghabiskan konsumsi daya yang rlatif rendah juga stabilitas
frekuensi yang ditingkatkan.
7. Baterai Aki
Baterai merupakan sebuah benda yang dapat merubah energi kimia
menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh baterai tersebut
sama seperti accumulator, yakni listrik searah dikatankan DC. Jumlah
listrik yang dihasilkan tersebut terngatung dari seberapa besar baterai
tersebut.
Gambar 2.17 Baterai
Sumber : teknikeletronika.com
Warduino x t
Perhitungan Jumlah Baterai : V (Manai, 2005: 94)
baterai x I
baterai
BAB III
PERANCANGAN PRODUK TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Alat ini dibuat dengan tujuan sebagai penyortir dan penghitung bibit
ikan koi dengan sistem arduino uno atmega 2560. Sistem kerja dari alat ini
memliki 3 menu sebagai pengontrol kerja yaitu hitung, paket dan juga
kalibrasi. Menu hitung berfungsi untuk menghitung bibit yang setalah
melalui alur sortir kemudian mendapat sinyal dari sensor infrared dan
melakukan proses perhitungan lalu tampil pada LCD. Menu paket
berfungsi untuk memberikan batas penghitungan bibit yang akan diproses
yang langsung secara otomatis bazzer akan mengirim sinyal pada LCD
tentang batas perhitungan bibit. Menu kalibrasi berfungsi agar orang yang
menggunakan bisa mengkalibrasi ulang dengan sensor yang mereka
inginkan.
Prinsip kerja alat penyortir dan penghitung bibit ikan koi ini memiliki
beberapa tahap yaitu:
a. Bibit dari ikan koi dimasukan melalaui hoo per
b. Bibit akan langsung masuk kedalam celah sempit yang akan langsung
mengarah masuk kedalam pipa
c. Setiap ujung dari pipa yang telah dipotong setengah pada bagian atas
dipasang Counter/Sensor
d. Sensor infrared memancarkan sinar ke pipa yang telah diberikan lubang
pada bagian atas sehingga ketika bibit ikan koi yang melintasi sensor
akan menghitung dan langsung tampil pada layar LCD.
2. Baterai Aki
Perhitungan Baterai :
5x4
=
12 x 100
= 0,16 (1 Aki yang dibutuhkan)
// -------- Alat Penyortir dan Penghitung Bibit Ikan Koi Otomatis --------- //
// ------ Berbasis Arduino dan Sensor Infra Merah ----- //
// ------------- Dibuat oleh : Muhammad Fatoni Syahfrie-------------- //
pinMode(pinSensor, INPUT);
Bibit ikan koi yang akan dihitung dimasukan pada alat penyortir dan
penghitung.Pada saat penyortiran dan penghitungan dimulai, ditampilkan
hitungan bibit yang sesuai dengan ukuranya. LCD juga menampilkan hasil
dari grading. Tujuan dari ditampilkannya yaitu agar pengguna lebih mudah
dalam memantau proses grading.Bibit yang setelah dihitung akan masuk pada
wadah dengan ukuran yang telah ditentukan. Pada proses sortir dan hitung
terdapat 2 bagian utama yaitu mekanik dan elektronik.
Sensor Infrared
ARDUINO MEGA
RTC 2560 LCD
Menu:
Hitung
Paket
Kalibrasi
Kembali
Selesai
PEMBAHASAN
Alat ini memiliki fungsi yang cukup komplek selain untuk menyortir bibit
ikan, juga sebagai penghitung bibit berbasis arduino. Seluruh komponen dapat
bekerja secara otomatis karena dikendalikan oleh arduino.Terdapat 3 menu utama
pada alat ini yang dapat dipilih pada sistem yang dibuat yaitu menu hitung, paket
dan kalibrasi.
Pada menu hitung arduino menerima sinyal dari sensor Inframerah lalu
melakukan proses hitung ketika bibit ikan koi melawati sensor, dan hitungan
muncul pada layar LCD arduino. Pada menu paket berfungsi untuk menentukan
batas dari perhitungan bibit ikan, bila penghitungan bibit mencapai batas yang
telah ditentukan maka buzzer memberikan informasi bahwa hitungan mencapai
batas.Pada menu kalibrasi pengguna dapat melakukan kalibrasi ulang pada sensor
yang diinginkan.
a. Perawatan Kerangka
a) Perawatan Preventif
Perawatan preventif pada kerangka yaitu dengan memeriksa
sambungan las yang terdapat pada kerangka agar ketika digunakan
kerangka benar-benar kuat.
b) Perawatan Korektif
Menyambung kembali bagaian dari kerangka bila terdapat keretakan
atau mengganti bagian kerangka yang terkikis karena mengalami
korosi dengan bahan ataupun ukuran yang sama.
b. Perawatan Pipa
a) Perawatan Preventif
Perawatan preventif pada pipa dengan memeriksa dan membersihkan
dari lumut maupun kotoran lainya secara berkala.
b) Perawatan Korektif
Perawatan korektif mengganti pipa bila terjadi kerusakan dan sudah
mulai rapuh akibat usia maupun faktor lain.
c. Perawatan Arduino
a) Perawatan Preventif
Perawatan preventif pada arduino memeriksa secara berkala khususnya
pada bagaian pin dari arduino yang tertutup oleh debu dengan
menggunakan kapas ataupun tisu agar beroperasi secara normal.
b) Perawatan Korektif
Perawatan korektif arduino dengan mengganti jenis yang sama bila
terjadi kerusakan yang fatal, misalnya bila arduino terkena air.
d. Perawatan Sensor
a) Perawatn Preventif
Perawatan preventif pada sensor dengan membersihkan bagian led
sensor dengan menggunakan kapas atapun tisu agar terbebas dari debu
agar berjalan sesaui dengan fungsinya.
b) Perawatan Korektif
Perawatan korektif pada sensor yaitu dengan mengganti sensor bila
terjadi kerusakan akibat dari kotoran ataupun debu yang menempel
pada sensor maupun terkana air.
e. Baterai Aki
a) Perawatan Preventif
Perawatan preventif pada baterai dengan memeriksa dan
membersihkan bagian dari terminal baterai aki yang biasa tertutup oleh
debu maupun kotoran dengan menggunkan sikat kawat, dan melepas
kabel baterai aki bila tidak sedang digunakan.
b) Perawatan Korektif
Perawatan korektif pada baterai aki melakukan pengecekan bila tidak
dapat berfungsi, baik karena kelistrikan maupun akibat usia maka
harus diganti dengan baterai aki yang baru.
BAB V
PENUTUP
A. Saran Pemanfaatan
1. Alat penyortir dan penghitung bibit ikan koi menggunakan arduino ini
dirancang sedemikan rupa agar bisa digunakan untuk menyortir dan
menghitung bibit ikan koi dengan hasil yang lebih efisien dan waktu yang
relatif lebih cepat
2. Sebelum menggunakan alat ini pengguna harus memeriksa terlebih dahulu
dan memastikan dalam kondisi yang siap pakai.
3. Lakukan perawatan secarua berkala pada alat penyortir dan penghitung
bibit ikan otomatis ini agar kondisi alat tetap dalam keadaan yang stabil
agar dapat digunakan dalam waktu yang lama.
B. Deseminasi Produk
Alat penyortir dan penghitung bibit ikan koi menggunakan arduino ini
diharapkan dapat membantu para pembudidaya ikan koi dalam meningkatkan
efisiensi waktu dan produktivitas hasil produksi dan nantinya tidak hanya
dapat dinikmati oleh pembudidaya ikan koi di Probolinggo tetapi juga dapat
dinikmati oleh seluruh pembudidaya ikan koi di seluruh Indonesia.
Aksin, M. 2013. Merangkai Sendiri Sirine Infra Merah : Alarm Anti Maling.
Semarang: Effhar.
Artanto, Dian. 2012. Interaksi Arduino dan LabVIEW. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Dickson, Kho. 2017. Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya.
Jakarta: Erlangga.
Ginta, P.Wira, dan Raden Fenni. 2015. Robot Pendeteksi dan Penghitungan Jalan
Berlobang Menggunakan Sensor Infra Merah Berbasis Mikrokntroler
AT89S51. Jurnal Teknolgi, 7(1), 72.
Kuncoro, E. Budi. 2011. Sukses Budidaya Ikan Hias Air Tawar. Yogyakarta: Lily
Publisher.
Majid, Maulana. 2016. Implementasi Arduino Mega 2560 Untuk Kontrol Miniatur
Elevator Barang Otomatis. Skripsi.Semarang: FT UNNES.
Malcolm Plant, Jan Stuart. 1995. Pengantar Ilmu Instrumensi. Jakarta: Gramedia.
Susilo, Anto. 2009. Sistem Sensor Infra Merah. Jakarta: Bumi Aksara.
Zulfikar, Marlinda I. Sari, dan Fitri Susanti. 2017. Implementasi Sensor Arus dan
RTC (Real Time Clock) pada Sistem Pengontrol Penerangan Rumah dengan
Memanfaatkan IoT (Internet of Things). Jurnal Teknologi, 3(3), 1764.
LAMPIRAN-LAMPIRAN