Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN 1

KULIAH AUDIT LINGKUNGAN

O
L
E
H
Ir. Sri Yuniyarti,M.Par
Institut Teknologi Yogyakarta
Definisi Audit Lingkungan berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009
Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang
dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan
hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah.

Pemerintah mendorong penanggung jawab


usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan
audit lingkungan hidup dalam rangka
meningkatkan kinerja lingkungan hidup.
DASAR HUKUM

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 Tahun 2009 TENTANG PERLINDUNGAN


DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Pasal 14 huruf l: Audit LH sebagai Instrumen Pencegahan Pencemaran
dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup;
2. Pasal 48: Audit LH sukarela
3. Pasal 49: Audit LH Wajib
4. Pasal 50: Pelaksanaan Audit LH Wajib
5. Pasal 51: Auditor Lingkungan Hidup dan sertifikasi kompetensi auditor
lingkungan hidup
6. Pasal 52: Amanah pengaturan audit lingkungan hidup lebih lanjut dalam
Peraturan MENLH
7. Pasal 121: Audit LH untuk usaha dan/atau kegiatan yang tidak memiliki
dokumen Amdal;
8. Pasal 122: Waktu Pemberlakuan Sertifikasi Auditor
Lingkungan Hidup
Menteri mewajibkan audit lingkungan hidup kepada:
usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi
terhadap lingkungan hidup; dan/atau

penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang


menunjukkan ketidaktaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.

Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib


melaksanakan audit lingkungan hidup.

Pelaksanaan audit lingkungan hidup terhadap kegiatan


tertentu yang berisiko tinggi dilakukan secara berkala.
Apabila penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan tidak melaksanakan kewajiban ,
maka Menteri dapat melaksanakan atau menugasi pihak ketiga yang independen untuk
melaksanakan audit lingkungan hidup atas beban biaya penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan yang bersangkutan.

Menteri akan mengumumkan hasil audit lingkungan hidup.

Audit lingkungan hidup sebagaimana ilaksanakan oleh auditor lingkungan hidup.

Auditor lingkungan hidup sebagaimana wajib memiliki sertifikat kompetensi auditor


lingkungan hidup.

Kriteria untuk memperoleh sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup meliputi


kemampuan:
1) memahami prinsip, metodologi, dan tata laksana audit lingkungan hidup;
2) melakukan audit lingkungan hidup yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan,
pengambilan kesimpulan, dan pelaporan; dan
3) merumuskan rekomendasi langkah perbaikan sebagai tindak lanjut audit lingkungan
hidup.

Sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup sebagaimana diterbitkan oleh lembaga


sertifikasi kompetensi auditor lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai audit lingkungan hidup diatur dengan Peraturan
Menteri yaitu Peraturan Menteri Lingkungan No. 3 tahun 2013.
RUANG LINGKUP PENGATURAN
PERMENLH 03/2013 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP

7 BAB, 53 Pasal dan 5 Lampiran


BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II KOMPETENSI AUDITOR LH

BAB III TATA LAKSANA AUDIT LH


BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB V PEMBIAYAAN
BAB VI KETENTUAN PERALIHAN
BAB VII PENUTUP
Peraturan MENLH Terkait Audit
Lingkungan Hidup
11. Keputusan MENLH No. 42 Tahun Peraturan
1994 tentang Pedoman Umum MENLH No.
Pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup 03 Tahun 2013
22. Keputusan MENLH No. 30 Tahun tentang Audit
2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Lingkungan
Audit Lingkungan Hidup yang Hidup
Diwajibkan

31. Peraturan MENLH No. 17 Tahun


2010 tentang Audit Lingkungan

8
Ketentuan Peralihan
Pasal 121 Undang-undang No. 32 tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pasal 121

(1) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini,dalam waktu paling


lama 2 (dua) tahun, setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki
dokumen amdal wajib menyelesaikan Audit Lingkungan Hidup.

(2) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, dalam waktu paling


lama 2 (dua) tahun, setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki UKL-
UPL wajib membuat Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH).
Pengertian Audit Lingkungan Hidup
Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan
hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah
(Pasal 1, angka 28 UU 32/2009)
PENANGGUNG JAWAB USAHA dan/atau KEGIATAN

Tingkat
Ketaatan

AUDIT LINGKUNGAN : proses yang sistimatik, independen dan terdokumentasi untuk


memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara obyektif untuk menentukan sampai
sejauh mana kriteria audit dipenuhi (ISO 19-1911-2005)
Jenis Audit Lingkungan Hidup
Sukarela 1 Audit LH 2 Wajib
Pemerintah a1. Berkala bagi
mendorong kegiatan berisiko
penanggung tinggi  seperti:
jawab usaha Petrokimia, Kilang
dan/atau MIGAS, PLTN
kegiatan untuk
melakukan Audit b1. Kegiatan yang
LH dalam menunjukkan
rangka ketidaktaatan
meningkatkan terhadap PUU
kinerja LH

Sumber: Pasal 48-49 UU 32/2009


Pelaksanaan Audit Lingkungan
Auditor LH 1 Informasi yg meliputi
1.
tujuan dan proses
pelaksanaan audit
2 Temuan audit
2.
3
3. Kesimpulan audit
Audit LH 4. Data dan informasi
5
pendukung

Dokumen Audit LH
Kriteria kompetensi mencakup kemampuan:
Sertifikat Kompetensi • Memahami prinsip, metodologi dan tata
Auditor Lingkungan laksana audit Lingkungan Hidup
Hidup • Melakukan audit LH yang meliputi: tahapan
perencanaan, pelaksanaan, pengambilan
kesimpulan dan pelaporan;
• Merumuskan rekomendasi langkah perbaikan
LSK sebagai tindak lanjut audit lingkungan
Auditor LH Sumber: Penjelasan pasal 49 dan Pasal 50-51 UU 32/2009
Kompetensi Auditor Lingkungan Hidup
Kriteria kompetensi untuk
a. auditor utama kualifikasi auditor utama:
(a) – (g)
Kualifikasi Auditor
Lingkungan Hidup terdiri
atas Kriteria kompetensi untuk
kualifikasi auditor: (a) sampai
b. auditor dengan (c) dan (g) saja

Kriteria kompetensi :

a. memahami prinsip, metodologi, dan tata laksana audit lingkungan hidup;


b. melakukan audit lingkungan hidup yang meliputi tahapan perencanaan,
pelaksanaan, pengambilan kesimpulan, dan pelaporan;
c. merumuskan rekomendasi langkah perbaikan sebagai tindak lanjut audit
lingkungan hidup;
d. menunjuk dan mengoordinasikan kegiatan auditor di bawah tanggungjawabnya
sebagai auditor utama;
e. merumuskan kesimpulan audit lingkungan hidup;
f. mengoordinasikan penyusunan dan penyampaian laporan hasil audit lingkungan
hidup; dan
g. memenuhi kriteria lain yang ditetapkan oleh LSK auditor lingkungan hidup. 13
Jenis Audit Lingkungan Hidup
Sukarela 1 Audit LH 2 Wajib
Seluruh Jenis a1. Berkala bagi kegiatan
Usaha dan/atau berisiko tinggi 
Kegiatan seperti: Petrokimia,
Kilang MIGAS, PLTN
[Daftar Jenis Usaha/Keg.
beresiko tinggi – Lamp. 1] &
PERLU usulan dari Komisi dan Usulan
DIINGAT!: dari K/L

Tata Laksana b1. Kegiatan yang


dalam menunjukkan
PERMENLH ketidaktaatan terhadap
03/2013 hanya PUU, dgn kriteria:
untuk Audit Wajib
• Dugaan pelanggaran PUU Bidang PPLH;
saja (audit dalam • pelanggaran tersebut telah terjadi paling
pasal 4 ayat (1) sedikit 3 (tiga) kali dan berpotensi tetap
terjadi lagi di masa datang; dan
huruf b) • belum diketahui sumber dan/atau
penyebab ketidaktaatannya.
Sumber: Pasal 4, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19 PERMEN 03/2013
Daftar Usaha/Kegiatan Beresiko Tinggi
yang Diwajibkan Audit LH Berkala (1)
1. Industri semen (yang dibuat
melalui produksi klinker) yang
menerima LB3 bukan dari
kegiatannya sendiri dan – semua
besaran, 3 tahun sekali
1 Bidang 2. Industri petrokima (5) – semua
Perindustrian besaran, 3 tahun sekali
3. Industri bahan aktif pestisida –
Semua Besaran, 3 tahun sekali
4. Industri amunisi dan bahan
peledak – Semua besaran, 2
tahun sekali

Pengoperasian bendungan/Waduk
2 Bidang atau Jenis Tampungan Air Lainnya
Pekerjaan
– Tinggi  15 meter atau luas
Umum
genangan 200 ha, 5 tahun sekali
Daftar Usaha/Kegiatan Beresiko Tinggi
yang Diwajibkan Audit LH Berkala (2)
1. Pengolahan migas – Kilang minyak 
10000 BOPD, Kilang LPG  50
MMSCFD, Kilang LNG  550 MMSCFD,
5 tahun sekali
2. Transmisi migas: Darat  16 bar dan 
50 km, Laut Darat  16 bar dan  100 km,
5 tahun sekali
3. Eksploitasi mineral berikut
3 Bidang Energi dan pengolahannya dengan STD dan
Sumberdaya
Mineral Tailing Storage Facilty di darat –
semua besaran, 5 tahun sekali
4. Exploitasi bahan galian radiokatif
termasuk pengolahan, penambangan
dan permurniannya – semua besaran, 5
tahun sekali
5. PLTA – Tinggi  15 meter atau luas
genangan 200 ha, 5 tahun sekali
6. PLTU – 1 x  1000 MW, 10 tahun sekali
Daftar Usaha/Kegiatan Beresiko Tinggi
yang Diwajibkan Audit LH Berkala (3)

1. Pengoperasian reaktor daya


(PLTN) atau Rektor Non Daya
(Daya> 100 Mwt) – 1 tahun
4 Bidang
Pengembangan sekali
Nuklir 2. Pengoperasian reaktor daya
(PLTN) atau Rektor Non Daya
(Daya 2 MWt - 100 Mwt) – 3
tahun sekali

5 Bidang Kegiatan pengelolaan limbah B3


Pengelolaan B3 sebagai kegiatan utama, semua
dan LB3 besaran – 2 tahun sekali
Kriteria Audit LH Wajib untuk Usaha dan/atau Kegiatanyang
menunjukkan ketidaktaatan terhadap PUU di Bidang PPLH

Usaha dan/atau Kegiatan yang


1
Adanya dugaan
pelanggaran
telah memiliki Izin Lingkungan
terhadap PUU
Bidang PPLH

Usulan Audit LH
Wajib Karena
Pelanggaran 2 Ketidaktaatan

3
tersebut telah
terjadi paling
sedikit 3 (tiga)
kali dan
berpotensi tetap
terjadi lagi di
masa datang; Belum diketahui sumber dan/atau
dan penyebab ketidaktaatannya.
18
Sumber: Pasal 19 Peraturan MENLH No. 03 Tahun 2013 tentang Audit LH
Pelaksanaan Audit dan Sanksi Hukum
Pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup tidak
membebaskan penanggung jawab Usaha dan/atau
Kegiatan dari sanksi hukum sesuai dengan
peraturan perundang-undangan

AUDIT LH
WAJIB

19
Dokumen & Pelaksanaan Audit LH
Tim Audit Lingkungan
Hidup SNI 19-19011:2005 2 Laporan Hasil Audit LH
a
1. Informasi yg meliputi tujuan dan
proses pelaksanaan audit
b
2. Temuan audit
3.
c Kesimpulan audit
Audit LH 4. Rekomendasi Audit & Tindak
d
Lanjut
e5. Data dan informasi pendukung

Auditor utama LH + Dokumen Audit LH


Auditor LH bersertifikat
Kompetensi 1 Rencana audit lingkungan hidup
Tenaga Ahli dibidang a. Identitas klien & auditi h. Tata waktu audit
b. Tujuan audit keseluruhan
usaha dan/atau c. Kriteria audit i. Lokasi dan jadwal audit;
kegiatan d. Lingkup audit j. Wakil dari auditi
e. Identitas dan identifikasi k. Rencana pencuplikan
kompetensi tim audit fakta dan/atau bukti
Perorangan atau f. Pernyataan audit
Lembaga Penyedia Jasa ketidakberpihkan & l. Kerangka protokol audit
kemandian tim audit m. Kerangka sistematika
Audit LH Teregistrasi g. Proses & metode kerja laporan
audit
Sumber: Pasal 5, Pasal 7 dan Pasal 21 Peraturan MENLH No. 03 Tahun 2013 tentang Audit Lingkungan
Penilaian Audit Lingkungan Hidup
Menteri melakukan penilaian
Tim evaluasi terdiri atas: pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup.
1. ketua yang secara ex-officio dijabat oleh Pejabat Penilaian pelaksanaan sebagaimana
Eselon I yang bertanggungjawab di bidang kajian dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dampak lingkungan hidup.
terhadap:
2. sekretaris yang secara ex-officio dijabat oleh
pejabat setingkat eselon II yang a. usulan jenis Usaha dan/atau Kegiatan
bertanggungjawab di bidang Audit Lingkungan berisiko tinggi di luar Lampiran I
Hidup. Peraturan Menteri ini;
3. anggota yang terdiri atas unsur: b. usulan dilakukannya Audit
a. instansi lingkungan hidup Pusat; Lingkungan Hidup yang diwajibkan
b. instansi yang membidangi Usaha dan/atau untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang
Kegiatan; menunjukan ketidaktaatan;
c. ahli di bidang perlindungan dan
c. rencana Audit Lingkungan Hidup; dan
pengelolaan lingkungan hidup khususnya
yang berkaitan dengan pelaksanaan hasil d. laporan hasil Audit Lingkungan Hidup
Audit Lingkungan Hidup; yang diwajibkan untuk Usaha
d. ahli di bidang Usaha dan/atau Kegiatan dan/atau Kegiatan yang menunjukan
yang berkaitan dengan pelaksanaan hasil ketidaktaatan.
Audit Lingkungan Hidup; e. untuk melaksanakan penilaian
e. Instansi Lingkungan Hidup Provinsi; sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dan/atau Menteri membentuk tim evaluasi
f. Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota.

Sumber: Pasal 22 dan 23 Peraturan MENLH No. 03 Tahun 2013 tentang Audit Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai