Disusun oleh :
HANDRI MAWARDI
C06150048
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATHLA’UL
ANWAR
2019
HALAMAN JUDUL
HANDRI MAWARDI
C06150048
SKRIPSI
Pada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATHLA’UL
ANWAR
2019
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
This study aims to determine what factors are causing the crime of theft with
violence using sharp weapons in the city of Serang within the last three years,
as well as to know what efforts can be made to minimize the occurrence of
crime theft with violence that uses sharp weapons in the city of Serang.
The data obtained is then analyzed by comparing the actual and existing data
on factors causing theft of violent use of sharp weapons in the city of Serang,
the reasons for using sharp weapons in carrying out its actions, as well as
any attempts made by the apparatus law enforcer.
Based on the analysis of the data and facts, the authors conclude among
other things: factors that affect the occurrence of crime theft with violence
using sharp weapons that are low economic factors, low educational factors,
environmental factors are poor and the weakness of law enforcement. The
reason the perpetrators use sharp weapons is to facilitate the conduct of their
actions, to threaten their victims so that they fear and surrender their
possessions and to protect themselves. Efforts made by law enforcement
officers are preventive and repressive efforts. The preventive efforts
undertaken by the Police are doing counseling and patrol. Repressive efforts
constitute the prosecution of the perpetrators of crime through a criminal
justice process and conduct guidance in the penitentiary
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah
dan ridho-Nya sehingga Penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini dengan
judul “Tinjauan Kriminologis Pencurian Dengan Kekerasan Yang
Menggunakan Senjata Tajam (Studi Kasus di Kab. SerangTahun 2015-
2019)” sebagai salah satu syarat tugas akhir dalam memperoleh gelar
Sarjana Hukum (S1) Pada Fakultas Hukum UNIVERSITAS MATHLA’UL
1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu M.A selaku Rektor Universitas
2. Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum
UNIVERSITAS MATHLA’UL
3. Prof. Dr. Ahmadi Miru, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
Dr. Hamzah Halim, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum
UNIVERSITAS MATHLA’UL
UNIVERSITAS MATHLA’UL
6. Dr. Hj. Nur Azisa, S.H., M.H selaku Pembimbing II yang senantiasa
7. Prof. Dr. H. M. Said Karim, S.H., M.H., M.Si, Dr. Haeranah, S.H., M.H.
dan Dr. Hijrah Adhyanti Mirzana, S.H., M.H selaku Tim Penguji, yang
terkhusus Pak Appang, Pak Usman dan Pak Roni yang senantiasa
UNIVERSITAS MATHLA’UL
9. Polres Kab. Serang beserta jajaranya atas segala bantuan dan
Terutama kepada Bapak Firman, Bapak Adi dan Ibu Afri yang telah
11. Seluruh keluarga besar Unit Kegiatan Mahasiswa Seni tari Universitas
12. Seluruh keluarga besar Unit Kegiatan Mahasiswa Bengkel Seni Dewi
14. Keluarga besar MMG, Zaitun Hamid Al-Hamid S.H, Puspitasari Rusdi
S.H, Andi Rima Febrina Sari A S.H, Hikmah Nur Rahma S.H, Salwah
Al-Qadri S.H, Didi Muslim Sekutu S.H, Edi Suryanto Makkasau S.H,
15. Dela Adriana Idham,.SKM yang sangat telah membantu penulis dalam
16. Denissa Yuliana Winardhy, S.T dan Istiyuni Puteri S.Ked yang telah
ix
Penulis percaya bahwa Allah SWT selalu memudahkan orang
telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Alllah SWT. Penulis
menyadari bahwa karya ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL...................................................................................................i
PERSETUJUAN SKRIPSI........................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................................iii
ABSTRAK.................................................................................................v
KATA PENGANTAR................................................................................vii
DAFTAR ISI..............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................4
C. Tujuan Penelitian............................................................................4
D. Manfaat Penelitian..........................................................................5
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................77
B. Saran..............................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................80
LAMPIRAN...............................................................................................82
BAB I
PENDAHULUAN
mengatur setiap tingkah laku warga negaranya agar tidak terlepas dari
ditaati oleh siapapun juga tanpa ada pengecualian. Hal ini bertujuan untuk
1
adalah anggota masyarakat juga. Manusia dalam memenuhi kebutuhan
semakin beragamnya motif kejahatan yang terjadi saat ini. Dari sekian
orang lain tapi juga melakukan kekerasan terhadap pemilik atau orang-
korbannya dengan senjata tajam agar mereka takut dan menyerahkan harta
masyarakat.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
adalah:
berupa:
tajam. Selain itu dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut untuk
dikurangi. Selain itu juga sebagai pedoman dan masukan baik bagi
pencurian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kriminologi
1. Pengertian Kriminologi
Perancis. Kriminologi terdiri dari dua suku kata yakni kata crime yang berarti
kejahatan dan logos yang berarti ilmu pengetahuan, maka kriminologi dapat
dengan seluas-luasnya.
Edwin H. Sutherland (A.S Alam 2010 : 2), mengartikan kriminologi
secara luas ataupun secara sempit. Secara luas yakni mempelajari penologi
dengan tindakan yang bersifat non punit. Sedangkan dalam arti sempit
b. Sosiologi Kriminal
dalam masyarakat.
c. Psikologi Kriminal
e. Penologi
penyimpang korban kejahatan, reaksi sosial terhadap tingkah laku jahat dan
adalah :
a. Kejahatan
undang-undang pidana.
b. Pelaku
kejahatan
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kejahatan. Dan juga bahwa kriminologi adalah bidang ilmu yang cukup
Menurut Sutherland (Indah Sri Utari 2012 : 15), kriminologi terdiri dari
sebab kejahatan;
laws). Reaksi dalam hal ini bukan hanya ditujukan kepada pelanggar
(criminal prevention).
kriminologi.
3. Pembagian Kriminologi
Menurut A.S. Alam (2010 : 4-7), kriminologi dapat dibagi dalam dua
a. Kriminologi Teoritis
dan seterusnya.
b. Kriminologi Praktis
kejahatan lagi.
kejahatan.
4. Teori – Teori Kriminologi
b. Teori Anomie
Teori ini tidak lepas dari konsepsi Durkheim tentang manusia yang
menurutnya ditandai oleh tiga hal yakni manusia merupakan makhluk
sosial, eksistensinya sebagai makhluk sosial, manusia cenderung hidup
dalam masyarakat dan keberadaannya sangat tergantung pada
masyarakat tersebut sebagai koloni.
c. Teori Sub-Culture
e. Teori Labeling
1. Pengertian Kejahatan
kejahatan.
warisan biologis.
abstrak, dimana kejahatan tidak dapat diraba dan dilihat kecuali akibatnya
saja.
2. Jenis Kejahatan
sudut pandang. Pertama, dari sudut pandang hukum (a crime from the
legal point of view). Batasan kejahatan dari sudut pandang ini adalah
the sociology point of view). Batasan kejahatan dari sudut pandang ini
didalammasyarakat.
b. Pengertian secarareligious
Menurut sudut pandang religious, pelanggaran atas perintah Tuhan
disebut kejahatan
menguraikan tujuh unsur pokok yang saling berkaitan yang harus dipenuhi.
KUHP denganperbuatan.
C. Kejahatan Pencurian
suku kata curi dengan tambahan awalan “pen” dan akhiran “an”, dalam
orang lain dengan maksud memiliki barang itu dengan melawan hak
a. Perbuatan “mengambil”,
Mengambil untuk dikuasainya, maksudnya waktu pencuri mengambil
KUHpidana).
barang tersebut sudah pindah tempat. Bila orang baru memegang saja
barang itu, dan belum berpindah tempat, maka orang itu belum dapat
tidak dengan izin wanita itu, termasuk pencurian, meskipun dua helai
serentak datang di rumah barang itu untuk dimiliki diri sendiri (tidak
Menurut Andi Hamzah (2009 : 100) delik pencurian adalah delik yang
disebut delik netral karena terjadi dan diatur oleh semua negara. Bagian
inti delik pencurian dalam Pasal 362 KUHPidana yang menjadi definisi
4) Melawan hukum.
Semua bagian inti ini harus disebut dan dijelaskan dalam dakwaan
bajunya sendiri, maksudnya hanya tidak mau bayar upah jahit) maka
pencurian milik sendiri dianggap milik orang lain sesuai dengan perintah
penjabat publik. Akan tetapi, jika orang mencuri dengan maksud untuk
hukum barang itu sebagai tuan dan penguasa memiliki barang itu.
menyebutkan:
berjalan;
b. Jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu;
selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan
orang atau lebih dengan bersekutu, disertai pula oleh salah satu
Untuk mencapai hasil yang dituju dalam hal ini mencuri, maka
orang lain tapi juga melakukan kekerasan terhadap pemilik atau orang-
1. Celurit
perbuatan jahat.
2. Badik
3. Keris
a. Upacara perkawinan
4. Tombak
5. Kapak
dahulu kapak dibuat dari batu pada zaman batu dan pada saat
zaman besi lalu dibuat dari besi. Kapak sangat berguna dan
6. Parang
untuk pertanian.
terdapat hal-hal yang berbeda antara satu teori dengan teori lainnya.
1. Teori Klasik
tersebut.That the act which I do is the act which I think will give
me most pleasure.
sifat manusia yang berlaku pada waktu itu. Doktrin dasarnya tetap
Ciri khas teori neo klasik (Made Darma Weda,1996 : 15) adalah
sebagai berikut:
a. Adanya pelunakan/perubahan pada doktrin kehendak
oleh:
dengan berat.
melakukan kejahatan.
laku manusia
3. Teori Kartografi/Geografi
sosial.
kondisi sosial yang ada. Dengan kata lain bahwa kejahatan itu
4. Teori Sosialis
Para tokoh aliran ini banyak dipengaruhi oleh tulisan dari Marx
dari itu makin tinggi peradaban manusia makin tinggi pula cara
melakukan kejahatan.”
5. Teori Tipologis
bahwa:
manusia lainnya.
terhadap seseorang.
bahwa:
c. Teori Psikiatrik
d. Teori Sosiologis
6. Teori Lingkungan
teknologi.”
kejahatan.
7. Teori Biososiologi
8. Teori NKK
N + K1 = K2
Keterangan:
N= Niat
K1= Kesempatan
K2 = Kejahatan
Menurut teori ini, sebab terjadinya kejahatan adalah
kesempatan tetapi tidak ada niat maka tidak mungkin pula akan
terjadi kejahatan
pertama kali, yang akan dilakukan oleh seseorang dalam metode ini
a. Upaya pre-emtif
seseorang.
b. Upaya preventif
Upaya penanggulangan kejahatan secara preventif (pencegahan)
upaya preventif dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa suatu keahlian
suatu organisasi atau birokrasi dan lagi pula tidak menimbulkan akses
lain.
c. Upaya Represif:
Upaya represif adalah suatu upaya penanggulangan kejahatan
masyarakat, sehingga tidak akan mengulanginya dan orang lain juga tidak
berat.
secara fungsional.
melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai
barang yang dicuri.” Ayat (2) “Diancam dengan pidana penjara paling
belas tahun”. Ayat (4) “Diancam dengan piidana mati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua
dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, disertai
pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam nomor 1 dan 3.
1. Unsur Objektif :
2. Unsur Subjektif :
dsb.
1951 menegaskan :
Pasal 2 :
tujuan sebagai barang pusaka atau barang kuno atau barang ajaib
(merkwaardigheid).
tahun 1951 pasal 2 (ayat 1 dan 2) tentang delik penguasaan tanpa hak
unsurnya :
Pasal 2 ayat 1:
1. Barang siapa
Pasal 2 ayat 2 :
METODE PENELITIAN
dan menganalisis data dari berbagai sumber yang terkait. Adapun metode
A. Lokasi Penelitian
didasari alasan karena daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang
pesat. Hal tersebut diikuti pula dengan meningkatnya angka kejahatan, yang
Data yang diperlukan dalam peneitian ini diperoleh penulis dari 2 (dua) jenis
data yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawanara
2. Data sekunder
antara satu dengan yang lain dan dari hasil perbandingan itulah
C. Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Sejumlah data atau fakta yang diambil secara langsung dari sumber
Tabel 1
Jumlah Kasus Pencurian Dengan Kekerasan di
Kab. SerangTahun 2015-2019 yang dilaporkan
dan kasus yang selesai
maka dapat dijabarkan bahwa pada tahun 2014 sebanyak 285 kasus
yang dilaporkan dan yang diselesaikan 114 kasus, pada tahun 2015
sebanyak 461 kasus dan yang diselesaikan 191 kasus, pada tahun
283 kasus. Dapat dilihat dari kedua kolom di atas bahwa ada
dapat diselesaikan.
Tabel 2
senjata tajam jenis busur, badik serta parang, dan ada yang hanya
masing-masing.
itu tidak dapat dikendalikan maka pada saat itulah akan terjadi
kejahatan.
Polres Serang:
cepat.
yang besar.
bersenang-senang.
niat untuk dijual dan uangnya untuk membiayai istri dan anak-
anaknya. Ia sempat mengalami frustasi akibat tidak ada satupun
dirinya.
9. Tio (18 tahun), berstatus sebagai siswa di salah satu SMA Negeri
tajam, yaitu:
atau ada sanak keluarganya yang sedang sakit, maka sesorang dapat
ia sering lupa diri dan akan melakukan apa saja demi kebahagiaan
(pada umumnya ibu yang sudah janda), atau isteri atau anak maupun
dengan tabel :
Tabel 3
sekitar kurang dari Rp. 250.000 per bulan sebanyak 6 orang atau
60% sedangkan yang berpendapatan sedang antara Rp.
250.000/bulan.
Dengan upah atau gaji yang rendah tersebut tidak mencukupi untuk
Tabel 4
tersebut, yaitu mereka merasa dan bersikap rendah diri serta kurang
(rendah).
sendiri.
suatu kejahatan.
perbuatan mereka pasti baik pula dan apabila bergaul dengan orang
akan dipengaruhinya.
yaitu:
dekat.
sikap.
antara lain:
undang
hukum
pergaulan hidup.
tersebut:
1. Upaya Pre-Emtif
pendataan.
2. Upaya Preventif
3. Upaya Represif
kekerasan yang
menggunakan senjata tajam.
tersebut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
sudah berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Sofyan dan Nur Azisah, 2016, Hukum Pidana, Pustaka Pena Press,
Serang.
Indah Sri Utari, 2012, Aliran dan Teori dalam Kriminologi, Thafa Media,
Yogyakarta.
Aditama, Bandung.
R. Soesilo, 1986, Kriminologi-PengetahuanTentang Sebab – Sebab
Pustaka, Jakarta.
Peraturan perundang-undangan:
Website :
http://beritakotaSerang.fajar.co.id/berita/2017/09/19/raja-jambret-usia-17-
tahun-beraksi-35-titik/ (diakses pada tanggal 29 Oktober 2017, pada pukul
20.15 WITA)