KOSMETIK ILEGAL
SKRIPSI
Oleh
8111415285
FAKULTAS HUKUM
2019
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Lakukan yang terbaik, kesempatan tidak selalu dating dua kali.” (Penulis)
“Let your dreams change your reality, don’t change your reality change your
“Ruang, pola, dan energi bisa jadi sama. Tapi kalau bukan porsinya, sudah pasti
“Ketika engkau sudah berada dijalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah.
Jika sulit bagimu, maka berlari kecillah. Jika kamu lelah, berjalanlah. Jika itupun
PERSEMBAHAN
1. Orang tuaku tercinta Bapak Irsan dan Ibu Warnita serta Abangku
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
tersusunnya skripsi ini atas bantuan dari berbagai pihak, sehingga dengan rendah
2. Dr. Rodiyah, S.Pd., S.H., M.Si., Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri
Semarang.
3. Muhammad Azil Maskur, S.H., M.H., Pembimbing dan Penguji 3 yang telah
5. Dr. Indah Sri Utari, S.H., M.Hum Penguji Utama Sidang Skripsi
Semarang.
8. Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah, atas izin
Obat dan Makanan Jawa Tengah yang telah membantu penulis selama proses
penelitian.
11. Kedua Orang Tua yang saya cintai, Bapak Irsan dan Ibu Warnita, terima
kasih atas doa, bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.
12. M. Ramdhan Wardani, Fitri Diana, Amd.S.Ter., Umi Rachmawati, S.H., yang
Kabinet Karya, dan Kabinet Serasi yang selalu membersamai untuk terus
berkarya.
14. Keluarga besar Kementerian Dalam Negeri BEM FH UNNES 2016 dan
kepada penulis.
15. Mochamad Nurhuda Febriansah, S.H., Dini Eka Wati, S.H., Wildan Prasetyo
Bangun Pangestu, Ook Mufrohim, Fahmi Rizal Fauzi, Nur Mulya Utami,
vii
17. Kawan seperjuangan PKL dan Skripsi Novi Handayaningsih dan Afif Aji
Satria yang selalu membantu dan menularkan semangat satu sama lain.
tepat waktu.
mahasiswa baru.
20. Adik-adik (Mela, Caca, Mutia) yang selalu menemani melepas penat dan
21. Pak Kamto yang selalu memberikan doa terbaik kepada penulis.
kasih atas segalanya. Semoga kita dapat meraih kesuksesan bersama dimasa
depan.
23. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan
satupersatu.
Semoga semua pihak mendapatkan pahala yang melimpah dari Allah SWT dan
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... IX
DAFTAR GRAFIK………………………………………………………XIV
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 54
xi
4.1. Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaku Usaha Kosmetik Ilegal Dalam
.................................................................................................... 88
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR GRAFIK
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jenis Perizinan di Bidang Kosmetik ......................................................... 65
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
baik hasil produksi luar negeri maupun dalam negeri. Oleh karenanya
konsumen dapat memilih aneka jenis kulaitas barang dan/atau jasa yang
memilih jenis dan kualitas barang dan/atau jasa sesuai dengan keinginan
dan perdagangan bebas, dan untuk itu Bangsa Indonesia dituntut untuk
1
2
wanita yang ingin terlihat cantik dan menarik serta lebih percaya diri untuk
berasal dari Luar Negeri (Impor) maupun Dalam Negeri (Indonesia) telah
diatur dalam Pasal 9, Pasal 10, Pasal 12 dan Pasal 13 Peraturan Pemerintah
Farmasi dan Alat Kesehatan yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
2. Izin edar sediaan farmasi dan alat kesehatan diberikan atas dasar
telah memiliki izin edar termasuk produk Impor. Ketentuan tersebut untuk
berkhasiat dan bermanfaat oleh karena produk yang beredar memiliki izin
pada susunan syaraf, otak, ginjal, gangguan perkembangan janin dan dapat
melalui prosedur yang panjang dan konsumen bisa tampil cantik juga
pelaku usaha tidak hanya pada saat mereka meminta izin edar, tetapi juga
dijerat pasal 62 ayat (1) jo pasal 8 ayat (1) huruf a dengan ancaman pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp
dengan baik cara membedakan sediaan farmasi berupa kosmetik yang asli
7
dan aman dengan sediaan farmasi berupa kosmetik yang tidak memiliki
izin edar. Pelaku usaha pun sering kali tidak memberikan informasi yang
benar, jelas, jujur dan transparan mengenai kondisi dan jaminana barang
setelah menggunakan paket krim pemutih tanpa izin edar seharga Rp,
dan krim malam tanpa izin edar senilai Rp, 150.000,- (sumber:
Tirtoit.Id)
penegakan hukum. Dalam penegakan hukum ada tiga unsur yang selalu
160). Berkaitan dengan hal tersebut, kosmetik ilegal dapat dikatakan suatu
harus ditegakkan.
TENGAH)”
permasalahan berikut:
kepada masyarakat.
9
kosmetik ilegal .
yaitu:
hukum di Indonesia
1.4.RUMUSAN MASALAH
sebagai berikut:
tindak pidana kosmetik ilegal yang dalam hal ini dikhususkan untuk
1.6.MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat Teoritis
Tengah.
b. Manfaat Praktis
Konsumen.
12
TINJAUAN PUSTAKA
Yogyakarta).
UUPK, yakni:
13
14
atau jasa.
kimia berbahaya.
(Universitas Riau).
optimal.
tersebut.
sampai sejauh mana pencapaian hasil yang sesuai dengan target yang
patokan dari efektivitas itu berupa capaian dari berbagai target kerja
sebelumnya.
dengan disiplin ilmu yang dipelajari, dengan demikian satu hal yang
dampak positif atau negatifnya terletak pada isi faktor tersebut, yang
berupa:
seterusnya.
hukum
dan seterusnya.
d. Faktor masyarakat
e. Faktor kebudayaan
:8)
atau hasil yang ingin dicapai. Menurut Antony Allot (Barda Nawawi
: 126).
komponen:
1. Substansi Hukum
peradilan pidana.
2009 Tentang Kesehatan pasal 197 Jo. Pasal 106 Ayat (1):
ayat (1) jo. Pasal 8 ayat (1) huruf a yang menyebutkan bahwa
2. Struktur Hukum
Pemsyarakatan).
ilegal.
3. Kultur Hukum
tertata pula oleh struktur hukum tidak akan berjalan dengan baik
satu peran yang penting diemban oleh polisi dan lembaga kepolisian
Sidik berarti terang, jadi menyidik berarti membuat terang atau jelas.
Kata sidik juga berarti bekas, bekas yang kita jumpai dalam sidik
jari, bekas jari atau bekas telapak jari, sehingga menyidik juga
a. Tahap Di Kepolisian
1. Penyelidikan
undang.
2. Penyidikan
menentukan tersangkanya.
3. Penangkapan
4. Penahanan
undang-undang.
5. Penggeledahan
6. Penyitaan
yaitu disebut dengan ius poenale dan ius puniend. Ius poenale
: 1)
diancamkan.
puniendi yang dapat diartikan secara luas dan sempit. Jika diartikan
secara luas, ius puniendi merupakan hak dari negara atau alat-alat
karena itu fungsi hukum pidana juga sama dengan fungsi hidup
berikut:
pidana.
antara kedua jenis hukum pidana ini berlaku asas lex spesialis
sendiri berasal dari bahasa latin yaitu delicta atau delictum. Dalam
delik terdiri atas dua macam, yakni “unsur subjektif dan unsur
berikut:
a. Subjek;
b. Kesalahan;
c. Bersifat melawan hukum (dari tindakan);
d. Suatu tindakan yang dilarang atau diharuskan oleh
undang-undang terhadap pelanggarannya diancam
dengan pidana;
e. Waktu, tempat, dan keadaan (unsur objektif lainnya).
Setiap pelaku tindak pidana harus mempertanggungjawabkan
dalam arti sempit terdiri dari dua jenis yaitu kesengajaan dan
kelalaian.
Pelaku Usaha yaitu setiap orang atau badan usaha baik yang
rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan
yang telah lulus dalam penilaian dan pengujian yang telah diajukan
dipasaran.
Penegakan Hukum
1. Undang-undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
Penyidik
PENUTUP
5.1. SIMPULAN
a. Pasal 197 Jo. Pasal 106 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
b. Pasal 62 ayat (1) Jo. Pasal 8 ayat (1) huruf a UU No. 8 tentang
Perlindungan Konsumen
100
101
ilegal.
5.2. SARAN
peraturan yang ada sesuai dengan kultur masyarakat. Selain itu, perlu dan
ilegal.
a. Buku
Amirundin. 2016. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja
Grafindo.
Pembaharuan.
102
103
Refika Aditama.
Sudarto. 2009. Hukum Pidana I. Semarang: Yayasan Sudarto d/a Fakultas Hukum
Undip Semarang.
b. Jurnal
Asshiddiqie, J. 2017. Penegakan Hukum. e-jurnal, 1.
47 No. 1
105
Sartika, Avis. 2016. Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Usaha Kosmetik
Yang Mengandung Bahan Berbahaya Di Provinsi Lampung. Jurnal
Poenale, Vol 5 Nomor 4.
c. Undang-Undang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 220/Men.Kes/Per/IX/76
d. Internet
http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/13513/Kepala-Badan-POM-
RI-Menekankan-Optimalisasi-Pelaksanaan-Harmonisasi-ASEAN-di-Bidang-
Kosmetika-pada-Pengawasan-Kosmetika-di-Peredaran.html diakses pada 10.30
29 Januari 2019
https://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/164/Harmonisasi-ASEAN-
di-Bidang-Kosmetik.html diakses pada 11.45 29 Januari 2019
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/06/pengertian-pembangunan-
nasional-tujuan-visi-misi-sasaran-hakikat.html diakes pada 5 Februari 2019