Anda di halaman 1dari 43

Unilever

Unilever (LSE: ULVR ; NYSE: UN ; NYSE: UL ; IDX: UNVR ;


Euronext: UNA ) adalah perusahaan multinasional yang
berkantor pusat di Rotterdam, Belanda (dengan nama Unilever
N.V.) dan London, Inggris (dengan nama Unilever plc.) .
Unilever memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan
juga perawatan tubuh. Unilever adalah produsen barang
rumah tangga terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan pada
besarnya pendapatan pada tahun 2012, di belakang P&G dan
Nestlé.[5] Unilever juga merupakan produsen olesan makanan
(seperti margarin) terbesar di dunia.[6] Unilever adalah salah
satu perusahaan paling tua di dunia yang masih beroperasi,
dan saat ini menjual produknya ke lebih dari 190 negara.[7]

Unilever memiliki lebih dari 400 merek dagang, dengan 14


merek diantaranya memiliki total penjualan lebih dari £1
milliar, yakni: Axe, Dove, Omo, Becel, Heartbrand, Hellmann's,
Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Rama, Rexona, Sunsilk dan
Surf.[7] l Unilever N.V. dan Unilever plc, beroperasi di bawah
satu nama dan dipimpin oleh dewan
Unilever N.V.
direksi yang sama. Unilever dibagi Unilever plc
menjadi empat divisi utama, yakni
Makanan, Minuman dan Es Krim,
Perawatan Rumah Tangga, dan
Perawatan Tubuh. Unilever memiliki Publik
Jenis
pusat riset dan pengembangan di
Simbol LSE: ULVR
Inggris, Belanda, Tiongkok, India, dan
saham NYSE: UN
Amerika Serikat.[8] NYSE: UL
IDX: UNVR
Euronext: UN
Industri Barang
Rumah
Tangga
Pendahulu Lever
Brothers
Margarin
Unie
Kantor pusat Unilever N.V. di Rotterdam, Belanda
Didirikan 1930 mela
penggabun
Pendiri Antonius
Johannes
Jurgens
William
Lever, 1st
Viscount
Leverhulme
Kantor pusat Unilever di Rotterdam, Belanda James
Darcy
Lever
Unilever didirikan pada tahun 1930 Samuel van
sebagai hasil penggabungan dari den Bergh
produsen margarin asal Belanda, Georg
Schicht
Margarine Unie dan produsen sabun
asal Inggris, Lever Brothers. Selama
Kantor Unilever
paruh kedua dari abad ke-20, Unilever
pusat N.V.
secara signifikan berdiversifikasi ke Rotterdam,
Netherlands
berbagai bidang bisnis dan juga Unilever
berekspansi ke berbagai negara. House,
Unilever juga membuat beberapa upaya London,
Inggris[2]
akuisisi, termasuk Lipton (1971), Wilayah Seluruh
Brooke Bond (1984), Chesebrough- operasi Dunia

Ponds (1987), Best Foods dan Ben & Tokoh Marijn


kunci Dekkers
Jerry's (2000), serta Alberto-Culver
(Chairman)
(2010). Pada dekade 2010an, di bawah
Paul
kepemimpinan Paul Polman, Unilever Polman
secara perlahan menggeser fokus (CEO)
bisnisnya ke bisnis kesehatan dan
Produk Makanan,
kecantikan, dari yang sebelumnya ke minuman,
pembersih,
dan
bisnis makanan, yang menunjukkan produk
perawatan
tren perlambatan pertumbuhan.[6] tubuh

Unilever N.V. resmi tercatat publik di


Bursa Efek Indonesia, New York Stock Pendapatan €53,3 m
(2015)[3
Exchange, Euronext Amsterdam,
Laba €7,9 milliar
London Stock Exchange dan juga operasi (2015)
merupakan komponen Indeks AEX, Laba €5,3 milliar
Indeks FTSE 100, Euro Stoxx 50 bersih (2015)[3]

sebagai papan utama.[9] Karyawan 172.000


(2015)[4]
Anak Unilever
Pemegang saham
Unilever N.V. resmi mencatatkan usaha Bangladesh

sahamnya di Bursa Efek Indonesia, Unilever


Nepal
New York Stock Exchange, Euronext
Hindustan
Amsterdam, London Stock Exchange Unilever
dan juga merupakan komponen Indeks Unilever
AEX, Indeks FTSE 100, Euro Stoxx 50. Australasia
Unilever
Pakistan
Sejarah Unilever
Philippines
1920an–1930an … Unilever
Situs Indonesia
www
web .unilever
Pada tahun 1922, Lever Brothers com

mengakuisisi Mac Fisheries, pemilik


merek T. Wall & Sons.[10]

Pada bulan September 1929, Unilever pun dibentuk dari


penggabungan antara produsen sabun asal Inggris Lever
Brothers dan produsen margarin asal Belanda, Margarine
Unie.[11] Penggabungan ini sangatlah masuk akal, mengingat
sabun dan margarin sama-sama berbahan baku minyak sawit,
sehingga proses impor minyak sawit dari Afrika dapat
berjalan lebih efisien.
1930an–1940an …

Pada dekade 1930an, bisnis Unilever mulai tumbuh. Unilever


pun mulai mengakuisisi perusahaan lain.[12] Pada tahun 1943,
Unilever mengakuisisi saham mayoritas di Frosted Foods
(pemilik merek Birds Eye) dan Batchelors Peas.[10][13] Pada
tahun 1944, Unilever juga mengakuisisi Pepsodent.[13]

Setelah tahun 1945, beberapa bisnis Unilever menunjukkan


tren penurunan penjualan,[1] sehingga Unilever mulai melepas
beberapa anak usahanya.[1]
1950an–1960an …

Pada tahun 1954, Sunsilk diluncurkan di Inggris.[14] Pada


tahun 1957, Dove pun diluncurkan di Amerika Serikat.[14] Pada
tahun yang sama, Unilever mengambil alih semua saham di
Frosted Foods, yang lalu diganti namanya menjadi Birds
Eye.[15] Pada tahun 1961, Unilever mengakuisisi Good
Humor.[16]

Hingga pertengahan dekade 1960an, produk sabun dan lemak


masih dapat menyumbang setengah dari seluruh keuntungan
Unilever.[10] Walaupun begitu, meningkatnya kompetisi dari
Procter & Gamble membuat Unilever memutuskan untuk
berdiversifikasi.[10] Pada tahun 1971, Unilever mengakuisisi
Lipton Ltd dari Allied Suppliers.[10] Pada tahun 1978, National
Starch juga diakuisisi dengan harga $487 juta.[17]

1970an–1980an …

Hingga akhir dekade 1970an, melalui serangkaian akuisisi,


Unilever berhasil menguasai 30% pangsa pasar es krim di
Eropa Barat.[10] Pada tahun 1982, Unilever memutuskan untuk
lebih berfokus ke bisnis barang rumah tangga.[18]
Pada tahun 1984, Unilever mengakuisisi Brooke Bond
(produsen teh PG Tips) seharga £390 juta.[10] Pada tahun
1986, Unilever memperkuat posisinya di bisnis perawatan
kulit dengan mengakuisisi Chesebrough-Ponds (gabungan
dari Chesebrough Manufacturing dan Pond's Creams),
produsen dari Ragú, Pond's, Aqua-Net, Cutex, dan Vaseline.[18]
Pada tahun 1989, Unilever membeli Calvin Klein Cosmetics,
Fabergé, dan Elizabeth Arden, tetapi Elizabeth Arden dijual ke
FFI Fragrances pada tahun 2000.[19]

1990an …
Divisi Amerika Serikat Unilever tetap memakai nama Lever
Brothers hingga dekade 1990an, saat namanya diganti sesuai
nama induknya. Divisi Amerika Serikat berkantor pusat di New
Jersey.

Pada tahun 1993, Unilever mengakuisisi Breyers dari Philip


Morris. Akuisisi ini pun membuat Unilever menjadi produsen
es krim terbesar di Amerika Serikat.[20]

Pada tahun 1996, Unilever menggabungkan operasi Elida


Gibbs dan Lever Brothers di Inggris.[21] Unilever juga membeli
Helene Curtis, sehingga secara signifikan meningkatkan
kehadirannya di pasar sampo dan deodoran Amerika
Serikat.[19]

Pada tahun 1997, Unilever menjual National Starch &


Chemical, Quest, Unichema dan Crosfield ke Akzo seharga
£4.9 milliar.[22]

2000an …

Pada awal bulan April 2000, Unilever membeli Ben & Jerry's
dan Slim Fast seharga £1,63 milliar.[22] Pada tahun yang
sama, Unilever juga mengakusisi Best Foods seharga £13,4
milliar.[22] Akuisisi ini pun meningkatkan kehadiran Unilever di
Amerika Serikat, dan menambah merek seperti Knorr dan
Hellmann's ke jajaran produk Unilever.[22] Sebagai
konsekuensi dari akuisisi ini, Unilever pun harus menjual
merek Oxo, Royco dan Batchelors.[22]

Pada tahun 2001, Unilever dipisah menjadi dua divisi, yakni


Divisi Makanan serta Divisi Perawatan Rumah Tangga dan
Tubuh.[22]

Pada bulan September 2002, Unilever menjual Loders


Croklaan, seharga RM814 juta ke IOI Corporation, sebuah
perusahaan minyak sawit asal Malaysia.

Pada tahun yang sama, Unilever juga menjual merek Mazola,


Argo & Kingsfords, Karo, Golden Griddle, dan Henri’s, dan
beberapa merek lain ke ACH Food Companies, anak usaha
dari Associated British Foods.[23][24]

Pada bulan Mei 2007, Unilever menjadi perusahaan besar


pertama yang berkomitmen untuk memanen teh dengan cara
yang lebih ramah lingkungan,[25] dengan menyewa Rainforest
Alliance, sebuah lembaga pemerhati lingkungan untuk
mensertifikasi kebun tehnya di Afrika Timur dan juga
pemasok tehnya di seluruh dunia.[26] Unilever bertekad untuk
menjual teh bersertifikat dengan merek Lipton dan PG Tips di
Eropa Barat mulai tahun 2010, dan lalu akan dijual ke seluruh
dunia mulai tahun 2015.[27]

Pada bulan September 2009, Unilever setuju untuk


mengakuisisi divisi perawatan tubuh dari Sara Lee
Corporation, termasuk merek Radox, Badedas dan Duschdas.
Akuisisi ini pun memperkuat posisi Unilever di bisnis
pembersih kulit dan deodoran.[28] Akuisisi ini diselesaikan
pada tanggal 6 Desember 2010.[29]
2010–2014 …

Pada tanggal 9 Agustus 2010, Unilever menandatangani


perjanjian penjualan aset dengan TINE, untuk membeli
seluruh bisnis Diplom-Is di Denmark.[30] Pada tanggal 24
September 2010, Unilever juga mengumumkan penjualan
divisi pengolahan tomatnya di Brasil ke Cargill.[31] Pada
tanggal 27 September 2010, Unilever membeli Alberto-Culver,
sebuah produsen perawatan tubuh dan alat rumah tangga,
dengan merek seperti Simple, VO5, Nexxus, TRESemmé, dan
Mrs. Dash, seharga US$3,7 milliar.[32] Pada tanggal 28
September 2010, Unilever dan EVGA mengumumkan bahwa
mereka telah menandatangani perjanjian di mana Unilever
setuju untuk mengakuisisi merek-merek es krim milik EVGA
(seperti Scandal, Variete and Karabola) dan juga jaringan
distribusinya di Yunani, untuk harga yang tidak disebutkan.[33]
Pada bulan Februari 2011, Unilever mengumumkan bahwa
mereka akan menggunakan telur dari ayam tanpa kandang
untuk semua produknya di seluruh dunia.[34]

Pada bulan Maret 2011, diumumkan bahwa Unilever telah


mencapai persetujuan untuk menjual merek Sanex ke
Colgate-Palmolive seharga €672 juta, dan Unilever akan
mengakusisi merek deterjen milik Colgate-Palmolive di
Kolombia (seperti Fab, Lavomatic, dan Vel) seharga US$215
juta.[35] Pada bulan April 2011, Unilever didenda €104 juta
oleh Komisi Eropa karena membentuk sebuah kartel
pengendali harga bersama P&G (yang juga didenda €211.2
juta) dan Henkel (tidak didenda). Denda tersebut 10% lebih
rendah dari denda awal, karena Unilever and P&G akhirnya
mengaku jika memang membentuk kartel. Sebagai pemberi
informasi mengenai kartel tersebut, Henkel pun tidak
didenda.[36] Pada tanggal 24 Agustus 2011, diumumkan
bahwa Unilever setuju untuk menjual merek Alberto VO5 di
Amerika Serikat dan Puerto Riko, dan juga merek Rave di
seluruh dunia ke Brynwood Partners VI L.P.[37] Pada tanggal
14 Oktober 2011, diumumkan bahwa Unilever setuju untuk
mengakuisisi 82% saham di Kalina, perusahaan kecantikan
asal Rusia.[38]

Pada tanggal 27 Desember 2012, diumumkan bahwa Unilever


akan memghentikan penggunaan mikroplastik di semua
produk perawatan tubuh mereka mulai tahun 2015.[39]

Pada bulan Januari 2013, Unilever setuju untuk menjual


merek selai kacangnya, Skippy bersama beberapa pabriknya
di Little Rock, Arkansas, Amerika Serikat dan Weifang,
Shandong, Tiongkok, ke Hormel Foods seharga $700 juta
secara tunai.[40][41] Pada bulan Juli 2013, Unilever
meningkatkan kepemilikannya di Hindustan Unilever, ke 67%
seharga €2,45 milliar.[42] Pada tanggal 12 Agustus 2013,
Unilever mengumumkan bahwa mereka telah
menandatangani perjanjian untuk menjual merek Wish-Bone
dan Western miliknya ke Pinnacle Foods Inc. seharga US$580
juta.[43] Pada tanggal 6 September 2013, Unilever resmi
mengakuisisi merek teh premium asal Australia, T2.[44]

Pada tanggal 21 Februari 2014, Unilever resmi menjual merek


jajanan dagingnya, termasuk Peperami dan BIFI ke Jack
Link’s, untuk harga yang tidak disebutkan.[45] Pada bulan
Maret 2014, Unilever setuju untuk mengakuisisi saham
mayoritas di Qinyuan, sebuah produsen alat penjernih air asal
Tiongkok.[46][47] Pada tanggal 22 Mei 2014, Unilever
mengumumkan penjualan bisnis saus pastanya di Amerika
Utara, termasuk merek Ragú dan Bertolli, ke Mizkan seharga
$2,15 milliar.[48] Pada tanggal 10 Juli 2014, Unilever
mengumumkan bahwa mereka telah menjual merek Slim-Fast
ke Kainos Capital, dengan Unilever hanya akan memilki
saham minoritas di Slim-Fast.[49] Pada tanggal 2 Desember
2014, Unilever mengumumkan bahwa mereka telah
mengakuisisi Talenti Gelato & Sorbetto. Pada tanggal 22
Desember 2014, Unilever mengumumkan pembelian merek
Camay di seluruh dunia dan juga merek Zest di luar Amerika
Utara dan Karibia dari Procter & Gamble Company.

2015–sekarang …

Pada pertengahan tahun 2015, produk olesan makanan


seperti Flora dan I Can't Believe It's Not Butter! akan dipisah
dari Unilever, walaupun tidak sepenuhnya dipisah menjadi
perusahaan yang berdiri sendiri, hal ini dikarenakan penjualan
olesan makanan yang terus menurun.[6] Unit baru ini akan
dipimpin oleh Sean Gogarty, dan akan diberi nama Unilever
Baking, Cooking and Spreading Company.[6] Pada tanggal 2
Maret 2015, Unilever mengumumkan bahwa mereka telah
resmi mengakuisisi REN Skincare, merek perawatan kulit
ikonik asal Inggris. Pada tanggal 6 Mei 2015, Unilever
mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Kate
Somerville Skincare LLC., sebuah merek perawatan kulit
terkemuka.

Pada bulan Oktober 2015, Unilever setuju untuk mengakuisisi


produsen es krim premium asal Italia, GROM, untuk harga
yang tidak disebutkan.[50]

Pada tahun 2020, Unilever secara terang-terangan


mendukung LGBTQOL sehingga banyak produknya diboikot
dan terancam tidak laku dipasaran Indonesia.

Produk
Surf Fair & Lovely Clear
Rinso Pepsodent Close Up
Buavita Molto Citra
Sunsilk Lifebuoy Axe
Royco Rexona Vixal
Kecap Bango Pure It Lipton
SariWangi CIF She
Blue Band Vaseline Molto
Wall's Dove SASEBU™
Sunlight Domestos SuperBusa
Pond's Nomos Lifebuoy
Lux Viso Zwitsal
Wipol

Referensi
1. ^ a b c Geoffrey Jones. "Unilever A Case Study" . hbs.edu.
Diakses tanggal 21 March 2015. C1 control character di
|title= pada posisi 9 (bantuan)
2. ^ "Unilever.com" . Unilever. Diakses tanggal 9 February
2014.
3. ^ a b (PDF) https://www.unilever.com/Images/q4-2015-full-
announcement_tcm244-470010_en.pdf . Tidak memiliki
atau tanpa |title= (bantuan)
4. ^ "Facts" . Unilever. Diakses tanggal 21 March 2015.
5. ^ "Unilever buys some Sara Lee businesses for almost
$2B" . USA Today. 25 September 2009. Diakses tanggal
7 January 2012.
6. ^ a b c d Boyle, Matthew; Jarvis, Paul (4 December 2014).
"Unilever Spreads Split Boosts Chance of Exit as Shares
Gain" . Bloomberg News.
7. ^ a b "Our approach to sustainability" . unilever.com.
Diakses tanggal 21 March 2015.
8. ^ Unilever R&D Locations , Unilever, viewed 19 December
2013
9. ^ Frankfurt Stock Exchange
10. ^ a b c d e f g "Acquisitions and firm growth: Creating
Unilever's ice cream and tea business" (PDF). Diakses
tanggal 21 March 2015.
11. ^ http://www.unilever.com/about/who-we-are/our-
history/1920-1929.html , Unilever website, about section,
1920-1929.
12. ^ Ben Wubs (11 June 2008). International Business and
National War Interests: Unilever Between Reich and
Empire, 1939-45. Routledge. hlm. 154. ISBN 978-1-134-
11652-2.
13. ^ a b "Corporate venturing: the origins of Unilever's
pregnancy test" (PDF). Diakses tanggal 21 March 2015.
14. ^ a b Greg Thain; John Bradley (11 July 2014). FMCG: The
Power of Fast-Moving Consumer Goods . First Edition
Design Pub. hlm. 426. ISBN 978-1-62287-647-1.
15. ^ Manuel Hensmans; Gerry Johnson; George Yip (8
January 2013). Strategic Transformation: Changing While
Winning. Palgrave Macmillan. hlm. 139. ISBN 978-1-137-
26845-7.
16. ^ "1960 - 1969" . unilever.co.uk. Diakses tanggal 21 March
2015.
17. ^ Manuel Hensmans; Gerry Johnson; George Yip (8
January 2013). Strategic Transformation: Changing While
Winning. Palgrave Macmillan. hlm. 140. ISBN 978-1-137-
26845-7.
18. ^ a b Manuel Hensmans; Gerry Johnson; George Yip (8
January 2013). Strategic Transformation: Changing While
Winning. Palgrave Macmillan. hlm. 141. ISBN 978-1-137-
26845-7.
19. ^ a b Collins, Glenn (15 February 1996). "Unilever Agrees to
Buy Helene Curtis" . New York Times. Diakses tanggal
27 November 2013.
20. ^ Jones, Geoffrey (2005). Renewing Unilever:
Transformation and Tradition . Oxford University Press.
hlm. 362. ISBN 978-0-19-160842-1.
21. ^ "Unilever moots merger of Elida Gibbs and Lever Bros" .
UK: Marketing Week. Diakses tanggal 26 November 2013.
“Unilever is understood to be planning to merge its Elida
Gibbs and Lever Brother’s operations after Elida Gibbs
relocates its headquarters to Lever House in Kingston,
Surrey.”
22. ^ a b c d e f Jones, Geoffrey (2005). Renewing Unilever:
Transformation and Tradition . Oxford University Press.
hlm. 364. ISBN 978-0-19-160842-1.
23. ^ "ACH Foods Company Overview" . achfood.com.
Diakses tanggal 7 December 2013.
24. ^ "ACH Food Companies, Inc. Buys Unilever's Mazola Corn
Oil and Associated Brands" . prnewswire.com. 23 April
2002. Diakses tanggal 7 December 2013.
25. ^ Nicholson, Marcy (25 May 2007). "San Diego Times" .
Signonsandiego.com. Diakses tanggal 19 April 2011.
26. ^ "Unilver: Sustainable Tea" . Unilever.com. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 2 January 2010. Diakses tanggal
19 April 2011.
27. ^ "Unilever press release" . Unilever.com. Diakses tanggal
19 April 2011.
28. ^ Unilever buys Sara Lee's personal care division for
£1.17bn Daily Telegraph, 25 September 2009
29. ^ Unilever completes Sara Lee Personal Care & European
Laundry acquisition , Unilever, 6 December 2010
30. ^ Unilever acquires Diplom-Is operations in Denmark
Food Bev, 11 August 2010
31. ^ Cargill Acquires Unilever Tomato Business Food
Processing, 30 September 2010
32. ^ "Unilever to Purchase Alberto Culver for $3.7 Billion" .
Businessweek. 27 September 2010. Diakses tanggal
19 April 2011.
33. ^ Unilever buys Greek Ice Cream Manufacturer Food
News, 28 September 2010
34. ^ "Timeline of Major Farm Animal Protection
Advancements" . Humane Society. February 2011.
Diakses tanggal 21 March 2015.
35. ^ Unilever and Colgate-Palmolive exchange brands
Marketing Week, 23 March 2011
36. ^ "Unilever and Procter & Gamble in price fixing fine" . BBC
News. 13 April 2011.
37. ^ Unilever Sells Alberto VO5, Rave to Brynwood Wall
Street Journal, 24 August 2011
38. ^ Unilever to Buy Russia’s Kalina in $694 Million Deal to
Aid Emerging Push Bloomberg, 14 October 2011
39. ^ "The Maker of Dove Soaps Will Phase Out Exfoliating
Plastic Microbeads" . Business Insider. 27 December
2012. Diakses tanggal 29 December 2012.
40. ^ "Spam maker Hormel pays $700m for Unilever's Skippy
peanut butter business" . The Daily Telegraph. London. 3
January 2013. Diakses tanggal 12 January 2013.
41. ^ "Skippy peanut butter sold to Spam owner" . BBC News.
3 January 2013. Diakses tanggal 12 January 2013.
42. ^ Abhishek Takle (4 July 2013). "Unilever raises stake in
Indian unit to 67 percent" . Reuters.
43. ^ "Pinnacle Foods to buy Unilever's Wish-Bone salad
dressing business" . Reuters. 12 August 2013. Diakses
tanggal 8 October 2013.
44. ^ "Unilever acquires T2 tea brand" . B&T. 10 September
2013. Diakses tanggal 8 October 2013.
45. ^ "Peperami gobbled up by US meat snacks firm Jack
Link's" . The Guardian. London. 21 February 2014.
Diakses tanggal 10 March 2014.
46. ^ "Unilever buys majority stake in Chinese water
purification company" . Reuters. 9 March 2014. Diakses
tanggal 10 March 2014.
47. ^ "Unilever Acquires Majority Stake in Chinese Water-
Purification Company" . The New York Times. 10 March
2014. Diakses tanggal 10 March 2014.
48. ^ "Consumer goods major Unilever sells Ragu and Bertolli
brands" . Japan Herald. Diakses tanggal 22 May 2014.
49. ^ "Unilever sells Slim-Fast to Kainos Capital" . Unilever.
Diakses tanggal 7 July 2014.
50. ^ "Unilever buys premium Italian ice cream maker
GROM" . Reuters. 1 October 2015.

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Unilever.

(Indonesia) Unilever Indonesia


(Inggris) Unilever pusat

(Inggris) Official website

(Indonesia) website Sunsilk Indonesia

(Inggris) website Conello

(Inggris) Foodservice website

(Indonesia) (Inggris) Unilever Food Solutions Indonesia

(Indonesia) website Paddle Pop

(Indonesia) website Wall's

(Indonesia) website Pepsodent

(Indonesia) website Close Up


Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Unilever&oldid=17383827"

Terakhir disunting 1 bulan yang lalu oleh Van08789

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai