Menata Hati Untuk Ikhlas
Menata Hati Untuk Ikhlas
Orang yang hatinya telah tertata dengan baik ia tidak pernah merasa resah
dan gelisah, tidak pernah gunda gulana kemanapun pergi, dan dimanapun
ia berada, ia senantiasa mampu mengendalikan hatinya, ia senantiasa
berada di dalam kondisi damai dan mendamaikan, tenang dan
menenangkan, tentram dan menentramkan, ia yakin dengan keyakinannya
yang amat sangat bahwa hanya dengan mengingat dan merindukan Allah
SWT hanya dengan menyebut-nyebut namanya setiap saat meyakini dan
mengamalkan ayat-ayat nya maka hati menjadi tentram, tantangan seberat
apapun diterima dengan penuh keikhlasan.
Orang yang hatinya tertata rapi adalah orang yang telah berhasil merintis
jalan kearah kebaikan ia tidak akan tergoyahkan dengan aneka rayuan yang
tampak menggiurkan ia akan melangkah pada jalan yang lurus dari titik
tahapan kebaikan sehingga ia mencapai titik puncak sementara itu ia akan
berusaha sekuat tenaga untuk memelihara diri dari sikap sombong, hujub,
ria, hasad dan perilaku rendah lainnya sungguh betapa beruntungnya orang
yang senantiasa bersungguh-sungguh menata hatinya karena berarti ia telah
menabung aneka kebaikan yang akan segera dipetik hasil di dunia dan
akherat sebaliknya alangkah malangnya orang yang tidak pernah menata
hatinya selama hidup lalai dan membiarkan hatinya kusut dan kotor karena
jangankan akherat kelak bahkan ketika hidup didunia pun nyaris tidak akan
pernah merasakan nikmat hidup, tentram, ,nyaman dan lapang