Anda di halaman 1dari 8

BAB 1.

PENDAHULUAN

Termodinamika : adalah cabang ilmu  Specific volume = Vl/m


pengetahuan (science) yang mempelajari  Volume molar = Vl/n
hubungan antara panas, suhu terhadap Gaya : Satuan gaya adalah newton,
energy dan kerja (Works). Korelasi
keempat besaran ini (panas, suhu, energi symbol N, yang diturunkan dari Hukum 2
dan kerja ) dapat dipelajari dari empat Newton, yang dirumuskan sebagai
buah hukum termodinamika. perkalian massa m, dan percepatan a:
Termodinamika banyak digunakan pada F = m x a. (1.1)
berbagai bidang science dan teknik 1 Newton didefinisikan sebagai gaya yang
misalnya kimia fisika, teknik kimia dan apabila dikenakan pada massa 1 kg, akan
teknik mesin. Hukum termodinamika yang
menghasilkan percepatan 1 ms-2, satuan
dijelaskan pada mata kuliah
termodinamika hanyalah hukum gaya untuk system SI kgms-2. Satuan gaya
termodinamika 1 dan hukum system British adalah pound force (lbf)
termodinamika 2. yang didefinisikan sebagai gaya yang
1. Termodinamika 1: Menjelaskan apabila dikenakan pada benda dengan
prinsip konservasi energy yaitu massa 1 lbf akan menghailkan percepatan
energy dapat diubah dari bentuk 32,1740 fts-2.
satu menjadi bentuk lainnya, tetapi
Rumusan gaya untuk satuan British
tidak bisa diciptakan dan
dimusnahkan adalah :
2. Termodinamika 2: Menjelaskan F= (1.2)
panas tidak bisa mengalir dari
Dimana gc adalah konstanta untuk
lokasi aliran dingin ke aliran panas
mengkorvesikan menjadi lbf.
Besaran Fundamental: Hukum gc = 32,1740 (lbm)(ft)(lbf)-1(s)-2
termodinamika 1 dan hukum Konversi 1 lbf = 4,4482216 N
termodinamika 2 dijelaskan dalam bentuk Contoh soal 1.1:
persamaan besaran energy, panas, kerja, (sumber: Smith Dkk., 2005)
yang dapat ditentukan dari besaran pokok Berat astronot di Houston, Texas 730 N
(fundamental) yaitu: dimana kecepatan gravitasi g = 9,792 ms-2.
1.Sistem SI: massa (M, kg)., Panjang (L, Berapa massa dan berat astronot di bulan
m)., Waktu (T, detik) dan Suhu (K, kelvin) yang kecepatan gravitasinya 1,67 ms-2.
2.British : massa (M, lbm = 0,45359237 Jawab:
kg)., panjang (L, feet =0,3048 m) Apabila a = g, dan hokum Newton : F =
mg, maka, m = = = 74,55 Nm-1
Satuan ukuran jumlah atau kuantitas :
Satuan jumlah atau ukuran jumlah yang s-2. Karena satuan newton N = kgms-2,
biasa digunakan adalah : maka stuan m dapat dijabarkan : m =74,55
 Massa, m kgms-2x m-1 s-2 =74,55 kg. Massa astronot
 Jumlah mol, n tidak dipengaruhi lokasi apakah di bulan
 Volume total, Vl
atau di bumi, sedangkan berat astronot
Ketiga satuan jumlah tersebut dapat dibuat
dipengaruhi gravitasi, sehingga berat
korelasi sebagai berikut:
astronot di bulan dapat dihitung sebagai
 n=m/M, dimana M=massa
berikut :
molekul, BM

1
F( bulan) = mxg (bulan) = 74,55 kgx 1,67 dengan pembacaan 0 Kelvin dan 0
ms-2 = 124,5 N Rankine.
Pada soal yang sama, apabila
digunakan satuan British diperlukan Tekanan
konversi satuan SI ke satuan British yaitu : Tekanan diberi simbol P yang
berat astronot =(lbf)., gaya gravitasi = (ft s- didefinisikan sebagai gaya F yang bekerja
2
) dengan konversi 1N ekivalen dengan pada luasan A . Apabila gaya mempunyai
0,224809 (lbf) dan 1m=3,28084 (ft). satuan Newton (N) sedangkan luasan
Kerjakan soal tersebut : mempunyai satuan m2 maka hubungan
…………………………………………… antara tekanan dan gaya sebagai berikut :
…………………………………………… P = F/A= (N/m2) (1.7)
…………………………………………… 1N/m2 = 1 Pascal
…………………………………………… Untuk memahami pengertian tekanan,
perhatikan Gambar 1.2 berikut:
Suhu
Suhu mempunyai simbol t dan T .
Suhu dalam skala celcius simbolnya t
sedang untuk skala Kelvin adalah T.
Korelasi kedua skala ini adalah
t o C = T (K) – 273,15 (1.3)
Selain itu ada skala lain yang biasa dipakai
di USA yaitu Rankine dan Fahrenheit .
Masing masing mempunyai korelasi sbb
T(R) = 1,8 T (K) (1.4)
o
t( F) = T ( R ) – 459,6 (1.5) Gambar 1.2: Pengukuran tekanan
o o
t ( F) = 1,8 t C + 32 (1.6) (Sumber: Smith Dkk., 2005)

Pada gambar ditunjukkan, cara


pengukuran tekanan pada piston yang
berisi minyak (oil). Pada bagian atas piston
diberi beban (wight). Minyak menerima
gaya (beban) sebesar mg, dimana m adalah
jumlah massa beban, piston dan alas beban
(pan) sedangkan g adalah gaya gravitasi.
Tekanan yang bekerja pada minyak (oil)
Gambar 1.1: hubungan berbagai skala adalah :
suhu (Sumber: Smith Dkk., 2005). P=F/A = mg/A (1.8)
M = massa beban + massa piston + massa
pada fase uap dan fase padat untuk masing pan, dan A luas penampang piston.
masing skala sebagai berikut :
Suhu air saat mulai menjadi steam jenuh Pressure gauge : adalah alat pengukur
yaitu 100oC = 373,15 K=212 F=671,67 R, tekanan. Prinsip kerja alat pressure gauge,
sedangkan suhu air pada kondisi padat : menggunakan prinsip seperti yang
0oC = 273,15 K=32 F=491,67 R. ditunjukkan Gambar 1.3.
Batas suhu terendah yang bisa dibaca oleh
skala Celsius = -273,15 oC, sedangkan
Fahrenheit = 459,67 oF yaitu ekivalen

2
Manometer Cairan: Tekanan hidrostatis
ini diterapkan pada system alat ukur
tekanan manometer cairan seperti
ditunjukkan Gambar 1.5.

Gambar 1.3 Pressure gauge.


Jarum penunjuk tekanan (indicator hand)
dapat bergerak naik dan turun, tergantung
pada fluida yang menekan. Berdasarkan
Gambar 1.3, pada saat piston turun, maka
cairan oil akan terdorong keluar
(perhatikan anak panah yang menunjukkan
to pressure source). Apabila jalur pipa ini Gambar 1.5 Manometer cairan.
dihubungkan dengan pipa manometer
(pipe thread), akan mendorong jarum Pada Gambar 1.5 ditunjukkan skema
penunjuk tekanan naik, dan sebaliknya gambar manometer cairan pipa U.
saat beban (weight) berkurang, piston naik Perhatikan pipa U diisi cairan dengan
yang mengakibatkan tekanan cairan turun densitas ρ. Pada saat pipa manometer
sehingga jarum penunjuk tekanan juga diberi tekanan P, maka cairan di dalam
turun. pipa U terdorong, sehingga terjadi
Tekanan Hidrostatis : adalah tekanan perbedaan tinggi sebesar h. Tekanan yang
cairan dengan ketinggian tetentu, terhadap masuk pipa lebih besar dari tekanan di
suatu benda yang diletakkan pada wadah dalam tangki. Perbedaan tekanan keduanya
dengan luas penampang tertentu (A). Pada
∆P dapatdihitung berdasarkan tekanan
Gambar 1.4, ditunjukkan benda yang
berada di dalam fluida, dengan kedalaman hidrostatis sesuai persamaan 1.8 sebagai
h. Benda akan menerima gaya sebesar F= berikut:
mg = Ahρg, dimana A luas penampang ∆P = hρg (1.9)
tangki, h tinggi cairan di dalam tangki, ρ Dimana ρ adalah densitas cairan yang
adalah densitas fluida dan g percepatan diisikan pada pipa u. Apabila cairan yang
gravitasi. Tekanan yang dialami benda di diisikan di dalam pipa u adalah air raksa,
dalam fluida sesuai dengan persamaan 1.7: setiap ketinggian air raksa 1milimeter,
pada suhu 0oC ekivalen dengan tekanan 1
P= Ahρg/A = hρg (1.8) (torr) sama dengan 133,322 Pa.

Tekanan atmosferis (atm) : merupakan


salah satu satuan (unit) untuk tekanan.
Pada kondisi standard mempunyai
pengertian tekanan rata rata pada atmosfer
di bumi pada permukaan laut yang
besarnya adalah 101325 Pa atau
101,325kPa. Satuan tekanan yang lain Bar
merupakan satuan SI ekivalen 105 Pa =
Gambar 1.4 Tekanan hidrostatis. 0,986923 atm.

3
Tekanan yang dibaca pressure gauge Contoh soal 1.3:
adalah perbedaan tekanan system yang (sumber: Smith Dkk., 2005)
diukur dan tekanan sekeliling atau Pada suhu 27 oC pembacaan manometer
atmosferis. Tekanan ini disebut dengan yang diisi air raksa untuk pengukuran
tekanan gauge (gauge pressure). Tekanan tekanan 60,5 cm. Apabila kcepatan
ini dapat dikonversikan menjadi tekanan gravitasi 9,784 ms-2. Berapakah tekanan
absolute dengan menambahkan tekanan yang terukur oleh manometer tersebut.
barometer. Jawab:
Penyelesaian soal ini menggunakan
Pabs = P gauge + Pbarometer (1.10) Persamaan 1.9 yaitu P = hρg . Pada suhu
27o C densitas merkuri 13,53 g/cm3,
Tekanan absolute ini yang digunakan tekanan dihitung sebagai berikut:
sebagai dasar perhitungan pada
termodinamika P = 60,5 cm x 1 3,53 g cm3 x 9784 ms-2
= 8009 g m s-2 cm-2
Contoh soal 1.2:
(sumber: Smith Dkk., 2005) P = 8,009 kg m s-2 = 8,009 Ncm-2
Sebuah benda diletakkan pada bagian atas = 80,09 kPa = 0,8009 bar
piston (Gambar 1.2), dengan diameter 1
cm untuk mengukur tekanan. Beban piston Kerja (work) : diberi simbol W
mempunyai massa total (termasuk piston merupakan kinerja yang diperoleh pada
dan alas tempat saat gaya bekerja dengan menempuh jarak
beban) 6,14 kg. Piston dapat naik turun
tertentu dengan perumusan
sesuai dengan tekanan yang diukur.
Apabila kecepatan dW = F dl (1.11)
gravitasi 9,82 m s-2, berapakah tekanan F = gaya , dl = perubahan jarak
gauge yang terukur dan berapakah tekanan Sebagai contoh seorang pekerja yang
absolutnya bila tekanan barometer 748 menarik benda menempuh jarak l, maka
torr. usaha yang dilakukan oleh orang tersebut
Jawab: dapat dihitung dari hasil integrasi
Gaya berat beban yang diterima piston Persamaan 1.11 yaitu W = F x l.
yaitu: Pengertian usaha yang dibahas pada
F = mg = (6,14) kg x (9,82) m s-2 termodinamika adalah usaha (W) yang
berhubungan dengan perubahan volume.
= 60,295 N Contoh yang sering dijumpai adalah
Tekanan gaugenya dihitung dari perubahan volume karena proses kompresi
Persamaan 1.8. atau ekspansi fluida di dalam silinder yang
F 60,295 N diakibatkan dari gerakan piston.Gaya yang
  76,77 Ncm  2 dikerjakan piston sama dengan perkalian
A (1 / 4)( )(1)cm 2
luas penampang piston dan tekanan fluida.
Tekanan absolute = Tekanan gauge +
Jarak perpindahan piston sama dengan
tekanan barometer
perubahan volume total fluida dibagi
Pabs = 76,77 + (748) torr (0.013332)
dengan luas penampang total piston. Pada
Ncm2/torr
peristiwa kompresi dapat digambarkan
sebagai berikut:
= 86,74 Ncm2 = 867,4 kPa

4
pada rumus 1.14 menjadikan harga W
negative. Hasil integrasi persamaan 1.14

W = -P(V2t-V1t) (1.15)

Energi : Konsep rumusan kerja di atas


kemudian dikembangkan untuk
memperoleh konsep energy;
Gambar 1.5 Kompresi pada piston. 1. Energi Kinetik
Apabila suatu benda dengan massa m
Pada Gambar 1.5, pada saat diberi gaya F shingga berpindah sejauh
didorong ke bawah, piston dengan luas (dl) selama interval waktu tertentu (dt)
penampang A akan bergeser dengan jarak maka berdasarkan rumusan usaha (W)
sejauh d. Maka perubahan volume fluida dapat dituliskan sbb :
sebesar ∆Vl= Ad. Fluida di dalam tabung dW= m.a.dl (1.16)
silinder memperoleh gaya F= PA. Dimana a adalah percepatan yang dapat
Berdasarkan Persamaan 1.11, persamaan didefinisikan a= du/dt, dengan u =
usaha menjadi: kecepatan benda bergerak maka
dW = PA d (1.12) persamaan 1.16 menjadi:
karena A konstan maka Persamaan 1.12 du dl
dW  m dl  m du
dapat diubah : dt dt
dW = P d l (1.13) dW  mu.du
Penulisan Persamaan 1.13 sesuai dengan
 u2 u2 
W  m  udu  m 2  1 
u2
kaidah yang berlaku adalah :
dW = - P d l (1.14)
u1
 2 2
Tanda minus pada Persamaan 1.14 untuk  mu 2 
konsistensi harga W yang bisa negative W    (1.17)
atau positif. Sesuai dengan Persamaan  2 
1.11, disebutkan bahwa apabila arah Menurut Lord Kelvin setiap besaran
perpindahan sama dengan arah gaya yang dengan harga ½ mu2, adalah energy
menyebabkan perpindahan maka W kinetik
tandanya positif (+) dan sebaliknya bila
Ek = ½ mu2 (1.18)
arah perpindahan berlawanan dengan arah
gaya maka W tandanya negative (-). Satuan energy kinetik SI adalah kg m2 s2 ,
Pada contoh kompresi di atas, pada saat apabila dinyatakan dalam newton sama
piston didorong ke bawah maka arah gaya dengan Newton meter atau joules. Untuk
dan perpindahan sama, maka W tandanya satuan British harus dikonversikan dengan
positif. Perubahan volume pada kompresi gc
adalah negative (dari volume besar Ek= (1/2mu2)/gc (1.19)
menjadi kecil). Tanda negative pada
Dengan satuan ft lbf
persamaan 1.14 diperlukan agar W
menjadi positif (apabila tandanya positif, 2. Energi Potensial
W negative) sehingga konsisten dengan Apabila benda dengan massa m yang
aturan pada persamaan 1.11. Pada proses mula-mula berada pada ketiggian z1
ekspansi arah dari gaya berlawanan kemudian digeser ke ketinggian z2 maka
dengan arah perpindahan. Perubahan minimal gaya untuk menggesernya adalah
volume positif (dari volume kecil menjadi seberat benda itu sendiri
volume besar). Dengan demikian tanda –

5
F= ma = mg pada posisi diam. Apabila gesekan dengan
Kerja (W) minimum untuk menggeser udara pada saat elevator jatuh diabaikan
benda tersebut adalah : dan kecepatan gravitasi g = 9,8 ms-2
hitung:
W= F(z2-z1) = mg(z2-z1)
1. Energi potensial elevator mula
W= Δ(mzg) = mgz2-mgz1 mula
2. Kerja yang diberikan untuk
Ep= mgz (1.20) menaikkan elevator
3. Energi potensial pada posisi
Setiap besaran dengan rumusan mgz tertinggi
disebut energy potensial. Satuan untuk 4. Kecepatan dan energy kinetic pada
energy potensial adalah kg m2 s2 (
saat menimpa per.
Newton-meter ) = Joule . Rumusan energy
potensial British untuk British 5. Energi potensial per yang tertekan
Jawab:
adalah: Ep = dengan satuan (ft)(lbf) 1. Menggunakan persamaan (1.20),
Ep1= mgz1 = (2500 kg)(10 m)(9,8)ms-2
Konsevasi energi: Menurut hukum = 245000 J
termodinamika 1 energi dapat diubah dari
bentuk satu menjadi bentuk lain misalkan 2. Menggunakan persamaa (1.11) yang
dari energy potensial menjadi kinetic, diintegralkan:
panas, dan usaha. Konsep ini banyak W= = = mg (z2-z1)
diterapkan pada system mekanik misalkan
Ep1= mgz1 = (2500 kg) (9,8)ms-2(100-
air terjun yang digunakan unuk
10)m
menggerakkan turbin.
= 2205000 J
Apabila diasumsikan tidak terjadi
kehilangan energy selama proses
3. Menggunakan persamaan (1.20),
perubahannya, maka pernyataan tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan: Ep2= mgz2 = (2500 kg)(100 m)(9,8)ms-2
= 2450000 J
4 Menggunakan prinsip konservasi energy
W = ∆Ek = ∆( ) = ∆(mgz) (1.21) persamaan (1.22)
Berdasarkan Persamaan 1.21 dapat
dituliskan: ( ) ( )+ mgz2 – mgz1= 0
Atau Ek3 – Ek2 + Ep3 - Ep2 = 0,
berdasarkan alur proses jatuhnya elevator
( ) ( )+ mgz2 – mgz1= 0 (1.22) yang kemudian menimpa per, maka Ek2
dan Ep3 = 0 sehingga :
Contoh soal 1.4: Ek3 = Ep2 = 2450000 J
(sumber: Smith Dkk., 2005) Ek3 = , =
Elevator dengan massa 2500 kg, terletak
pada ketinggian 10 m dari dasar lantai. u3= 44,27 ms-1
Selanjutnya elevator dinaikkan ke 5. Menggunakan prinsip konservasi energi
ketinggian 100 m dari dasar lantai. Tali ∆Ep (per) + Ek (elevator) = 0
penarik elevator kemudian putus, sehingga Energi potensial per = 2450000 J
jatuh bebas menimpa per (spring), yang Panas ( Heat ); Apabila bahan panas
cukup kuat untuk menahan beban elevator dikontakkan dengan bahan dingin maka

6
bahan yang panas akan menjadi lebih Besaran fundamental
dingin sedangkan bahan yang dingin 4. Pada suhu absolut berapakah skala
menjadi lebih panas. Hal ini disebabkan Fahrenheit sama dengan Celsius?
Jawab:
karena terjadi perpindahan panas dari
……………………………………………
bahan yang panas ke bahan dingin (Q). ……………………………………………
Panas mirip dengan kerja (W), ……………………………………………
untuk membedakannya panas dapat ……………………………………………
didefinisikan sebagai perpindahan energy
karena perbedaan temperature, sedangkan 5. Tekanan 3000 bar diukur dengan alat
kerja adalah perpindahan energy yang ukur gauge dengan pembebanan. Bila
diameter piston 4 mm. Berapakah
tidak disebabkan temperature, misalkan
massa beban dalam (kg) yang
disebabkan gerakan. Panas yang diperlukan (perhatikan konversinya)?
dipindahkan dari suatu bahan akan Jawab:
disimpan dalam bentuk energy kinetik atau ……………………………………………
energy potensial atom atau molekul suatu ……………………………………………
bahan. Dengan demikian energy panas ……………………………………………
dapat diubah menjadi kerja. Sebagai ……………………………………………
……………………………………………
contoh uap panas
……………………………………………
mengandung energy kinetic yang dapat ……………………………………………
digunakan menggerakkan turbin. ……………………………………………
Satuan energy system internasional ……………………………………………
(SI) adalah (N m) atau Joule, yaitu kerja ……………………………………………
mekanik gaya satu newton untuk ……………………………………………
perpindahan dengan jarak 1 m. ……………………………………………
……………………………………………
Latihan: ……………………………………………
Pengertian termodinamika ……………………………………………
1. Apakah perbedaan kerja dan panas? ……………………………………………
Jawab: ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
……………………………………………
6. Tekanan 3000 atm diukur dengan alat
2. Sebutkan satuan kerja dan panas? ukur gauge dengan pembebanan. Bila
Jawab: diameter piston 0,17 (in). Berapakah
…………………………………………… massa beban dalam (lbm) yang
…………………………………………… diperlukan(perhatikan konversinya)
Jawab:
3. Carilah satuan berikut ini dengan cara ……………………………………………
menjabarkan rumusnya, gaya, kerja, ……………………………………………
panas, energi kinetik dan energi ……………………………………………
potensial ……………………………………………
Jawab: ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………

7
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
7. Pembacaan sekala manometer yang
diisi air raksa pada suhu 25oC (pada Energi Kinetik dan Potensial
salah satu ujung terbuka) 56,38 cm. 9. Mobil mempunyai massa 1250 kg,
Berapakah tekanan absolute dalam kPa bergerak dengan kecepatan 40 m s-1.
yang terukur. Densitas merkuri pada Berapakah energy kinetic dalam kJ.
25oC adalah 13,543 gr cm-3, tekanan Berapa kerja yang dibutuhkan untuk
udara luar 101,78 kPa, g =9,832 m s-2
menghentikan mobil tersebut
Jawab:
…………………………………………… Jawab:
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… 10. Turbin air yang digerakkan oleh air
……………………………………………
terjun dengan ketinggian 50 m.
……………………………………………
…………………………………………… Berapakah laju massa air terjun
…………………………………………… tersebut untuk menghasilkan daya
…………………………………………… listrik 200 watt
…………………………………………… Jawab:
……………………………………………
8. Pembacaan sekala manometer yang ……………………………………………
diisi air raksa pada suhu 70oC (pada ……………………………………………
salah satu ujung terbuka) 25,62 (in). ……………………………………………
Berapakah tekanan absolute ……………………………………………
Jawab: ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………… ……………………………………………
……………………………………………
…………………………………………… Referensi
…………………………………………… Smith, J.M.; Van Ness, H.C.; dan Abbot,
…………………………………………… M.M. 2005. Introduction to Chemical
…………………………………………… Engineering Thermodynamics, 7th ed.
…………………………………………… McGraw-Hill: New York, USA.

Anda mungkin juga menyukai