Makalah Manajemen Farmasi
Makalah Manajemen Farmasi
DISUSUN OLEH :
KELAS : II.A
JURUSAN FARMASI
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah manajemen farmasi ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah manajemen farmasi ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat dan Perbekalan Kesehatan merupakan salah satu sub sistem dari
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2004 yang bertujuan agar tersedia
obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu, bermanfaat serta
terjangkau oleh masyarakat untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Obat merupakan komponen esensial dari suatu pelayanan kesehatan,
selain itu karena obat sudah merupakan kebutuhan masyarakat, maka persepsi
masyarakat tentang hasil dari pelayanan kesehatan adalah menerima obat
setelah berkunjung ke sarana kesehatan, yaitu Puskesmas, Poliklinik, Rumah
Sakit, Dokter praktek swasta dan lain - lain. Bila di umpamakan tenaga medis
adalah tentara yang sedang berperang di medan tempur, maka obat adalah
amunisi yang mutlak harus dimiliki untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
Oleh karena vitalnya obat dalam pelayanan kesehatan, maka pengelolaan
yang benar, efisien dan efektif sangat diperlukan oleh petugas pelayanan
pengobatan atau kefarmasian.
Dengan demikian pengadaan obat sekarang ini bukan hanya tanggung
jawab pelayanan kesehatan pemerintah saja yang dimaksud, melainkan
termasuk apotek swasta dan toko obat. Terlebih lagi di daerah-daerah atau
pedesaan yang belum terlalu berkembang pastinya sangat perlu pelayanan
pengobatan.
Mencermati kondisi derajat kesehatan masyarakat bergantung dalam
mengelola dana penyediaan obat secara efektif dan efisien. Hal ini
mendorong kami sebagai penulis ingin membahas sistem manajemen
pengelolaan atau pengadaan dan penerimaan obat di toko obat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan toko obat dan apa perbedaannya dengan
apotek?
2. Bagaimana sistem manajemen di toko obat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan toko obat dan apa
perbedaannya dengan apotek.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen di toko obat.
BAB II
PEMBAHASAN
Walaupun toko obat dapat dikatakan lebih kecil dari skala apotek,
namun untuk mendirikan dan menjalankan usaha ini harus menggunakan
sistem manajemen baik. Sehingga usaha toko obat ini dapat berjalan dan
berkembang. Berikut salah satu manajemen dalam mendirikan toko obat atau
Tips dan Strategi untuk Cara Usaha Toko Obat :
4. Pemilihan Karyawan
6. Pemilihan Properti
1. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan tentunya berkaitan dengan pengelolaan
keuangan, keluar masuknya uang, penerimaan, pengeluaran, dan
perhitungan farmako ekonominya.
2. Manajemen pembelian
Manajemen pembelian meliputi pengelolaan defekta, pengelolaan
vendor, pemilihan item barang yang harus dibeli dengan memperhatikan
FIFO dan FEFO, kinetika arus barang, serta pola epidemiologi
masyarakat sekitar toko obat.
3. Manajemen penjualan
Manajemen penjualan ditoko obat pastinya lebih fleksible
dibandingkan di apotek. Dimana apotek Manajemen penjualannya
meliputi pengelolaan penjualan tunai, kredit, kontraktor.
4. Manajemen Persediaan barang
Manajemen persediaan barang meliputi pengelolaan gudang, ,
kinetika arus barang. Manajemen persediaan barang berhubungan
langsung dengan manajemen pembelian.
5. Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran , berkaitan dengan pengelolaan dan teknik
pemasaran untuk meraih pelanggan sebanyak-banyaknya. Manajemen
pemasaran ini tampak pada apotek modern, tetapi jarang diterapkan pada
apotek-apotek konvensional dan took obat.
6. Manajemen khusus
Manajemen khusus, merupakan manajemen khas yang diterapkan
toko obat sesuai dengan kekhasannya, contohnya pengelolaan untuk toko
obat yang dilengkapi dengan swalayan, dan lain-lain.
Dasar Hukum
Persyaratan
1. Surat Permohonan diatas meterai Rp. 6.000,-
2. Surat Penunjukan Pemilik Toko Obat kepada Asisten Apoteker (Pemilik
Toko Obat).
3. Surat Pernyataan Keanggotaan Asisten Apoteker bermeterai Rp. 6.000,-
4. Foto Copy KTP Pemohon dan KTP Asisten Apoteker (AA), SIA dan SIK
AA.
5. NPWP atau Surat Pernyataan dan Copy Lunas Pajak tahun terakhir.
6. Foto copy Ijasah SIAA.
7. Denah Lokasi Toko Obat.
8. Foto copy SK Toko Obat lama (untuk SIK perpanjangan).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian Pasal 1 (14) Toko
Obat adalah sarana yang memiliki izin untuk menyimpan obat-obat bebas dan
obat-obat bebas terbatas untuk dijual secara eceran. Dengan
penanggungjawab AA (Assistant Apoteker). Sistem manajemen toko obat
tidak jauh berbeda dengan manajemen apotek. Manajemen toko obat adalah
manajemen farmasi yang diterapkan di toko obat. Sekecil apapun suatu toko
obat, sistem manajemennya akan terdiri atas setidaknya beberapa tipe
manajemen, yaitu manajemen keuangan, pembelian, penjualan, persediaan
barang, pemasaran, dan manajemen khusus.
B. Saran
Semoga apa yang telah dijelaskan dalam makalah ini mengenai
manajemen toko obat dapat membantu dan memberikan informasi mengenai
manajamen yang dapat diterapkan di toko obat.
DAFTAR PUSTAKA
http://farof.blogspot.co.id/2016/11/ini-perbedaan-toko-obat-berizin-dan.html.