Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa, Karena atas
limpahan rahmat dan berkat-Nya, kami dapat menyelesaikan Proposal Pengabdian Kepada
Masyarakat yang berjudul “(Kegiatan Kreatif Inovatif Berbasis Pengembangan Masyarakat
Dalam Upaya Menurunkan Angka Demam Berdarah Di Wilayah Kalimantan Selatan)”.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih belum sempurna dan masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat memelukan kritik dan saran, serta tanggapan dari
para pembaca. Agar proposal ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.
Selain itu, kami mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama dosen dan semua pihak
yang telah membantu dan membimbing kami dalam proses pembuatan proposal ini. kami
berharap semoga proposal ini dapat dimanfaatkan oleh para pembaca.
Penulis
i
HALAMAN PENGESAHAN
5. Mukarromah (11194561910187)
ii
3. Lidya Merarie (11194561910216)
5. Mukarromah (11194561910187)
Mengetahui,
iii
Ketua LPPM Universitas Sari Mulia
NIK 1166122004007
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN 3
A. Solusi Yang Ditawarkan..............................................................................................3
B. Target...........................................................................................................................3
C. Luaran..........................................................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAAN 4
A. Kegiatan.......................................................................................................................4
B. Waktu dan Tempat......................................................................................................4
C. Metode dan Media.......................................................................................................4
D. Sasaran Kegiataan.......................................................................................................4
E. Kepanitiaan..................................................................................................................4
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 5
A. Kinerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat..........................................5
iv
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 8
A. Anggaran Biaya...........................................................................................................8
B. Jadwal Kegiatan...........................................................................................................8
BAB VI PENUTUP 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
..........................................Dengue hemorrhagic fever (DHF) atau yang disebut demam berdarah d
(DBD), sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1968 sampai sekarang, sering kali
menjadi penyebab kematian terutama pada anak, remaja dan dewasa. Faktor
lingkungan berupa sarang nyamuk, genangan air, semak-semak, sampah dan kaleng
besar, Penyakit demam berdarah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
virus dengue yang masuk bersama darah yang dihisapnya. Di dalam tubuh nyamuk itu
virus dengue akan berkembang biak dengan cara membelah diri dan menyebar
diseluruh bagian tubuh nyamuk. Sebagian besar virus itu berada dalam kelenjar liur
nyamuk, selanjutnya pada waktu nyamuk menggigit orang lain maka setelah alat
tusuk nyamuk (Probosis) menemukan kapiler darah, setelah darah dihisap 2 terlebih
dahulu dikeluarkan air liurnya dari kelenjar air liur agar darah yang dihisapnya tidak
membeku .Tanda dan gejala pada penyakit demam berdarah ini timbul secara
mendadak berupa suhu tinggi, nyeri pada seluruh tubuh, nyeri di belakang kepala
hebat, suara serak, batuk epitasis serta disuria, lemah, nafsu makan berkurang dapat
juga disertai muntah. Masa tunas 3-15 hari, tetapi rata-rata 5-8 hari. Pada penyakit
demam berdarah yang berkelanjutan dapat menimbulkan terjadinya Dengue Syok
Syndrome (DSS), bahkan kematian demam berdarah (DHF) sangat beresiko. Maka
setiap pasien yang tersangka menderita DHF perlu dirawat di rumah sakit. Dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat dapat berperan memonitor tanda-tanda
perdarahan, memonitor tanda-tanda syok hipovolemik, mampu melakukan rehidrasi,
mampu menganalisa hasil laborat yang signifikan terhadap DHF. Berdasarkan uraian
diatas penulis tertarik untuk mengambil judul Asuhan Keperawatan Anak dengan
Dengue Hemoragic Fever (DHF).
Indonesia merupakan Negara hiperendemis Den- gue dimana keempat serotipe
virus Dengue sudah terse- bar di 34 propinsi 1. Sementara pada tahun 2014, sam- pai
pertengahan bulan Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi sebanyak 71.668
orang dan 641 dian- taranya meninggal dunia dengan CFR 0,9% (Kemenkes RI,
1
2015). Salah satu wilayah yang merupakan endemis DBD adalah Provinsi Kalimantan
Selatan. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh
wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan dan terjadi di 13 (tiga belas) kota/kabupaten.
Menurut teori The Environment of Health yang dikemukakan oleh Hendrik L.
Blum tahun 1974, konsep sehat dibagi menjadi 4 faktor yang berperan dalam status
kesehatan. Empat faktor tersebut meliputi hereditas, gaya hidup, faktor pelayanan
kesehatan dan lingkungan. Lingkungan sendiri adalah semua faktor luar yang
berpengaruh pada suatu individu. Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik (rumah
sehat), lingkungan biologi (angka bebas jentik < 95%) dan lingkungan non fisik
(kepadatan penduduk yang tinggi). Faktor lingkungan fisik dan biologi dapat
mempengaruhi perkembangbiakan dan pertumbuhan vektor nyamuk Aedes aegypti,
sedangkan faktor lingkungan non fisik dapat mempengaruhi persebarluasan penularan
penyakit DBD.
Data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menun- jukkan bahwa kejadian DBD
selama empat tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan. Tahun 2013 tercatat
33 kasus dan 1 kematian, tahun 2014 kemudian mengalami penurunan menjadi 11
kasus, tahun 2015 mengalami peningkatan lebih 6 kali lipat menjadi 75 kasus dengan
5 kematian, dan tahun 2016 terjadi 57 kasus dan 1 kematian. Laporan BPS Provinsi
Kalimantan Selatan tahun 2016, kepadatan penduduk tertinggi berada di kota
Banjarmasin dengan jumlah kepadatan penduduk sebesar 9419,93 orang/km2.
Kepadatan penduduk yang tinggi dapat meningkatkan penularan kasus DBD. Nyamuk
memiliki kemampuan terbang hingga 100 meter, namun dengan penduduk yang
padat, nyamuk tidak perlu terbang sejauh itu sehingga peluang besar untuk nyamuk
Aedes aegypti menggigit pada ban- yak orang dapat memberikan dampak penyebaran
kasus DBD dengan cepat.
2
BAB II
B. Target
Target yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai
berikut.
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya dari penyakit Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) atau yang disebut demam berdarah dengue (DBD).
2. Menanamkam pemahaman pentingnya selalu menjaga kebersihan agar terhindar
dari Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau yang disebut demam berdarah
dengue (DBD).
3. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pencegahan penularah
nyamuk demam berdarah dengue (DBD) dengan sering melakukan tindakan
“3M Plus” yaitu menutup, menguras, menimbun.
C. Luaran
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai
berikut.
1. Masyarakat mengetahui bahaya dari penyakit Dengue Hemorrhagic Fever
(DHF) atau yang disebut demam berdarah dengue (DBD).
2. Masyarakat mampu memahami pentingnya selalu menjaga kebersihan agar
terhindar dari Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau yang disebut
demam berdarah dengue (DBD).
3. Masyarakat mengetahui cara pencegahan penularah nyamuk demam
berdarah dengue (DBD) dengan sering melakukan tindakan “3M Plus”
yaitu menutup, menguras, menimbun.
3
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan berupa pendidikan kesehatahatan tentang demam berdarah
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menggalakan “kegiatan kreatif
inovatif berbasis pengembangan masyarakat dalam upaya menurunkan angka demam
berdarah di wilayah Kalimantan Selatan” di lingkungan masyarakat.
D. Sasaran Kegiataan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat dari yang muda sampai orang tua yang
berada didalam dan luar Kalimantan Selatan
E. Kepanitiaan
Kepanitiaan dalam kegiatan ini adalah dosen Fakultas Kesehatan Sari Mulia yang
merupakan anggota kelompok pengabdian masyarakat di Universitas Sari Mulia
Banjarmasin (terlampir).
4
BAB IV
42
50 22 14 19 32 7 24
1 11 3 0 11 0
0
Kebidanan Keperawatan Farmasi Other Jumlah
Publikasi Nasional
50 39 38
22 24 21
Total
12 16 11
6 1 3 3 0 0 0
0
Kebidanan Keperawatan Farmasi Other (Baru) Jumlah
Program Studi
Publikasi Internasional
100
82
80
60
Total
42
40
21
20 8 11
0 2 3 1 0 0 0 0 3 3
0
Kebidanan Keperawatan Farmasi Other (Baru) Jumlah
Program Studi
4
3
Total
3 2 2
2 2
2
1 1
1
0 0
0
Kebidanan Keperawatan Farmasi Jumlah
Program Studi
6
5. Gambar grafik sumber Dana Publikasi Penelitian Dosen di Lingkungan Kampus
Pendidikan Sari Mulia Banjarmasin.
60 42
40 32
22 19 24
14 11 11
20 7 1 3 0 0
0
Kebidanan Keperawatan Farmasi Other (Baru) Jumlah
Program Studi
7
BAB V
A. Anggaran Biaya
NO Uraian Jumlah
B. Jadwal Kegiatan
Januari Februari
Proposal
Penyusun Proposal
Sosialisasi
Penulisan Laporan
Pengumpulan Laporan
BAB VI
PENUTUP
Dengue hemorrhagic fever (DHF) atau yang disebut demam berdarah dengue (DBD)
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. DBD adalah penyakit akut
dengan manifestasi klinis perdarahan yang menimbulkan syok yang berujung kematian. DBD
8
disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili
Flaviviridae. iklim Indonesia yang tropis mendukung perkembangbiakan nyamuk dan juga
sebagian besar masyarakat Indonesia yang kurang sadar akan pentingnya perilaku
hidup bersih sehat menyebabkan banyak kota di Indonesia menjadi endemis kasus DBD.
Pada tahun 2009, WHO menetapkan Indonesia sebagai salah satu negara hiperendemik
dengan jumlah provinsi yang terkena DBD sebanyak 32 provinsi dari 33 provinsi
di Indonesia dan 355 kabupaten/kota dari 444 kota terkena DBD. Setiap hari
dilaporkan, sebanyak 380 kasus DBD dan 1-2 orang meninggal setiap hari (Arsin, 2013).
Permasalahan yang terjadi dimasyarakat adalah kurangnya pengetahuan dan pencegahan
terhadap penularan nyamuk demam berdarah (DBD).
9
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Risma, Teuku Samsul Bahri. (2018). Perilaku Kesehatan dalam pencegahan
Dengue Hemorragic Fever. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan 3 (3). 74-76.
10
Lampiran 1
Wakil : Arini
11
Mela Febrianti
12