Arsitektur FTTH
Secara umum arsitektur jaringan FTTH mulai dari pusat layanan sampai dengan pelanggan
adalah sebagai berikut,
2. ODF = Optical Distribution Frame, atau Rak dan frame yang berfungsi ;
a. Tempat Spliter untuk mendistribusikan Fiber Optik ke ODC
untuk melayani beberapa area.
b. Tempat melakukan pengukuran dan monitoring Jaringan Fiber Optik.
c. Tempat terminasi fisik jaringan luar Fiber Optik.
4. ODC = Optical Distribuion Cabinet atau perangkat Lemari Kabel Fiber Optik
dengan fungsi sebagai berikut ;
a. titik sambung untuk penyebaran layanan ke beberapa area yang
lebih kecil
b. tempat splitter untuk yaitu dari satu Fiber optik ke beberapa
fiber optik.
c. tempat koneksi dari Kabel Feeder ke Kabel Distribution
5. Kabel Distribution = Kabel Fiber Optik yang mendistribusikan layanan ke area
yang lebih kecil
a. Menggunakan kabel tipe Single Core Single Tube atau SCST
b. Sebagai penghubung antara ODC dengan ODP
10. Roset Optic atau kotak tempat penghubung antara indoor optik cables
dengan kabel optik arah CPE ( Customer Premises Equipment)
dalam bentuk ONT/ONU
11. ONT/ ONU = Optical Network Terminal atau Optical Network Unit.
Fungsinya adalah :
a. Melakukan konversi layanan dalam sinyal optik menjadi
sinyal elektrik
b. Sebagai alat demultiplexer layanan
c. Output layanan ONT/ONU adalah Voice, Video/ IP TV
dan Data Internet
ONU dapat melayani beberapa pelanggan dalam satu kluster, misal untuk
Pertokoan, Mall dan Apartemen.
Teknologi GPON
Teknologi G-PON adalah teknologi yang digunakan untuk mengatur trafik layanan pada jaringan
FTTH. Disebut dengan GPON karena mempunyai bitrate informasi yang lebih dari 1 Giga
bit perdetik, disamping itu sifat pendistribusian layanan pada jaringan tidak memerlukan catuan
daya listrik atau bersifat passive, sehinggga disebut dengan Pasive Optical Network.
Tekologi ini merupakan penggabungan dari teknologi
a. Penyambugan / Switching
b. Penggabungan / Multiplexer
c. Pendistribusian akses pelanggan melalui FTTH
d. Jaringan IP
Secara konsep teknologi G-PON seperti pada gambar dibawah ini;
Arsitektur G-PON
Fungsi dari OLT jika pada jaringan Internet adalah merupakan layer -2 yaitu Data Network
yang berfungsi sebagai Switch, yang fungsinya adalah untuk
a. Penyambungan dengan Pusat Layanan ( Softswitch, ISP dan TV-Server)
b. Titik Distribusi awal ke beberapa area pelanggan.
c. Tempat pengaturan bandwidth, pengontrolan, monitor dan kendali jaringan pelanggan.
2. Splitter
Yaitu dapat dianalogikan dengan Multiplexer, yang berfungsi mendistribusikan layanan
dari satu fiber ke beberapa fiber dengan kapasitas, 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32 dan 1:64
Kelemahan dari Splitter ini adalah menimbulkan Loss dimana semakin besar kapasitasnya
loss yang timbul semakin besar
Kelemahan G-PON.
a. Instalasi fisik Fiber Optik harus bebas dari tekukan dan gulungan pada Fiber Optik.
(tidak terjadi bending)
b. Teknisi harus menguasai teknologi jaringan IP.
c. Kapasitas Splitter yang semakin besar akan menimbulkan Loss dan menurunnya
kecepatan informasi pada User, oleh sebab itu perencanaan QoS harus akurat.
Panjang Gelombang Downstream ada dua jenis yaitu
a. 1490 nm untuk menyalurkan informasi Internet dan VoIP
b. 1550 nm untuk menyalurkan IP TV
Panjang gelombang Up Stream yang digunakan adalah,
1.310 digunakan untuk layanan Triple Play.
Trafik dari OLT ke ONT atau downstream semua dikirim keseluruh user yang tersambung
dengan port OLT. Namun user hanya akan menerima informasi yang mempunyai IP address
yang sama dan untuk layanan sesuai tag/ label.
Spesifikasi Interface OLT pada G-PON untuk 1 Gbps dan 10 Gbps
Spesifikasi Interface ONT pada G-PON
Jaringan G-PON
Hubungan antar OLT menggunakan topologi Ring, agar dapat dilakukan sistem proteksi, yaitu
jika salah satu ruas kabel optik terputus, maka dapat dilakukan pengalihan trafik secara otomatis
yang disebut dengan sistem SHR atau Self Healing Ring. Pengalihan trafik secara otomatis
dengan durasi waktu maksimal 50 milli detik.
Pada saat OLT-1 dengan OLT-2 kondisi recovery, maka jalur atau ruas OLT1 dengan OLT-2
dilakukan perbaikan.
Berikut adalah contoh hubungan antar OLT dalam kota Jakarta yang terdiri dari 5 ring utama.