Anda di halaman 1dari 1

Pemuda, apa sumpah mu ?

“ by : Yonatan Pandawa Sakti “

Pemuda merupakan mata pedang suatu negara. Dalam menentukan kualitas suatu
pedang tentunya kita harus melihat dari cara kerja benda yang efesien. Efesien berarti cara
untuk mempermudah suatu pekerjaan sekecil apapun. Pedang sendiri merupakan pisau
panjang untuk memotong dan membelah benda. Di Indonesia, ia dapat dikatakan peralatan
yang multifungsi, karna tidak jarang kita melihat sebuah pedang menjadi pengganti palu,
spatula, dan banyak juga digunakan hanya sekedar gantungan. Pemuda lahir, karna ada
pemuda yang bertransformasi menjadi Petua. Petua dapat kita ibaratkan grip pada suatu
pedang. Pemenggang grip merupakan penentu kemana arah pedang ini akan terhunus. Jika
grip pedang dipegang oleh seorang penakut, ia hanya akan menjadikannya sebuah koleksi
rumah. Jika pegang dipegang oleh pembunuh, maka malapetaka akan datang.

90 tahun lalu, setiap mata pedang dikumpulkan untuk pertama kali nya. Dengan
ajaran dari Sang Pemegang Grip, mereka paham, semua pedang ternyata punya fungsi yang
sama, membentuk suatu kekuatan. Kekuatan pun dibentuk. Tak satu pun dari mereka yang
bertanya asal, ras, agama, maupun sosial budaya. Penting nya rasa ingin untuk membuat
kekuatan mengalahkan semua itu. Mereka sadar, nasib suatu bangsa berada di depan mata
mereka, kepercayaan bahwa suatu hari nanti akan tiba saatnya ketika negara yang mereka
perjuangkan sejahtera sentosa dan tak ada nelangsa yang berlama-lama.

Cita-cita itu menjadi sebuah beban untuk mata pedang indonesia yang baru. Ketika
modernisasi dan westernisasi berusaha keras untuk mempengaruhi kita, kita diajarkan
untuk mengangkat senjata, sterilisasi ulang, dll. Tapi, pada dasarmua

Anda mungkin juga menyukai