Disusun oleh :
Karena Penginjilan Perorangan itu adalah sebuah departemen penginjilan, penyelidikan kita
yang pertama haruslah pada bidang yang lebih umum.
Kata tersebut muncul dari bahasa Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin. Kata Latinnya ialah evangelium, berasal dari dua kata Yunani—eu, yang artinya
“baik/sehat,” dan aggelos (dibaca angelos), yang artinya “utusan.”
1. Penggunaan Kata Aggelos.
Kata ini, seperti yang sungguh-sungguh nyata, adalah kata yang kita kenal sebagai
angel atau malaikat. Itu adalah sebuah kata yang umum dalam Perjanjian Baru, dan
pemakaiannya digunakan secara bervariasi dan untuk kepentingan yang besar.
a) Itu digunakan untuk malaikat-malaikat Allah, mahluk-mahluk surgawi yang
mulia.1
b) Itu digunakan untuk para malaikat yang telah jatuh, mahluk-mahluk surgawi yang
mengikuti Setan dalam pemberontakannya, dan yang masih menentang Kerajaan
dan Kehendak Allah.2
c) Itu digunakan untuk orang-orang, seperti Yohanes Pembaptis, 3 utusanutusan
Yohanes kepada Tuhan Yesus,4 mereka yang Yesus utus sebelum Dia dalam
perjalanan mereka ke Yerusalem, 5 para pengintai yang disembunyikan oleh
Rahab,6 dan para pendeta jemaat.7 Yang terahir ini dipertanyakan oleh beberapa
orang, namun si penulis memberikan pendapatnya.
d) Itu digunakan untuk roh-roh manusia.8
1
Matius 1:20; 4:11; Lukas 2:9-15; Ibrani 1:4-7,13,14.
2
Matius 25:41; 1 Kor. 6:3; 2 Pet.2:4; Yudas 6.
3
Matius 11:10.
4
Lukas 7:24.
5
Lukas 9:52.
6
Yakobus 2:25.
7
Wahyu 1:20.
8
Kisah 12:15.
2. Arti Kata Utusan.
Seorang utusan adalah seorang yang membawakan pekabaran. Pekabaran tersebut
mungkin mengenai sukacita maupun dukacita. Sifat dari pekabaran itu tidak mempengaruhi
keadaan. Sebagai seorang utusan, ia harus menyampaikan pekabaran tersebut, baik ataupun
buruk.
Namun orang Yunani sama dengan orang lain dalam menggunakan kata tersebut
untuk kata kabar baik, dan mereka memperkenalkan awalan kata eu untuk membedakan
membawakan kabar baik dari tugas-tugas yang kurang menyenangkan bagi seorang utusan.
Dengan demikian euaggelidzo artinya “membawakan suatu kabar baik,” “menceritakan kabar
baik.” Dengan mengubah dari u dalam eu menjadi a v, sebagaimana dalam bahasa Latin
Evangelium, kita mendapati kata evangelize (menginjil), tindakan menceritakan kabar baik;
evanggelist (penginjil), seorang yang membawakan kabar baik; evangelism (penginjilan),
seluruh proses dalam mengabarkan kabar baik, dan sebagainya.
B. DEFINISI INJIL.
Dalam pelajaran berikutnya kita akan mempelajari isi Injil. Untuk saat ini, pikirkanlah
mengenai arti yang indah dari kata itu sendiri. Kata itu berasal dari bahasa Anglo-Saxon
godspell, yang berarti God’s spell (kisah), atau good spell. Injil adalah kabar baik mengenai
Allah bagi manusia yang berdosa. Dengan demikian evangelisasi, sebagaimana kita
memahaminya, adalah menceritakan kabar baik Allah, atau Injil.
Kita masih harus lebih dekat dalam definisi mengenai pelajaran kita ini. Injil ialah
suatu tema yang sangat luas, dan meliputi segala sesuatu yang Allah lakukan bagi manusia
dalam seluruh skema penebusan. Kisah mengenai bagaimana Allah menyelamatkan orang-
orang berdosa dan membawa mereka ke dalam hubungan yang sejati dengan Diri-Nya
adalah Injil. Metoda Allah dalam menyempurnakan orangorang saleh dan pada ahirnya
menghadirkan mereka “dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-
Nya”11 adalah Injil. Pekabaran mengenai
C. DEFINISI KHUSUS EVANGELISASI.
Sejauh ini sesuai dengan definisi kita, menceritakan sebagian dari semua kabar baik
ini akan merupakan evangelisasi. Namun, kita hidup dalam zaman spesialisasi, dan kita
biasanya membatasi penggunaan kita akan kata evangelisasi kepada suatu tindakan
menceritakan bagian Injil itu yang memiliki referensi khusus kepada mereka yang belum
diselamatkan. Kita beranjak lebih jauh. Evangelisasi bukanlah sejenis pengucapan.
Seseorang mungkin bisa menghafalkan Injil dalam keadaan yang tidak percaya, dalam
penghujatan, atau sebagai sebuah pembagian akademis, dan, sementara Allah mungkin
bahkan menggunakan hal itu untuk membangunkan dan menerangi jiwa yang tidak berdaya,
kita hampir tidak dapat menyebutnya evangelisasi. Di sinilah saya senang untuk meminjam
sebuah frase yang berasal dari Katolik Roma. Dalam gereja Roma anugrah dikaruniakan
melalui sakramen-sakramen, namun agar rahmat dianugrahkan, imam harus mengatur
sakramen “dengan suatu tujuan.” Frase dengan suatu tujuan ini sejalan dengan sistem Roma
yang banyak jumlahnya. Kita dapat menggunakannya di sini. Itu adalah satu-satunya
evangelisasi sejati yang menampilkan kabar baik Allah “dengan suatu tujuan.” Untuk
menyatakannya secara khusus, evangelisasi ialah menceeritakan Injil kepada orang berdosa
dengan maksud membawa mereka kepada suatu pengetahuan akan Kristus yang
menyelamatkan.
PELAJARAN 2
Pekabaran Penginjilan
Injil adalah kabar baik, karena itu menjawab suatu situasi yang buruk sekalipun, dan kita
tidak bisa memahami atau menghargai Injil terpisah dari latar belakang dari kebutuhan yang
diperlukannya. Kita harus melihat, pada situasi manusia yang membutuhkan campur tangan
Allah yang menyelamatkan, dan ke dalam mana kita harus menyisipkan kabar baik.
a). Paulus membicarakan keadaan kita yang tidak berubah sebagai “ketika masih
seteru,”14 dan menggambarkan keadaan kita sebagai “juga kamu yang dahulu hidup jauh dari
Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu
yang jahat”15 Yakobus membicarakan mengenai dunia sebagai seteru atau musuh Allah,
sehingga “barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikannya musuh Allah.” 16
dan hal itu tentu mencakup semua orang yang tidak selamat.
b). Sisi lain dari keterpisahan ini ialah sikap Allah kepada orang berdosa, sepanjang ia
tinggal di dalam dosanya. Bagaimanapun manusia bisa beralasan, kita tidak bisa meluputkan
diri dari realitas yang mengerikan dari murka Allah dalam Alkitab. Adalah mustahil bagi
Allah yang Kudus yang tidak terbatas itu merasa puas dengan kehadiran dosa. Dia harus
mengungkapkan kebencian-Nya terhadap dosa. Manusia dalam keberdosaannya tidak dapat
berdiri di hadapan Allah. Ia terhalang dari hadapan-Nya. Ia berada di bawah murka-Nya.
1. Pengantara dari keselamatan ini ialah Anak Allah, Tuhan kita Yesus Kristus. 17 Dialah
yang telah menjadi manusia melalui inkarnasi, dan sebagai Allah-Manusia, mengerjakan
bagi Allah dan manusia dalam pengorbanan diri-Nya sendiri, dengan demikian memiliki
penebusan kekal.18 Dialah yang muncl di hadapan wajag Allah bagi kita, melalui siapa
kita sendiri ditarik dekat kepada Allah. Allah adalah Juruselamat kita, namun semua
berkat keselamatan itu dianugrahkan “melalui Yesus Kristus Juruselamat kita.”19 Tidak
ada jalan lain.
2. Isi dari keselamatan ini ialah berlipat ganda. Di dalamnya ada suatu jawaban yang cukup
bagi seluruh keadaan manusia yang hilang.
14
Roma 5:10.
15
Kolose 1:21.
16
Yakobus 4:4.
17
Yohanes 3:16; Roma 5:8.
18
Ibrani 9:12.
19
Titus 3:5,6.
20
Efesus 2:8,9; Titus 2:11; 3:4-7; Roma 3:24.
21
Roma 5:9; Wahyu 1:5,6; 1 Petrus 1:18,19.
Hal ini menunjukkan pengorbanan Kristus, Hidup-Nya yang telah dikaruniakan
sebagai suatu penebusan bagi dosa. Anugrah tanpa darah akan berarti meruntuhkan semua
nilai moral.
c. Melalui Iman.22
Iman bukanlah suatu tindakan erjasa yang membuat orang berdosa layak untuk menerima
keselamatan, melainkan itu adalah suatu penerimaan sederhana akan penebusan yang telah
disediakan. Itu melibatkan pertobatan, sebab sifat dari keselamatan ialah bahwa orang
berdosa yang tidak bertobat tidak dapat menerimanya.
22
Roma 5:1; Yohanes 20:31; kisah 20:21.
PELAJARAN 3
Banyak yang telah meletakkan tuduhan terhadap penginjilan. Kita tidak merasa heran bahwa
para musuh Injil akan mencari setiap kelemahan yang dapat ditemukan dalam praktik
penginjilan dan mengubahnya menjadi tuduhan yang dibesar-besarkan terhadap penginjilan
itu sendiri. Namun banyak para sahabat Injil telah berada di antara para pengkritik
penginjilan, dimana faktanya menjadikannya lebih bersifat perintah sehingga kita mengambil
persediaan diri kita sendiri dan melihat bahwa kita mungkin telah memberikan sekadar alasan
bagi kritikan.
Sementara beberapa orang menuduh evangelisasi kurang terhadap isi etika, yang lain
menuduhnya sebagai tidak memiliki muatan sosial. Anda begitu giat dalam mencari jiwa-
jiwa untuk diselamatkan, mereka berkata demikian keapda kami, sehingga anda tidak
mempunyai perhatian dalam kesejahteraan masyarakat
C. REFORMASI SOSIAL DAN FIRMAN ALLAH.
23
Kisah 2:44,45.
PELAJARAN 4
Bentuk-bentuk Penginjilan
Penginjilan dijalankan dalam begitu banyak cara sehingga hal itu akan menjadi hal mustahil
untuk menghitung semuanya. Kita harus merasa puas dengan suatu pertimbangan mengenai
bentuk-bentuk yang representatif.
Bentuk-bentuk penginjilan dapat dibagi ke dalam dua kategori, yang berhubungan dengan
pribadi-pribadi dan metode-metode yang diupaayakan. Biasanya hal itu akan saling
melengkapi.
A. PRIBADI-PRIBADI DIJANGKAU.
1. Penginjilan Massa.
Penekanannya di sini ialah pada berkumpul bersama sebanyak mungkin dalam satu tempat
untuk mendengarkan Injil. Penginjilan massa pernah mengalami masa jaya, dan masa ketika
mengalami kelesuan. Nama-nama seperti Wesley, Whitefield, Finney, dan Moody terkenal
dalam penginjilan massa sejarah moderen. Sesudah Billy Sunday, bagaimanapun, bentuk
penginjilan ini jatuh di atas hari-hari yang jahat. Hal itu dinyatakan dengan cuma-cuma
sehingga hari-hari penginjilan massa sudah berahir. Para guru propetik menunjukkan alasan-
alasan dispensasional bagi berlalunya penginjilan itu, sementara yang lain menyebutnya
sebagai roh zaman dan mengajukan bentuk-bentuk yang lain dan membuat pendekatan
untuk mencari penyelesaian terhadap lingkungan yang berubah. Namun demikian, ada
beberapa orang yang kuat bertahan yang percaya bahwa kemunduran itu hanya bersifat
sementara, dan bahwa hal itu hanya memerlukan visi yang baru dan iman serta keberanian
pada bagian umat Allah untuk membawakan hal itu kembali dengan daya keberhasilan yang
lebih besar daripada yang pernah ada
1. Penginjilan Kelompok-Usia.
Di sini yang ditekankan ialah tentang penjangkauan mereka yang berada dalam
golongan usia tertentu. Teknik-teknik yang khusus dikembangkan untuk membawa Injil
kepada orang-orang muda, kepada usia-usia belasan tahun, atau kepada orang muda pada
umumnya. Bentuk penginjilan ini diperkenalkan melalui pergerakanpergerakan seperti
Children’s Special Service Mission of Great Britain,24 (Misi Pelayanan Khusus Anak-anak
Britania Raya), The Canadian Sunday School Mission
(Misi Sekolah Minggu Kanada), Child Evangelism Fellowship (Persekutuan
24
Penyebutan organisasi-organisasi di sini tidak dimaksudkan untuk menampilkan mereka sebagai
yang unggul daripada yang lain dalam ladang yang sama, melainkan secara sederhana sebagai
Penginjilan Anak), Young Life Campaign (Kampanye Kehidupan Orang Muda), The
Rural Bible Crusade (Kampanye Alkitab Di Pedalaman), dan Youth for Christ (Orang Muda
Bagi Kristus). Hubungan saya yang pertama dengan penginjilan kelompok-usia adalah yang
pertama disebutkan di sini, pada umumnya dikenal sebagai C.S.S.M. Para penginjil dari
organisasi ini secara khusus aktif pada tempat wisata di pinggiran pantaiInggris pada musim
panas. Di sanalah mereka berbaur dengan orang-orang muda yang memadati pantai-pantai,
yang membentuk kontes-kontes pembangunan-pasir, bergabung dalam kebahagiaan,
menciptakan persahabatan, dan dan mengadakan pelaayanan mereka yang membahagiakan
tepat di atas pasir di pantai.
3. Penginjilan Kelompok-Suku.
Di sini usahanya dipusatkan pada penjangkauan mereka dari suatu suku atau kaum tertentu.
Dalam misi-misi Yahudi lapangan ini adalah merupakan suatu aktifitas yang tinggi yang
dikhususkan, melibatkan suatu agama demikian juga suatu keadaan ras. Kedua hal ini
biasanya saling mengisi
4. Penginjilan Kelompok-Pekerjaan.
Di sni penekanannya ialah pada penjangkauan mereka yang terlibat dalam suatu
pekerjaan tertentu. Beberapa pekerjaan menampilkan suatu tantangan yang khas, atau suatu
kesulitan yang khas, atau suatu kesempatan yang khas. Hal tersebut menuntut tindakan.
Misalnya, para pria yang pergi keluar untuk menambang atau pergi ke hutan Kanada tinggal
dalam “pondok” yang disediakan oleh perusahaan gantinya di asramaasrama yang bersahaja,
terpisah dari keluarga mereka dan dari penghiburan rumah tangga selama periode yang
ditentukan
5. Penginjilan Kebutuhan-Khusus.
6. Dalam hal ini perhatian difokuskan kepada mereka yang berada dalam berbagai
jenis kesukaran. Misi penyelamatan adalah merupakan suatu teladan yang
terkenal. Di sini orang yang terlantar disambut, kebutuhan-kebutuhan fisik
langsung mereka diperhatikan, dan Injil ditampilkan oleh pria dan wanita yang
mengerti dan memahami. Itu adalah pekerjaan yang tidak mudah, dan sering
merupakan pekerjaan yang tidak mendapat penghargaan, namun upahnya besar
dalam memperhatikan “tembikar yang pecah” ini yang dibentuk kembali oleh
perubahan dan kuasa Roh Kudus yang menyucikan Penginjilan Perorangan—
Pekerjaan Individu.
Di sini penekanannya ialah dalam menjangkau perorangan. Moto H. Clay Trumbull ialah,
“Pekerjaan individu untuk individu-individu.” Dalam usaha yang lama, setiap bentuk lain
yang kita telah sebutkan mengurangi sendiri kepada usaha ini. Apapun sifat kelompok
dengan siapa kita sedang bekerja, tujuan kita ialah memenangkan individu. Kita bukanlah
mencari orang banyak melainkan orang-orang atau pribadi-pribadi yang mengejar atau
mencari orang banyak. Kita tidak tertarik dengan murid misalnya, dengan petugas rel kereta
api, dengan orang muda, dengan orang yang terlantar, melainkan kita sedang mencari orang
yang kebetulan sebagai murid, petugas rel kereta api, orang muda, atau orang yang terlantar.
Mereka semuanya hilang. Mereka semuanya berharga. Kristus telah mati bagi mereka semua.
Kita memandang mereka semuanya sebagai jiwa-jiwa, sebagai pribadi-pribadi. Orang-orang
yang demikianB. METODE-METODE YANG DIUPAYAKAN.
1. Pertemuan-pertemuan Umum.
2. Ini adalah metode yang secara alami menjawab penginjilan mass,dan yang telah
digunakan di seluruh zaman Injil. Ada sesuatu yang mengilhami dan dan
memberi keyakinan mengenai sekelompok besar orang. Sementara kita tidak
harus menaruh kepercayaan kita dalam psikoogi massa untuk hasil-hasil yang
menyelamatkan, kita tidak boleh lupa bahwa hal itu benar-benar memiliki suatu
bagian untuk diperankan
2.Radio.
Ini adalah suatu perkembangan abad keduapuluh yang telah menjadi salah satu instrumen
yang paling efektif untuk memajukan Injil. Jaringan kerja yang besar pada masa kini
membawakan pekabaran itu. Perintis jaringan kerja penyiaran Injil adalah Charles E. Fuller,
yang telah memulaikan penyiaran melalui sebuah stasiun tunggal pada bulan Januari, 1926,
namun saat ini mengirimkan “Old Fashioned Revival Hour” (Saat Kebangunan Bergaya
Kuno) lebih dari enam ratus stasiun, dengan perkiraan jumlah pendengar sepuluh juta.25
Demikian pula Billy Graham dengan “Hour of Decision” (Saat Keputusan), saat ini
menggunakan dua jaringan kerja nasional, the Lutheran Hour (Saatnya bagi Lutheran), the
“Back to God” (Kembali kepada Allah) adalah penyiaran-penyiaran Gereja Reformasi
Kristen, dan anda lihat bagaimana Injil sedang menerima pendengaran yang belum terjadi
sebelumnya.
3. Televisi.
Bentuk penginjilan ini, sama seperti televisi itu sendiri, hanya dalam masa pertumbuhannya,
namun itu akan bertumbuh. Itu mahal, namun akan meningkat. Ada potensi luar biasa di sini
bagi penginjilan. Namun, sementara itu digolongkan secara uum dengan radio, kesulitan
utamanya terletak pada arah yang berlawanana. Kita perhatikan bahwa di radio ada suatu
kehilangan kepribadian yang harus dikompensasikan atau digantikan melalui suara. Di
televisi seluruh kepribadian dipulihkan, namun sekarang diperlihatkan kepada lebih banyak
perhatian yang kritis daripada ketika berada di atas mimbar. Orang-orang yang telah berhasil
dengan baik di radio, karena suara khasnya, bisa menemukan diri mereka memainkan
peranan yang kecil di televisi karena kepribadian umum yang tidak cocok dengan layar. Saya
dan istri saya dulu mendengarkan suatu program komersial di radio
25
Moody Monthly (chicago 10), Januari, 1955,, hal. 21.
4. Literatur.
Hal ini termasuk Alkitab, bagian-bagian Alkitab, traktat, majalah, dan buku. Dengan
pertumbuhan bacaan dalam suatu jumlah yang luar biasa dalam bagian-bagian bumi,
instrumen evangelisasi ini perlu ditingkatkan lebih pesat lagi. Terlalu sering kita mengijinkan
sekte-sekte palsu menggeser kita dalam ladang ini. Bukan hanya bahan bacaan yang
berkembang di Afrika dan Asia, melainkan juga kebangunan agamadalam ladang kita sendiri
menuntut suatu program percepatan yang besar dari produksi dan distribusi bahan-bahan
bacaan.
5. Catatan-catatan Fonograf.
Kita bukanlah yang pertama dalam hal ini. Saksi Yehovah telah melaksanakannya
sebelum kita. Terpisah dari catatan-catatan musik Injil, metode penginjilan ini belum begitu
banyak berperan dalam dunia percakapan bahasa Inggris, namun hal itu berkembang dengan
pesat sebagai sebuah alat usaha penginjilan. Gospel Recordings dari Los Angeles telah
merintis dalam ladang ini, dan saat ini sedang mendistribusikan catatan-catatan dalam seribu
bahasa dan dialek.26
6. Pesta-Rumah.
7. The Oxford Group Movement adalah ahlinya dalam metode ini, namun itu juga
telah menghasilkan lingkaran penginjilan yang baik. Itu adalah suatu rencana
orangorang Eropa yang berbeda. Mr. Tom Rees, dari Inggris, telah berhasil secara
luar biasa dengan hal itu. Beberapa tahun yang lalu saya ikut dalam pelayanan di
pusat konferensinya, Hildenborough Hall, dengan sebuah kelompok sekitar
seratus lima puluh orang muda. Itu bukanlah sebuah kemah, melainkan sebuah
pesta-rumah Perkemahan Alkitab.
Ini adalah gaya Amerika. Konsentrasi usaha yang digabungkan kepada relaksasi
kehidupan berkemah. Lingkungan yang bebas dan mudah cenderung melepaskan segala
beban dan meningkatkan diskusi yang terbuka. Sebagaimana dalam pestarumah, Perkemahan
Alkitab menyajikan suatu tantangan nyata kepada para pemimpin dan orang-orang Kristen
yang hadir, sebab kecuali kebersamaan yang hidup kepada ajaran, pengaruh kepada non
Kristen akan menjadi bencana. Harus ada banyak percakapan di antara orang muda Amerika
setiap musim panas sebagai suatu hasil dari angka perkemahan yang diadakan dalam setiap
seksi di daerah itu. Saya harap statistik itu tersedia.
8. Film.
Ini adalah penemuan abad keduapuluh lainnya yang telah ditekan ke dalam pelayanan
Injil. Film-film Kristen mauk dalam dua kategori—doumentari dan dramatis. Pada awalnya,
tidak ada akting, dalam arti teknikal. Kemudian pada ahirnya, akting adalah alat yang utama.
9. Kelas Alkitab.
Sekarang kita tidak berpikir mengenai kelas-kelas Alkitab yang membentuk departemen
Sekolah Minggu dewasa. Catatan penginjilan tidak boleh diabaikan. Namun apa yang kita
pikirkan adalah pergerakan langsung yang teah datang menjadi kenyataan pada tahun-tahun
belakangan ini. Adalah hal yang sangat tenang dan rendah hati, yang lebih baik
dipertahankan demikian. Lagi pula, itu benar-benar tidak resmi. Dalam suatu masyarakat
26
Moody Monthly (Chicago 10), Maret, 1955, hal. 87.
tertentu ada sebuah rumah tangga Kristen yang dikelilingi oleh rumah tangga-rumah tangga
yang non-Kristen
10. Penginjilan Perorangan—Metode-metode yang Dijalankan.
Kita memasukkan hal ini di bawah bentuk-bentuk dengan menghargai pribadipribadi
yang akan dijangkau. Sekarang kita mempertimbangkannya sebagai sebuah metode yang
dijalankan. Pada ahirnya semua pneginjilan adalah bersifat pribadi. Roh Kudus berhubungan
dengan pribadi-pribadi, dan semua metode kita harus bertujuan pada pribadi. Jika metode
penginjilan perorangan adalah metode Ilahi, hal itu harus benar-benar menjadi metode kita
juga. Seseorang berhadapan muka dengan muka dengan seseorang dalam mempertemukan
bagi Allah—anda tidak bisa membayangkan lebih banyak lagi dramatis, suatu situasi yang
lebih berkuasa lagi. Itulah Penginjilan Perorangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
situasi itu mungkin merupakan variasi yang tidak terbatas, namun ada inti sari yang tidak
bervariasi mengenai hal itu—seseorang berhadapan muka dengan muka dengan seseorang
dalam
mempertemukan bagi Allah. Itulah tema di sepanjang pembelajaran kita
PELAJARAN 5
Dalam pekerjaannya yang sangat menolong, The Effective Evangelist, Fletcher membuat
pernyataan ini: “Dari pengalaman saya sendiri saya terpaksa mengakui bahwa berkhotbah
kepada orang banyak harus diikuti oleh percakapan dengan para individu, sebab adalah
dalam berhubungan secara langsung dengan para individu sehingga pekerjaan yang
terpenting dilaksanakan. Beberapa orang mungkin dikendalikan dalam suatu pertemuan
besar; namun jarang orang yang sungguhsungguh datang ke dalam terang sampai ia dituntun
di sana oleh instruksi individu. Berada dalam suatu kumpulan orang banyak, hanyalah
merupakan suatu alat bagi sebuah ahir—ahir itu menjadi suatu hubungan langsung
sesudahnya dengan individuindividu; sehingga dapat dilakukan juga dalam cara yang lain,
bahkan jika orang banyak tidak pernah berkumpul.”27
Adalah sering dinyatakan bahwa khotbah Petrus pada hari Pentakosta telah
mengakibatkan keselamatan kepada tiga ribu orang. Hal ini benar, namun itu tidak semuanya
benar. Kita harus ingat bahwa Petrus memiliki dukungan seratus dua puluh orang yang
memberikan kesaksian mereka sendiri.2 Tidak diragukan lagi bahwa mereka telah
menyatu/berbaur dengan orang banyak sehingga khotbah mereka dikuatkan oleh banyaknya
percakapan pribadi. Kita tidak diberitahu mengenai organsisasi yang diam-diam dari seratus
dua puluh orang itu, dan, sungguh, dalam situasi itu organisasi yang demikian adalah di luar
pertanyaan. Namun demikian, Pentakosta telah meletakkan pola bagi semua penginjilan yang
kemudian, yaitu, penyampaian khotbah yang didukung oleh pekerjaan perorangan.
B. BEBAS DARI BENTUK-BENTUK LAIN
Filipus adalah seorang penginjil—seorang penginjil yang berhasil. Dia terlibat dalam
salah satu kampanye yang paling menggetarkan dalam seluruh kehidupannya ketika Roh
Allah mengatakan kepadanya agar meninggalkan Samaria, pemandangan dari usahanya yang
sangat berhasil, dan pergi ke padang pasir untuk menemui seorang pria. 28 Jadi kita mendapati
Filipus berangkat dari sebuah mimbar, dengan kumpulan orang banyak yang sedang
mendengarkan khotbahnya, menuju ke kereta kuda, dengan seorang yang asing bagi seorang
pendengar. Tidak semua orang dapat menyesuiakan diri mereka kepada perubahan yang
demikian, namun Filipus adalah sama suksesnya dalam penginjilan perorangan dengan
penginjilan massa, dengan hasil bahwa orang asingtersebut, bendahara pribadi dari ratu
Etiopia, kembali ke negerinya sendiri dalam suatu sukacita, dan tak diragukan lagi, ia
menjadi seorang Kristen yang bersaksi.
Kita telah melihat bahwa Petrus, sang pengkhotbah, memiliki dukungan seratus dua
puluh orang saksi pribadi, namun tidak ada indikasi bahwa orang Etiopia itu harus
menghadiri suatu pelayanan umum agar pekerjaan diselesaikan yang telah dimulai oleh
Filipus. Itu secara umum akan disetujui bahwa penginjilan perorangan lebih bersifat dapat
berdiri sendiri daripada bentuk-bentuk evangelisasi lainnya, dan tidak memerlukan dukungan
27
Lionel B. Fletcher, The Effektive Evangelist, hal. 167.
2
Kisah 2:4-8.
28
Kisah 8:26-39.
sebanyak yang mereka perlukan. Barangkali hal itu bahkan merupakan suatu pernyataan
yang penting. Umumnya itu adalah suatu bentuk penginjilan yang sebenarnya.
PELAJARAN 6
Sampai berapa jauh anda akan sependapat dengan pernyataan H. Clay Trumbull berikut ini:
“ Sebagai suatu peraturan, intensitas dari panggilan berada dalam proporsi sebaliknya
daripada area yang dilingkupi; dengan kata lain, semakin besar pendengar anda, semakin
kecil kemungkinan panggilan anda untuk pulang ke rumah kepada mereka daripada
panggilan kepada seorang diri.”?1
A. Semua Dapat Melakukannya.
Tentu yang dimaksudkan semuanya adalah semua orang Kristen. Sekarang saya tidak
tahu mengenai bentuk penginjilan lain yang hal ini dapat katakan. Tidak semua orang dapat
berkhotbah, tidak semua dapat menulis, tidak semua dapat menyanyi, tidak semua dapat
berakting, tidak semua dapat mengorganisasikan suatu perkemahan, tidak semua dapat
mengajar di kelas, namun semua, tidak memandang usia, jenis kelamin, atau kemampuan,
dapat melakukan pekerjaan pribadi.
B. PELUANG-PELUANG YANG MELIMPAH.
Ketentuan itu tidaklah benar untuk bentuk penginjilan yang lain. Banyak orang akan
mencari dengan sia-sia bagi sebuah kessempatan tampil di mimbar, muncul di televisi,
berbicara di radio, atau menerbitkan sebuah buku, namun kita setiap hari dikelilingi dengan
peluang-peluang untuk bersaksi bagi Kristus. Kesulitan kita ialah gagal untuk mengorganisir
mereka, atau jika kita mengenal mereka, memenangkan mereka. Jika secara menyeluruh
penuh dengan kebenaran, kita harus mengakui bahwa terkadang kita mencoba tidak
mengenal mereka.
C. ITU MEMUSATKAN PERHATIAN PADA INDIVIDU.
Para ahli ilmu jiwa mengatakan kepada kita bahwa ada sesuatu naluri penggembalaan
di dalam diri kita semua. Namun ada sesuatu yang lain juga. Kita semua sangat sadar akan
diri kita sebagai individu-individu, dan kita menyukai perhatian, bukan semata-mata sebagai
anggota-anggota dari gembala, melainkan sebagai individu-individu. Bahkan mereka yang
nampaknya menyusut paling banyak dari perhatian memahatkannya. Kita mengetahui
bagaimana perasaan “yang tidak diinginkan” telah menuntun banyak orang kepada
kekecewaan dan kehancuran-diri.
Faktanya ialah, kita adalah merupakan suatu ikatan dari pertentanganpertentangan.
Gadis-gadis kita, misalnya, ingin bergaya dan berpakaian sesuai dengan mode masa kini,
namun jika mereka melihat orang lain berpakaian sama dengan mereka, pakaian itu akan
dengan segera disingkirkan. Harus ada penyesuaian dan perbedaan! Jadi setiap orang ingin
menjadi seperti kawan-kawannya, namun merasa bahwa dia harus tampil beda. Setiap orang
merasa istimewa menurut pandangannya. Allah telah menjadikannya demikian. Sebab semua
keserupaan yang mendasar tidak ada orang yang sama persis.Jika demikian dalam hal
kepingan-kepingan salju, adalah demikian dalam hal manusia dikarunia dengan karunia
kepribadian yang berharga.
D. ITU MENYANGGUPKAN SESEORANG UNTUK BERURUSAN DENGAN
MASALAH-MASALAH INDIVIDU.
Barangkali inilah alasan mengapa beberapa dari kita mengelak untuk menjangkau
individu. Kita merasa takut bahwa kita akan dihujani dengan pertanyaanpertanyaan yang
tidak bisa kita jawab, dan menghadapi masalah untuk mana kita tidak punya solusi. Dalam
suatu percakapan umum kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut—untuk mana kita
memiliki jawabannya, atau berpikir kita memilikinya. Namun dalam pekerjaan pribadi pihak
lain memiliki pertanyaan, dan alangkah memalukan jika kita tidak dapat memberikan
jawabannya!
Itu adalah sikap yang salah, betapapun manusiawi dan alami sekalipun. Siapa yang
berkata bahwa kita memiliki semua jawaban? Kita adalah para saksi, bukan para pendebat.
Lagi pula, kasusnya tidak tergantung kepada kesanggupan kita untuk memecahkan masalah,
melainkan berdasarkan kesaksian Roh yang ada bersama kita dan melalui kita.
Namun apakah kita punya atau tidak punya semua jawabannya, kita pasti punya
jawabannya, dan dalam percakapan pribadi adalah merupakan kesempatan kita untuk
menunjukkan bagaimana Than Yesus adalah jawaban keapda setiap kebutuhan manusia. Di
belakang semua pertanyaan yang ditanyakan ada suatu kerinduan untuk diyakinkan kepada
fakta tersebut. Saudara yang berdiri di atas mimbar boleh mengatakan hal yang demikian
dalam istilah-istilah yang umum, namun dalam pertmeuan pribadi kita dapat membuatnya
definitif, dan mengarahkan kepada jalan satu-satunya. Pertanyaan-pertanyaan dari seorang
pengejek mungkin muncul di luar pengetahuan kita, akan tetapi pertanyaan-pertanyaan dari
seorang penyelidik memiliki jawaban pada saat itu juga—dalam Alkitab. Saya telah sering
menemukan bahwa pertanyaan-pertanyaan hangat yang ditanyakan benar-benar tidak begitu
penting seperti yang mereka tanyakan. Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi rintangan karena
ia tidak dapat melihat di balik mereka
E. ITU MELEPASKAN DIRI DARI GAGASAN PROFESIONAL.
Ketika seorang ibu rumah tangga melihat seorang salesman datang, penolakannya
melanda dalam dirinya. Jika ia membuka pintu, adalah dengan suatu keputusan untuk tidak
“terpengaruh” oleh pembicaraan yang berhubungan dengan penjualan. Pria ini secara
profesional menyajikan barang-barangnya, yang artinya bahwa apa yang ia katakan harus
diabaikan paling sedikit lima puluh persen! Benar atau salah, itu adalah sikap dari
kebanyakan salesman profesional. Sekarang jika seorang tetangga datang ke rumah ibu
rumah tangga yang sama, menunjukkan artikel yang sama, membayarkan upeti sebagai hal
yang terbaik yang pernah ia temukan dalam bidangnya, reaksinya barangkali akan sangat
berbeda. Menjadikan pelanggan merasa puas adalah salesman yang terbaik. Itu sebabnya
mengapa perusahaanperusahaan dagang dengan was-was mencari kesaksian pribadi bagi
produk-produk mereka.
F. JAMAHAN PRIBADI BERHASIL BILAMANA METODE-METODE YANG LAIN
GAGAL.
Wanita Sunem yang telah membangun sebuah kamar bagi nabi Elisa datang
kepadanya pada suatu hari dengan kabar buruk bahwa anak lelakinya meninggal dunia. Nabi
itu segera mengirimkan hambanya Gehazi agar meletakkan tongkat ke atas wajah anak yang
sudah mati itu, namun tidak ada respons. Itu terjadi tepat seperti yang ibu itu harapkan, sebab
ia menolak untuk kembali ke rumah dengan hamba tersebut, namun mendesak Elisa sendiri
untuk mengantarnya pulang. Setelah mereka sampai di rumah nabi itu mengunci dirinya di
dalam kamar dengan anak tersebut, dan sesudah berdoa, ia merentangkan dirinya ke atas
tubuh anak yang sudah mati itu. Hal itu dia lakukan dua kali, dan anak itu menunjukkan
tanda-tanda kehidupan—ia bersin tujuh kali!12 Apa yang dijamah oleh tongkat itu tidak dapat
melakukan apa-apa, kontak pribadi yang dijalankan, melalui kuasa Allah. Tongkat tersebut
sangat baik dalam penggunaannya, untuk memisahkan air dan memukul batu, namun itu
tidak mengambil tempat jamahan manusia.
PELAJARAN 7
Sanksi adalah suatu pertimbangan yang mendorong atau mendesak kepatuhan kepada suatu
peraturan dalam tindakan. Suatu hukuman yang dijatuhkan terhadap pelanggaran hukum
disebut sanksi. Suatu upah yang dianugrahkan bagi pemenuhan tugas adalah sanksi. Suatu
nama otoritas yang diberikan kepada suatu panggilan adalah sanksi. Kata itu juga memiliki
konotasi ijin, namun itu adalah arti yang kedua.
Pertimbangan-pertimbangan apa yang ada, untuk menegakkan tugas bersaksi bagi Kristus
secara pribadi?
A. Berhutang.
“Aku berhutang,” kata rasul Paulus, baik keapda orang Yunani, maupun kepada orang
bukan Yunani; baik keapda orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar.” 29
Sekarang tidak ada keraguan bahwa Paulus, sebagai Saulus dari Tarsus, telah mendapatkan
beberapa keuntungan intelektual dan budaya dari dunia Yunani, sehingga dia berada dalam
suatu situasi orang yang berhutang kepada orang Yunani. Namun apa yang dia pernah
peroleh dari orang-orang yang bukan yahudi sehingga ia harus berhutang sesuatu kepada
mereka?
Hutang datang dalam cara yang lain daripada oleh keuntungan-keuntungan yang
diterima dari pihak yang terlibat. Dalam profesi pengobatan, seorang yang menemukan
sesuatu yang akan menyumbangkan kepada penyembuhan dari suatu penyakit dituntut oleh
etika dari profesinya untuk membuatnya diketahui. Dia dipandang sebagai seorang yang
berhutang kepada semua manusia dengan penghormatan atas penemuan itu. Kewajiban ini
didasarkan atas kesatuan dan solidaritas umat manusia. “Tidak seorangpun dari kita yang
hidup untuk dirinya,”30 demikian kata Alkitab, dan dunia pengobatan, sedikitnya atas
perkembangan ini, mengenal prinsip ini. Ada di hadapan saya suatu dunia yang
29
Roma 1:14.
30
Roma 14:7.
membutuhkan; di sini di tangan saya adalah penyembuhan, atau sedikitnya untuk meredakan.
Dengan cara itu saya menjadi seorang yang terhutang.
B. Perintah.
Perintah ahir yang dicatat dari Juruselamat yang sudah bangkit itu kepada kelompok
pengikut-Nya pada peristiwa kenaikan-Nya kepada kemuliaan ialah: “Pergilah ke seluruh
dunia, dan kabarkanlah Injil kepada segala mahluk.”5 Tidak ada keraguan bahwa itu adalah
perintah yang khusus dan representatif, menunjukkan kehendak-Nya bagi semua yang mau
mengambil nama-Nya ke atas mereka. Adalah sangat jelas bahwa tidak ada seorang pun, atau
semua dari kelompok kecil untuk siapa Tuhan mengatakan perkataan-perkataan ini, dapat
menjangkau “setiap mahluk.” Maka setiap orang percaya, mengambil bagian dalam
tanggungjawab membawakan perintah Tuhan selama ada satu mahluk yang belum
mendengar kabar baik.
C. Pengangkatan.
Para pedagang Inggris dan para pengusaha pabrik menganggapnya sebagai suatu
penghormatan besar untuk dapat menghiasi dengan huruf timbul kepala surat mereka dengan
kata-kata, dengan pengangkatan. Cara ini, tentunya, yaitu produk mereka yang telah diterima
untuk kepentingan kerajaan, mereka buat barang-barang mereka untuk raja atau untuk ratu.
Baru-baru ini saya melihat tulisan pada sebuah bulibuli yang berisi sele jeruk dari Skotlandia
dengan kata-kata sebagai berikut, “Dengan pengangkatan, para pengusaha pabrik
pengawetan kepada Yang Mulia Raja George VI.” Bahkan kenangan penghargaan masa lalu
diabadikan.
Kita lebih dihormati daripada para pedagang itu. Seorang Raja di atas segala raja
yang paling agung telah mengangkat kita agar melayani Dia. Kata-kata-Nya sendiri, yang
ditujukan utamanya kepada keumpulan kerasulan itu, namun termasuk kepada setiap umat
percaya, adalah: “Bukan kamu yang memilih aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan
Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap, supaya apa yang kamu minta kepada bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya
kepadamu.”31 saat ini sementara saya percaya bahwa buah dari tabiat yang beriman terlihat di
sini,32 saya benar-benar yakin bahwa buah “reproduksi” melalui iman dan kesaksian yang
efektif tidak berada di luar penglihatan.
C. Teladan.
Penginjilan pribadi bukanlah penemuan abad kedua puluh. Itu benar-benar terjadi
setelah aturan Perjanjian baru. Dari sana kita tidak menemukan pekerjaan bersaksi yang
terbatas kepada para rasul, atau “klergi” jika anda mau. Itu adalah tugas dimana kita semua
diharapkan terlibat.
Buku Kisah Para rasul menceritakan kepada kita suatu angin topan penganiayaan
yang benar-benar terjadi yang menyerang gereja. Nampaknya Saul dari Tarsis, seorang Farisi
yang masih sangat muda dan kejam, adalah seorang penggerak utama, atau sedikitnya
seorang agen kepala, dalam penganiayaan itu. Begitu kejam penganiayaan itu terjadi
terhadap jemaat di Yerusalem, sehingga “mereka semua tersebar ke seluruh daerah Yudea
dan samaria, kecuali rasul-rasul.”33 Perhatikan frase, kecuali rasul-rasul. Para rasul
“mengadapinya,” namun sekelompok umat percaya meninggalkan kota. Sekarang kita lihat
ayat 4 pada pasal yang sama: “Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil
memberitakan Injil.” Kita jangan salah dengan kata mengkhotbahkan itu. Itu tidak berarti
menyampaikan khotbah-khotbah— bahkan bukan berdiri di hadapan seklompok orang. Itu
31
Yohanes 15:16.
32
Lihat Galatia 5:22,23.
33
Kisah 8:1.
sama dengan menceritakan kepada seseorang, dan tidak diragukan bahwa ada jauh lebih
banyak yang telah dilakukan melalui penganiayaan ini, orang-orang Kristen yang tersebar
dariada khotbah formal.
PELAJARAN 8
Kualifikasi Pemenang-Jiwa
PELAJARAN 9
Dua fakta harus ada dalam pikiran kita dengan segera untuk menjaga kita dari
pengharapan-pengharapan yang palsu yang berahir dengan kekecewaan atau keputusasaan.
Yang pertama ialah, memenangkan-jiwa itu adalah hal yang tidak mudah; yang kedua ialah
itu tidak akan menjadi mudah. Bahkan mereka yang nampaknya memeiliki karunia yang luar
biasa dalam hal inipun mengalami perjuangan yang berat; dan praktik yang dilakukan
bagaimanapun itu boleh meningkatkan tekinik kita, tidak pernah mengurangi memenangkan-
jiwa kepada suatu formula yang mudah.
Ada beberapa faktor yang terkait yang membuat pekerjaan penginjilan pribadi selalu
mengalami kesulitan atau kendala. Empat dari faktor-faktor tersebut akan kita perhatikan.
A. Diri kita.
Setiap orang adalah masalah terbesar bagi dirinya sendiri, dan kita pasti berdiri pada
jalan kita sendiri ketika itu tiba untuk memenangkan jiwa-jiwa.
1. Kesuam-suamkukuan kita, untuk satu hal, adalah suatu jerat yang tetap. Rasul Paulus
menasihatkan kita agar “janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,” 34 atau sebagaimana
yang lain telah melakukannya, “biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
Tidak banyak dari antara kita dapat menuntut bahwa kita telah mencapai keadaan
bahagia itu. Lebih banyak di antara kita, jika jujur, akan merasa bahwa kita datang dalam
suasana penghakiman jemaat Laodekia, sehingga, jika Tuhan harus berurusan dengan
34
Roma 12:11.
kita sebagaimana keadaan panggilan kita, Dia akan memuntahkan kita dari mulut-Nya. 35
Kekurangan kita mengenai semangat mengakibatkan suatu mati rasa yang sulit untuk
dikembalikan. Betapa kita memerlukan curahan Roh Kudus untuk baptisan api!
2. . Tidak bertobat.
Sifat manusia yang kita miliki adalah benar-benar tidak mampu memahami hal-hal mengenai
Allah. Tuhan kita berkata kepada Nikodemus, seorang yang beragama, tulus, dan terpelajar,
“Kecuali seseorang dilahirkan kembali, dia tidak dapat melihat kerajaan Allah.” 3637 Perhatikan
kata melihat. Kerajaan Allah adalah sesuatu yang asing bagi pandangan dan pengertiannya. Rasul
Pauis memperjelas mengenai hal ini: “Tatapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal
dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya,
sebabhal itu hanya dapatdinilai secara rohani.” 38 Orang yang belum bertobat tidak memiliki sifat
yang khusus ini yang menyanggupkannya untuk memahami hal-hal rohani.
C. Pekabaran kita.
Kita akan mengulangi apa yang baru saja kita katakan, namun sekarang dari titik
pandang pekabaran yang harus kita sampaikan daripada dari sudut mereka kepada
siapa kita menyampaikannya. Itu kelihatannya aneh, untuk mengatakan bahwa berita
yang paling ajaib, yang paling diberkati pernah turun dari surga ke bumi harus
membentuk suatu kesukaran bagi pemenang-jiwa, namun ada beberapa unsur dalam
pekabaran kita yang mengendalikan kemarahan manusia yang begitu mendalam.
1. Injil memandang manusia sebagai orang-orang berdosa, layak untuk nenerima neraka.
Tentu, ini bukan Injil, melainkan Injil yang diberikan kepada manusia dalam keadaan
seperti itu, dan karena semua manusia berada dalam keadaan itu. Jadi, untuk menerima
Injil, manusia harus datang untuk mempercayai dan mengakui, “aku ini orang yang
penuh dengan dosa.” Injil yang meramalkan hal itu, untuk menggunakan bahasa dunia,
mempunyai dua tekanan terhadap hal itu dari mulanya. Memperhatikan manusia dalam
terang ini adalah merupakan hal yang tidak mengenakan kepada kesombongan mereka
dan kebenaran-diri mereka.
PELAJARAN 10
Pahala Memenangkan-Jiwa
35
Wahyu 3:16.
36
Yohanes 3:3.
37
Korintus 2:14.
38
9Kolose 1:21.
Mempercayai bahwa sebuah buku teks, khususnya yang ada hubungannya dengan pelajaran
ini mengenai memenangkan-jiwa, akan mengilhami dan mendorong kita demikian pula
menuntun kita, saya yakin itu tidak di luar aturan untuk mengikuti elajaran mengenai
kesulitan-kesulitan dari pekerjaan penginjilan pribadi dengan suatu pengenang pahala yang
menunggu mereka yang tetap berada dalam pekerjaan yang diberkati ini.
A. HARUSKAH PAHALA DIPERTIMBANGKAN?
Akan tetapi haruskah pahala masuk dalam pertimbangan kita sama sekali? Bukankah
hal itu memperkenalkan suatu unsur cinta diri? Jika kasih adalah sanksi yan utama dari
penginjilan pribadi, bukankah hal itu secara langsung mengenyampingkan semua topik
mengenai pahala?
Pertanyaan-pertanyaan yang demikian kedengarannya sangat arif, namun itu selamanya tidak
demikian, tidak juga pertanyaan-pertanyaan itu didukung oleh Alkitab. Kita membaca mengenai
penolakan besar Musa, tapi sudahkah kita melupakan rangsangan yang mendukungnya dalam hal
itu? “Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia
lebih suka menderita ssengsara dengan umat Allah daripada untuk sementara menikmati
kesenangan dari dosa. Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebgai kekayaan yang lebih
besar daripada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.” 39 Sesuatu yang
lebih besar daripada Musa, juga, didukung oleh pengharapan akan upah/pahala.
Marilah kita ingat bahwa upah/pahala tidak disediakan sebagai motif, melainkan
gantinya sebagai insentif. Allah mengetahuiperjuangan kita dengan dunia, dengan daging dan
dengan Iblis, dan Ia mengetahui kebutuhan kita akan stimulasi. Pahala-pahala mengusahakan
stimulasi itu ketika kita diancam dengan keputusasaan. Kita akan melihat, pada beberapa
pahala dalam memenangkan-jiwa.
PELAJARAN 11
40
Yohanes 16:21.
Ketika saya tiba ke dalam hubungan pribadi dengan Kristus pada waktu saya berusia
sembilan tahun, saya segera mencoba memenangkan orang lain. Saya mempunyai kenangan
yang jelas mengenai hubungan saya dengan teman sepermainan saya, dan dengan keras
kepala saya menahan dia di pintu belakang rumahnya hingga dia berkonsentrasiuntuk
menerima Yesus juga
A. MEMPELAJARI FIRMAN ALLAH
Tidak ada cabang suatu angkatan bersenjata yang lebih penting daripada pelayanan intelijen,
yang tugasnya adalah mencari segala sesuatu yang ada hubungannya dengan musuh—
kekuatannya dan bagaimana musuh dikalahkan, bagaimana kekuatan dan persediaannya,
pertahanannya dan rencana-rencananya agar bisa dikalahkan. Pertahanan apa yang dapat
diupayakan untuk menyerang pada sisi ini dan sisi itu? Rencana-rencana apa yang dimiliki
sang musuh untuk tindakan yang agresif? Segala sesuatu yang dapat diketahui dalam
semuanya itu adalah nilai yang sangat berharga.
Jika kita hendak menyerang kubu pertahanan jiwa manusia untuk dimenangkan bagi Kristus,
kita ada baiknya memiliki pelayanan intelijen sendiri yang dijalankan, mengetahui
pertahanan apa yang mungkin bisa ditemui. Hanya dengan itu kemudian kita mempunyai
senjata yang cocok yang siap sedia untuk digunakan.
PELAJARAN 12
Pendekatan
Dalam pelaksanaan penginjilan pribadi yang aktual, ada empat langkah yang bisa
dilaksanakan—pendekatan, instruksi, panggilan, dan tidak lanjut. Itulah yang
menjadiaturannya, dan suatu usaha untuk memutarbalikkannya akan berahir dalam
malapetaka.
Pendekatan itu memang sangaat penting, karena hal itu merupakan kesan pertama,
yang baik atau yang buruk. Suatu pendekatan yang salah mungkin membangkitkan
kemarahan dan kecenderungan orang yang didekati untuk memutuskan penolakan, sementara
suatu pendekatan yang cocok bisa benar-benar menghindarkan kesulitan. Bahkan seseorang
yang simpati dan memiliki hati yang lapar akan kasih Allah akan merasa malu terhadap suatu
pendekatan yang kasar, sementara itu seseorang yang cenderung ke arah antagonisme sering
dimenangkan melalui katakata yang ramah.
41
Efesus 3:16.
Secara umum pendekatan dapat dibagi menjadi dua jenis, yang langsung dan yang
tidak langsung. Ini biasa jarang diperlukan definisi. Pendekatan langsung datang secara
langsung kepada pertanyaan pusat, sementara itu pendekatan secara tidak langsung
menuntunnya kepada pertanyaan itu melalui jalan yang tidak langsung. Kedua metode itu
memiliki kebaikan dan bahayanya masing-masing. Pendekatan langsung sering mengejutkan
orang berdosa ke dalam suatu perhatian yang diangkat, sementara kadang-kadang itu
memaksa dia dan menyebabkan dia berhenti dari pekerjaan itu. Pendekatan tidak langsung
diperhitungkan untuk memenangkan keyakinan dan membangkitkan perhatian yang akan
bertahan lebih lama, namun bahayanya akan menjadi hilang sebelum itu mencapai tujuan.
C. CARA-CARA YANG DIANJURKAN MENGENAI PENDEKATAN YANG BENAR.
Akan menjadi hal yang mustahil, bahkan jika hal itu berada dalam kawasan buku ini,
untuk memberikan daftar cara yang melelahkan untuk mendekati topik terbesar ini.
Beberapa contoh boleh mengendalikan pelajar kepada kewaspadaan dalam masalah ini.
PELAJARAN 13
Pelaksanaan
Pekerjaan itu hanya dimulai ketika kita telah membuat pendekatan, sekalipun membuat
pendekatan itu sering yang paling sulit dalam bagian pekerjaan tersebut, karena hal itu adalah
merupakan bagian di atas mana kita secara umum mempunyai perjuangan yang terbesar.
Ada suatu kecenderungan dengan beberapa orang yang menjadi para saksi yang tembak-lari.
Mereka menembak dengan tembakan tunggal dan kemudian lari demi kehidupan mereka.
Penginjil pribadi yang sejati akan melihat lebih dalam pada situasinya.
A. PETUNJUK.
Setelah pendekatan, tiba pada petunjuk, yaitu, dimana pendekatan telah menemukan
perhatian.
Kadang-kadang pendekatan itu ditolak, dan kita cenderung argumentatif, atau segera
menyerah. Kedua hal itu salah adanya. Roh yang menyerang akan menghancurkan
kesempatan-kesempatan kita untuk melakukan hal-hal yang baik. Bahkan jika kita
memenangkan perdebatan, nampaknya kita kita akan mengalahkan jiwa yang kita cari untuk
dimenangkan. Atau kita bisa kehilangan dua-duanya! Dengan kata lain, untuk memberikan
bukti bahwa penolakan itu telah memadamkan kita akan menggerakkan sedikit pujian kecil
lainnya bagi orang Kristen atau bagi Kekristenan. Kita harus berdiri pada prinsip kita yang
benar, bahkan jika hal itu hanya dengan senyuman. “Jawaban yang lemah lembut meredakan
kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” 42 Anugrah dan hikmat
dalam situasi yang demikian bisa mengubah penolakan kepada keingintahuan. Sedikitnya
penolakan akan kehilangan kekuatannya, dan sahabat akan memperoleh bukti yang pertama
dari realitas iman Kekristenan kita.
C. PANGGILAN.
Ketika petunjuk telah diberikan, dan suatu pemahaman yang cukup dari jalan
keselamtan dinyatakan, maka, setelah itu adalah saatnya untuk mengadakan panggilan.
Pengajaran harus menimbulkan suatu tindakan, dan tindakan tentunya harus digabungkan
pada seseorang yang telah menerima instruksi mengenai jalan kehidupan. Seorang penginjil,
bukan hanya seorang instrukur, melainkan juga seorang pemanggil bagi Allah, bahkan
sebagaimana Paulus berkata, “Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah
menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu:
berilah kamu didamaikan dengan Allah.”3 Jika kita kehilangan perhatian mengenai
panggilan, kita akan mengalami kegagalan dalam jumlah yang besar dari tugas kita.
Petunjuk, penting sebagaimana adanya, bukanlah pertobatan, melainkan tanpa respons yang
tepat akan berubah menjadi penghukuman. Kita tidak ingin meninggalkan orang-orang
dalam keadaan yang menyedihkan seperti itu.
d. TINDAK-LANJUT.
Panggilan telah dibuat, dan marilah kita mempercayai, telah bertemu dengan respons
keputusan yang menggembirakan bagi Kristus. Apakah pekerjaan penginjil pribadi sekarang
sudah selesai? Tidak! Dalam arti hal itu baru saja dimulai. Apakah anda mengingat apa yang
kita katakan mengenai semangat bagi jiwa-jiwa?43 Itu adalah rangkap-dua. Itu memiliki ciri
melalui suatu kerinduan yang sungguh-sungguh untuk menyaksikan orang-orang berdosa
bertobat, dan perhatian yang sama untuk menyaksikan orang-orang yang saleh menjadi
sempurna. Sekarang, di hadapan mat kita seorang yang berdosa telah dibuat menjadi seorang
yang saleh. Segera aspek mengenai kerinduan kita bagi jiwa-jiwa itu yang merindukan bagi
keselamatannya memberikan tempat kepada aspek yang lain mengenai kerinduan bagi jiwa-
jiwa yang rindu akan akan penyuciannya. Di sini kita mendapati seorang bayi yang baru
lahir. Kita menginginkan agar dia bertumbuh. Segera tindak-lanjut dimulai. Mulai sejak saat
itu pekerjaan kita tidak boleh dibatasi hanya kepada penginjil itu, melainkan juga boleh
ditangani oleh seorang pendeta. Bhakan, itu adalah pekerjaan yang harus diselesaikan.
Berapa jauh kita harus melaksanakannya itu tergantung pada keadaannya.
42
Amsal 15:1.
43
Pelajaran 8.
PELAJARAN 14
Dalam pelajaran kita mengenai “Persiapan bagi Penginjilan Pribadi” kita telah melihat
mengenai pentingnya mempelajari Alkitab untuk memperhatikan bagaimana jiwa-jiwa itu
dihubungkan hal hal itu. Marilah kita meneliti tiga contoh dari Injil Yohanes.
Pasal pertama dalam Injil Yohanes penuh dengan penginjilan pribadi, khususnya ayat
35 hingga bagian ahir pasal itu.
1. Bidang-bidang Bersaksi.
a). Yang pertama adalah bidang pemuridan (Yohanes 1:36). Yohanes pembaptis menunjuk
kepada Yesus bagi dua orang muridnya sendiri, yang dengan segera pergi mengikut Yesus.
b). Yang berikut ini kita akan melihat bersaksi dalam lingkungan kekerabatan (ayat 41).
Andreas, salah seorang dari dua orang yang mengikut Yesus setelah anjuran Yohanes
pembaptis, segera mengikuti saudaranya Simon, yang kemudian menjadi pemimpin dalam
kelompok kerasulan itu.
c). Kembali, dalam lingkaran persahabatan kesaksian ditekankan (ayat 45). Filipus, yang
baru saja ditemukan oleh Yesus sendiri, pergi kepada sahabatnya Natanaael dengan kabar
baik yang dibawakannya, dan membawa dia kepada Yesus, bersukacita mendengarkan dia
dan menyambutnya sebagai “seorang dari kaum Israel yang tidak mempunyai kesalahan.”
Hal ini harus mengajarkan kepada kita bahwa setiap hubungan yang kita adakan dengan
orang lain menjadi bidang bersaksi. Semua ikatan manusia berarti mengandung
tanggungjawab. Jika kita mengenal bahwa lingkaran-lingakaran manusia ini yang
mengelilingi kita bukanlah terjadi secara kebetulan melainkan telah diatur oleh Tuhan, kita
harus peka terhadap perasaan akan tujuan memperhatikan mereka semua.
Mereka membentuk “wilayah” kita sebagai perwakilan-perwakilan Kristus.
B. PENGINJILAN PRIBADI DALAM YOHANES 3.
Selanjutnya kita beralih kepada hubungan Tuhan kita dengan Nikodemus (Yohanes
3:1-21). Pada saat itu Nikodemus adalah Farisi, namun ia tidak termasuk salah seorang yang
munafik yang begitu luas membentuk aliran itu. Tentu Tuhan Yesus tidak berhubungan
dengan dia sebagai seorang yang munafik, melainkan Dia memperlakukannya sebagai
seorang pencari jiwa yang tulus, dan sungguh-sungguh. Nikodemus adalah seorang yang
bermoral, beragama, dan ahli hukum, dihormati oleh teman-teman seagamanya, dan
dianggap sebagai seorang guru. Akan tetapi ia merasa bingung dan benar-benar buta. Saya
tidak percaya kalau kedatangannya kepada Yesus pada malam hari dinyatakan sebagai sifat
pengecut, melainkan gantinya itu adalah merupakan suatu kerinduan yang sudah berakaar
lama, supaya wawancara tidak terganggu kalau itu dilakukannya pada siang hari, dengan
pertimbangan bahwa orang banyak akan selalu mengikuti Yesus pada siang hari dalam
pelayananNya.
C. PENGINJILAN PRIBADI DALAM YOHANES 4.
Contoh kita yang ketiga dari kisah wanita Samaria yang ditemui oleh Yesus di sumur
Yakub di luar kota Sikar (Yohanes 4:1-30). Ini adalah situasi dimana ada rintangan yang
dipecahkan—yang sangat berbeda dari kasus Nikodemus.
1. Rintangan-rintangan.
Kita dapat melihat tiga rintangan—rintangan jenis kelamin, rintangan ras, dan
rintangan moral. Adalah bertentangan dengan adat kebiasaan para rabi untuk memberikan
tuntunan kepada seorang wanita. Orang-orang Yahudi tidak memiliki hubungan dengan
orang-orang Samaria (ayat 9). Para pemimpin agama menjauhkan diri dari kumpulan orang-
orang berdosa. Namun Yesus, Guru itu, mengajar wanita itu: Yesus, orang Yahudi,
memperlakukan orang Samaria ini sederajat: Yesus, pemimpin agama, berhubungan dengan
orang berdosa untuk menyelamatkan dia dari dosanya. Jarang kita memecahkan begitu
banyak rintangan dalam situasi yang demikian, namun sering akanada rintangan yang
dimenangkan yang akan menuntut anugrah dan kebijaksanaan di luar diri kita secara alami.
PELAJARAN 15
Pda berbagai tingkat pembelajaran kita kita telah menekankan pekerjaan Roh Kudus
dalam memenangkan-jiwa. Hal ini termasuk pekerjaan pengudusan untuk melayakkan orang
Kristen bagi tugas itu, dan untuk menanamkan semangat Ilahi dalam mengendalikan dia bagi
tugas itu. Kemudian Roh Kudus harus menuntun orang percaya kepada jiwa untuk siapa
kesaksian itu diberikan, menguatkan dan mengendalikan kesaksian, dan memberikan
pengertian dan hikmat. Melalui tanda yang sama, pekerjaan Roh Kudus harus dilakukan
dalam diri seseorang yang menerima kesaksian. Ada persiapan pekerjaan di sana juga, untuk
man orang yang bertanya cukup tidak menyadarinya. Mmberikan keyakinan, menerangi,
menobatkan, menguatkan agar percaya adalah semua bagian dari pekerjaan Roh Kudus
A. ROH KUDUS MENGARUNIAKAN KUASA (Kisah 1:8).
Kebutuhan akan kuasa dalam pekerjaan penginjilan terletak dalam kenyataan bahwa itu
melibatkan kita dalam konflik yang tak dapat diterima dengan akal dengan kuasa-kuasa
kegelapan, demikian juga dengan musuh alami dari hati manusia terhdap Allah. Sekarang Allah
tidak bertujuan untuk menjadikan kita kuat dalam diri kita. Kita terlalu cenderung untuk
menggunakan apa yang kita miliki dalam kepentingankepentingan kita sendiri gantinya kehendak
Allah.
Ambil dari kehidupan kita yang penuh dengan ketegangan dan stress, Dan
biarlah kehidupan kita yang teratur mengakui Keindahan dari
KedamaianMu.
PELAJARAN 16
Orang ini merasa yakin dengan keadaan keberdosaannya di hadapan Allah dan
sungguh-sungguh menginginkan keselamatan. Biasanya seseorang kan menjadi begitu
terbebani oleh beratnya dosa-dosanya dan kesadaran akan keterpisahannya dari Allah
sehingga ia akan mencari pemenang-jiwa untuk mencari jalan keselamatan. Atau jika ia
tidak mencari dengan sungguh-sungguh, akan ada suatu tanggapan yang siap sedia tatkala
kepadanya ditunjukkan mengenai sesuatu yang berhubungan dengan keselamatannya; dan
pekerja perorangan akan segera tahu bahwa Roh Kudus telah dan sedang berhubungan
dengan dia.
PELAJARAN 17
Orang yang merasa diri-benar ini kadang-kadang sangat slit dijangkau karena dia begitu
puas dengan dirinya. Dia berpikir Allah pasti menaruh perhatian kepadanya, dan punta
pendapat yang sama dengan dia sehingga dia adalah dirinya sendiri.
Yesus berkata kepada Nikodemus seorang Farisi itu, yang merupakan salah satu dari
orang terbaik yang pernah hidup di kota Yerusalem: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jika orang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Aku berkta
kepadamu, seseungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat
masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa
yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata
kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali” (Yohanes 3:3; 5-7).
C. KETIDAKCUKUPAN DARI PERBUATAN BAIK.
Orang yang menganggap dirinya benar harus diberitahu bahwa keselamtan itu tidak
didasarkan pada perbuatan-perbuatan baik seseorang. Hal ini dengan jelas diajarkan dalam
alkitab: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan
diri” (Efesus 2:8,9). “Bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena
rahmatNya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh
roh Kudus, yang dilimpahkanNya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya
kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karuniaNya, berhak menerima hidup yang
kekal, sesuai dengan pengharapan kita” (Titus 3:5-7).
D. KECUKUPAN DARI KEBENARAN KRISTUS.
Kebenaran diri itu yang tidak akan mencukupi itu dibuktikan oleh fakta bahwa
seeorang harus memiliki kebenaran Kristus supaya memperoleh keselamatan. Itu bukanlah
kebenaran kita yang membuat kita layak bagi surga, melainkan kebenaran Kristus. Alkitab
menyatakan bahwa semua kebenaran kita adalah bagaikan kain lara (Yesaya 64:6). Keadaan
menjadi benar itu, kebenaran satu-satunya tentang nilai itu adalah kebenaran Kristus yang
dianugrahkan (Filipi 3:3-7; Roma 3:21-26).
Pekerja Kristen harus menunjukkan orang yang merasa dirinya benar bahwa setiap
orang yang telah datang menghampiri hadirat Allah dengan segera ia akan menyadari akan
dosa-dosanya dan keadaannya yang penuh dosa. Ada beberapa ilustrasi besar mengenai hal
ini dalam Alkitab.
Ayub berkata: “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan
dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu” (Ayub 42:5,6).
Yesaya sang nabi itu melihat Tuhan yang Mahatinggi itu dan yang dimuliakan, dan
Dia berseru: “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku
tinggal di tengah bangasa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang
Raja, yakni Tuhan semesta alam” (Yesaya 6:5)
G. SATU-SATUNYA JALAN KEPADA ALLAH
Jubah kebenaran satu-satunya yang membuat seseorang layak untuk hadirat Allah dan
sidang pengadilan Surga adalah adalah jubah kebenaran yang merupakan anugrah dari Allah
yang diterima oleh iman di dalam Tuhan Yesus Kristus (Yesaya 61:10; Filipi 3:8,9).
PELAJARAN 18
Jenis orang yang satu ini tidak menolak perlunya keselamatan. Dia mengharap untuk
diselamatkan suatu hari kelak sebelum dia mati, tapi bukan sekarang. Diamdiam dia ingin
menikmati kesenangan-kesenangan dosa sekali-sekali. Dia ingin “menabur gandum liar,”
dan “bersenang-senang,” sebelum dia berbalik kepada Kristus.
Bagi seseorang yang mati tanpa Kristus artinya adalah perpisahan kekal dengan
Allah. Itu termasuk semua orang yang Kristus maksudkan ketika Dia menggunkan kata-kata
seperti binasa (Yohanes 3:16), hilang (Lukas 19:10), kebinasaan (Matius 7:13). Hidup itu
tidak menentu, itu menuntut setiap orang untuk bersedia bagi kehidupan sesudahnya.
Yakobus menulis: “sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti
hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yakobus
4:14). Kehidupan seseorang juga dikaitkan dengan rumput yang pada pagi hari berkembang,
namun pada sore hari lisut dan layu (Mazmur 90:5,6).
Orang yang menunda juga harus mengingat bahwa “apa yang ditabur orang, itulah
yang akan dituainya” (Galatia 6:7); “Sebab abrangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan
menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai
hidup yang kekal dari Roh itu” (Yakobus 6:8). Tak seorangpun dapat menabur “gandum
liar” tanpa menuai hasilnya.
C. ALASAN-ALASAN.
Ini adalah beberapa dari alasan yang paling umum dari orang-orang yang menunda
kesiapan mereka untuk datang kepada Kristus (disarankan oleh J.C. Macaulay), diikuti oleh
ayat-ayat Alkitab yang berhubungan yang digunakan dalam masing-masing kasus.
Pekerja Injil perorangan adakalanya akan menemui orang yang akan membuat
tuntutan ini. Dia merasa bahwa dirinya jauh dari keselamatan, sehingga Allah tidak akan
berhubungan dengan dia, karena dosa-dosanya terlalu banyak dan terlalu keji.
Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa penganiayaan adalah bagian dari perjalanan
Kristen.
Paulus menuliskan: “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam
kristus Yesus akan menderita aniaya” (2 Timotius 3:12).
Yesus berkata: “Seorang murid tidak lebih daripada gurunya, atau seorang hamba
daripada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama sperti gurunya dan
bagi seorang hamba jika ia menjadi sma sperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul,
apalagi seisi rumahnya” (Matius 10:24-28).
Kristus juga berkata: “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku
kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan
bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi
yang sebelum kamu” (Matius 5:10-12).
Orang Kristen berada dalam wilayah Iblis. Dia telah diselamatkan dari dunia dan
karena itu ia bukan berasal dari dunia, namun ia belum diambil dari dunia ini sejauh
kehadiran tubuh jasmaninya masih berada di dalam dunia ini, sebab Yesus berkata Dia telah
mengutusnya ke dalam dunia. Dunia ini membenci Kristus dan dunia akan membenci juga
para pengikutNya (Yohanes 17:14-18). Jadi orang Kristen harus memperlengkapi dirinya
dengan pikiran Kristus sebagaimana Petrus menuliskan: “Jadi, karena Kristus telah menderita
penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang
demikian—karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat
dosa” (1 Petrus 4:1).
PELAJARAN 20
Keberatan-keberatan Kecil
Katakan kepadanya itu bukanlah masalah soal menjadi tidak sanggup untuk
mengampuni, persoalannya adalah terletak pada tidak rela untuk mengampuni. Bacakan bagi
dia perumpamaan yang Yesus berikan sehubungan dengan hukum pengampunan
sebagaimana ditemukan dalam Matius 18:21-35. Hamba itu telah diampuni sehubungan
dengan hutangnya yang berjumlah kira-kira 1.500.000 dollar, namun dia tidak mau
mengampuni sesama teman hambanya yang berhutang kepadanya sebesar 1500 dolar. Allah
rela mengampuni hutang yang jumlahnya besar sekalipun, demikian pula seseorang dapat
mengampuni sesamanya yang berhutang kepadanya yang jika dibandingkan sangat kecil
hutangnya daripada hutang kita kepada Allah.
Ini adalah keadaan sulit yang paling mengerikan untuk dimasuki, sebab orang
tersebut tidak pernah cukup yakin akan keselamatannya. Suatu hari ada jaminan yang
menyenangkan, namun hari berikutnya itu sudah menghilang lagi. Suatu hari matahari
sementara bersinar, lautan kehidupan begitu tenang, dan segala sesuatu nampaknya indah,
namun pada hari berikutnya awan menutupi cahaya terang, gelombang mengamuk dan ada
angin topan serta tidak ada kedamaian.
PELAJARAN 21
Sekte-sekte Agama
A. ARTI SEKTE.
Dalam artinya yang paling umum kata sekte menunjukkan sistem perbaktian. Di bawah definisi
ini Kekristenan dapat disebut sebagai sekte, demikian pula dengan para pengikut Muhammad,
Budha, dan semua agama lain di dunia. Tentu, ada perbedaan-perbedaan antara semua agama
tersebut dengan Kekristenan yang membuat iman kepercayaan kita berdiri dengan unik dari
semua sistem lainnya. Perbedaan utama bisa diungkapkan dalam satu kalimat, yaitu bahwa
sementara agama-agama dunia adalah merupakan usaha-usaha manusia untuk menjangkau Allah,
sedangkan Kekristenan menyatakan Allah menjangkau ke bawah kepada manusia. Adalah tidak
sulit untuk melihat bagaimana perbedaan ini mempengaruhi pengharapan akan keselamtan
1. Pemutarbalikkan Kebenaran.
Di beberapa tenpat telah ada pemutarbalikkan kebenaran Kristen yang bertingkat,
bersamaan dengan bertambahannya kepalsuan yang cenderung menguburkan sisa-sisa
kebenaran. Contoh terkenal mengenai hal tersebut adalah Katolik Roma. Dalam sistem ini
ada banyak kebenaran. Kebanyakan dari kita sama dengan Katolik Roma dalam
menghafalkan Pengakuan Rasuli. Dengan kata lain , banyak kebenaran yang ditemukan
dalam sistem Roma dikacaukan dan diberikan unkapan yang salah, sementara telah ada
banyak dogma yang ditambahkan yang tidak memiliki tempat dalam Kekristenan Alkitabiah,
dan yang pergi jauh untuk membatalkan sisa peninggalan kebenaran. Saya telah
berhubungan dengan masalah ini dalam buku kecil saya, The Bible and the Roman Church.44
C. BAGAIMANA SEKTE-SEKTE BERKEMBANG.
Suatu problema yang lebih serius daripada bagaimana sekte-sekte muncul adalah
bagaimana mereka berkembang. Marilah kita mempertimbangkan beberapa alasan terhadap
penyebaran mereka yang pesat.
1. Ujian Otoritas.
Kita mengenal Alkitab Perjanjian Lama dan Baru sebagai otoritas kita dalam hal iman
dan praktik. Kebanyakan sekte-sekte yang ada dalam pikiran kita mengaku menerima
Alkitab, namun seseorang tentu menandai sifat bidat mereka adalah bahwa adalah soal
Alkitab plus atau Alkitab minus. Apa yang saya maksudkan ialah bahwa mereka menambah
atau mengambil dari Alkitab dalam pertentangan yang jelas mengenai amaran yang diberikan
di ahir Kitab Suci (Wahyu 22:18, 19). Dalam Mormonisme otoritas yang dikenal adalah
Alkitab plus Buku Mormon. Dalam Kristen Science itu adalah Alkitab plus Ilmu
Pengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci kepada Alkitab. Dalam katolik Roma yang
menjadi otoritas ialah Alkitab plus tradisi, plus dekrit dewan/konsili gereja, plus Bula Paus.
Dengan kata lain, bagi modernisme otoritasnya adalah Alkitab minus segala segala sesuatu
yang tidak sesuai dengan pikiran moderen.
Anggota-anggota pertemuan dari berbagai sekte ini bukanlah suatu tugas yang
mudah, khususnya jika mereka telah diberikan indoktrinasi yang kuat.
1. Jangan berdebat.
Mereka yang menganut sistem palsu ini sering menjadi sangat kuat dan tertutup
kepada hal-hal yang masuk akal. Dengan kata lain, pencobaan bagi pekerja Kristen adalah
berdebat. Umumnya itu lebih bertentangan daripada dapat membantu.
2. Hidupkan kehidupan yang suci.
Jawaban terbaik orang Kristen kepada semua kepalsuan adalah kebenaran yang
diperagakan di dalam kehidupan yang suci. Banyak yang telah berpaling kepada sekte
karena mereka telah melihat sedikit kenyataan dalam diri mereka yang menyebut diri mereka
orang Kristen. Jika kehidupan kita menjadikannya bukti bahwa Kristus itu nyata kepada kita
dalam segala situasi, kita akan memberikan kesksian yang lebih kuat daripada semua
argumen ataupun pendapat. Dia tas semuaanya, kita harus menunjukkan kasih Kristus.
PELAJARAN 22
Sementara pekerjaan ini tidak dapat berhubungan secara khusus dengan berbagai sekte, ada dua
kelompok yang besar yang menuntut perhatian kita., sebab kita nampaknya dibawa ke dalam
hubungan dengan mereka, dan dalam berhubungan dengan mereka kita memerlukan banyak
kebijaksanaan dan anugrah. Saya merujuk kepada Roma Katolik dan Yahudi. Mengenai kedua
kelompok ini, saya mau mendesak bahwa kita sebenarnya terlalu membiarkan hati kita terjebak
ke dalam segala prasangka. Jika kita menyangka setiap kali bertemu dengan Roma Katolik punya
rencana untuk meruntuhkan kebebasan kita, dan jikalau kita berpikir bahwa setiap orang Yahudi
sesiap untuk menyerang dengan tawar-menawar yang keras, kita nampaknya tidak
memperlakukan mereka dengan baik. Dengan kata lain, jika kita mengasihi mereka sebagai jiwa-
jiwa untuk siapa Kristus telah mati, dan dengan tetap menanamkan praktik melihat pada
kebaikan mereka, kita akan sanggup untuk mendekati mereka dengan sikap yang terus terang dan
bersahabat yang akan menghindarkan prasangka yang bisa muncul pada sisi mereka
Yakinkan bahwa anda mengenal apa kepercayaan orang Roma Katolik. Jika anda tidak sadar
akan posisi mereka anda benar-benar akan menghadapi masalh dalam membuat suatu penyajian
yang tepat mengenai Injil. Hampir setiap doktrin mendasar dari iman Kristen yang anda boleh
sajikan, mereka akan klaim itu sebgai yang mereka percayai. Kecuali, anda telah mempelajari
noda-noda kelemahan dalam baju baja mereka, anda tidak akan mengetahui anak panah apa yang
akan digunakan dan kemana mengarahkannya
Pada tempat yang ketiga, saya sarankan bahwa pekerja perorangan menggunakan suatu versi
Alkitab Katolik Roma. Mereka diajar bahwa versi-versi Protestan itu sudah diputarbalikkan dan
kacau. Karena itu, kita harus menunjukkan kepada mereka, bahwa kita tidak takut menggunakan
versi-versi mereka. Adalah benar bahwa versi-versi Katolik Roma membawa footnote-footnote
Katolik Roma yang kadang-kadang mengimbangi arti ayat yang jelas.
PELAJARAN 23
Orang Yahudi
PELAJARAN 24
Keadaan-keadaan dimana penginjilan pribadi dapat berjalan dengan baik begitu banyak dan
bervariasi sehingga tidak mungkin mengambil semua hal itu menjadi bahan pertimbangan.
Pekerja Kristen tidak akan merasa ragu untuk menemukan suatu bidang khusus dimana dia
dapat bekerja dengan lebih efektif. Demikian pula dia akan mempelajari bagaimana
menerapkan prinsip-prinsip umum kepada suatu jenis pelaksanaan. Beberapa bidang yang
paling menguntungkan harus cukup memberikan pertimbangan bagi kita.
A. PENGGUNAAN TRAKTAT.
Kita baru disadarkan kepada nilai dari cetakan. Sebagai orang-orang Kristen yang
menginjil kita telah bertindak lambat untuk memperkenalkan senjata yang luar biasa ini,
padahal kitalah yang pertama telah berada di ladang. Kenyataan bahwa Allah telah
45
David Cooper, Messiah, His Nature and Person (Los Angeles 65: Biblical Research Society, 4005
Verdugo Rd.).
46
Pasal tersebut dapat ditemukan dalam Yesaya 1:18 ; 53:5, 6 ; Yeremia 2:13,22).
mengaruniakan kepada kita pernyataanNya dalam bentuk sebuah Buku, dan menyebutnya,
“Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun”
(Ibrani 4:12)—seharusnya telah mengindikasikan kepada kita tentang pentingnya
menyampaikan Firman yang telah dicetak dalam setiap bentuk yang tersedia. Sebagai
gantinya, kita telah menjalankan penyebaran literatur Kristen, termasuk Firman itu sendiri,
sementara kuasa-kuasa yang melawan telah menyebarkan benih-benih kejahatan mereka
dimana-mana. Saat ini, dengan tingkat kemampuan membaca yang tinggi (dapat
membaca),47 kesempatan kita bertambah secara luas, sementara kegiatan dari orang yang
tidak percaya/Komunis dan keyakinan-keyakinan palsu lainnya dalam bidang ini menuntut
suatu pergerakan besar yang maju oleh Gereja milik Yesus.
Salah satu aspek evangelisasi melalui literatur ialah penggunaan traktat-traktat,
dimana semua dari kita boleh terlibat. Barangkali harapan untuk melihat hasil-hasil yang
segera cenderung membuat kita kurang berminat dalam pekerjaan ini, karena hal itu adalah
suatu bentuk evangelisasi dimana kita harus meyakini hasil-hasilnya tanpa melihat mereka.
Untuk alasan inilah setiap pekerja pribadi harus memiliki salinan traktat Arthur Mercer,
Propaganda,48 dan membacanya secara beruang-ulang untuk mengingatkan dia bahwa
menabur di tepi air sungguh adalah suatu pekerjaan yang menguntungkan. Berikut adalah
paragraf yang menggambarkan suatu reaksi rantai yang benar-benar, dan yang seharusnya
mendorong dan menguatkan para penyebar trakta:
. KUNJUNGAN RUMAH SAKIT.
Suatu bidang yang luar biasa bagi penginjilan pribadi adalah rumah sakit.
Chaplain Alvin Bray, dari Cook County Hospital di Chicago, menyebutnya suatu “alamiah”
bagi penginjilan. Dalam diri orang yang sakit nampaknya dihubungkan dengan hubungannya
dengan Tuhan dan kesejahteraan jiwanya. Namun hal ini tidak harus bergantung terlalu
banyak. Orang yang sakit lebih mudah merasa terganggu dan jengkel, dan pendekatan
kepada mereka harus dengan sikap yang hati-hati.
D. RUANGAN PERTANYAAN.
Ruangan pertanyaan adalah sebuah tempat yang disediakan bagi pekerja pribadi.
Apakah itu dengan “bangku untuk orang yang berkabung” bergaya kuno atau sebuah ruangan
konseling, ada pekerjaan yang sama yang dikerjakan. Dalam kampanye yang besar, seperti
Billy Graham, fase pekerjaan tersebut membutuhkan organisasi yang bekerjasama dan
pengawasan yang paling hati-hati. Namun bahkan dalam pelaksanaan evangelisasi yang
47
Rusia mengklaim suatu pertumbuhan dalam bidang membaca dalam 13 tahun dari 9 persen menjadi
95% (Missionary Broadcaster, November, 1995). Demikian pula Jepang diketahui lebih melek huruf
dibandingkan dengan Amerika Serikat. Afrika juga membuat kemajuan yang pesat dalam hal ini.
48
W.S.M.U. Serinya bisa diperoleh dari Mr. Arthur Mercer, Rozel, 7, Sunnyside, Wimbledon, S.W.
19, England.
lebih kecil, dimana hanya ada satu gereja yeng dilibatkan, seharusnya tidak menganggap hal-
hal tersebut selalu benar.
E.LEMBAGA-LEMBAGA.
Ada banyak kesempatan lain yang tersedia bagi penginjilan perorangan, misalnya di
penjara-penjara, lembaga-lembaga yang bergerak di bidang amal, dan pusat-pusat pelayanan,
semuanya menuntut penyesuaian khusus mereka sendiri terhadap prinsip-prinsip umum yang
sama.
Apapun yang menjadi bidang yang khusus dimana kita berkesempatan untuk terlibat
dalam bersaksi bagi Tuhan kita Yesus Kristus, marilah kita tetap mengingat kata-kata rasul
Paulus: “Jadi kami adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan
perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan
dengan Allah” (2 Korintus 5:20). Kesetiaan, kedungguh-sungguhan, dan sesuatu yang
mendesak, digabungkan dengan hikmat yang dikaruniakan Allah, harus menjiwai semua
pekerja kita.
Biarlah beberapa baris kata-kata orang Skotlandia berikut ini, yang yang
pengarangnya sangat disayangkan saya tidak mengetahuinya, mengkahiri pembelajaran kita
namun kita tetap terus bekerja.
KELEBIHAN :
1 Dari Penjelasan Dalam E book Ini Saya Mengetahui Secara Detail Yang Dimaksud
Dengan Penginjilan Dan Maksud Dari Penginjilan Itu Sendiri,Yang Saya Tangkap Adalah
Penginjil adalah seseorang yang memberitakan kabar baik; dalam kata lain, seorang
pengkhotbah injil atau misionaris. Seseorang yang mempunyai karunia penginjilan seringkali
pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk memberitakan injil dan menyerukan supaya
bertobat. Penulis insani ke-empat Injil – Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes – seringkali
disebut "Penginjil" karena mereka merekam pelayanan Yesus Kristus – "kabar baik," yang
seutuhnya.
Dan Ebook Ini Memiliki Penjelasan Secara Detail dan Penulis Secara Jelas Memberikan
Sumber Dari Langsung Dari Alkitab Melalui Item Catatan Kaki Serta Memiliki Sumber yang
Valid
Dan Setiap Pelajaran,Penulis Memberikan Setiap Pertanyaan Dari Apa yang kita Pahami dri
Tiap Pelajaran
KEKURANGAN :
1.Penulis Dari Ebook tidak menjelaskan{Memberikan} Konsep Penulisan Secara Umum
Contohnya tidak adanya susunan masalah pokok, tujuan penulisan, manfaat penulisan,
metodologi penulisan dan batasan penulisan sebagai mana biasanya terlampir dalam e
book masa kini, biasanya konsep tersebut dibuat di awal lembar/pembuka e book /
penulis