Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KEAGENAN

BARANG PERDAGANGAN …………..


Nomor: ……………..

Perjanjian Keagenan ini dibuat pada hari ………. tanggal ………… bertempat di ……………..

Nama : ………………
Jabatan : ………………         
Perusahaan : ………………                  
Alamat : ………………                         

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT ……. berdasarkan Surat Penugasan Direktur No.
……….. tanggal ………… yang ditandatangani oleh Sdr……….., selaku Direktur yang berkedudukan di
………. , selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PRINSIPAL;

Nama : ………………
Jabatan : ………………         
Perusahaan : ………………                  
Alamat : ………………                         
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
AGEN;

PRINSIPAL dan AGEN secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK dengan
ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
- Bahwa, PRINSIPAL adalah sebuah PT yang bergerak di bidang berbagai tipe …… beserta
aksesorinya, yakni …….., ………., sampai dengan ……..;
- Bahwa dalam rangka pemasaran produk sepedanya yang diberi merek …. PRINSIPAL memiliki agen
di berbagai daerah di Indonesia, bahkan di beberapa negara di kawasan Asia;
- Bahwa, AGEN adalah perseorangan yang ingin memulai usaha jual beli …. dan berminat menjadi
salah satu agen PRINSIPAL.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Perjanjian Keagenan ini
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
PRODUK

Produk yang dimaksudkan dalam perjanjian ini adalah berbagai tipe …. merek ……… beserta
aksesorinya, yakni …….., …………., sampai dengan …… yang untuk selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut “Produk”. Apabila di kemudian hari terdapat pengembangan produk ataupun penghentian
produksi atas suatu tipe tertentu akibat minimnya minat pasar maka perubahan produk tersebut akan
dituangkan dalam suatu addendum secara tertulis.

PASAL 2
PENGANGKATAN AGEN

Dengan ini PRINSIPAL mengangkat AGEN sebagai AGEN pemasaran resmi produk-produk
PRINSIPAL, sesuai dengan syarat-syarat dalam perjanjian ini dan dalam dokumen lain yang termasuk
dalam kesepakatan bersama, untuk melakukan pemasaran produk PRINSIPAL di wilayah ………….
PASAL 3
HUBUNGAN AGEN DENGAN PRINSIPAL

Para Pihak menyetujui dan memahami bahwa Perjanjian ini tidak terdapat dan tidak diartikan untuk
menciptakan suatu hubungan kepegawaian antara Perusahaan dan Agen sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Ketenagakerjaan, melainkan suatu hubungan kemitraan antara Perusahaan dan Agen
dalam menjalankan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.

PASAL 4
TUGAS AGEN DAN PRINSIPAL

PENJUALAN

1. AGEN berusaha dengan segala kemampuannya untuk mempromosikan dan meningkatkan penjualan
Produk PRINSIPAL di wilayahnya.
2. AGEN akan selalu berusaha menjaga nama baik PRINSIPAL dengan memberikan service yang wajar
pada Konsumen tanpa mengurangi dan/atau menambahkan standardisasi perakitan dan perawatan serta
spesifikasi produk.
3. Periklanan Produk PRINSIPAL dengan media cetak di wilayah penjualannya menjadi kewajiban
AGEN untuk pengadaannya dengan biaya yang ditanggung oleh AGEN sendiri.
4. PRINSIPAL menjamin bebasnya produk dari kerusakan dan cacat produksi serta akan mengganti
produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi serta apabila adanya cacat produksi di dalam produk
tersebut apabila laporan adanya kerusakan tersebut dilaporkan dalam waktu 1 minggu setelah produk
berada di tangan Konsumen tanpa membebankan apa pun pada AGEN dan Konsumen.

PASAL 5
LAPORAN

1. AGEN wajib menyampaikan laporan kepada PRINSIPAL setiap dua bulan yang berisi jumlah Produk
yang telah terjual, grafik permintaan, serta hal lain yang diminta oleh PRINSIPAL yang berhubungan
dengan penjualan, dengan mengirimkannya melalui media elektronik berupa e-mail.
2. AGEN wajib menyampaikan laporan mengenai keluhan serta klaim yang di terimanya dari Konsumen
kepada PRINSIPAL melalui media elektronik berupa e-mail.

PASAL 6
PROMOSI dan INFORMASI

1. PRINSIPAL bersama-sama dengan seluruh AGEN di seluruh Indonesia bersama-sama menanggung


biaya Periklanan dalam hal mempromosikan produk PRINSIPAL yang ditujukan melalui media
elektronik, seperti Televisi dan website atau media lain yang berskala Nasional dengan porsi
tanggungan sebagai berikut: PRINSIPAL: 70% Seluruh AGEN: 30%.
2. PRINSIPAL tanpa meminta kompensasi biaya atau potongan apa pun akan menyediakan Brosur dan
Katalog yang berisi spesifikasi dan harga produk PRINSIPAL kepada AGEN setiap ada perubahan
atau penambahan item produk PRINSIPAL.
3. AGEN dapat mencantumkan nama PRINSIPAL pada hal-hal yang wajar atas persetujuan PRINSIPAL
agar diketahui umum bahwa perusahaan tersebut adalah Agen dari Prinsipal dan/atau Produk yang
bersangkutan selama berlakunya perjanjian.
4. Segala Informasi yang diterima oleh AGEN mengenai produk PRINSIPAL yang menjadi rahasia
dagang PRINSIPAL harus dijaga kerahasiaannya oleh AGEN dalam kondisi apa pun dari pihak lain
tanpa persetujuan PRINSIPAL.
5. AGEN diwajibkan mengembalikan kepada PRINSIPAL semua bahan-bahan dokumen yang diberikan
kepada AGEN, dan tidak diperkenankan memanfaatkan data informasi dan rahasia dagang
sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini pada saat berakhirnya perjanjian atau putusnya
perjanjian dengan pihak PRINSIPAL.

PASAL 7
BANTUAN PELATIHAN

1. Dalam hal perakitan dan reparasi produk PRINSIPAL, AGEN wajib menunjuk 2 orang yang
dipekerjakannya untuk menjalani pelatihan khusus yang diadakan oleh pihak PRINSIPAL di wilayah
yang ditentukan PRINSIPAL, tanpa membebani AGEN dengan biaya apa pun.
2. Orang-orang yang ditunjuk sebagaimana termuat dalam pasal 4 ayat 1 wajib memberikan pelatihan
kepada setiap orang yang dipekerjakan oleh AGEN dengan biaya AGEN sendiri mengadakan
pelatihan bagi seluruh karyawannya mengenai perakitan dan reparasi produk PRINSIPAL.
3. PRINSIPAL memberikan pelatihan dengan biaya sendiri tanpa meminta kompensasi apa pun kepada
AGEN dalam hal adanya produk jenis baru yang dihasilkan oleh PRINSIPAL.

PASAL 8
KOMISI

AGEN berhak memotong sendiri komisinya sebesar 5% dari setiap produk yang berhasil dijual dalam
setiap transaksi, sebelum pembayaran diberikan kepada PRINSIPAL.

PASAL 9
LARANGAN

1. AGEN tidak berwenang membawa nama PRINSIPAL atas perjanjiannya kepada pihak ketiga tanpa
meminta persetujuan kepada PRINSIPAL.
2. AGEN tidak berhak menentukan harga penjualan produk PRINSIPAL tanpa persetujuan dari
PRINSIPAL.

PASAL 10
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Perjanjian ini akan mulai mengikat kedua pihak pada saat ditandatangani perjanjian ini dan akan berlaku
untuk masa 3 (tiga) tahun sejak tanggal berlakunya dan dapat diperpanjang atau dihentikan sesuai
kesepakatan kembali para pihak yang akan mulai dinegosiasikan minimal dalam waktu 4 (empat) bulan
sebelum masa berlakunya habis.

PASAL 11
WILAYAH PEMASARAN

Wilayah pemasaran untuk melakukan pemasaran produk PRINSIPAL adalah di wilayah …….. dan
sekitarnya atau wilayah lain yang disetujui oleh PRINSIPAL sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
disepakati bersama.
PASAL 12
SYARAT PERJANJIAN

1. Dalam hal Agen dalam masa 1 (satu) tahun gagal mendapatkan order, perjanjian ini otomatis berakhir
tanpa pemberitahuan tertulis.
2. Dalam hal perjanjian berakhir sebagaimana termuat dalam pasal 11 ayat 1, tidak menimbulkan
kewajiban dari para pihak memberikan ganti kerugian apa pun pada pihak lainnya.
3. Dalam hal perjanjian berakhir sebagaimana termuat dalam pasal 8 ayat 1, mewajibkan AGEN untuk
mengembalikan produk yang telah dikirimkan oleh PRINSIPAL dengan biaya AGEN sendiri dan
dalam kondisi baik sebagaimana PRINSIPAL mengirimkan pada AGEN.
4. Dalam hal Agen jatuh pailit, maka Prinsipal berhak menghentikan keagenannya dan perjanjian ini
menjadi batal. Dengan demikian Prinsipal dapat mengangkat penanggung jawab untuk menangani
semua atau sebagian besar hartanya yang ada pada Agen.

PASAL 13
PENYELESAIAN SENGKETA

1. Dalam hal terjadi perselisihan antara kedua belah pihak dalam perjanjian, maka akan diselesaikan
dengan jalan musyawarah.
2. Apabila jalan musyawarah seperti tersebut pada ayat (1) tidak tercapai, maka semua sengketa yang
timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

PASAL 14
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)

1. Jika terjadi force majeur atau keadaan memaksa, PARA PIHAK tidak bertanggung jawab atas tidak
terlaksananya hak dan kewajiban dalam perjanjian ini yang diakibatkan oleh force majeur tersebut;
2. Yang dimaksud force majeur atau keadaan memaksa dalam perjanjian ini meliputi bencana alam,
gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran, perang, huru-hara, pemberontakan, wabah
penyakit, dan tindakan pemerintah di bidang keuangan yang langsung mengakibatkan kerugian luar
biasa.

PASAL 15
HAL-HAL LAIN

1. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dengan suatu persetujuan
kedua belah pihak secara tertulis.
2. Persetujuan tertulis sebagaimana dinyatakan dalam ayat 1, merupakan bagian dari perjanjian dan sama
mengikatnya dengan perjanjian.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap
bermeterai cukup, sehingga Para Pihak mendapat satu rangkap yang kesemuanya mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

PRINSIPAL AGEN

……………. ………………

Anda mungkin juga menyukai