Anda di halaman 1dari 3

Tugas Praktikum Limnologi

Mochamad Zidane Fahrul Irfy

230110200027

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Padjadjaran

Metode untuk mengukur Produktivitas primer/ fitoplankton di Perairan (selain yang


sudah disebutkan dan dijelaskan di Modul).

Dalam pengukurannya, ada banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk
mengetahui produktivitas primer di suatu perairan. Selain yang sudah di sebutkan di modul
masih ada beberapa metode lain untuk mengukur produktivitas primer/ fitoplankton di sebuah
perairan, diantaranya adalah:

1. Metode oksigen

Metode oksigen didasarkan atas terbentuknya oksigen selama berlangsungnya proses


fotosintesis. Dengan metode oksigen, beberapa parameter produktivitas primer dapat ditentukan,
seperti, GPP (Gross Primary Production), yaitu total fotosintesis atau total asimilasi atau
produksi primer kotor, NPP (Net Primary Production), yaitu jumlah bahan organik yang
disimpan dalam jaringan setelah dikurangi dengan jumlah yang terpakai untuk respirasi selama
selang waktu tertentu, R (Respiration), yaitu jumlah oksigen yang digunakan untuk proses
respirasi, dan NCP (Net Community Production), yaitu NPP dikurangi konsumsi oksigen oleh
organisme heterotrophik selama periode tertentu.

2. Metode ruang tertutup

Metode ruang tertutup biasanya di gunakan untuk sebagian atau seluruh tumbuhan kecil
(herba,perdu pendek). Metode ini juga memiliki kelemahan seperti pada metode dengan
penentuan oksigen dan meningkatnya suhu dalam kontainer (seperti rumah kaca) sehingga
mempengaruhi proses fotosintesis dan respirasi.

3. Metode penuaian

Metode ini di tentukan berdasarkan berat pertumbuhan dari tumbuhan. Metode ini
mengukur produktivitas primer bersih. Metode penuaian ini sangat cocok dan baik pada
ekosistem daratan, dan biasanya untuk vegetasi yang sederhana.
4. Metode pH

Metode pH biasa digunakan pada ekosistem perairan. Pada ekosistem perairan pH air
merupakan fungsi dari kadar karbon dioksida terlarut. Metode ini baik dilakukan di laboratorium
karena mudah dikontrol.

5. Metode Pengukuran Berkurangnya Bahan Mentah

Cara yang dilakukan dalam metode ini adalah dengan mengukur berkurangnya
kandungan bahan-bahan mentah yang tersedia disebuah perairan, karena hal tersebut dapat
menggambarkan tingkat produktivitas. Metode ini baik dilakukan pada ekosistem perairan.
Metode ini mengukur produksi bersih komunitas.

Review Jurnal

Judul Hubungan Produktivitas Primer Fitoplankton Dengan Ketersediaan


Unsur Hara dan Intensitas Cahaya Di Perairan Teluk Kendari Sulawesi
Tenggara
Jurnal Jurnal Biologi Tropis
Volume & Halaman 13(2): 197-208
Tahun 2013
Penulis Nur Irawati, Enan M. Adiwilaga, dan Niken T.M. Prawtiwi

 Subjek Penelitian

Produktivitas Primer Fitoplankton, Unsur Hara, Intensitas Cahaya

 Tujuan Penelitian

Mengkaji hubungan antara produktivitas primer fitoplankton (NPP) dengan ketersediaan


unsur hara dan intensitas cahaya (ICM) di perairan Teluk Kendari.

 Metode Penelitian

Pengukuran produktivitas primer dilakukan dengan metode oksigen botol terang- botol
gelap. Prinsip kerja metode ini adalah mengukur perubahan kandungan oksigen dalam botol
terang dan botol gelap yang berisi sampel air setelah diinkubasi pada kedalaman perairan.

 Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di perairan Teluk Kendari selama kurang lebih dua bulan
yang dimulai pada bulan April-Juni 2008 (musim kemarau). Lokasi sampling secara horisontal
dibagi menjadi tiga stasiun, yaitu stasiun A pada bagian luar teluk, stasiun B di tengah teluk, dan
stasiun C pada bagian dalam teluk. Setiap stasiun memiliki dua titik sampling (substasiun).
Secara vertikal, setiap stasiun/substasiun dibagi atas empat kedalaman berdasarkan intensitas
cahaya di kolom perairan.

Setelah dilakukannya penelitian, Nilai produktivitas primer selama penelitian pada


perairan Teluk Kendari yaitu pada stasiun luar teluk berkisar 16,99 – 26,37 , pada
stasiun tengah teluk 21,09 – 31,25 , dan 11,13–24,61 pada stasiun
dalam teluk. Hubungan produktivitas primer dan ICM memperlihatkan keeratan yang kuat pada
ketiga stasiun penelitian, sedang produktivitas primer dengan unsur hara dan ICM menunjukkan
pola yang hampir sama pada ketiga stasiun penelitian. Pada stasiun luar teluk, unsur hara amonia
dan nitrat bersama ICM. menjadi faktor yang memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi
rendahnya nilai NPP, sedang pada stasiun tengah dan dalam teluk, unsur hara nitrat dan ICM
memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi dan rendahnya nilai NPP di perairan Teluk
Kendari.

 Kelebihan

-Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan hingga hasil dan pembahasan.

-Menerapkan Kerapihan dalam penulisan

-Kata yang digunakan sesuai denga PUEBI

 Kekurangan

-Hanya menggunakan satu metode penelitian

-Tidak ada penjelasan singkat yang sederhana dan mudah dipahami.

 Kesimpulan

Hubungan produktivitas primer dengan unsur hara dan ICM memperlihatkan keeratan
hubungan yang kuat pada ketiga stasiun penelitian sedang produktivitas primer dengan unsur
hara dan ICM menunjukkan pola yang hampir sama pada ketiga stasiun penelitian. Pada stasiun
luar teluk, unsur hara amonia dan nitrat bersama ICM menjadi faktor yang memberikan pengaruh
nyata terhadap tinggi rendahnya nilai NPP, sedang pada stasiun tengah dan dalam teluk, unsur
hara nitrat dan ICM memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi dan rendahnya nilai NPP
di perairan Teluk Kendari.

Anda mungkin juga menyukai