230110200027
Universitas Padjadjaran
Dalam pengukurannya, ada banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk
mengetahui produktivitas primer di suatu perairan. Selain yang sudah di sebutkan di modul
masih ada beberapa metode lain untuk mengukur produktivitas primer/ fitoplankton di sebuah
perairan, diantaranya adalah:
1. Metode oksigen
Metode ruang tertutup biasanya di gunakan untuk sebagian atau seluruh tumbuhan kecil
(herba,perdu pendek). Metode ini juga memiliki kelemahan seperti pada metode dengan
penentuan oksigen dan meningkatnya suhu dalam kontainer (seperti rumah kaca) sehingga
mempengaruhi proses fotosintesis dan respirasi.
3. Metode penuaian
Metode ini di tentukan berdasarkan berat pertumbuhan dari tumbuhan. Metode ini
mengukur produktivitas primer bersih. Metode penuaian ini sangat cocok dan baik pada
ekosistem daratan, dan biasanya untuk vegetasi yang sederhana.
4. Metode pH
Metode pH biasa digunakan pada ekosistem perairan. Pada ekosistem perairan pH air
merupakan fungsi dari kadar karbon dioksida terlarut. Metode ini baik dilakukan di laboratorium
karena mudah dikontrol.
Cara yang dilakukan dalam metode ini adalah dengan mengukur berkurangnya
kandungan bahan-bahan mentah yang tersedia disebuah perairan, karena hal tersebut dapat
menggambarkan tingkat produktivitas. Metode ini baik dilakukan pada ekosistem perairan.
Metode ini mengukur produksi bersih komunitas.
Review Jurnal
Subjek Penelitian
Tujuan Penelitian
Metode Penelitian
Pengukuran produktivitas primer dilakukan dengan metode oksigen botol terang- botol
gelap. Prinsip kerja metode ini adalah mengukur perubahan kandungan oksigen dalam botol
terang dan botol gelap yang berisi sampel air setelah diinkubasi pada kedalaman perairan.
Penelitian ini dilaksanakan di perairan Teluk Kendari selama kurang lebih dua bulan
yang dimulai pada bulan April-Juni 2008 (musim kemarau). Lokasi sampling secara horisontal
dibagi menjadi tiga stasiun, yaitu stasiun A pada bagian luar teluk, stasiun B di tengah teluk, dan
stasiun C pada bagian dalam teluk. Setiap stasiun memiliki dua titik sampling (substasiun).
Secara vertikal, setiap stasiun/substasiun dibagi atas empat kedalaman berdasarkan intensitas
cahaya di kolom perairan.
Kelebihan
-Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan hingga hasil dan pembahasan.
Kekurangan
Kesimpulan
Hubungan produktivitas primer dengan unsur hara dan ICM memperlihatkan keeratan
hubungan yang kuat pada ketiga stasiun penelitian sedang produktivitas primer dengan unsur
hara dan ICM menunjukkan pola yang hampir sama pada ketiga stasiun penelitian. Pada stasiun
luar teluk, unsur hara amonia dan nitrat bersama ICM menjadi faktor yang memberikan pengaruh
nyata terhadap tinggi rendahnya nilai NPP, sedang pada stasiun tengah dan dalam teluk, unsur
hara nitrat dan ICM memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi dan rendahnya nilai NPP
di perairan Teluk Kendari.